Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Tips Agar Pinjaman Disetujui Bank

Tips pinjaman di-acc bank

Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga yang menghubungkan masyarakat yang membutuhkan dan memiliki dana. Namun, bukan berarti setiap permohonan kredit yang diajukan ke bank pasti mendapat persetujuan. Alasannya bisa beragam, seperti nasabah yang meminta pinjaman dengan jumlah yang melebihi kapasitas pembayarannya, kurangnya dokumen yang diperlukan, atau masih memiliki kredit yang belum dilunasi.

Perlu Anda pahami bahwasanya bank memang tidak bisa sembarangan memberikan pinjaman karena pendapatan lembaga ini tergantung dengan kemampuan nasabah membayar pokok pinjaman dan bunganya. Jadi, ada kekhawatiran kalau bank akan bangkrut jika dia secara sembarangan memberikan kredit. 

Nah, pinjaman di-acc bank bank, sebaiknya Anda mengikuti beberapa tips dan trik berikut ini:

1. Lengkapi Dokumen Persyaratan

Tips supaya pinjaman di-acc bank pertama adalah melengkapi dokumen persyaratan.Tanpa dokumen persyaratan yang lengkap, tentu bank tidak akan bisa memeriksa apakah Anda nasabah yang tepat untuk diberi pinjaman atau bukan. Oleh sebab itu, pastikan Anda telah menyiapkan dokumen persyaratan selengkap mungkin. 

Setiap bank menentukan kriteria dan persyaratan dokumen yang berbeda untuk permohonan kredit. Syarat-syarat tersebut biasanya bervariasi antara individu dan pengusaha. Untuk individu, dokumen yang umumnya dibutuhkan antara lain KTP, Paspor, Slip gaji atau Surat Keterangan Praktik, dan NPWP. Sementara bagi pengusaha, biasanya ditambahkan dengan SIUP dan TDP. Untuk memastikan daftar dokumen yang diperlukan, Anda dapat merujuk ke situs web resmi dari bank terkait.

2. Pastikan Anda Memiliki Skor Kredit Yang Baik

Cara agar pinjaman disetujui bank adalah dengan miliki skor kredit yang baik.

Skor kredit adalah skor yang mewakili kemampuan seorang nasabah dalam membayar pinjaman dari bank. Skor kredit berkisar antara 1-5. Biasanya pihak bank akan menolak kredit jika kredit tersebut diajukan oleh nasabah yang memiliki skor kredit 3 ke atas.

Perlu Anda ketahui bahwasanya skor kredit ini bersifat kolektif. Artinya, jika Anda masih memiliki utang yang belum dilunasi di bank A, maka Anda juga akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman lagi baik di bank A maupun bank B. 

Maka dari itu, pastikan Anda memiliki skor kredit yang bagus. Caranya adalah dengan membayar pinjaman tepat waktu, melunasi pinjaman tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari yang seharusnya dan lain sebagainya. Kalau sudah terlanjur memiliki pinjaman di bank lain dalam jumlah besar, maka selesaikan dulu masalah pinjaman tersebut lalu baru Anda mengajukan kredit baru lagi. 

Kalau Anda tidak memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman yang sudah ada, jangan sampai pinjaman tersebut ditinggalkan begitu saja. Akan tetapi cobalah untuk mengajukan keringanan pengembalian kredit ke bank terkait. 

3. Meminjam Sesuai Dengan Kemampuan

Sebelum mengeluh karena pengajuan kredit ditolak terus, sudahkah Anda bertanya apakah Anda sudah mengajukan pinjaman dengan nominal yang sesuai dengan pendapatan bulanan Anda? Sebab tentunya pihak bank menghindari risiko memberikan pinjaman kepada orang yang dirasa tidak akan mampu melunasi pinjamannya. 

Misalnya, pendapatan bulanan Anda hanya 2 juta rupiah, tapi Anda mengajukan pinjaman sebesar 50 juta untuk membuka usaha. Tentu pihak bank akan berpikir berkali-kali sebelum memberikan pinjaman tersebut. Sekali lagi, pendapatan bank sangat tergantung pada kemampuan nasabah membayar kreditnya sehingga bank pasti memilih nasabah yang dirasa akan mampu melunasi pinjamannya. 

4. Tambahkan Agunan

Satu cara untuk meningkatkan peluang sukses dalam pengajuan kredit adalah dengan menyertakan agunan. Agunan bisa berupa BPKB kendaraan, sertifikat tanah dan rumah, atau barang berharga lainnya.

Fungsi agunan (collateral) adalah untuk meyakinkan bank bahwa Anda berkomitmen untuk melunasi pinjaman yang diajukan. Alasannya, jika Anda gagal melunasi pinjaman dalam periode waktu yang ditentukan, bank memiliki hak untuk mengambil alih aset yang dijadikan agunan.

Akan tetapi sebelum menjadikan suatu aset sebagai agunan pinjaman, pastikan Anda sudah memberitahu keluarga kalau sertifikat atau surat terkait Anda jadikan agunan pinjaman bank. Tujuannya supaya keluarga tahu dan bersiap kalau aset tersebut sampai disita bank. 

5. Catat Keuangan Dengan Baik

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan utama bank dalam memberikan pinjaman adalah pendapatan nasabah. Biasanya pendapatan nasabah ini dibuktikan dengan slip gaji karyawan atau surat keterangan praktik bagi tenaga profesional.

Akan tetapi tentu saja tidak semua orang mempunyai slip gaji karena bukan karyawan dan  surat keterangan praktik karena bukan tenaga profesional seperti dokter atau psikolog. Untuk mengakalinya, sebaiknya Anda memiliki catatan keuangan usaha dan individu yang baik sehingga catatan keuangan inilah yang nantinya akan Anda kirimkan sebagai pengganti slip gaji dan surat keterangan praktik. 

6. Siapkan Dokumen Perencanaan Usaha

Jika Anda merupakan pengusaha atau seseorang yang membutuhkan dana untuk membuka bisnis baru, maka sebaiknya Anda menyiapkan dokumen perencanaan usaha (business plan). 

Sebagaimana agunan, dokumen ini berperan sebagai dokumen tambahan untuk meyakinkan pihak bank kalau Anda memiliki rencana usaha yang jelas dan bertekad untuk membayar pinjaman yang diajukan. 

Dokumen perencanaan usaha tidak perlu tebal. 10-15 halaman saja cukup asalkan dalam halaman tersebut sudah memuat hal-hal penting seperti profil usaha, rincian operasi perusahaan dan rincian keuangan perusahaan. Dokumen perencanaan usaha yang tebal bisa jadi justru memperlambat proses pengajuan kredit karena memerlukan waktu yang lama untuk membacanya. 

7. Tidak Menyerah

Sebagai nasabah, Anda berhak untuk mengetahui alasan mengapa pengajuan pinjaman yang Anda lakukan ditolak oleh bank. Jika hal ini terjadi, silahkan Anda memeriksa skor kredit Anda di OJK terlebih dahulu baru menghubungi pihak bank untuk menanyakan alasan mengapa kredit tersebut ditolak. 

Jika memang alasannya adalah karena Anda memiliki pinjaman yang belum dilunasi baik di bank tersebut maupun perusahaan lain, maka lunasilah terlebih dahulu pinjaman yang Anda ajukan. Anda lalu bisa mengajukan pemutihan kredit atau SLIK di OJK setelah semua pinjaman sudah dilunasi.

Setelah pengajuan kartu kredit yang Anda lakukan berhasil disetujui oleh pihak bank, jangan lupa mencicil pinjaman tersebut tepat waktu atau bahkan lebih cepat. Karena membayar angsuran kredit tepat waktu akan mengurangi beban biaya bunga yang harus Anda bayarkan sekaligus menjaga skor kredit Anda agar tetap baik. Skor kredit yang baik akan memudahkan Anda jika Anda membutuhkan pinjaman-pinjaman selanjutnya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *