Lompat ke konten
Daftar Isi

Tips Menabung untuk Pelajar yang Mudah Dilakukan Sehari-hari

Tips menabung untuk pelajar

Menabung merupakan sebuah kegiatan yang memang harus dibiasakan sejak dini, meskipun Anda belum memiliki pendapatan sendiri. Sebab, pada dasarnya, menabung bukan hanya untuk orang tua dan orang dewasa, melainkan juga anak-anak dan pelajar. 

Lantas, bagaimana cara menabung untuk pelajar? Kan belum memiliki pendapatan sendiri? Yuk simak tips berikut ini. 

1. Tentukan Tujuan Menabung

Tujuan menabung seringkali menjadi patokan dan penyemangat seseorang untuk menyimpan uang. Berbeda dengan orang dewasa yang cenderung menabung untuk kepentingan jangka panjang, tak jarang anak-anak atau pelajar menabung untuk kepentingan jangka pendek, khususnya membeli barang-barang tertentu, seperti gadget baru, seragam baru, baju baru dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu, sebelum menabung sebaiknya Anda tentukan dulu apa tujuan tabungan Anda dan cari tahu berapa harga barang yang Anda inginkan tersebut. Tujuannya adalah supaya Anda bisa lebih semangat dalam menabung

2. Sisihkan Uang Saku

Meskipun belum memiliki pendapatan sendiri, Anda bisa menabung dengan cara menyisihkan uang dari uang saku. Sama seperti mengatur keuangan pribadi, langkah-langkah cara hemat dalam membelanjakan uang jajan adalah dengan membaginya menjadi 3 pos, yaitu kebutuhan sebesar 50%, gaya hidup sebesar 30%, dan tabungan sebesar 20%. Hal ini juga berlaku walaupun Anda mendapatkan uang dari orang tua setiap hari. 

Misalnya, uang saku harian Anda adalah sebesar Rp10.000. Maka, Rp5.000 untuk bensin atau naik angkot, 3.000 untuk jajan di kantin, dan 2.000 untuk ditabung. Lumayan loh, dalam 1 bulan Anda bisa mendapat Rp60.000 dari tabungan saja. 

3. Cari Pendapatan Tambahan

Meskipun bukan fokus utama, akan tepai pelajar juga bisa mendapatkan pendapatan tambahan yang halal. Misalnya, dengan cara menjual kue di sekolah, mengikuti berbagai lomba hingga menjadi siswa pembantu di perpustakaan atau koperasi. 

Sebagian uang hasil pendapatan tambahan ini bisa ditabung dengan mekanisme pembagian di atas. Contohnya, Anda memenangkan lomba dengan hadiah sebesar Rp1.000.000. Maka, Rp500.000 bisa Anda jadikan tambahan bekal untuk naik angkot atau beli bensin, Rp300.000 untuk tambahan uang jajan dan Rp200.000 untuk ditabung. 

4. Hemat Pangkal Kaya

Ada banyak cara penghematan yang bisa dilakukan oleh pelajar, mulai dari dengan membawa bekal ke sekolah, mengurangi konsumsi rokok, hingga mengurangi intensitas jalan-jalan bersama teman. Hal ini bisa jadi sulit, apalagi kalau Anda adalah tipe pelajar yang suka nongkrong atau punya pacar. 

Namun, mengurangi biaya gaya hidup seperti ini bukan mustahil. Apalagi jika Anda memiliki tujuan yang kuat untuk melakukannya, seperti membeli motor baru, atau sekedar membeli handphone baru. Percayalah, barang-barang yang dibeli dengan jerih payah menabung akan terasa lebih berharga dibandingkan barang-barang yang diperoleh secara instan. Hal ini karena Anda tahu susahnya mengumpulkan uang untuk mendapatkan barang tersebut. 

5. Buat Celengan Yang Berbeda Untuk Tujuan Berbeda

Cara menyimpan uang agar tidak boros tidak melulu harus ke bank. Anda juga bisa menyimpan dengan cara yang lebih tradisional, seperti menabung di celengan. Meskipun relatif lebih tidak aman dibandingkan menabung di bank, namun menabung di celengan lebih praktis untuk pelajar yang membiasakan diri menabung meskipun hanya receh. 

Selain itu, celengan juga bisa dibedakan menurut tujuannya. Misalnya, Anda ingin menabung untuk membeli handphone dan motor baru. Anda bisa membeli dua celengan yang berbeda, satu untuk tabungan motor dengan target 21 juta rupiah, dan satu untuk handphone. 

Setelah dirasa penuh, celengan tersebut bisa Anda buka, hitung totalnya dan beli celengan yang baru. Uang dari celengan tersebut kemudian dapat Anda pindahkan ke bank yang menyediakan fasilitas tabungan pelajar. 

6. Membuat Tabungan Pelajar

Seperti yang telah disebutkan di atas, seorang pelajar bisa membuat tabungan di beberapa bank dengan mekanisme tabungan pelajar. Untuk membuat tabungan pelajar atau simpanan pelajar ini, Anda harus membawa beberapa dokumen, seperti kartu pelajar dengan NISN, fotokopi akta lahir dan KK serta fotokopi KTP atau wali. 

Karena memang didesain untuk pelajar, maka setoran awal dan setoran lanjutan untuk menikmati layanan ini juga relatif lebih murah dibandingkan dengan tabungan biasa. Bank BRI misalnya, hanya menetapkan setoran awal sejumlah Rp5.000. 

Nah, uang yang telah Anda kumpulkan di celengan bisa Anda jadikan bahan setoran lanjutan simpanan pelajar ini. Keuntungan lain menggunakan simpanan pelajar adalah orang tua Anda bisa membantu mengisi tabungan. 

Selain itu, Anda juga bisa memindahkan uang tabungan di simpanan pelajar ini ke tabungan biasa apabila Anda telah genap berusia 17 tahun dan memiliki KTP, sehingga nantinya uang tabungan tersebut bisa Anda akses melalui ATM dan mobile banking atau Anda konversi menjadi deposito. 

7. Memanfaatkan Tabungan Berjangka

Selain simpanan pelajar, cara menabung yang benar untuk pelajar adalah dengan memanfaatkan fasilitas tabungan berjangka yang disediakan bank. Mekanisme dari tabungan berjangka ini adalah, bank akan mengambil sebagian saldo Anda secara otomatis untuk kemudian menyimpannya ke dalam rekening tabungan berjangka Anda. Uang di dalam rekening tabungan berjangka ini tidak bisa Anda cairkan sampai dengan jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya. 

Besaran uang yang diambil secara otomatis ini bervariasi mulai dari Rp100.000 per bulan. Jangka waktu pengambilannya juga bervariasi mulai dari 1 tahun. Apabila saldo di dalam rekening Anda tidak cukup, maka bank akan menggandakan pengambilan saldo di bulan depan. Misalnya, saldo tabungan Anda bulan ini Rp100.000, padahal Anda ikut tabungan berjangka sebesar Rp200.000 per bulan. Maka secara otomatis sistem akan mengambil Rp400.000 dari saldo Anda di bulan depan. 

Fitur tabungan berjangka ini dapat Anda manfaatkan untuk menyimpan uang demi kebutuhan jangka pendek (1-2 tahun). Misalnya, untuk membeli gadget baru seharga Rp2.500.000, Anda bisa ikut tabungan berjangka Rp100.000  per bulan selama 2 tahun atau Rp200.000 per bulan selama 1 tahun.

8. Mulai Berinvestasi

Tahukah Anda, kalau saat ini pelajar juga bisa membeli reksa dana? Yup! Saat ini investasi di pasar modal, khususnya reksa dana bisa dimulai dengan tanpa NPWP dan KTP. Seorang pelajar bisa mulai berinvestasi di pasar modal dengan menggunakan KTP orang tua. Apalagi saat ini membeli reksa dana sudah bisa dilakukan via handphone dengan biaya hanya Rp10.000.

Namun perlu diingat, bahwasanya konsep investasi berbeda dengan konsep menabung biasa. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah, seperti reksa dana. Sebab, walau bagaimanapun, investasi bukan fokus utama kegiatan sehari-hari Anda. 

Menabung bisa jadi merupakan hal yang sulit dilakukan oleh pelajar, mengingat pelajar umumnya belum memiliki pendapatan sendiri, memiliki banyak kebutuhan dan uang saku yang terbatas. Namun, sekali lagi Anda harus percaya kalau barang yang dibeli dengan jerih payah menabung akan membuat Anda merasa lebih puas dibandingkan dengan barang yang Anda peroleh dari orang tua atau diperoleh secara instan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *