Lompat ke konten
Daftar Isi

Tips Mengatur Uang THR Anak, Yuk Simak!

Tips Mengatur Uang THR Anak

Salah satu budaya lebaran yang kini semakin marak terjadi di Indonesia adalah pemberian uang THR kepada anak kecil. Nominal uang THR ini bervariasi mulai dari Rp5.000-Rp50.000 dalam setiap kali pemberian. Meskipun terlihat kecil, namun apabila dikumpulkan, nilainya bisa mencapai ratusan ribu bahkan mencapai jutaan rupiah. 

Alih-alih si kecil dibiarkan untuk mengelolanya sendiri, sebagai orang tua, Anda seharusnya bisa menjadikan momen ini sebagai momen pengajaran kepada si kecil mengenai tata cara mengelola uang yang baik, baik dengan teori maupun dengan praktik. Berikut ini tips mengatur uang THR Anak dengan baik. Yuk, simak!

1. Mengajarkan Konsep Uang Kepada Anak

Anak usia 4 tahun keatas umumnya sudah cukup mengenal uang. Oleh karena itu, ketika si kecil sudah memasuki usia ini, Anda sebaiknya mulai mengajari konsep uang kepada anak sesuai dengan kebutuhan. 

Misalnya, mulai diajari mengapa dia perlu menabung atau mulai diajari cara menghitung dan membelanjakan uang dengan baik dan benar. Meskipun sederhana, namun konsep ini dapat menjadi fondasi yang kuat untuk kehidupan si kecil di masa depan. 

2. Membuka Tabungan Khusus Untuk Anak

Hal ini dapat Anda lakukan ketika anak sudah mulai menerima THR dari orang-orang sekitarnya. Tujuannya adalah, supaya uang tersebut tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh orang tua, dapat digunakan untuk kebutuhan si kecil sendiri dan ketika dia telah cukup umur, dia bisa memilih uang dalam tabungan khusus anak tersebut akan digunakan untuk apa. 

Tabungan khusus anak ini bisa berupa tabungan anak tapi juga bisa berupa tabungan berjangka atau deposito. Untuk mengetahui rekomendasi tabungan anak terbaik di Indonesia, Anda bisa membaca artikel berikut ini:

Tabungan Anak Terbaik

Selain bisa mengajarkan cara menabung kepada anak sejak dini, adanya tabungan juga dapat membantu meringankan beban orang tua. Contohnya, biaya masuk sekolah si kecil adalah sebesar Rp5.000.000 sudah termasuk seragam dan sepatu. Namun karena pada 6 tahun sebelumnya si kecil berhasil menabung di tabungan anak sebesar Rp1.000.000 setiap tahunnya dari THR saja, maka uang tabungan anak itu bisa digunakan untuk membayar sebagian biaya masuk sekolah. 

3. Membuka Asuransi Pendidikan dan Kesehatan Untuk Anak

Selain dimasukkan tabungan khusus anak, Anda juga bisa memasukkan sebagian uang THR si kecil untuk membayar premi asuransi pendidikan dan kesehatan untuk dirinya sendiri. Sedikit berbeda dengan tabungan anak, asuransi ini ditujukan untuk berjaga-jaga jika si kecil mengalami sakit atau ada kebutuhan pendidikan. 

Saat ini, sudah banyak lembaga keuangan yang menawarkan asuransi pendidikan anak ini. Mulai dari yang berafiliasi dengan bank, seperti BRI Life dan AXA Mandiri, hingga Prudential dan Allianz. Pilih asuransi pendidikan anak terbaik sesuai dengan besaran manfaat dan premi yang Anda inginkan. 

Sama seperti tabungan anak, adanya asuransi khusus anak ini juga dapat membantu meringankan beban orang tua apabila kebutuhan tersebut datang. Katakanlah anak sakit parah dan perlu menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Maka, biaya rumah sakit tersebut sebagian bisa ditagihkan kepada pihak asuransi. 

4. Ajarkan Kepada Si Kecil Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu hal yang patut untuk diajarkan kepada si kecil ketika dia sudah berusia 4 tahun ke atas adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan dan mendahulukan kebutuhan alih-alih keinginan. 

Misalnya, si kecil butuh membeli sepatu baru untuk bisa masuk sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD). Maka, Anda harus memberikan pengertian kalau membeli sepatu lebih penting dibandingkan membeli jajan atau snack di minimarket, sehingga sebaiknya uang THR disimpan untuk dipakai membeli sepatu. 

Selain itu, Anda juga bisa memberi pengertian bahwa menabung itu penting untuk memenuhi keinginan yang bernilai besar di masa depan. Contohnya, si kecil ingin membeli robot mainan yang harganya ratusan ribu rupiah. Maka, sebaiknya Anda memberikan pengertian kalau untuk membeli robot tersebut, dia harus menabung menggunakan uang THR-nya selama beberapa bulan. Dengan demikian, si kecil dapat lebih menghargai uang dan tidak sembarangan menghambur-hamburkan uang di masa depan. 

Untuk memberikan pengertian mengenai hal ini tentu akan membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun, Anda harus percaya bahwasanya hal ini penting untuk mencegah si kecil bersikap boros dengan membeli hal-hal yang tidak dibutuhkan di masa depan. 

5. Ajarkan Kepada Si Kecil Untuk Berdonasi

Hal yang tidak kalah penting dalam mengatur uang THR si kecil adalah mengajaknya berdonasi. Cukup 2,5% sampai 10% dari uang THR-nya saja yang digunakan untuk berdonasi, entah itu dikirim ke panti asuhan, masuk kotak infaq masjid atau dibayarkan melalui website donasi terbaik.

Contohnya, si kecil berhasil mengumpulkan uang THR sebesar Rp1.000.000, maka Rp25.000-Rp100.000 bisa dimasukkan ke dalam kotak infaq masjid. Sementara Rp900.000 sisanya digunakan untuk hal-hal lainnya. 

6. Ajarkan Kepada Si Kecil Untuk Mencatat Keuangan

Anda bisa mengajari si kecil mengatur dan mencatat keuangan THR bahkan sebelum dia bisa membaca dan menulis. Misalnya dengan mengatakan “Nih, adek sudah memiliki uang Rp1.000.000, jadi Rp100.000-nya masuk kotak amal” sambil menuliskan angka Rp100.000 di buku dan atau menyisihkan uang pecahan Rp100.000 dari uang lainnya. 

Dengan demikian, harapannya adalah si kecil mengetahui berapa nominal uang yang bisa digunakan untuk donasi, ditabung untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, masuk asuransi dan bisa digunakan untuk membeli mainan dan jajan.

Tidak hanya itu, dengan mengajari si kecil untuk mencatat keuangan sejak dini, Anda secara tidak langsung juga mengajarkannya penghitungan dasar matematika yang tentunya akan sangat dibutuhkan saat dia memasuki usia sekolah nantinya. 

7. Jangan Lupa Untuk Memberikan Pujian 

Agar anak terus termotivasi mengatur keuangan dengan baik, jangan lupa untuk terus memberinya pujian yang sesuai, seperti “Pintar anak mamah, sudah menabung” atau sekedar acungan jempol ketika anak sudah berhasil menahan hasratnya untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan.

Pujian ini akan membuat emosi anak tervalidasi dan meyakinkan dirinya kalau dia memang sudah melakukan hal yang baik. Akibatnya, dia akan berusaha untuk melakukannya lagi dan lagi untuk mendapatkan validasi tersebut. 

Mengajarkan kecakapan keuangan kepada si kecil sejak dini memang membutuhkan kesabaran dan waktu. Tidak hanya itu, materi pengajaran dan contohnya juga harus disesuaikan dengan usia si kecil. 

Tapi hal ini penting, khususnya jika anak Anda masih balita. Sebab ketika memasuki usia sekolah, dia akan memiliki keleluasaan yang lebih besar lagi mulai dari menggunakan uang sakunya. Ajari anak Anda kecakapan keuangan sejak dini, supaya dia bisa lebih bijak mengatur uang di masa depan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *