Lompat ke konten
Daftar Isi

VeChain (VET): Teknologi Blockchain Untuk Bisnis

vechain

Koin VeChain (VET) menjadi salah satu aset pilihan yang disebut menjanjikan belakangan ini. Tak hanya untuk dijadikan sebagai aset investasi, crypto ini juga layak dipilih untuk diperdagangkan. Namun jika Anda belum begitu mengenal apa itu VeChain, maka ini saat yang tepat untuk mulai mempelajarinya.

Apa Itu VeChain?

VeChain adalah layanan blockchain yang berfokus pada produk dan informasi berbasis aplikasi terdesentralisasi (dApps). VeChain dapat membantu keperluan transfer data yang efisien serta pengelolaan rantai pasokan bagi bisnis.

Kegunaan lainnya adalah VeChain bisa memberikan platform bagi bisnis untuk memastikan keaslian dan keabsahan produk yang mereka buat dan dibeli oleh konsumen.

Awalnya, VeChain didirikan oleh oleh Sunny Lu bersama rekannya Jay Zhang pada tahun 2015. Ia kemudian memperkenalkan aplikasi IoT (Internet of Things) untuk keperluan manajemen rantai pasokan menggunakan teknologi blockchain. VeChain kemudian membentuk organisasi nirlaba yang bernama VeChain Foundation.

Meskipun pada awalnya hanya menawarkan solusi untuk pengelolaan rantai pasokan, protokol VeChain kemudian berubah menjadi VeChain Thor pada 2018. Peluncuran ini kemudian dapat meningkatkan cakupan dApps dalam menambahkan solusi data yang lebih umum.

Bisnis terkemuka yang menggunakan blockchain VeChain contohnya adalah:

  • BMW untuk mencegah penipuan melalui odometer saat penjualan
  • LVMH untuk pelacakan terhadap produk kulit mewahnya
  • Walmart untuk melacak dari mana asal makanan
  • Renault untuk merekam dan memeriksa riwayat kendaraan

Aplikasi VeChain akan memberikan identitas unik bagi setiap produk yang kemudian memungkinkan masing-masing produk untuk dilacak selama dalam proses rantai pasokan. Di lain sisi, konsumen juga dapat memverifikasi pembelian mereka melalui identitas yang diberikan oleh aplikasi VeChain tadi. Hal inilah yang kemudian dapat menekan peredaran barang palsu sekaligus mencegah penipuan terhadap pelanggan.

Bagaimana Cara Kerja VeChain?

Sebagai sebuah teknologi, sistem VeChain tersusun atas 3 bagian yang kemudian bisa dijelaskan sebagai berikut

1. Teknologi Fisik

Seperti yang sedikit dijelaskan di atas bahwa VeChain bekerja dengan memberikan identitas unik untuk setiap produk fisik. Untuk saat ini, identitas bisa diberikan melalui dukungan Radio Frequency Identification (RFID), Kode QR maupun Near-Field Communication (NFC). Sensor yang digunakan kemudian dapat merekam informasi pada tahapan rantai pasokan yang terhubung ke identitas produk.

Data yang tersimpan dari hasil pembacaan sensor pun tidak dapat dimodifikasi dengan mudah, karena menggunakan teknologi blockchain. Tanpa adanya data yang ditutupi atau dihilangkan, maka penerima barang pun dapat memeriksa apakah barang tersebut asli dan prosesnya ditangani dengan benar. Hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap penjualan, utamanya untuk barang-barang mewah.

Memudahkan Anda dalam memahami cara kerja VeChain, berikut ini contoh ilustrasi sederhananya:

Chip berisi identitas unik dipasang ke sebuah produk tas mewah. Saat chip dipindai, maka akan menampilkan rekaman proses dari tahap produksi hingga pengiriman. Meskipun tas mewah sudah dibeli, chip tersebut mungkin juga tidak ingin dilepas oleh konsumen. Hal ini karena chip tersebut juga dapat digunakan untuk membuktikan keasliannya saat dijual kembali.

2. Cryptocurrency

Awalnya, jaringan tersebut merilis token VEN di Ethereum. Pada 2018, perusahaan kemudian memperkenalkan platform dengan rebranding sebagai VeChainThor atau VET. Selanjutnya, VET menjadi pembayaran dalam sistem VeChain dimana makin banyak kepemilikan VET maka makin berhak pula seseorang atau bisnis dalam menggunakan sumberdaya blockchain.

Selain itu, VET juga bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan token jenis lainya, atau dalam teknologi VeChain ini dikenal sebagai VeThor – Thor Power (VTHO). Token ini digunakan untuk keperluan akses ke teknologi rantai pasokan. Dengan begitu, apabila ada bisnis yang ingin menerapkan teknologi pelacakan VeChain untuk rantai pasokan, harus membayar VTHO dulu.

3. Platform

Platform yang dimanfaatkan oleh VeChain dalam menjalankan berbagai macam fungsi dan fiturnya adalah main-net. Platform ini jugalah yang mendukung transformasi VeChain yang awalnya hanya manajemen rantai pasokan menjadi aplikasi terdesentralisasi (dApps) serta dapat dijadikan dasar bagi proyek DeFi.

Keunggulan VeChain

Lalu keunggulan apa saja yang mendukung VeChain saat ini?

1. Token Utilitas

VeChain menawarkan token VET-nya sebagai token utilitas, menjadikannya memiliki nilai lebih dibanding sekedar crypto. Struktur VeChain dibuat untuk melacak pergerakan produk dalam berbagai tahapan rantai pasokan. Wajar karena perusahaan ini memang mengembangkan teknologi blockchain melalui pendekatan khusus, dan bukan untuk hal yang beragam. 

2. Sistem 2 Token

Jaringan VeChain menerapkan sistem 2 token untuk menjaga stabilitasnya. Satu jenis token digunakan untuk mendanai project, sementara jenis token lainnya digunakan untuk mendukung jaringan blockchain.

3. Platform yang Strategis

Karena tergabung ke PricewaterhouseCoopers (PwC), maka bisa dikatakan bahwa platform VeChain memiliki keunggulan strategis dari segi kemitraan. PwC sendiri juga ikut memperkenalkan blockchain VeChain ke para konsumen.

Tentang Koin VeChain (VET)

Pada 2017, VeChain mendistribusikan uang kriptonya, VEN, di blockchain Ethereum. Melalui crowdsale tersebut, sebanyak 1 miliar token berhasil mendatangkan modal sebesar $20 juta. Nah, pada saat blockchain VeChainThor dirilis, token VEN kemudian diganti dengan token VET atau juga disebut koin VET.

VET menjadi cryptocurrency utama VeChain dan dapat dimanfaatkan untuk menahan, membelanjakan, mengirim maupun untuk mempertaruhkan. Permintaan akan koin VET semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya permintaan aplikasi VeChainThor (VTHOR).

Berdasar penjelasan di atas, mungkin bisa disimpulkan bahwa koin VeChain (VET) bisa menjadi salah satu pilihan aset menarik. Hal ini didasarkan pada bagaimana posisinya dalam menunjang sektor bisnis. Ya, VeChain menawarkan suatu aplikasi sebagai solusi untuk masalah pengelolaan rantai pasokan sekaligus mencegah tindakan pemalsuan suatu produk.

Sistem dual token juga memberikan keunggulan lain yang juga bisa dimanfaatkan oleh bisnis. Perusahaan yang menggunakan VeChain akan diuntungkan karena biaya transaksi yang stabil. Sementara bagi investor, tentu saja koin VET bisa jadi opsi lain apabila mereka yakin bahwa suatu hari pasar akan mendukung blockchain perusahaan.

Nah, apabila Anda berencana untuk menambahkan VeChain ke dalam portofolio trading dan investasi, Anda bisa mengunjungi bursa terkemuka seperti Binance, FTX, Huobi Global, Upbit ataupun HitBTC.

VeChain Sebagai Investasi

VeChain (VET) bisa menjadi pilihan investasi yang baik jika merujuk pada analisis teknikal, manajemen resiko yang baik, bahkan lebih baik dibanding Bitcoin dan Ethereum. Begitu pula dengan fundamentalnya yang tak kalah menjanjikan, dari teknologi yang canggih dan berguna serta tim yang solid. Tak hanya itu, aset ini juga bisa menjadi opsi menarik untuk investasi jangka panjang.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *