Dalam transaksi jual beli barang dan jasa, ada banyak metode pembayaran yang bisa dilakukan oleh produsen dan konsumen. Ada yang barang pesanan diantarkan terlebih dahulu baru dibayar dengan mengangsur (paylater), barang akan dikirim kalau pembeli sudah membayar sejumlah tertentu di awal (down payment) atau ada juga pembeli bayar penuh terlebih dahulu sebelum produk yang ditransaksikan dikirim.
Jenis metode pembayaran yang terakhir inilah yang disebut dengan advance payment atau pembayaran di muka. Dalam praktiknya, advance payment digunakan dalam sejumlah besar transaksi barang dan jasa. Ketahui lebih lengkap mengenai metode pembayaran ini dengan membaca artikel berikut:
Pengertian Advance Payment
Advance payment adalah metode pembayaran yang mana pembeli harus membayar barang dan jasa secara penuh terlebih dahulu sebelum produk tersebut diberikan oleh pihak produsen.
Contoh mudah pembayaran barang dan jasa menggunakan metode ini adalah pembelian paket data internet. Ketika paket data internet handphone Anda habis, maka mau tidak mau Anda harus beli paket data lagi, katakanlah Rp50.000 untuk 5 GB. Baru setelah Anda membayar Rp50.000, paket data Anda (barang dan jasa) sebesar 5 GB akan diberikan oleh provider.
Hal ini berbeda dengan DP, yang mana dengan sistem DP atau down payment, Anda harus membayar sebagian dari harga produk tersebut sebelum memilikinya. Contoh saat membeli rumah, Anda harus membayar DP 10% sampai 30% sebelum sertifikat rumah tersebut berganti nama dan rumah tersebut siap Anda tempati.
Dalam kaidah akuntansi, perusahaan tidak boleh langsung mencatat pembelian yang dilakukan dengan sistem advance payment sebagai pendapatan. Melainkan, perusahaan harus mencatatnya sebagai pendapatan dibayar di muka (unearned revenue). Hal ini karena produk yang dibeli oleh pembeli tersebut belum dihantarkan secara sempurna. Baru jika barang dan jasa tersebut diterima sepenuhnya oleh mereka, perusahaan bisa mencatatnya sebagai pendapatan.
Mekanisme Sistem Advance Payment
Secara sederhana, pembayaran dengan metode advance payment mendorong pembeli untuk membayar barang dan jasa secara lunas terlebih dahulu sebelum barang tersebut diterima. Jika produsen atau penjual gagal memenuhi ekspektasi pembeli atau produk tidak dihantarkan sebagaimana mestinya, maka pembeli berhak mendapatkan uangnya kembali (refund).
Contoh mudahnya adalah ketika Anda membeli baju di marketplace dan membayar secara tunai. Ketika baju tersebut dikirimkan dan ternyata salah warna atau kainnya sobek, maka Anda berhak mengajukan komplain dan refund kepada penjual melalui aplikasi marketplace tersebut.
Untuk transaksi yang bernilai besar atau transaksi internasional, pembelian dengan mekanisme advance payment ini bisa membutuhkan pihak ketiga, seperti notaris atau bank untuk memfasilitasi pembayaran dan meminimalisir risiko barang yang tidak sesuai dengan permintaan. Pembeli juga bisa membutuhkan dokumen advance payment guarantee untuk memastikan produk akan dikirim sebagaimana mestinya.
Keuntungan Advance Payment
Pembayaran dengan metode advance payment cenderung lebih menguntungkan penjual daripada pembeli. Namun demikian, apabila penjual gagal memenuhi ekspektasi pembeli padahal pembayaran sudah dilakukan terlebih dahulu, bukan tidak mungkin kepercayaan diantara keduanya akan hilang dan pembeli akan beralih kepada produsen pesaing.
Beberapa keuntungan dari advance payment adalah:
1. Produsen mendapatkan “modal” terlebih dahulu
Bagi produsen atau penjual, metode pembayaran ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan cash flow tambahan untuk memproduksi produk tersebut. Cash flow tambahan ini bisa digunakan untuk membeli alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa yang diminta konsumen.
Misalnya, Anda memesan gaun pengantin dan 10 pasang pakaian untuk bridesmaid ke penjahit dan melakukan pembayaran di muka sebesar Rp15.000.000. Uang Rp15.000.000 itu kemudian bisa digunakan oleh penjahit tersebut untuk membeli alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan Anda. Misalnya, kain-kain khusus, pernak-pernik hingga mempekerjakan karyawan tambahan supaya pakaian tersebut jadi tepat pada waktunya.
2. Barang akan lebih susah dikembalikan
Dalam banyak kasus, barang yang sudah dibeli dengan metode advance payment akan lebih susah dikembalikan meskipun kualitasnya tidak memenuhi ekspektasi pembeli. Oleh karena itu, metode pembayaran ini lebih cocok untuk diterapkan saat membeli produk dari pihak yang sudah dipercayai.
Kerugian Advance Payment
1. Potensi kualitas produk yang tidak sesuai
Pernah pesan baju di penjahit tapi hasilnya tidak sesuai dengan keinginan? Nah, itulah tantangan yang harus dihadapi oleh pembeli yang membayar dengan metode ini. Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan ekspektasi dan keinginan, tapi pembeli seringkali tidak bisa mendapatkan pengembalian dana (refund).
2. Membutuhkan kepercayaan antara pembeli dan penjual
Untuk pembelian dalam jumlah besar, pembayaran menggunakan sistem advance payment membutuhkan kepercayaan dan kesepakatan tertulis antara pembeli dan penjual. Hal ini untuk meminimalisir penipuan yang dilakukan oleh salah satu pihak. Misalnya, produk sudah dibayar lunas tapi produk tidak dikirim dan lain sebagainya. Oleh karena itu, transaksi dalam jumlah besar yang menggunakan metode ini umumnya memiliki pihak ketiga yang menjembatani keperluan antara penjual dan pembeli, seperti bank atau notaris.
3. Rawan penipuan
Dalam transaksi jual beli online seperti saat ini, pembayaran dengan sistem advance payment juga rawan penipuan, dari sisi penjual maupun pembeli. Dari sisi penjual, modus penipuan yang biasanya terjadi adalah pembeli sudah mengirimkan pembayaran secara sah, tapi barang tidak dikirim. Di sisi lain dari sisi pembeli, penipuan terjadi ketika pembeli mengirimkan bukti bayar yang tidak sah (struk palsu).Untuk meminimalisir kerugian ini, banyak online marketplace yang kini menerapkan sistem rekening bersama (rekber). Dalam sistem ini, uang yang dikirimkan oleh pembeli akan disimpan oleh pihak ketiga (seperti akun resmi marketplace) terlebih. Pihak produsen atau penjual baru bisa mencairkan dana tersebut apabila barang sudah diterima oleh pembeli dan pembeli menyatakan puas.