Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Cash Flow dan Cara Membuatnya

Laporan arus kas (cash flow)

Uang kas adalah salah satu aset terpenting dalam keuangan sebuah perusahaan maupun individu. Hal ini karena aset yang satu ini bisa segera digunakan untuk membeli aset lain yang dibutuhkan dalam operasional perusahaan maupun kegiatan sehari-hari seorang individu. Inilah alasan mengapa mengerti konsep cash flow (arus kas) menjadi sangat penting.

Pernahkah Anda membayangkan suatu hari Anda pergi ke pasar dan lupa kalau tidak memiliki uang tunai di dalam dompet? Yup, begitulah kiranya rasa tidak memiliki uang kas di dalam rekening keuangan perusahaan. 

Karena pentingnya inilah, setiap aliran uang kas yang masuk atau keluar harus dicatat dengan sebaik mungkin. Tempat mencatat dan melaporkan arus kas keluar dan masuk inilah yang disebut dengan cash flow.

Apa itu Cash Flow?

Cash flow adalah jumlah aliran uang masuk dan keluar pada sebuah perusahaan atau individu.

Cash flow statement adalah laporan yang berisi catatan uang kas yang masuk dan keluar rekening perusahaan atau individu. Dengan adanya laporan cash flow, baik individu maupun perusahaan akan mudah tahu sumber utama pemasukan dan pengeluaran mereka. Akibatnya, mereka bisa mengambil keputusan keuangan yang tepat berdasarkan laporan tersebut.

Misalnya, seorang individu memiliki gaji Rp. 3.000.000 per bulan tapi sebelum tanggal gajian uang tersebut sudah habis.  Dengan memeriksa catatan cash flow miliknya, dia akan segera tahu kalau dia menghabiskan banyak uang terlalu banyak untuk hangout. Hasilnya, dia memutuskan untuk mengurangi alokasi uang untuk nongkrong dan mengalihkannya untuk ditabung. 

Selain bagi individu dan perusahaan terkait, laporan arus kas juga berperan penting dalam keputusan investasi seorang investor khususnya investor saham. Hal ini karena banyak indikator-indikator kesehatan keuangan perusahaan yang berdasarkan pada laporan ini seperti, cash ratio, free cash flow, cash flow per share dan lain-lain. 

Lain daripada itu, besar kecilnya cadangan uang kas perusahaan juga menunjukkan kesiapan perusahaan tersebut untuk menghadapi hal yang tak terduga misalnya penagihan utang jangka pendek yang lebih cepat dari tanggal jatuh temponya dan lain sebagainya.

Cash flow yang positif menandakan sebuah perusahaan memiliki aset yang meningkat, mampu melunasi utangnya, dan lebih tahan terhadap guncangan finansial di masa mendatang.

Cash flow yang negatif menandakan terdapat ketidakseimbangan pada aliran pendapatan. Meskipun tidak selalu buruk, cash flow yang negatif tidak dapat berkelanjutan dalam jangka panjang.

Jenis Cash Flow

Cash flow khususnya untuk perusahaan terdiri dari 3 jenis atau komponen. 3 Jenis tersebut adalah:

1. Laporan arus kas dari aktivitas operasi

Pada cash flow jenis ini, terdapat catatan cash flow yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan, seperti pembelian bahan baku, total uang kas yang diperoleh dari penjualan, pengeluaran untuk gaji karyawan dan beban-beban lainnya yang berkaitan langsung dengan aktivitas operasi perusahaan. 

2. Laporan arus kas dari aktivitas investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas pembelian atau penjualan aset yang menurut perusahaan aset tersebut akan memberikan keuntungan di masa depan. Aktivitas investasi disini bisa berupa pembelian aset tetap baru seperti, gedung, mesin, tanah, atau membeli surat berharga baik dari perusahaan lain maupun membeli kembali (buyback) saham yang diterbitkan sendiri. 

Laporan arus kas dari aktivitas investasi dinyatakan negatif apabila dalam satu periode akuntansi yang berjalan perusahaan lebih banyak mengeluarkan uang untuk investasi daripada mendapatkan keuntungan dari investasi-investasi sebelumnya. 

3. Laporan arus kas dari aktivitas pendanaan

Dalam jenis ini, Anda akan mendapatkan rincian pemasukan dan pengeluaran uang kas perusahaan yang berkaitan dengan pihak ketiga seperti, bank, perusahaan induk atau perusahaan anak atau pihak investor.

Misalnya, perusahaan mendapatkan pendanaan tambahan dari bank, maka catatan kas masuk-nya ada di bagian ini. Sama halnya jika perusahaan membayar utang kepada bank tersebut.

Cara Membuat Cash Flow

Berikut ini beberapa langkah untuk membuat laporan cash flow (arus kas):

1. Membuat jurnal umum

Langkah pertama tentu saja membuat jurnal umum. Jurnal umum adalah catatan pengeluaran dan pemasukan harian individu maupun perusahaan. Tapi tentu saja, catatan keuangan perusahaan lebih kompleks dibandingkan catatan keuangan individu.

Di dalam jurnal umum ini, Anda bisa mencatat semua pemasukan dan pengeluaran harian Anda. Tujuannya supaya Anda tahu pengeluaran dan pemasukan mana yang berkaitan dengan uang kas dan mana yang tidak. 

2. Membuat buku besar kas

Langkah selanjutnya adalah dengan membuat buku besar kas. Buku besar kas adalah buku yang berisi semua transaksi yang berkaitan dengan uang kas. Cara membuatnya adalah dengan memilih mana catatan keuangan di jurnal umum yang berkaitan dengan kas baik itu pengeluaran maupun pemasukan. 

Jadi, Anda tidak bisa memasukkan pengeluaran atau pemasukan yang tidak berkaitan dengan uang kas ke dalam buku ini. Misalnya, Anda membeli makanan dengan cara hutang. Catatan keuangan pengeluaran tersebut seharusnya masuk ke dalam buku besar hutang dan bukan buku besar kas. 

Anda juga bisa langsung mengklasifikasikan pemasukan dan pengeluaran kas langsung dari buku ini. Contoh, pada jurnal umum tercatat Anda membeli reksa dana senilai Rp. 1.000.000 dengan uang kas. Maka, Anda bisa langsung memasukkannya ke dalam buku besar kas dari aktivitas investasi. 

3. Membuat laporan arus kas

Setelah buku besar kas selesai dan Anda juga sudah mengelompokkan jenis pengeluaran dan pemasukan kas berdasarkan asalnya, kini Anda tinggal menjumlahkan semua angka yang ada dan memasukkannya ke dalam file terpisah dengan nama laporan arus kas.

Contoh Cash Flow

Gambar 1: contoh laporan arus kas
Gambar 1: contoh laporan arus kas
Gambar 2: contoh laporan arus kas
Gambar 2: contoh laporan arus kas

Gambar 1 dan 2 di atas adalah contoh cash flow yang diambil dari laporan tahunan PT. Golden Energy Mines Tbk (GEMS), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Indonesia. 

Dari gambar di atas jelas bahwasanya perusahaan tersebut membagi laporan arus kas-nya menjadi tiga bagian yaitu, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. 

Pada kelompok yang pertama terdapat catatan pengeluaran dan pemasukan perusahaan berupa penerimaan dari pelanggan dan keuangan serta pengeluaran untuk beban gaji karyawan dan pembayaran kontraktor.

Adapun pada kelompok kedua terdapat penerimaan dan pengeluaran uang kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi seperti, pembelian aset tetap baru, pembayaran uang ganti rugi lahan dan lain sebagainya. Terakhir, pada bagian ketiga terdapat rincian pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan yang berasal dari pihak ketiga seperti bank dan anak perusahaan. 

Dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah cadangan kas PT. Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada tahun 2020 lebih banyak dibandingkan jumlah cadangan kas perusahaan tersebut pada tahun 2021. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2019 jumlah pengeluaran perusahaan lebih banyak dibandingkan pengeluaran pada tahun 2020. 

Nah, itu tadi penjelasan mengenai cash flow atau laporan arus kas beserta contohnya. Jadi, apakah Anda sudah mencatat pengeluaran uang kas selama satu bulan ini?

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *