Lompat ke konten
Daftar Isi

Pengertian Anuitas Serta Cara Menghitungnya

Anuitas

Berbeda dengan mengajukan pinjaman ke teman atau sanak saudara, Anda harus membayar pokok pinjaman dan bunga apabila Anda mengajukan kredit kepada bank. Bunga pinjaman bank ini dapat terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah bunga yang dibayar dengan sistem anuitas atau cicilan tetap. 

Mengetahui jenis dan metode penghitungan bunga pinjaman ini perlu diketahui oleh nasabah yang ingin meminjam uang di bank. Sebab, dengan mengetahui jenis bunga pinjaman ini, umumnya Anda dapat menentukan besaran cicilan dan periode pelunasan yang sesuai dengan keinginan Anda. 

Pengertian Anuitas 

Anuitas adalah skema pembayaran yang dilakukan secara berkala sepanjang periode waktu tertentu, seperti setiap bulan, kuartal, atau tahun.

Contohnya, jika Anda meminjam Rp25.000.000 dari bank dengan bunga 12% selama satu tahun, pembayaran bunga tersebut disebut anuitas jika Anda harus membayar cicilan tetap setiap bulan, misalnya Rp2.250.000 per bulan. Hal ini tentunya memudahkan nasabah dalam mengingat jumlah yang harus dibayarkan setiap bulannya.

Dalam skema anuitas, cicilan pada bulan-bulan awal lebih fokus pada pembayaran bunga, sementara cicilan pada bulan-bulan berikutnya akan digunakan untuk melunasi pokok utang.

Selain pada pinjaman perbankan, sistem penerapan pembayaran bunga secara anuitas umumnya juga diterapkan oleh perusahaan penyedia layanan keuangan lain, seperti perusahaan asuransi, P2P lending atau perusahaan multifinance. Tidak hanya pinjaman, pembayaran dengan metode ini juga berlaku untuk bank atau perusahaan yang harus membayarkan bunga simpanan atau investasi kepada investor baik itu dalam bentuk bunga deposito, bagi hasil ataupun yang lainnya.

Cara Menghitung Anuitas dan Contohnya

Rumus anuitas adalah Anuitas =  P*(i/12)/(1-1/(1+i/12)^t

Keterangan:

P : Pokok pinjaman.

i : Suku bunga. 

t : Jangka waktu pinjaman. 

Namun, untuk memahami bagaimana cara kerja metode penghitungan bunga ini, mari lihat contoh anuitas berikut ini:

Misalnya, Anda meminjam ke bank sebesar Rp30.000.000 untuk 1 tahun dengan bunga 12% per tahun, maka jumlah angsuran yang harus Anda bayarkan setiap bulannya adalah:

Angsuran
ke
Angsuran pokokAngsuran bungaTotal AngsuranSisa pokok pinjaman
030.000.000
12.365.500300.0002.665.50027.634.500
22.389.155276.3452.665.50025.245.345
32.413.047252.4532.665.50022.832.298
42.437.177228.3232.665.50020.395.121
52.461.549203.9512.665.50017.933.573
62.486.164179.3362.665.50015.447.408
72.511.026154.4742.665.50012.936.382
82.536.136129.3642.665.50010.400.246
92.561.498104.0022.665.5007.838.749
102.587.11378.3872.665.5005.251.636
112.612.98452.5162.665.5002.638.653
122.639.11326.3872.665.500-461
Contoh penghitungan anuitas

Dari contoh di atas terlihat bahwasanya cicilan yang harus Anda bayarkan tetap setiap bulannya yaitu Rp2.665.500. Pada bulan-bulan pertama, sejumlah besar uang tersebut dialokasikan untuk pembayaran bunga. Jumlah alokasi untuk pembayaran bunga ini lambat laun menipis. Sebaliknya, jumlah alokasi untuk melunasi pokok utang semakin besar. 

Jenis-Jenis Anuitas

Menurut metode penagihan dan pembayarannya, anuitas dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Anuitas biasa

Anuitas biasa adalah bunga anuitas yang ditagihkan pada akhir bulan. Jenis yang satu ini merupakan jenis anuitas yang banyak diterapkan dalam dunia perbankan, seperti dalam metode pembayaran suku bunga kredit KPR

2. Anuitas jatuh tempo (due date annuity)

Anuitas jatuh tempo adalah pembayaran anuitas yang dilakukan pada awal periode. Anuitas jenis ini umumnya digunakan dalam metode pembayaran premi asuransi. Dalam hal ini, nasabah harus membayar premi terlebih dahulu sebelum mengajukan klaim. 

3.Anuitas tangguhan

Anuitas tangguhan adalah jenis anuitas yang dapat dibayarkan pada awal maupun akhir periode. Contohnya adalah pembayaran bunga deposito kepada nasabah.

4. Anuitas langsung

Anuitas langsung adalah metode pembayaran bunga anuitas secara langsung dengan tanpa ditangguhkan entah itu di akhir maupun awal periode. 

Kelebihan Anuitas

Kelebihan penerapan metode pembayaran bunga secara anuitas adalah memudahkan nasabah untuk melakukan pembayaran. Dengan nilainya yang tetap, nasabah tidak perlu pusing-pusing memikirkan berapa nominal kredit yang harus dibayarkan setiap bulannya. 

Selain itu, hal ini juga memudahkan nasabah untuk mengatur keuangan mereka. Karena dengan nominal yang tetap, membuat mereka mudah untuk menyisihkan sebagian tertentu untuk dijadikan angsuran. 

Kekurangan Anuitas

Kekurangan penerapan pembayaran bunga menggunakan metode ini adalah, secara tidak langsung metode ini menyulitkan nasabah yang ingin melunasi utangnya segera. Pasalnya, nasabah akan kesulitan untuk menambah nominal total angsuran yang akan diserahkan ke bank. Padahal, semakin besar total angsuran yang disetorkan, semakin cepat pula utang nasabah tersebut lunas. 

Kekurangan lainnya dengan penerapan pembayaran pinjaman dengan sistem anuitas seperti ini adalah, cara penghitungannya yang rumit. Nasabah tidak bisa menghitung anuitas secara manual dan harus menggunakan software spreadsheet seperti microsoft excel dan kalkulator untuk mengetahui besaran angsuran yang harus dibayarkannya setiap bulan. 

Namun demikian, umumnya bank, perusahaan asuransi atau penyedia layanan multifinance umumnya sudah memberikan catatan jumlah cicilan ini kepada nasabah. Dengan demikian nasabah umumnya tidak perlu menghitungnya lagi.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *