Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Variable Cost? Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya

variable cost

Bagi pebisnis pemula, wajib tahu bahwa dalam memulai usaha perlu adanya biaya. Biaya sendiri dibagi menjadi 2, biaya tetap dan biaya variabel. Jika sebelumnya sudah dijelaskan mengenai biaya tetap, kali ini akan dibahas mengenai biaya variabel.

Variable cost merupakan dana yang dikeluarkan tergantung pada besar kecilnya volume produksi. Apa itu variable cost? Selengkapnya pengertian, cara menghitung dan contohnya berikut ini!

Pengertian Variable Cost

Variable cost adalah biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Dengan kata lain, biaya ini meningkat ketika perusahaan memproduksi lebih banyak produk atau memberikan lebih banyak layanan, dan sebaliknya, biaya ini berkurang jika produksi atau aktivitas menurun.

Contoh dari variable cost termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk produksi, dan biaya pengiriman produk. Sebagai ilustrasi, jika sebuah pabrik memproduksi sepatu, biaya bahan baku (kulit, sol, benang, dll.) akan meningkat jika mereka memproduksi lebih banyak sepatu. Begitu pula dengan biaya tenaga kerja langsung, yang mencakup gaji dan upah pekerja pabrik.

Jadi, intinya adalah variable cost adalah biaya yang dapat berubah seiring dengan tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Semakin banyak produksi atau aktivitas, semakin tinggi biaya variabelnya; sebaliknya, jika produksi atau aktivitas menurun, biaya variabel juga akan turun.

Karakteristik Variable Cost

Untuk membedakan variable cost dan fixed cost. Anda bisa mengidentifikasi melalui karakteristiknya. Variable cost memiliki empat karakteristik utama yaitu:

1. Berubah sesuai volume produksi

Variable cost meningkat atau berkurang seiring dengan peningkatan atau penurunan volume produksi atau aktivitas perusahaan. Contohnya, biaya bahan baku akan bertambah jika perusahaan memproduksi lebih banyak unit produk.

2. Proporsional dengan volume produksi

Ini berarti bahwa biaya variabel berubah dalam proporsi yang sebanding dengan perubahan dalam volume produksi. Jika produksi dua kali lipat, biaya variabel juga akan dua kali lipat.

3.  Biayanya tetap perunit

Biaya variabel per unit produk tetap dalam jumlah yang relatif konstan. Misalnya, jika biaya bahan baku untuk setiap sepatu adalah $5, maka biaya ini akan tetap $5 per sepatu, tidak peduli berapa banyak sepatu yang diproduksi.

4. Diperlukan untuk memproduksi barang maupun jasa

Variable cost adalah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau menyediakan jasa. Tanpa pengeluaran ini, produksi atau penyediaan jasa tidak dapat dilakukan. Contohnya, untuk membuat sepatu, bahan baku seperti kulit dan sol adalah biaya variabel yang diperlukan.

Komponen Variable Cost

Setelah membahas mengenai karakteristik variable cost, Anda mungkin lebih memahami biaya satu ini. Supaya lebih jelas, berikut komponen variable cost yang wajib Anda tahu. 

  1. Bahan baku: Ini adalah bahan atau komponen yang digunakan dalam proses produksi untuk menciptakan produk akhir. Contohnya, dalam produksi sepatu, bahan baku bisa mencakup kulit, sol, benang, dll.
  2. Tenaga kerja langsung (direct labor): Biaya dari pekerjaan langsung yang terlibat dalam proses produksi. Misalnya, di pabrik sepatu, ini adalah biaya untuk para pekerja yang secara langsung terlibat dalam membuat sepatu.
  3. Biaya energi dan utilitas: Biaya untuk memasok daya, listrik, air, gas, dan utilitas lainnya yang diperlukan dalam proses produksi.
  4. Biaya distribusi dan pengiriman: Ini mencakup biaya untuk mengirim produk dari produsen ke distributor atau langsung ke pelanggan. Termasuk di dalamnya biaya kemasan, pengemasan, dan biaya pengiriman.
  5. Biaya variabel produksi: Ini mencakup biaya operasional sehari-hari dari fasilitas produksi, seperti biaya perawatan dan perbaikan mesin.

Jenis-Jenis Variable Cost

Selanjutnya akan dibahas jenis-jenis variable costing, simak selengkapnya berikut ini. 

1. Bahan baku variabel 

Bahan baku variabel adalah bahan atau materi mentah yang digunakan untuk membuat produk akhir. Karakteristik utamanya adalah biaya ini berfluktuasi seiring dengan tingkat produksi. Semakin banyak produk yang diproduksi, semakin tinggi biaya bahan baku.

2. Variabel tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung variabel merujuk pada biaya pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Ini termasuk upah dan gaji karyawan pabrik atau pekerja yang secara langsung berkontribusi dalam menciptakan produk  dihitung dari produktivitas pekerja.

3. Biaya energi dan utilitas variabel

Ini mencakup biaya daya listrik, gas, air, dan sumber daya energi lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Biaya ini akan berubah seiring dengan tingkat produksi atau aktivitas perusahaan.

4. Biaya distribusi variabel

Biaya ini terkait dengan pengiriman produk dari produsen ke distributor atau dari distributor ke pelanggan. Ini termasuk biaya kemasan, biaya pengemasan, biaya transportasi, dan biaya terkait distribusi.

5. Biaya variabel produksi lainnya 

Terkadang, tergantung pada jenis produksi, ada komponen biaya variabel lainnya yang termasuk di dalamnya. Misalnya, dalam industri kimia, biaya untuk bahan kimia atau zat-zat tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah biaya variabel lainnya.

Cara Menghitung Variable Cost

Anda kini sudah memahami berbagai penjelasan mengenai variabel cost. Bisa gunakan rumus tertentu untuk menghitungnya. Rumus untuk menghitung biaya variabel secara umum adalah sebagai berikut:

Total Biaya Variabel = Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit

Sementara untuk menghitung biaya variabel per unit rumusnya adalah sebagai berikut:

Biaya Variabel per Unit = Total Biaya Variabel/ Jumlah Unit yang diproduksi

Di mana:

  1. Biaya variabel spesifik adalah biaya yang terkait langsung dengan produksi atau aktivitas perusahaan dan berubah seiring dengan tingkat produksi atau aktivitas. Contoh termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung variabel, dan sebagainya.
  2. Jumlah unit adalah jumlah produk yang diproduksi atau tingkat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

Contoh:

Biaya bahan baku untuk 100 unit kue adalah Rp1.000.000

Sedangkan biaya gaji karyawan per 100 unit adalah Rp 200.000

Biaya energi termasuk listrik, air dan penggunaan mesin adalah Rp 100.000

Penghitungan biaya variabel per 100 unit adalah 

Rp 1.000.000 + Rp 200.000 + Rp 100.000 = Rp1.300.000

Berarti total biaya variabel setiap 100 unit adalah Rp 1.300.000

Biaya variabel per unit = Rp 1.300.000/100 = Rp 13.000/unit 

Contoh Variable Cost dalam Usaha

Berikut adalah contoh-contoh dari biaya variabel dalam berbagai jenis usaha:

1. Restoran

  • Bahan makanan dan minuman: Biaya untuk membeli bahan makanan dan minuman yang digunakan untuk menyiapkan hidangan. Misalnya, sayuran, daging, ikan, susu, dll.
  • Upah koki dan staf layanan: Biaya gaji untuk koki dan staf yang langsung terlibat dalam persiapan dan pelayanan makanan.
  • Biaya pembersihan dan perlengkapan: Biaya bahan pembersih, alat makan, dan perlengkapan dapur yang diperlukan dalam operasional harian.

2. Pabrik manufaktur

  • Bahan baku: Biaya bahan atau komponen yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, bahan logam, plastik, elektronik, dll.
  • Upah pekerja produksi: Biaya gaji dan upah pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi.
  • Biaya energi dan utilitas: Biaya listrik, gas, dan air yang digunakan dalam fasilitas produksi.

3. Toko ritel

  • Inventaris barang: Biaya untuk membeli barang yang dijual di toko. Misalnya, pakaian, aksesoris, elektronik, dll.
  • Upah penjaga toko: Gaji dan upah untuk staf yang bekerja di toko dan memberikan layanan kepada pelanggan.
Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota A'yun adalah mahasiswa Ekonomi di UPN Veteran Yogyakarta yang senang menulis topik-topik seputar literasi finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *