Lompat ke konten
Daftar Isi

Apakah Unit Link Menguntungkan Bagi Nasabah?

Apakah Unit Link Menguntungkan Nasabah

Pada awal tahun 2022 lalu, laman berita CNBC mewartakan adanya sejumlah laporan menyangkut produk asuransi unit link. Dalam berita tersebut disebutkan bahwa nasabah yang menggunakan layanan ini dijanjikan imbal hasil 100% ditambah dengan proteksi selama 99 tahun meskipun hanya membayar premi selama 10 tahun. 

Pada kenyataannya, setelah 10 tahun menggunakan layanan tersebut, nasabah hanya memperoleh 30% dari imbal hasil yang dijanjikan dan harus membayar premi seumur hidup. Akibatnya, mereka mengalami kerugian hingga 5-6 miliar rupiah. 

Namun, apa sebenarnya unit link itu dan apakah produk asuransi ini dapat membawa keuntungan bagi nasabah? Simak pembahasannya berikut ini:

Unit link adalah produk asuransi yang sebagian preminya dialokasikan untuk investasi, khususnya investasi reksa dana. Dengan membeli produk unit link, nasabah tidak hanya akan mendapatkan keuntungan proteksi asuransi, tetapi juga memperoleh keuntungan investasi. 

Sekilas, hal ini tentu akan menguntungkan nasabah karena dalam satu kali pembayaran premi, nasabah bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus dan nasabah tidak perlu pusing-pusing mengatur uang investasi karena uang tersebut akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman di bidangnya. 

Namun sebenarnya, memilih produk ini juga harus hati-hati. Sebab produk ini umumnya ditawarkan sebagai produk asuransi jangka panjang. Selain itu, berbeda dengan produk investasi lainnya, nasabah produk asuransi ini tidak bisa secara leluasa mengatur atau bahkan melacak uang investasinya. Nasabah juga harus mempelajari dua konsep keuangan tersebut sekaligus supaya tidak merugi karena produk ini menggabungkan dua jenis produk industri keuangan dengan konsep berbeda, 

Apalagi fakta bahwa reksa dana sebagai instrumen investasi sendiri terdiri dari berbagai jenis dengan berbagai tingkat risiko dan tingkat imbal hasil. Dengan demikian, nasabah dituntut untuk jeli dan teliti dalam memeriksa bagian-bagian tertentu dalam polis, seperti persentase premi yang digunakan untuk investasi, alokasi investasinya untuk apa saja, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, jika Anda tertarik untuk membeli produk ini, sebaiknya Anda membaca polis dengan teliti dan berusaha mengkonfirmasi keterangan dari pihak agen. 

Asuransi unit link bisa mendatangkan keuntungan bagi nasabah, jika nasabah tersebut:

  • Memandang instrumen ini sebagai produk asuransi. Meskipun menawarkan keuntungan investasi, tidak menutup kemungkinan persentase premi yang digunakan untuk investasi cukup sedikit, sehingga unit link bukan produk investasi, melainkan lebih condong sebagai produk asuransi. Selain itu, produk ini juga memiliki struktur biaya yang berbeda dengan investasi reksa dana biasa, sehingga tidak menutup kemungkinan nominal keuntungan yang diperoleh relatif lebih kecil dibandingkan imbal hasil yang diperoleh dari investasi reksa dana sejenis secara langsung.
  • Memahami konsep asuransi dan investasi. Asuransi adalah produk keuangan yang ditujukan untuk memberikan bantuan perlindungan atau proteksi kepada nasabah apabila nasabah tersebut mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun investasi adalah kegiatan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan baik moneter maupun non moneter di masa depan. Reksa dana adalah instrumen investasi yang menggunakan konsep Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Dalam instrumen ini, dana investasi dari investor akan dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi secara bersamaan, begitu pula dengan keuntungannya akan dibagi bersama. 
  • Membaca polis dengan hati-hati. Sekali lagi, unit link mengawinkan asuransi dan investasi. Oleh sebab itu, tidak heran jika isi kontrak dalam polis asuransi jenis ini relatif lebih panjang atau lebih rumit dibandingkan dengan produk investasi lainnya. Namun demikian, penjelasan dalam polis tersebut memang perlu untuk dipahami nasabah, sehingga nasabah harus membacanya dengan jeli dan hati-hati. Pastikan agen asuransi yang melayani Anda menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin dan penjelasannya sesuai dengan keterangan yang tertera di polis. 
  • Nasabah memilih produk unit link dari perusahaan yang kredibel. Layanan asuransi kini tidak hanya bisa disediakan oleh perusahaan asuransi saja. Beberapa perusahaan perbankan juga menyediakan produk asuransi, termasuk unit link, sebagai pelengkap layanan. Untuk sukses mendapatkan keuntungan proteksi sekaligus investasi, nasabah perlu memilih produk ini dari perusahaan asuransi atau perbankan yang kredibel dan mendapatkan legalitas dari OJK. Pastikan juga latar belakang, portofolio dan rekam jejak perusahaan tersebut sebelum memilih produk ini.

Sederhananya, asuransi unit link bukan termasuk penipuan atau scam apabila ditawarkan oleh instansi keuangan yang legal di Indonesia. Sebab, produk-produk instansi keuangan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari OJK terlebih dahulu sebelum dirilis ke pasar, atau kalau tidak OJK akan menyabotase pelayanan program tersebut. Maka dari itu, Penting bagi nasabah untuk memilih perusahaan asuransi dan bank yang bonafid untuk membeli produk ini. 

Adapun beberapa brand besar yang menyediakan layanan ini diantaranya adalah, Prudential, Allianz, asuransi CAR dan BNI Life. Lalu, bagaimana jika Anda sudah membeli produk ini di perusahaan tersebut tapi tetap merugi? Hal ini bisa disebabkan karena Anda tidak membaca polis dengan hati-hati atau memang karena instrumen investasi yang masuk ke dalam produk ini memang sedang mengalami kerugian. 

Menurut laman resmi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dana yang tersimpan di unit link bisa dicairkan dalam periode waktu tertentu selama nasabah masih hidup. Tentunya rincian mengenai periode waktu pencairan produk asuransi ini akan berbeda sesuai dengan kebijakan perusahaan asuransi yang bersangkutan dan kebijakan ini harus tertulis di dalam polis, sehingga nasabah bisa membacanya.  

Oleh karena adanya ketentuan pencairan ini, produk asuransi ini relatif lebih likuid dibandingkan dengan asuransi biasa yang biasanya baru dapat dicairkan ketika risiko yang didaftarkan terjadi, namun lebih tidak likuid dibandingkan investasi secara langsung. Pasalnya, proses pencairan instrumen investasi baik itu reksa dana, saham maupun obligasi umumnya bisa dilakukan kapanpun meskipun memakan waktu 2-7 hari kerja. 

Selain terletak pada likuiditasnya, perbedaan antara asuransi tradisional dengan asuransi unit link juga terletak pada manfaatnya, risiko dan nominal premi. Seperti yang telah disebutkan di atas, asuransi unit link memiliki dua manfaat, yaitu manfaat proteksi dari asuransi dan manfaat berupa keuntungan investasi. 

Karena adanya dua manfaat yang berbeda ini juga, asuransi unit link akan terpapar risiko penurunan nilai unit investasi. Hal ini tentu tidak ada pada produk asuransi biasa karena seluruh alokasi asuransi biasa hanya untuk proteksi dan tidak ada untuk investasi. 

Adapun mengenai nominal premi, umumnya premi asuransi unit link relatif lebih mahal dibandingkan dengan asuransi tradisional. Alasannya adalah terdapat berbagai biaya tambahan. Hal ini berbeda dengan asuransi tradisional. Pada asuransi jenis ini, nominal premi yang harus dibayarkan nasabah sudah mencakup seluruh komponen biaya. 

Dari 3 perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa asuransi unit link lebih cocok untuk nasabah dengan tingkat toleransi risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk asuransi biasa. Lantas, Anda adalah nasabah jenis yang mana?

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *