Tahukah Anda, jika keuntungan investasi crypto tidak hanya bisa diperoleh dengan cara trading dan mining? Selain dengan memainkan game crypto yang terbukti membayar, Anda juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengunci sebagian aset crypto Anda ke dalam sistem bernama staking.
Staking crypto adalah proses mengunci sebagian aset crypto Anda ke dalam suatu sistem untuk mendapatkan keuntungan tambahan berupa bunga atau APY. Konsep dari staking crypto ini sebenarnya mirip dengan deposito. Bedanya adalah, lembaga yang menyelenggarakan program ini bukan bank, melainkan aplikasi crypto exchange dan dananya bukan digunakan untuk investasi di pasar riil melainkan digunakan untuk melakukan validasi setiap transaksi dalam blockchain.
Staking crypto adalah metode untuk mendapatkan keuntungan dari cryptocurrency yang cocok untuk pemula. Sebab, umumnya program ini dapat dilakukan dengan jumlah aset kuncian yang terbatas dan pengguna tidak perlu pusing-pusing melakukan analisis trading crypto untuk mendapatkan keuntungan.
Namun demikian, karena cryptocurrency adalah instrumen investasi dengan risiko tinggi, maka Anda juga tidak boleh sembarangan dalam memilih platform untuk staking. Berikut ini aplikasi staking crypto terbaik versi Investbro.id tahun 2024:
Aplikasi Staking Crypto Terbaik (2024)
1. Triv
Rekomendasi platform staking crypto yang pertama adalah Triv. Didirikan pada tahun 2014 oleh PT Tiga Inti Utama, Triv merupakan platform investasi crypto yang sudah terdaftar legal di BAPPEBTI pada tahun 2020. Saat ini selain trading crypto pada umumnya, Triv juga menyediakan fitur staking.
Dibandingkan dengan platform lainnya, Triv menghadirkan jajaran coin untuk staking yang bervariasi yaitu 25 coin mulai dari ETH, BNB hingga altcoin, seperti DAI dan Polkadot. Masing-masing coin menawarkan Annual Percentage Yield (APY) yang bervariasi. ETH misalnya, menawarkan APY sebesar 4,6% per tahun.
Kelebihan lain dari staking crypto di Triv adalah dana deposit minimum yang murah dan adanya asuransi. Untuk staking di platform ini, Anda hanya membutuhkan dana sebesar Rp100.000 sebagai setoran awal, dan platform ini mendapatkan asuransi dari Bitgo custodian & Lloyd England hingga $100 juta.
2. Pintu
Tentu Anda sudah tidak asing dengan aplikasi investasi crypto yang satu ini. Dengan jumlah unduhan lebih dari 1 juta pengguna di Google Play Store, Pintu merupakan salah satu aplikasi trading crypto yang paling banyak digunakan di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan, sebab selain aplikasinya yang mudah digunakan, Pintu juga menyediakan fitur staking.
Fitur staking crypto Pintu menawarkan 12 aset crypto, mulai dari ETH sampai TIA. Minimum deposit dan keuntungan yang ditawarkan dalam masing-masing aset ini bervariasi mulai dari 0,5% hingga 12,5% per tahun tergantung dengan jenis aset dan durasi tenor staking yang Anda pilih.
Program staking crypto Pintu sendiri menawarkan 3 jenis tenor, yaitu fleksibel (flexi) terkunci 30 hari (locked 30) dan terkunci 90 hari (locked 90). Tentunya semakin lama Anda mengunci aset Anda, akan semakin banyak pula keuntungan yang akan Anda dapatkan.
Selain itu, Pintu juga menawarkan staking token PTU, yaitu token crypto yang diguanakan untuk mengembangkan komunitas Pintu. Dengan staking token ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan tambahan hingga 12% per tahun dan 35% keuntungan referal sesuai dengan jumlah PTU yang Anda kunci. Menarik bukan?
3. Indodax
Aplikasi staking crypto terbaik kedua di Indonesia adalah Indodax. Didirikan pada tahun 2014, kini di aplikasi Indodax, Anda juga bisa melakukan staking 5 asep crypto, yaitu ETH, BNB, Solana, Polkadot dan Matic. Masing-masing coin juga menawarkan nilai APY yang berbeda. ETH misalnya menawarkan APY hingga 3,12%, sementara Solana 5,03%.
Berbeda dengan Triv, nominal minimal staking crypto di Indodax bervariasi sesuai dengan jenis asetnya. Di ETH, Anda bisa staking mulai dari 0.004 ETH atau sekitar Rp191.000, sementara untuk BNB, Anda bisa mulai dengan 0,01 BNB atau sekitar Rp95.000.
4. Reku
Rekomendasi platform staking crypto yang ke-3 adalah Reku. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2018 oleh PT Rekeningku Dotcom Indonesia. Sebelum berubah menjadi Reku, platform ini lebih dulu dikenal dengan nama Rekeningku.
Reku menawarkan 8 coin untuk staking, yaitu ADA, ETH, Solana, Matic, Polkadot,Tezos, Near dan Kusama. Diantara 8 aset tersebut, Polkadot menawarkan keuntungan tertinggi dengan APY hingga 12,5% per tahun. Tidak hanya aset yang bervariasi, Reku juga menawarkan kemungkinan untuk menarik keuntungan setiap hari dan kabar baiknya, tidak ada nilai minimum deposit untuk staking di platform ini!
5. Tokocrypto
Rekomendasi aplikasi staking crypto terbaik selanjutnya adalah Tokocrypto. Dirilis pada tahun 2018, platform ini kini sudah digunakan oleh lebih dari 3 juta pengguna di seluruh Indonesia. Hal ini tidak mengherankan, sebab Tokocrypto sendiri terafiliasi dengan salah satu platform crypto trading terbaik dunia, Binance.
Hanya saja berbeda dengan staking pada platform di atas, staking crypto tokocrypto hanya tersedia untuk token TKO, yaitu token utilitas yang dikembangkan secara mandiri oleh platform ini. Selain itu, staking crypto tokocrypto juga tidak setiap saat dibuka. Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengklik menu staking TKO yang berada di bagian depan beranda aplikasi trading Anda.
6. Binance
Jika Anda ingin staking pada aset yang lebih bervariasi, maka Anda bisa menggunakan Binance Earn. Salah satu platform crypto exchange terkemuka di dunia ini menyediakan 284 koin dan token yang bisa Anda pilih sesuai dengan minimum deposit dan keuntungan yang Anda inginkan. Untuk BNB misalnya, platform ini menawarkan APR sebesar 8.09% per tahun.
Selain aset yang bervariasi, Binance juga menawarkan 4 periode staking, yaitu fleksibel, dikunci 30 hari, dikunci 90 hari dan dikunci 120 hari. Dengan cara ini, Anda bisa lebih fleksibel dalam menentukan durasi staking sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Namun terlepas dari berbagai kelebihan ini, sejauh ini Binance belum mendapatkan legalitas operasi di Indonesia dan hanya memiliki afiliasi di Tokocrypto saja.
7. Coinbase
Platform crypto trading dunia lainnya yang juga menawarkan fitur staking adalah Coinbase. Coinbase menawarkan crypto staking untuk 9 aset, termasuk diantaranya adalah USDT, USDC dan DAI. Dengan staking di platform ini, potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh mencapai 5,75% per tahun.
Kelebihan lain dari staking di aplikasi staking crypto terbaik yang satu ini adalah, Anda bisa staking hanya bermodal $1 saja. Dengan demikian, mendapatkan keuntungan investasi crypto dengan cara ini menjadi terbuka untuk siapapun.
Rekomendasi Aset Crypto untuk Staking
Saat ini sudah banyak aset crypto yang bisa di-staking, termasuk token yang dibuat sendiri oleh platform crypto exchange terkait. Lalu, bagaimana cara menentukan aset terbaik untuk staking? Saat melakukan staking, beberapa faktor di bawah ini penting untuk Anda pertimbangkan dalam memilih aset:
- Nominal keuntungan. Dalam hal ini, Anda perlu mempertimbangkan nilai APR dan APY yang ditawarkan dalam suatu aset staking crypto. Biasanya, aset yang kurang populer akan menawarkan APR dan APY yang lebih tinggi dibandingkan dengan aset yang populer, seperti ETH atau BNB.
- Durasi penguncian (locked). Selain jenis aset, durasi penguncian (locked) juga berpengaruh terhadap nilai keuntungan. Aset yang dikunci dalam waktu yang lebih lama, umumnya menawarkan keuntungan yang lebih besar. Namun sebagai gantinya, pada masa penguncian tersebut, Anda tidak bisa mencairkan coin atau token yang sudah Anda staking.
- Proyek. Tidak jarang, staking crypto digunakan untuk menghimpun dana dari investor untuk membiayai proyek-proyek tertentu, selain untuk melakukan validasi. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan kualitas proyek yang ditawarkan dalam aset crypto tersebut dengan membaca whitepaper-nya.
- Nilai deposito minimum. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwasannya seringkali setiap aset staking crypto menawarkan nilai minimum deposit yang berbeda. Tidak jarang, nilai deposit ini bisa bernilai jutaan hingga ratusan juta rupiah. Oleh sebab itu, pilihlah aset crypto staking yang sesuai dengan anggaran yang Anda miliki.
Jika Anda tertarik untuk staking crypto saat ini, maka aset yang direkomendasikan dari segi nominal keuntungan dan nilai deposito minimum adalah Polkadot. Aset crypto dengan kode DOT ini menawarkan keuntungan sebesar 13,75% di Indodax dan 12,5% di Reku. Tidak hanya itu, Anda bisa investasi Polkadot hanya dengan 0,5 DOT atau sekitar Rp62.000 di Indodax dan 1 DOT sekitar Rp125.000 di Reku.
Namun jika Anda mencari coin dengan proyek yang baik dan popularitas yang baik, maka Anda bisa memilih BNB atau Binance Coin. Di Indodax, Anda bisa staking aset ini dengan saldo minimum 0,01 BNB atau sekitar Rp95.000. Hanya saja memang keuntungan yang ditawarkan juga rendah, yaitu sebesar 2,29% per tahun.
Tips Memilih Aplikasi Staking Crypto yang Bagus
Sama dengan memilih jenis asetnya, memilih aplikasi staking crypto yang bagus juga perlu hati-hati. Pasalnya, tidak semua platform menawarkan layanan ini. Berikut ini tips yang bisa Anda lakukan saat memilih aplikasi staking crypto terbaik:
1. Pilih aplikasi yang legal
Dilansir dari laman Youtube RF Channel, pada dasarnya platform staking di atas hanya berperan sebagai pengumpul atau aggregator yang kemudian akan menyalurkan dana yang terkumpul dari staking kepada nodes untuk melakukan validasi mining di blockchain. Pasalnya, apabila Anda melakukan staking sendiri tanpa aggregator, Anda akan membutuhkan modal yang jauh lebih besar.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memilih platform staking crypto yang legal untuk meminimalisir risiko, seperti kesalahan sistem atau peretasan. Sebab dengan menggunakan platform staking crypto yang legal paling tidak layanan yang disediakan oleh platform tersebut akan mengikuti peraturan BAPPEBTI dan BAPPEBTI bisa mewadahi investor apabila terjadi permasalahan pada perusahaan penyedia layanan ini.
2. Pilih aplikasi yang menawarkan aset yang bervariasi
Dengan membeli aset yang bervariasi dalam satu aplikasi, Anda bisa melakukan diferensiasi untuk meminimalisir risiko penurunan harga pada masing-masing aset. Selain itu, dengan diferensiasi aset staking, Anda juga bisa membeli aset sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Misalnya, Anda staking di ADA dan DOT, staking ADA untuk keperluan pendidikan dan staking DOT untuk keperluan pernikahan. Jika harga ADA turun, maka setidaknya Anda masih memiliki DOT, begitu pula sebaliknya.
Selain dari sisi jenis aset, pastikan Anda juga memilih platform staking crypto yang menyediakan tenor bervariasi. Sebab fleksibilitas pemilihan tenor tentu akan menjadi nilai plus dalam kegiatan investasi ini.
3. Perhatikan fasilitas pendukung lainnya
Staking crypto adalah langkah investasi yang cukup berisiko. Maka dari itu, saat memilih platform staking crypto, Anda juga harus memperhatikan kualitas fasilitas pendukung lainnya, seperti asuransi dan kualitas layanan pelanggan.
Asuransi dibutuhkan untuk mengcover apabila ada masalah pada aset yang Anda staking, sementara kualitas layanan pelanggan akan memberikan penjelasan yang Anda butuhkan saat masalah tersebut terjadi.
Itulah rekomendasi aplikasi staking crypto terbaik tahun 2024 versi Investbro. {erlu diingat bahwasannya investasi crypto memiliki tingkat risiko yang tinggi. Pilih platform yang legal, baca whitepaper crypto dan gunakan uang dingin untuk investasi untuk meminimalisir risiko yang tidak diperlukan.