Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Trading Binary Option dan Mengapa Sebaiknya Dihindari

Mengapa binary option dilarang?

Istilah binary adalah salah satu istilah yang umum digunakan untuk mewakili dua pilihan yang saling berlawanan yaitu Ya (1) dan Tidak (0). Kata ini banyak dipakai di berbagai bidang mulai dari bidang matematika, penelitian sampai trading. 

Sedikit berbeda dengan istilah binary yang digunakan dalam kancah keilmuan, trading binary bukanlah transaksi trading yang legal di Indonesia. Simak uraian mengenai mengapa praktik ini tidak dilegalkan di Indonesia berikut ini. 

Pengertian Binary Option

Binary option adalah transaksi trading yang hanya menyediakan dua pilihan kemungkinan yaitu kemungkinan untung (1) atau kemungkinan rugi (0). Trader yang bertransaksi menggunakan sistem ini berbeda dengan trader biasa. 

Seorang trader biasa tetap harus membeli atau menjual instrumen investasi meskipun jangka waktu transaksi jual dan beli yang mereka lakukan sangat pendek. Lain halnya dengan trading menggunakan binary option yang mana trader tidak perlu membeli saham, forex, atau instrumen lainnya secara langsung. 

Mereka hanya diminta untuk menyetorkan dana dan menebak apakah harga instrumen yang mereka pilih akan naik atau turun dalam periode waktu tertentu. Jika tebakan mereka benar, maka mereka akan memperoleh keuntungan (1) begitupun sebaliknya. 

Dengan demikian, tidak heran jika banyak pihak yang menganggap bahwa transaksi menggunakan binary option cenderung lebih mirip dengan judi alih-alih investasi. 

Cara Kerja Binary Option

Seperti yang tertulis di atas, cara kerja binary option hampir mirip dengan trader biasa yaitu dengan menebak arah pergerakan harga instrumen dalam jangka waktu yang pendek. Keduanya juga sama-sama rugi jika perkiraannya meleset.

Namun, trading binary option dan trading biasa memiliki beberapa perbedaan yaitu:

  1. Trader binary option tidak membeli instrumen terkait sementara trader biasa membeli saham, komoditas, forex dan lainnya tapi tidak memiliki instrumen tersebut dalam waktu yang lama. 
  2. Trader binary option tidak memiliki kontrol atas keuntungan dan kerugian yang mereka peroleh. Jika tebakan mereka benar, mereka akan untung. Tapi, jika tebakannya salah, mereka akan rugi karena modalnya hangus. Sementara trader biasa masih bisa menerapkan berbagai strategi untuk meminimalisir risiko seperti cut loss atau trailing stop loss

Cara Trading Binary Option

Cara trading binary option terbilang mudah. Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Trader login ke aplikasi broker penyedia jasa trading binary options. Perlu diingat bahwasannya, karena transaksi ini ilegal di Indonesia, maka trader juga perlu membuka aplikasi tersebut menggunakan VPN. 
  2. Mengirim dana deposit ke akun trading. Jumlah minimal deposit yang diterapkan masing-masing aplikasi berbeda namun umumnya sekitar 10 USD. 
  3. Trader diharuskan untuk memilih instrumen terkait. Aplikasi trading ini umumnya menyediakan bermacam macam instrumen mulai dari saham, indeks saham, komoditas seperti emas, perak dan minyak, forex hingga mata uang kripto. 
  4. Trader diwajibkan untuk memasukkan dana yang dipertaruhkan. 
  5. Lantas aplikasi tersebut akan menghitung peluang keuntungan yang bisa diperoleh trader. Peluang keuntungan ini bervariasi antara 60%-90% tergantung dengan instrumen yang dipilih. 
  6. Selanjutnya, trader diminta untuk menentukan periode trading apakah itu detik, menit, jam atau bahkan hari. 
  7. Terakhir, trader diminta untuk menebak apakah harga instrumen terkait pada jangka waktu yang telah ditentukan akan naik atau turun. Jika tebakan trader benar, maka trader tersebut akan mendapatkan keuntungan sebesar yang telah dijanjikan, namun jika tebakannya salah, maka modal yang dipertaruhkan akan hangus. 

Contoh Trading Binary Option

Sofia adalah seorang trader yang ingin mencoba binary option. Dia lantas mendaftar di sebuah aplikasi binary trading yang sering dibicarakan di internet. Lalu, dia mengirim uang sebesar 20 USD sebagai bentuk deposit awal. 

Sofia kemudian memilih saham AALI (Apple inc) sebagai saham yang ingin digunakan sebagai uji coba trading binary. Sebelumnya, dia telah melakukan analisis fundamental dan teknikal ke saham perusahaan tersebut jadi dia memperkirakan kalau dalam 1 hari kedepan, harga saham perusahaan teknologi tersebut naik. 

Karena yakin dengan tebakannya, Sofia lantas mempertaruhkan 15 USD sebagai modal taruhan. Aplikasi tersebut lantas memperkirakan keuntungan yang bisa diperoleh Sofia jika tebakannya benar adalah sebesar 85%. 

Artinya, jika saham Apple Inc benar-benar naik tepat dalam waktu 24 jam setelah Sofia mulai trading, maka perempuan tersebut akan mendapatkan tambahan modal sebesar 85% x 15 USD atau sebesar 12,75 USD. Sayangnya, perkiraan Sofia salah sebab ternyata harga saham tersebut justru turun meskipun hanya turun 1 tick price. Akibatnya, usang Sofia yang sebesar 15 USD tersebut justru hangus. 

Mengapa Trading Binary Option Sebaiknya Dihindari

Alasan utama mengapa trading binary option sebaiknya dihindari adalah karena tingkat risiko yang tinggi. Namun, apabila alasan ini digali lebih lanjut, berikut ini alasannya:

1. Instrumen yang diperdagangkan adalah instrumen dengan volatilitas tinggi

Tentu kita semua tahu betapa mudah harga sebuah saham atau aset kripto naik turun. Cara paling aman untuk menghindari risiko karena volatilitas ini hanyalah dengan melakukan pendekatan matematis menggunakan analisis teknikal dan fundamental

Jika Anda menggunakan binary option, itu tandanya Anda membuat risiko investasi Anda lebih tinggi sebab, Anda tidak hanya akan menghadapi instrumen dengan volatilitas tinggi tapi juga berisiko kehilangan semua modal jika gagal.

2. Tidak bisa mengatur risiko

Sebagaimana yang tertulis di atas, perbedaan utama antara trading biasa dengan trading binary option adalah trader dalam binary option tidak bisa memitigasi risiko dengan cut loss atau indikator teknis lainnya. Simpelnya, jika tebakan trader salah maka otomatis semua modal hilang terlepas dari tingkat cut loss yang direncanakan. 

3. Potensi profit dan loss yang tidak seimbang

Apabila tebakan salah (loss), maka trader akan kehilangan 100% modal sementara jika profit, peluang keuntungan yang didapatkan ‘hanya’ sebesar 60% sampai 90% dari keuntungan. 

4. Trading lawan broker

Karena hanya ada dua pilihan tebakan yaitu harga naik atau harga turun, maka apabila trader menebak harga naik, maka perusahaan broker yang dia pakai secara otomatis akan memilih tebakan yang lainnya aka menebak harga turun. 

Akibatnya, secara tidak langsung trader akan melakukan trading melawan perusahaan broker yang dipakai itu sendiri. Maka dari itu, tidak heran jika ada selentingan bahwa trading binary yang dilakukan oleh seseorang telah dimanipulasi oleh platform trading yang dia gunakan. 

5. Perlindungan hukum

Hingga saat ini, tidak ada perusahaan binary option yang legal di Indonesia. Jadi, kalau Anda tertarik mencoba trading tipe ini, Anda harus mengakses aplikasi dengan memakai VPN. 

Konsekuensi lainnya adalah apabila Anda rugi besar, Anda tidak bisa mengajukan klaim ke pihak manapun termasuk BAPPEBTI, OJK. Beberapa aplikasi binary menyatakan telah dinyatakan legal oleh institusi keuangan tertentu (umumnya institusi keuangan negara Cyprus). Jadi, kalau Anda rugi besar maka Anda harus mengajukan klaim ke institusi keuangan luar negeri tersebut. 

6. Menimbulkan kecanduan

Dikutip dari laman Mayo Clinic, judi dapat meningkatkan sistem reward dalam otak sama seperti alkohol dan narkoba sehingga seorang penjudi akan tetap berjudi meskipun dia terancam kehilangan segalanya dalam hidup. 

Oleh karena binary option trading mirip judi, maka trading menggunakan sistem ini juga berisiko menimbulkan kecanduan. Jadi, hindari trading system ini sebelum Anda kecanduan dan terancam kehilangan apapun yang Anda miliki.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *