Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Mengatur Keuangan Usaha Bagi UMKM

Atur Keuangan Usaha

Selain pandai menjual produk, pelaku UMKM juga harus pandai mengatur keuangan usaha. Dengan melakukan hal tersebut, keuangan Anda sebagai pelaku UMKM akan tetap stabil. Apalagi di masa-masa pandemi seperti sekarang.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan aplikasi pembukuan gratis. Dengan mengandalkan aplikasi tersebut, Anda bisa melakukan sejumlah hal yang berkaitan dengan keuangan usaha. Mulai dari pengaturan keluar-masuk uang, utang-piutang, hingga stok barang.

Selain itu, Anda juga wajib melakukan berbagai cara lainnya dalam mengatur keuangan usaha. Adapun berbagai cara tersebut adalah:

Buat Batasan Mana Uang Pribadi dan Uang Usaha

Seringkali pelaku UMKM lupa membuat batasan mana uang pribadi, serta mana uang usaha mereka. Padahal, hal itu penting dilakukan demi stabilnya keuangan usaha.

Melakukan pembatasan keuangan sendiri bisa dilakukan dengan membuat dua rekening. Satu rekening dibuat khusus untuk uang pribadi, sedangkan satunya lagi buat uang usaha.

Dengan begitu, Anda jadi tahu di mana harus menyimpan uang pribadi, serta di mana harus simpan uang usaha.

Rajin-Rajinlah Memantau dan Mengevaluasi Laporan Keuangan Usaha

Terlepas apa pun jenis usaha yang dipunya, Anda wajib memiliki laporan keuangan usaha. Dengan adanya laporan tersebut, Anda bisa tahu seperti apa pemasukan dan pengeluaran yang terjadi di dalam usaha.

Jika sudah memiliki laporan keuangan, Anda harus rajin-rajin memantaunya setiap hari. Agar Anda tahu mana saja uang yang masuk ke dalam pengeluaran, serta mana yang masuk sebagai pemasukan.

Jangan lupa untuk melakukan evaluasi di setiap minggunya. Hal itu untuk membantu Anda agar tahu mana aspek keuangan yang tergolong bagus, serta mana yang harus diperbaiki. Anda juga mesti tahu perhitungan BEP agar bisnis bisa direncanakan jangka waktu untuk mencetak untung.

Laporan keuangan sendiri sebetulnya bisa dibuat secara manual. Tapi, kalau mau praktis, Anda bisa membuat laporan keuangannya secara digital.

Buat Perencanaan Keuangan yang Jelas

Selain laporan keuangan, Anda juga wajib membuat perencanaan keuangan yang jelas. Perencanaan keuangan yang jelas nantinya bisa menjadi panduan dalam mengelola keuangan usaha dan hal ini merupakan salah satu kunci sukses bisnis pertama.

Salah satu metode yang bisa dipakai dalam perencanaan keuangan usaha adalah metode 50:30:20. Metode ini membagi pendapatan usaha Anda menjadi tiga, yakni:

  • 50 persen pendapatan yang dipakai sebagai biaya untuk menggaji karyawan, membayar tagihan/utang, serta menambah stok barang.
  • 30 persen pendapatan yang dipakai untuk membeli peralatan baru yang sekiranya diperlukan.
  • 20 persen pendapatan yang disimpan sebagai dana cadangan atau dana darurat.

Selalu Tepat Waktu dalam Membayar Tagihan

Diakui atau tidak, tagihan adalah salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keuangan usaha. Semakin Anda menunda pembayaran tagihan, maka semakin bermasalah pula keuangan usaha Anda.

Oleh karenanya, Anda harus selalu membayar tagihan secara tepat waktu. Entah itu tagihan kartu kredit, utang, maupun pinjaman. Hal serupa juga berlaku untuk pajak usaha.

Usahakan agar pajak usahanya dibayar tepat waktu. Selain untuk meringankan beban Anda, melakukan hal tersebut juga bisa menyelamatkan Anda dari denda yang membuat keuangan semakin tercekik.

Melakukan Riset Terhadap Vendor yang Hendak Anda Ajak Kerjasama

Seringkali, ada beberapa usaha yang keuangannya bermasalah gara-gara vendor. Hal ini biasanya terjadi bila vendor yang diajak bekerja sama merupakan vendor yang tidak bertanggung jawab.

Untuk menghindari hal ini, Anda harus mulai melakukan riset terhadap setiap vendor yang mengajak Anda kerjasama. Cari tahu seperti apa reputasi vendor tersebut dengan bertanya kepada pelaku UMKM lainnya.

Cari tahu pula seperti apa pola kerja yang dilakukan vendor tersebut. Apakah cocok dengan usaha Anda atau tidak.

Kalau sudah ketemu, Anda mesti mempelajari kesepakatan yang diberikan pihak vendor. Ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan dalam suatu kesepakatan, yaitu: persyaratan pembelian produk, pembayaran, denda, serta masa tenggang untuk keputusan final dari kesepakatan tersebut.

Jangan ragu untuk melakukan negosiasi, bila sekiranya ada beberapa hal yang kurang cocok dengan Anda. Vendor yang baik pasti akan terbuka untuk bernegosiasi soal kesepakatan yang mereka buat.

Mengurangi Perjalanan Ke Luar Kota

Tak jarang, pelaku UMKM mesti melakukan perjalanan ke luar kota untuk kepentingan usahanya. Jika Anda termasuk salah satunya, sebaiknya hal itu mesti dikurangi.

Hal itu dilakukan supaya keuangan usaha Anda bisa lebih hemat. Sebagai gantinya, Anda bisa melakukan meeting virtual dengan klien lewat Zoom ataupun Google Meet.

Kalaupun harus melakukan perjalanan ke luar kota, Anda bisa memilih akomodasi yang murah namun berkualitas baik. Dengan begitu, Anda bisa melakukan perjalanan ke luar kota tanpa harus keluar uang terlalu banyak.

Menyewa Peralatan

Membeli peralatan untuk kepentingan usaha merupakan hal yang baik. Namun, jika ingin lebih hemat biaya, Anda bisa menyewa peralatannya saja. 

Apalagi, kalau peralatan tersebut hanya dipakai untuk kepentingan jangka pendek. Pilih tempat penyewaan alat yang terjangkau, agar Anda bisa mendapatkan alat sewaan tanpa perlu keluar banyak duit.

Pakai Laba untuk Mengembangkan Usaha, Ketimbang Dipakai Hura-Hura

Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan pelaku UMKM adalah memakai laba usaha untuk hura-hura. Apalagi, jika laba yang didapat tergolong besar.

Menyenangkan diri atas laba yang didapat memanglah baik. Namun, kalau bisa jangan melakukannya secara berlebihan. Ketimbang melakukan hal tersebut, mending pakai saja labanya untuk mengembangkan usaha.

Entah itu dengan menambah produk baru, membeli peralatan baru, atau bahkan membuka cabang di tempat lain. Khusus yang terakhir, Anda harus melakukannya secara hati-hati.

Ada dua hal yang mesti diperhatikan saat mau buka cabang, yakni lokasi dan pengelola keuangan. Untuk lokasi, Anda tentu harus pilih lokasi yang sering dilewati orang-orang, serta punya harga sewa yang terjangkau.

Sedangkan buat keuangan, pastikan Anda sudah menentukan bagaimana sistem keuangan yang baik di tiap cabangnya. Pastikan sistem itu sudah dibuat jauh sebelum Anda resmi membuka cabang.

Terus Belajar Soal Manajemen Keuangan Usaha

Walaupun nanti sudah tahu cara kelola keuangan usaha, Anda harus terus belajar soal manajemen keuangan usaha. Sebab, kedepannya pasti akan banyak tantangan dalam keuangan usaha, misalnya usaha yang terancam bangkrut.

Hal itu tentu akan menuntut Anda untuk belajar sekaligus beradaptasi. Perbaiki pula pola keuangan usaha yang Anda terapkan sekarang. Terutama jika pola tersebut ada yang salah atau tidak berjalan dengan semestinya.

Jangan ragu untuk mempelajari teknologi baru soal manajemen keuangan usaha. Sebab, hal itu nantinya bisa membantu Anda dalam mengatur keuangan usaha di masa depan.

Penutup

Selain jago menjual produk, Anda sebagai pelaku UMKM juga harus pandai mengatur keuangan usaha. Apalagi, di tengah masa pandemi seperti sekarang.

Semakin jago Anda atur keuangan usaha, maka kondisi keuangan usaha akan semakin sehat dan stabil. Untuk melakukannya, Anda bisa mempraktekkan cara-cara yang sudah kami sebutkan di atas.

Semoga cara-cara tersebut bermanfaat dan bisa dipraktekkan ya! Kami doakan pula semoga usaha yang Anda jalankan berjalan sukses. Amin.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *