Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham Prajogo Pangestu, Sosok Orang Terkaya di Indonesia

Prajogo Pangestu

Sebagai seorang investor, Anda tidak hanya harus mengamati pergerakan permintaan saham dari investor institusi saja, tetapi juga permintaan dan penawaran saham dari investor retail dengan jumlah modal besar. Selain Lo Kheng Hong, investor retail kelas kakap yang belakangan ini menjadi sorotan adalah soso Prajogo Pangestu. 

Profil Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu adalah seorang pengusaha asal Bengkayang Kalimantan Barat, Indonesia. Lahir pada 13 Mei 1944, beliau hanya sempat menempuh pendidikan hingga level menengah dan sempat bekerja sebagai sopir angkot di tempat asalnya. 

Pada tahun 1960-an, Prajogo bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray yang kemudian mengubah nasibnya. Dengan bantuan dari Burhan inilah Prajogo bergabung dengan PT Djajanti Group dan menjadi general manager di Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur. 

Setelah bekerja di perusahaan tersebut pada 1969-1976, Prajogo akhirnya memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri yang diberi nama CV Pacific Lumber Coy, sebuah perusahaan pengolahan kayu yang kini berubah menjadi perusahaan energi bernama PT. Barito Pacific Tbk (BRPT). 

Prajogo menjabat sebagai direktur utama perusahaan ini pada 1977-1993. Sejak tahun 1993 hingga saat ini, Prajogo menjabat sebagai pendiri sekaligus komisaris utama perusahaan. Selain di BRPT, Prajogo juga sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Tri Polyta Indonesia Tbk pada 1999-2010, Komisaris PT Astra International Tbk (ASII) pada 1993-1998 dan Direktur Utama PT Chandra Asri (TPIA) pada 1990-1999. 

Dengan portofolio bisnis dan jabatan yang luas ini, tidak heran jika Prajogo Pangestu selalu dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Yang terbaru, diperkirakan aset pengusaha yang bernama lahir Phang Djoen Phen ini adalah sebesar US$51,2 miliar atau sekitar Rp827,9 triliun per April 2024. 

Beliau juga dikenal sebagai individu yang cukup dekat dengan pejabat, termasuk dengan Keluarga Cendana. Yang terbaru, beliau mendapatkan Bintang Tanda Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 (Tempo). 

Daftar Saham Milik Prajogo Pangestu

Saham Prajogo Pangestu umumnya tersebar di berbagai perusahaan miliknya. Perusahaan-perusahaan ini bergerak di bidang petrokimia dan energi terbarukan. Berikut ini daftarnya:

1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 

Perusahaan milik Prajogo Pangestu yang pertama adalah PT Barito Pacific Tbk. Didirikan pada tahun 1979, perusahaan yang awalnya bergerak di bidang pengolahan kayu ini mulai IPO pada tahun 1993. Saat ini BRPT dengan beberapa anak perusahaannya bergerak di bidang properti, pengelolaan energi terbarukan dan penghasil bahan-bahan kimia (Petrokimia). 

Menjadi salah satu saham penyangga IHSG sepanjang tahun 2023 lalu, dalam 1 tahun ini, harga saham BRPT naik hingga lebih dari 44% dari Rp730 per lembar pada 5 Juni 2023 menjadi Rp1.055 per lembar pada 4 Juni 2024. Bahkan pada Desember tahun 2023 lalu, harga saham perusahaan ini sempat dijual dengan harga di atas Rp1.750 per lembar. Ini artinya, dengan membeli 1 lot saham ini pada Juni 2023 saja dan menjualnya pada Desember 2023, Anda sudah akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp100.000 hanya dalam waktu 6 bulan saja. 

2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) adalah perusahaan milik Prajogo Pangestu yang menghasilkan berbagai produk kimia industri, seperti olefin, poliolefin dan butadiene. Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan antara PT Chandra Asri and PT Tri Polyta Indonesia Tbk pada tahun 2011.

Sama seperti BRPT, TPIA juga merupakan saham dengan kapitalisasi pasar besar yang mengalami trend bullish kuat sejak akhir tahun 2023 hingga paruh awal tahun 2024. Pada September 2023, saham perusahaan ini masih dijual dengan harga Rp2.000 per lembar, namun pada Juni 2024, harganya melesat menjadi Rp9.700 per lembar. Ini artinya, Anda hanya mengeluarkan Rp200.000 sebagai modal membeli saham ini pada Desember 2023 lalu, dan kini nilai aset Anda sudah Rp970.000 alias Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp770.000 hanya untuk 1 lot dalam waktu 6 bulan saja. 

3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

Saham Prajogo Pangestu selanjutnya terletak di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), sebuah perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan dan pertambangan emas di Nusa Tenggara Barat. Di perusahaan ini, tercatat Prajogo memiliki 85% saham, sementara 15% sisanya dimiliki oleh investor publik. 

Baru IPO pada Maret 2023 lalu, harga saham perusahaan ini langsung naik tajam. Dijual dengan harga Rp220 saja per lembarnya saat IPO, kini saham CUAN dijual dengan harga Rp8.275 per lembar dan bahkan sempat menembus Rp13.000 per lembar pada akhir tahun 2023 lalu. 

4. PT. Petrosea Tbk (PTRO)

Salah satu hal yang diperkirakan menyebabkan harga saham CUAN Prajogo Pangestu baik adalah usaha perusahaan ini untuk mengembangkan bisnisnya, termasuk dengan mengakuisisi perusahaan tambang PT Petrosea (PTRO) pada Februari 2024 lalu. PTRO adalah perusahaan pertambangan yang berfokus pada jasa penyediaan kontrak, rekayasa dan konstruksi serta pengadaan pertambangan. 

CUAN membeli 34% saham perusahaan ini dari PT Caraka Reksa Optima pada Februari tahun 2024 lalu. Dengan demikian, CUAN dan Prajogo Pangestu kini menjadi investor pengendali saham perusahaan ini. 

5. Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Terakhir, perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha asal Kalimantan Barat ini adalah PT. Barito Renewables Energy, sebuah perusahaan pengelola energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi (Geothermal) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) yang beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia. 

BREN merupakan salah satu saham yang banyak diperbincangkan pada akhir tahun 2023 lalu. Pasalnya, setelah IPO pada Oktober 2023, harga saham perusahaan ini naik dari Rp2.360 pada pertengahan Oktober 2023 menjadi Rp8.100 per lembar dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. 

Selain 5 saham di atas, sosok Prajogo Pangestu juga dikabarkan sempat memiliki saham perusahaan perkebunan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) dengan kepemilikan di atas 5%. Namun menurut laporan bulanan pemegang administrasi efek pada 31 Oktober 2023 lalu, nama pengusaha keturunan Tionghoa ini sudah tidak tercatat sebagai pemilik GZCO. 

Nah, itu tadi beberapa saham yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu. Meskipun memiliki peningkatan harga yang meyakinkan dalam beberapa bulan terakhir, namun sebaiknya Anda tetap melakukan analisis yang memadai sebelum embeli saham ini, khususnya jika Anda ingin memilikinya dalam jangka panjang.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *