Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham yang Dipegang Lo Kheng HongĀ 

Daftar Saham yang Dipegang Lo Kheng Hong

Investor Indonesia tentu sudah tidak asing dengan nama Lo Kheng Hong. Investor individu yang satu ini kerap disebut sebagai Warren Buffet Indonesia karena pendekatan investasinya yang menekankan pada value investing

Sama seperti investor kelas kakap lain, pergerakan investasi Pak LKH, begitu beliau kerap dipanggil, juga harus diamati oleh investor lainnya. Sebab, gerak investasi beliau sedikit banyak bisa menggerakkan harga saham terkait. 

Berikut ini beberapa portofolio saham Lo Kheng Hong pada tahun 2024:

1. PT Global Mediacom Tbk (BMTR)

PT Global Mediacom adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi media. Perusahaan ini memiliki 2 perusahaan lain yang juga sudah listing di BEI yaitu PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Vision Networks. Perusahaan-perusahaan ini membawahi jaringan media di seluruh Indonesia, mulai dar RCTI hingga kanal media online, seperti okezone.com adalah bagian dari BMTR dan MNC Group.

Lo Kheng Hong diperkirakan memiliki 6,53% saham perusahaan ini. Meskipun demikian, harga saham BMTR tercatat mengalami penurunan dalam satu tahun terakhir. Sempat dijual dengan harga Rp370 per lembar pada Juli 2023, kini saham perusahaan ini hanya dijual dengan harga Rp244 per lembar. 

2. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)

PT Clipan Finance Indonesia adalah perusahaan leasing yang dimiliki oleh Panin Group. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1982 ini memiliki bisnis di bidang leasing mobil baru dan bekas, leasing kendaraan operasional, leasing pembiayaan alat berat dan pinjaman dana tunai. 

Dalam periode April 2023-April 2024, harga saham dengan kode CFIN ini naik 52% dari Rp340 per lembar menjadi Rp520 per lembar. Kebaikan tertinggi terjadi ketika LKH menjual kepemilikannya pada Mei-Juni 2023, sehingga harga saham keuangan ini naik hingga lebih dari Rp700 per lembar.

Namun demikian terlepas dari keputusan LKH tersebut, sepanjang tahun 2023, CFIN menunjukkan kinerja positif. Pendapatan dan laba perusahaan ini secara YoY  naik  sebesar 21,8% dan 162,3%. Dengan nilai EPS sebesar 204,54, ini artinya price to earning ratio perusahaan ini hanya sebesar 3, sehingga terbilang cukup murah dibandingkan dengan saham keuangan lain. 

3. PT Bank Cimb Niaga Tbk (BNGA)

CFIN bukan satu-satunya saham keuangan dalam portofolio saham Lo Kheng Hong. Investor yang sempat bekerja sebagai bankir ini juga memiliki saham salah satu bank swasta terbaik di Indonesia, Bank CIMB Niaga. Memang, LKH sendiri sempat mengatakan menyukai saham perbankan di Indonesia karena kecenderungannya untuk menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan sektor lain. 

Alasan LKH ini bukan gertak sambal semata. Dilihat dari kinerja keuangannya, saham BNGA membukukan kenaikan laba sebesar 2,7 triliun rupiah dari 4,1 trililun rupiah menjadi 6,8 triliun rupiah Desember 2022 ke Desember 2023. Maka dari itu, tidak heran jika harga saham perusahaan ini dalam 1 tahun terakhir terus mengalami kenaikan hingga akhirnya menembus Rp2.200 per lembar, nilai tertingginya dalam 5 tahun terakhir. 

4. PT Bank OCBC NISP

Selain CIMB, investor dengan julukan Warren Buffet Indonesia ini juga memiliki saham Bank OCBC NISP. Diketahui Lo Kheng Hong memiliki 122,08 juta lembar saham di perusahaan ini atau sekitar 0,58% dari total saham secara keseluruhan. 

Perlu diketahui bahwa harga saham NISP dalam periode April 2023- April 2024 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari Rp885 per lembar menjadi Rp1.350 per lembar. Hal ini tidak lepas dari kinerja apik perusahaan ini yang berhasil membukukan peningkatan laba sebesar 22,97% secara YoY dari Desember 2022 ke Desember 2023. 

5. PT Intiland Development (DILD)

Selain di bidang keuangan, LKH juga berinvestasi di sektor properti dengan memiliki 6,62% saham PT Intiland Development. Dalam sebuah berita yang disiarkan oleh Warta Ekonomi, LKH menyebutkan bahwa alasannya membeli saham DILD adalah karena sudah melakukan riset yang mendalam dan yakin dengan prospek bisnis properti di Indonesia. 

Namun demikian, secara keuangan dan harga saham kinerja DILD terbilang fluktuatif. Bahkan pada tahun 2022 lalu, perusahaan ini sempat merugi hingga 98,8 miliar rupiah sebelum akhirnya mencetak keuntungan sebesar 174 miliar rupiah pada akhir tahun 2023 ini. 

6. PT ABM Investama Tbk (ABMM)

PT ABM Investama Tbk adalah portofolio saham Lo Kheng Hong yang bergerak di bidang pertambangan. Diperkirakan LKH memiliki 5,01% saham perusahaan ini dengan total kepemilikan 137,79 juta saham dan diperkirakan akan terus ditambah. 

Hal ini tidak mengherankan apabila mengingat perusahaan ini sejak tahun 2022 terus membukukan peningkatan laba. Pada tahun 2023 lalu, laba perusahaan ini naik $20 juta dari US$ 269 juta pada tahun 2022 menjadi US$ 289 juta pada tahun 2023. Tidak heran juga kalau setelah masuknya LKH ke saham ini pada tahun 2021, harga saham ABMM naik hingga lebih dari 5 kali lipat dari Rp700-an rupiah per lembar pada tahun 2021 menjadi Rp4.040 pada April 2024 ini. 

7. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)

PT. Austindo Nusantara Jaya Tbk merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan energi terbarukan. Perusahaan ini diperkirakan mengelola lahan seluas 150.000 hektare yang tersebar di Sumatera, Belitung, Kalimantan dan Papua yang mana 86% dari total keseluruhan lahan ini digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. 

Menurut pemberitaan dari Bisnis, diperkirakan LKH memiliki 0,15% saham ANJT atau sekitar 5,11 juta lembar saham perusahaan ini. Meskipun tampaknya cukup besar, namun LKH masih bukan investor utama dari perusahaan ini. 

8. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Portofolio saham Lo Kheng Hong yang ke-8 adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Sempat dikabarkan menjual saham perusahaan ini, namun kenyataannya pada akhir 2023 lalu LKH justru menambah kepemilikannya hingga mencapai 5,18% dari total keseluruhan saham GJTL. 

PT Gajah Tunggal Tbk sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi ban baik itu untuk sepeda maupun kendaraan bermotor. Per April 2024, saham perusahaan ini dijual dengan harga Rp1.300 per lembar atau naik lebih dari 120% dalam satu tahun saja, mengingat bahwa pada April 20223 lalu, saham GJTL dijual pada level Rp590 per lembar. 

Nah, itu tadi daftar portofolio saham Lo Kheng Hong. Meskipun beliau adalah investor terkemuka, tapi tetap lakukan analisis mandiri sebelum membeli sebuah saham ya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *