Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu DApps?

DApps

Sejak kemunculan DApps, sebuah aplikasi dapat berjalan secara otonom, tidak harus lagi tersentralisasi dengan sebuah orang atau perusahaan sebagai pengontrol tunggalnya.

Pengertian DApps

DApps (Decentralized Applications) adalah aplikasi terdesentralisasi yang dapat berjalan tanpa otoritas terpusat dengan bantuan smart contract. Daya komputasi yang ada pada DApps didapat dari pengguna yang kemudian mendapatkan hadiah sebagai kompensasi.

Untuk memudahkan Anda, bayangkan misalnya Anda menjadi nasabah suatu asuransi kendaraan sementara mobil yang Anda daftarkan telah terjual. Jika perusahaan asuransi kendaraan menerapkan sistem terdesentralisasi, maka Anda bisa mendapatkan token karena layanan asuransi Anda didistibusikan untuk nasabah lain yang memerlukan.  

DApps juga bisa diterjemahkan sebagai suatu aplikasi yang dijalankan di jaringan komputer yang terkoneksi internet kemudian didistribusikan. Konsep aplikasi ini diperkenalkan pertama kali dalam ekosistem blockchain Ethereum melalui smart contract (kontrak pintar). Namun DApps sendiri dapat diterapkan pada berbagai aplikasi lainnya, mulai dari game, media sosial, jual beli aset digital, produk tabungan seperti hingga produk taruhan judi sekalipun.

Cara Kerja DApps

Aplikasi terdesentralisasi memiliki fungsi yang sama seperti aplikasi konvensional (aplikasi tersentralisasi) saat ini. Namun cara kerja DApps dipengaruhi oleh penggunaan mekanisme smart contract berbasis blockchain. Penggunaan teknologi blockchain tersebut, membuat DApps mampu menawarkan lebih banyak fitur dibanding aplikasi tradisional.

Dalam DApps, smart contract bertindak sebagai kode Back-End yang kemudian digunakan untuk membuat aplikasi yang diakses oleh pengguna. Dalam hal ini, data pengguna disimpan dalam jaringan terdesentralisasi, contohnya seperti pada blockchain Ethereum. Penggunaan smart contract memungkinkan setiap transaksi yang terjadi menjadi dapat dilacak serta tidak dapat diubah.

Smart contract sendiri merupakan kontrak yang dapat berjalan secara otomatis saat kondisi tertentu (persyaratan dan perjanjian) antara pembeli dan penjual dinyatakan terpenuhi. Smart contract dibuat menggunakan baris kode yang ditulis oleh developer DApps. Kode smart contract bersifat Open Source, yang artinya bisa digunakan oleh pengembang mana pun untuk membuat project lain, atau DApps lainnya. 

Tak hanya smart contract sebagai Back-End, DApps juga memiliki aplikasi Front-End yang kemudian lebih memudahkan pengembang DApps tersebut untuk membangun interaksi penggunanya. Agar pengguna bisa memakai aplikasi browser dalam menjalankan DApps dan mengakses blockchain, bisa menambahkan ekstensi browser tertentu. Penggunaan ekstensi browser ini juga memudahkan pengguna dalam mengelola data pribadi atau identitas mereka.  

Kriteria yang Ada Pada DApps

Untuk membantu Anda dalam memahami apa itu DApps, ada beberapa kriteria yang perlu diketahui dan membedakan DApps dengan CApps (Centralized Application). Keempat kriteria yang dimaksud antara lain:

  • Open Source; di mana harus DApps dibangun melalui kode sumber terbuka dan dapat diakses oleh semua orang.
  • Decentralized; segala log atau catatan operasi dari aplikasi tersebut harus disimpan menggunakan sistem publik dan tidak dikuasai pihak tertentu (terdesentralisasi)
  • Incentivized; aplikasi harus menggunakan atau memiliki aset digital, mata uang crypto atau token agar dapat berjalan secara otonom.
  • Protocol atau Algorithm; di mana aplikasi memiliki mekanisme konsensus di dalamnya dan menghasilkan token.

Tipe dan Jenis DApps

DApps dapat dibedakan dalam beberapa kategori yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • DApps Tipe I; yaitu DApps yang menggunakan cryptocurrencynya sendiri dan beroperasi di blockchain, atau bisa dikatakan ini adalah khusus tentang cryptocurrency seperti Bitcoin dan sebagainya.
  • DApps Tipe II; masih menggunakan blockchain namun lebih luas, meskipun masih terbatas hanya untuk tujuan keuangan saja, contohnya pada saat ICO maupun program loyalitas tertentu.
  • DApps Tipe III; DApps yang sudah bukan lagi sekedar untuk tujuan keuangan saja namun secara aplikasi jadi lebih luas untuk diterapkan pada lebih banyak hal.

Selain ketiga tipe di atas, jenis DApps juga dapat dikategorikan sebagai berikut

1. DApps berdasar penggunaan blockchain, antara lain:

  • DApps yang dibuat di atas blockchainnya sendiri dan memiliki token mereka sendiri, seperti contoh pada jaringan Ethereum terdapat DApps seperti Augur.
  • DApps yang dibuat menggunakan token sumber lain seperti DApps Omni Protocol di SAFE Network yang kemudian memiliki tokennya sendiri.

2. DApps Berdasarkan Tujuan, antara lain:

  • DApps untuk Keuangan yang menjadi alat atau memberikan layanan untuk memudahkan pengelolaan dana pengguna, baik itu yang berupa crypto maupun uang fiat dan bentuk aset lainnya.
  • DApps Keuangan Parsial yang meskipun masih menggunakan uang, namun tujuan utama dari DApps ini bukan untuk mengelola keuangan, misalnya aplikasi dengan skema bonus, poin maupn perjudian.
  • DApps Non-keuangan yang sama sekali tidak melibatkan uang, namun cenderung berupa layanan lainnya, misalnya untuk identifikasi pribadi, penyimpanan file, voting, polling dan sebagainya.

3. DApps berdasarkan tingkat keamanan data dan privasi pengguna, yaitu:

  • DApps Anonim di mana para pengguna pada dasarnya bersifat anonim, seperti yang bisa ditemukan di blockchain Etherum.
  • DApps Berbasis Reputasi yang memungkinkan operator node untuk melacak node yang ada demi menjaga keamanan dan kepercayaan para pengguna.

Kelebihan DApps

Sebagai teknologi baru, sudah seharusnya DApps menawarkan kelebihan sehingga membuatnya layak untuk terus digunakan dan dikembangkan. Kelebihan yang ditawarkan oleh DApps pada dasarnya terletak pada sifat terdesentralisasi. Beberapa keunggulan DApps ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tidak dikendalikan pusat

Jelas, dengan sifat terdesentralisasi, maka tak ada pihak dominan yang bisa membatasi, menutup maupun melakukan sensor atas apa pun yang ditampilkan di DApps. Dengan kata lain, pemerintah atau pihak mana pun akan memiliki akses yang terbatas atau bahkan sulit untuk mencoba mengendalikan jaringan DApps.

2. Tidak ada downtime

Kinerja DApps juga lebih terjamin karena aplikasi ini menggunakan sistem peer-to-peer (P2P) sehingga ia bisa tetap terus bekerja meskipun terjadi masalah pada komputer pengguna yang menjadi bagian dari jaringan. Aplikasi akan tetap terus aktif sepanjang waktu.

3. Menggunakan blockchain sebagai dasarnya

DApps yang dibuat menggunakan smart contract, memungkinkan aplikasi ini untuk dapat menggunakan cryptocurrency ke dalam fungsinya. Dengan kata lain, DApps pun memanfaatkan segala kelebihan yang bisa ditawarkan oleh blockchain.  

4. Bersifat Open-source

Aplikasi yang dibuat menggunakan sistem open-source atau sumber terbuka memiliki kelebihan dari segi stabilitas dan transparansi. Tak hanya itu, dengan kode sumber yang bisa diakses oleh siapa pun, termasuk developer, maka akan ada kemungkinan untuk DApps akan lebih banyak dikembangkan dengan fitur dan fungsi yang lebih baik. 

Kesimpulan

Meskipun terkesan sebagai sebuah teknologi baru yang sangat menjanjikan, untuk saat ini DApps masih tetap memerlukan lebih banyak pengembangan. Dalam proses adopsinya, kehadiran DApps juga harus terus diperkenalkan kepada publik secara luas, berikut manfaat dan risikonya.

DApps bisa menjadi tonggak di mana pengembang mendefinisikan ulang cara memperlakukan data pengguna sekaligus memperkenalkan cara untuk menukar uang secara online maupun menghasilkan uang dari aplikasi.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *