Lompat ke konten
Daftar Isi

Deretan Saham yang Berpotensi Cuan Jelang Lebaran

Deretan Saham yang Berpotensi Cuan Jelang Lebaran

Lebaran tinggal menghitung hari. Dengan lebih dari 86% masyarakat Indonesia memeluk Agama Islam, maka tidak heran jika momen lebaran adalah momen besar bagi seluruh masyarakat di negeri ini. 

Pada masa ini pendapatan dan belanja masyarakat meningkat. Pendapatan meningkat dengan adanya pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), sementara belanja meningkat seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan hari raya, entah itu baju baru atau opor untuk disajikan bersama keluarga tercinta. 

Dengan geliat ekonomi seperti ini, manakah saham yang diperkirakan akan meningkat? Simak selengkapnya berikut ini:

Deretan Saham yang Berpotensi Cuan Jelang Lebaran

1. Saham consumer goods

Sektor saham yang akan paling terdampak karena momen lebaran adalah saham sektor consumer goods. Hal ini karena pada momen-momen ini, masyarakat membutuhkan barang-barang konsumsi yang dijual oleh perusahaan ini, entah itu sebagai bekal mudik, oleh-oleh maupun sebagai bahan makanan yang akan disajikan selama lebaran. 

Contoh dari saham sektor ini antara lain, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Indofood CBP (ICBP), PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) dan masih banyak lainnya.  Termasuk diantaranya adalah saham dari perusahaan yang menjual barang-barang konsumen non-makanan, seperti PT. Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Erajaya Swasembada (ERAA). Sebab dengan THR yang dimiliki oleh masyarakat, bukan tidak mungkin mereka akan membeli barang kebutuhan lain selain makanan dan minuman. 

2. Saham perbankan 

Sektor saham kedua yang diperkirakan akan naik menjelang lebaran 2024 adalah sektor perbankan. Sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana dari dan ke masyarakat, pendapatan bank tergantung dengan lalu lintas uang dalam sebuah ekonomi, sehingga ketika lalu lintas uang sedang tinggi seperti saat musim lebaran, diperkirakan pendapatan bank juga akan meningkat. 

Bahkan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memberikan target positif atas pertumbuhan harga saham bank pada lebaran tahun ini. BBCA misalnya, ditargetkan naik hingga mencapai Rp10.800 (saat ini dijual dengan harga Rp9.900 per lembar, sementara BBRI ditargetkan naik hingga Rp6.800, padahal saat tulisan ini dibuat saham bank ini masih dijual dengan harga Rp5.600-an per lembar. 

3. Saham transportasi

Selain membeli barang dan jasa, momen lebaran juga identik dengan mudik. Oleh karena itu, salah satu saham yang diperkirakan terkena sentimen positif lebaran adalah saham perusahaan pengelola jalan tol, seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Sebagai pengelola jalan tol, tentunya pendapatan JSMR sangat tergantung dengan jumlah pemudik yang pulang dan pergi menggunakan fasilitas publik ini. 

Pemerintah Republik Indonesia memperkirakan jumlah pemudik di seluruh Indonesia tahun ini mencapai 193 juta jiwa atau naik sebanyak 70 juta orang dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun 2023 lalu. PT Jasa Marga sendiri memperkirakan kenaikan jumlah kendaraan mudik ke luar Jabodetabek sebesar 54,13% dan jumlah kendaraan pada masa arus balik naik menjadi 60,55%. Peningkatan jumlah pemudik ini tentunya diharapkan dapat terus mendorong kinerja apik perusahaan ini yang berhasil mencetak laba komprehensif sebesar 6,5 triliun pada tahun 2023 lalu. 

4. Saham telekomunikasi

Kualitas jaringan telekomunikasi yang baik juga dibutuhkan saat menjelang lebaran. Sederhananya, di zaman serba teknologi seperti saat ini tentu masyarakat akan menggunakan internet untuk mencari titik lokasi penting, seperti masjid, rest area atau menghubungi keluarga jika sudah sampai dekat rumah. Maka dari itu, tidak heran jika traffic layanan telekomunikasi pada musim lebaran juga akan naik. 

Menurut Rut Yesika, Research Associate Sector Telco Analyst CGS International, sebagaimana diberitakan oleh Kontan, Average Revenue per Unit (ARPU) perusahaan teknologi pada masa lebaran seperti ini mengalami peningkatan rata-rata 25,6% dalam 5 tahun terakhir. 

Oleh sebab itu, salah satu sektor saham yang diperkirakan akan mengalami lonjakan positif ketika lebaran adalah saham telekomunikasi, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau PT XL Axiata (EXCL). 

Sentimen Lain yang Perlu Diperhatikan

Lebaran hanyalah salah satu diantara sekian banyak sentimen ekonomi nasional dan global yang bisa mempengaruhi kinerja saham sebuah perusahaan. Beberapa sentimen lain yang perlu diperhatikan adalah:

1. Pemilihan umum

Pemilihan presiden di suatu negara secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja ekonomi negara tersebut. Hal ini karena setiap presiden tentu akan memiliki arah kebijakan ekonomi yang berbeda. 

Pada tahun 2024 ini, tidak hanya Indonesia yang menyelenggarakan pemilu, tetapi juga Amerika Serikat. Pergantian presiden kedua negara ini tentu sedikit banyak akan mempengaruhi arah kebijakan ekonomi Indonesia dan Amerika Serikat kedepannya. 

2. Kondisi perekonomian nasional dan internasional

Selain pemilu, kondisi dan kebijakan perekonomian nasional juga mempengaruhi kinerja saham emiten di Bursa Efek Indonesia, khususnya saham keuangan. Misalnya, pencabutan keringanan stimulus OJK pasca covid19 pada Maret 2024 untuk industri perbankan, atau harga impor bahan baku untuk produksi. 

3. Sentimen moneter internasional

Pasar saham Indonesia juga rentan terhadap nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan kebijakan moneter dari The Fed. Hal ini karena pada tingkat tertentu, banyak saham di BEI yang masih dibeli oleh investor asing, sehingga ada atau tidaknya investor asing tersebut dalam perdagangan, sedikit banyak akan mempengaruhi harga saham tersebut. 

4. Kondisi keuangan perusahaan

Pada lebaran tahun 2024 ini, hari raya idul Fitri bertepatan dengan jadwal penerbitan laporan keuangan kuartalan perusahaan. Baik buruknya hasil laporan keuangan ini tentu akan mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan kedepannya. Oleh karena itu, alih-alih hanya membeli saham tertentu karena diperkirakan naik saat lebaran, Anda juga harus memperhatikan hasil laporan keuangan emiten ini kedepannya.

Selain 4 sentimen di atas, sentimen lain yang bisa jadi mempengaruhi kinerja harga saham emiten pada triwulan pertama tahun 2024 ini adalah sentimen dividen perusahaan. Pasalnya, beberapa emiten, seperti BMRI acap kali memiliki jadwal pembagian dividen pada awal tahun, sehingga tinggi rendahnya jumlah dividen yang dibagikan bisa mempengaruhi ekspektasi keuntungan yang diperoleh investor. 

Ramadan dan lebaran memang dua momen penting dalam masyarakat Indonesia. Namun alih-alih membeli saham hanya karena sentimen ini, Anda tetap harus mempertimbangkan sentimen lain yang berpotensi mempengaruhi kinerja saham tersebut.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *