Teknik yang mempengaruhi kondisi kejiwaan sering diterapkan di pasar crypto, salah satunya FUD. Aspek psikologis menjadi salah satu hal yang dikesampingkan oleh para investor maupun trader. Nyatanya, hal yang satu ini bisa membawa dampak yang lebih signifikan dibanding hal-hal lain yang selama ini selalu diperhatikan.
FUD pada Crypto dan Contoh Sederhananya
FUD adalah akronim dari Fear (ketakutan), Uncertainty (ketidakpastian) and Doubt (keraguan). Sementara bagi pelaku atau sebagian komunitas crypto juga menyebut FUD sebagai Facts U Dislike (Hal-hal yang tak diharapkan). Jadi, para pelaku (FUDsters) akan menyebarkan rumor negatif, informasi salah dan menyesatkan kepada publik dengan tujuan untuk menjatuhkan harga agar bisa dibeli dengan murah.
Pasar crypto selalu memperlihatkan volatilitas yang menggoda psikologis, utamanya bagi para investor ataupun trader pemula. Hal ini kemudian memicu pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi dengan memanfaatkan FUD.
Mudahnya, FUD bisa dikatakan sebagai penyebaran berita yang tidak pasti atau belum tentu benar untuk membuat publik merasa khawatir tentang pergerakan crypto. Atau di lain sisi, FUD juga bisa menjadi istilah taktik psikologi untuk memainkan emosi negatif demi mempengaruhi pasar.
Karena diselimuti oleh ketakutan dan emosi negatif, orang akan tergoda untuk tidak HODL dan menjual mata uang digital mereka dengan harga lebih rendah.
Contoh FUD di Dunia Crypto
Perlu Anda ketahui pula bahwa sebenarnya, istilah FUD ini tak hanya berlaku di dunia kriptokurensi saja. Ya, nyatanya teknik ini juga kerap terjadi di pasar tradisional, sehingga Anda yang pernah berkutat sebelumnya, mungkin tak asing lagi dengan FUD. Namun jika belum pernah, berikut ada contoh sederhana untuk memahami apa itu FUD dalam dunia crypto:
Mr. X membeli 100 unit koin suatu crypto dengan harga Rp1.000/unit. Seminggu kemudian, muncul berita negatif hingga membuat harganya turun secara tiba-tiba menjadi Rp750/unit di market. Karena gelisah khawatir jadi semakin merugi, Mr.X kemudian merelakan asetnya terjual habis dengan harga Rp720/unit.
Meskipun apa yang dilakukan oleh MR.X sangat beralasan, nyatanya hal ini bisa berdampak langsung pada harga market. Bagaimana tidak, Mr.X hanyalah salah satu investor saja, dan biasanya suatu crypto akan memiliki jumlah investor yang begitu banyak. Bayangkan apabila ada ribuan orang yang bertindak sama seperti Mr.X tersebut?
Sudah pasti, harga market dari crypto terkait akan terjun bebas secara tiba-tiba. Nyatanya setelah dikoreksi ke sumber kredibel atau cek berita dari sumber lain, berita negatif pemicu FUD tersebut menyesatkan. Tentu saja, Mr.X pun merugi karena harus kehilangan nilai aset yang dimilikinya setelah menjual murah
Sementara untuk membantu Anda mengenali FUD, ada beberapa artikel atau topik bahasan yang memuat materi semacam ini:
- Bitcoin dan crypto lainnya tidak ada nilainya
- Crypto memudahkan tindak kriminal dan serangan cyber
- Penambangan crypto dapat merusak lingkungan
- Pemerintah akan segera melarang mata uang digital
- Bitcoin adalah skema Ponzi terbesar sepanjang masa
Anda mungkin tidak begitu asing dengan artikel atau konten dengan topik-topik seperti yang disebutkan di atas. Biasanya, komunitas pendukung crypto akan segera mengabaikan karena langsung menganggap bahwa konten tersebut hanyalah materi FUD belaka. Anda bisa memeriksanya sendiri di berbagai komunitas pendukung crypto seperti Reddit, Twitter, dan Discord.
Siapa saja yang Mungkin Melakukan FUD Ini?
Setelah mengetahui apa itu FUD dan bagaimana cara kerjanya, kini mungkin Anda merasa penasaran, siapa yang melakukan teknik seperti ini? Untuk menjawab hal ini, tentu kembali pada tujuan penerapan strategi itu sendiri. Namun secara garis besar, para pelaku FUD ini bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu
- Pendendam: bisa saja seseorang yang merasa dicurangi atau kalah akan merasa kecewa dan sakit hati terhadap suatu proyek. Motif ini kemudian membuatnya ingin merusak cryptocurrency tertentu dengan cara apa pun demi membuat harganya anjlok. Salah satunya dengan menyebar berita bohong atau menyesatkan.
- Grup pencari keuntungan: FUD juga bisa menjadi hasil pekerjaan dari sebuah grup yang sangat terorganisir atau bahkan suatu jaringan spesifik. Biasanya, mereka melakukan ini demi membuat harga menjadi lebih rendah sebisa mungkin sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
- Orang yang hanya ikut-ikutan: kategori ketiga ini bisa menjadi pelaku yang terbanyak hingga saat ini dimana mereka secara tidak sengaja ikut menyebarkan materi FUD lebih jauh. Orang semacam ini tak begitu paham dengan apa yang mereka lakukan hingga berakibat merusak suatu project. Pada dasarnya, mereka tidak dapat membedakan informasi yang benar dan yang salah di internet.
Mekanisme FUD untuk Memberikan Profit bagi Pelaku
Seperti yang sudah dibahas di atas, tujuan utama dari strategi FUD yaitu memicu kekhawatiran pada publik dengan cara menyebar berita negatif agar bisa meraup profit dari harga yang rendah.
Lantas bagaimana mekanisme agar FUD ini bisa menguntungkan pelaku?
Ada 2 cara yang mungkin terjadi, yaitu:
- Pada saat FUDsters berada pada posisi short, posisi di mana ia sudah meminjam aset crypto tertentu lalu menjualnya ke pasar. Apabila harga crypto tersebut anjlok, maka ia pun bisa membelinya lagi dengan harga murah sehingga ia bisa menutup pinjamannya tadi.
- Pada saat FUDsters menyadari akan potensi aset crypto tertentu, namun ia tak sanggup untuk menebusnya di pasar. Ia kemudian menyebar berita negatif hingga harga aset crypto yang diincar pun menjadi jatuh. Pada kesempatan tersebut, ia pun bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau baginya.
Tips agar Terhindar Menjadi Korban FUD
Meskipun terkesan sebagai hal yang buruk, nyatanya FUD juga bisa dibenarkan dan dapat memberikan manfaat. Dalam kasus tertentu, kemampuan mengidentifikasi FUD dalam bermain crypto dapat membantu investor dalam menekan kerugian lebih lanjut. Misalnya saat ternyata sebuah proyek benar adanya sebuah scam, maka investor bisa langsung menjual semua token proyek terkait.
Nah, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar dapat memanfaatkan konten-konten FUD sekaligus terhindar sebagai korbannya, antara lain
1. Cek whitepaper aset crypto
Sebelum membeli unit suatu crypto, selalu periksa whitepaper aset tersebut lebih dahulu. Whitepaper merupakan dokumen berisi penjelasan detail suatu proyek. Detail dari dokumen ini bisa meliputi pembuatannya, bagaimana interaksinya dengan pengguna, karakteristik koin, identitas pengembang, tujuan pengembangan dan bagaimana distribusi aset tersebut nantinya.
Umumnya, cryptocurrency terbaik akan memiliki whitepaper yang jelas dan detail. Hindari koin yang tidak memiliki informasi jelas tentang mekanisme serta tujuannya.
2. Cari informasi dan berita terkini
Tentu saja, untuk memastikan keabsahan suatu konten atau materi, Anda perlu membandingkannya dengan sumber lain. Anda bisa mencari berita dan referensi terkait sebanyak mungkin dari berbagai sumber ketika harga aset turun. Pastikan bahwa sumber yang Anda akses terpercaya, bahkan sebaiknya juga sumber dari berbagai bahasa untuk memastikan bahwa informasi juga ditemukan di negara lain.
3. Terapkan analisis fundamental
Untuk memastikan real value dari sebuah crypto, hanya bisa dilakukan dengan memahami variabel kunci crypto tersebut. Hal ini meliputi tingkat permintaan hingga frekuensi transaksi dan perdagangan. Dengan kata lain, naik turunnya harga bisa diketahui dari pemahaman akan hukum penawaran dan permintaan.
Akhir Kata
Harus diakui bahwa saat ini FUD sudah menjadi bagian dari dunia blockchain dan sudah seharusnya siapa pun mampu mengenali hal semacam ini untuk memberikan respons yang sesuai. Tidak seperti pasar tradisional yang terdapat sanksi atas penyebaran berita negatif untuk merusak harga, tidak ada legislasi di blockchain.
Mau tidak mau, Anda sebagai investor maupun trader harus bisa menyikapi FUD ini sendiri, yaitu cek whitepaper, memastikan kebenaran suatu informasi dan melakukan analisis mendasar.