Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu HODL pada Crypto

HODL

Saat Anda mulai menjelajahi macam-macam strategi investasi crypto, maka salah satu strategi yang banyak disebut adalah HODL. Ya, istilah ini memang cukup sering muncul di kalangan investor karena memang bisa menjadi salah satu metode menjanjikan bagi karakter investor tertentu. Inilah yang kemudian menjadikannya tak sekedar meme belaka, namun juga strategi investasi yang layak dipertimbangkan. 

Definisi HODL

HODL adalah strategi membeli aset kemudian menyimpannya selama periode waktu tertentu. Panjangnya waktu yang digunakan untuk menyimpan aset ini sendiri memiliki durasi yang lebih lama dibanding masa tahan aset biasanya.

Inilah yang kemudian membuat HODL bisa menghindarkan investor dari kerugian yang dipicu oleh volatilitas jangka pendek crypto.

Asal Usul HODL

Dalam membahas HODL sebagai sebuah strategi dalam bermain crypto, investor harus mengetahui asal-usul istilah unik yang satu ini.

Naik turun harga Bitcoin tahun 2013

HODL pertama kali muncul di dunia kripto pada tahun 2013, tepatnya di forum Bitcointalk. Pada masa itu, harga Bitcoin memang sempat melambung mulai di bawah US$15 di Januari menjadi US$1.100 pada awal Desember. Namun, pada 18 Desember, harganya turun hingga menjadi US$438 diduga karena sikap pemerintah China pada saat itu.

Postingan GameKyuubi

Nah, tak berselang lama dari insiden anjloknya harga Bitcoin tersebut, seorang pengguna Bitcointalk yang bernama GameKyuubi membuat post berjudul “I AM HODLING”. Ya, Anda benar, ia salah eja kalimat yang seharusnya “I am holding” dan ia mengakuinya. Postingan ini sepertinya ia buat dalam kondisi mabuk dengan keyakinan yang kuat untuk tetap mempertahankan Bicoin miliknya.

Bertahan adalah pilihan terbaik

Ia memiliki alasan kuat untuk tidak menjual aset yang mengalami penurunan drastis tersebut. Ia yakin dengan keputusannya tersebut karena menurutnya bertahan (hold) adalah pilihan terbaik. Ia memilih bertahan, karena menurutnya, para trader hanya bisa mendapatkan keuntungan jika Anda menjual aset.

HODL, sebuah slang di komunitas kripto

Belakangan, apa yang ia lakukan tersebut terbukti ada benarnya. Dan menariknya lagi, komunitas kripto kemudian menjadikan HODL ini sebagai sebuah slang. “Hold on for Dear Life” atau dalam bahasa Indonesia “Bertahanlah sekuat-kuatnya” menjadi kepanjangan dari slang HODL tersebut. Menahan aset daripada menjualnya menjadi gagasan utama dari pendekatan HODL ini.

Tujuan Investor Melakukan HODL

Jadi, tujuan utama seseorang melakukan HODL adalah mendapatkan keuntungan jangka panjang sekaligus mengingatkan hodlers (pelaku HODL) untuk tidak menjual asetnya. Hal ini membuat mereka terhindari dari risiko beli mahal-jual murah seperti yang banyak dialami pemula. Alasannya pun sederhana, karena HODL bisa ikut membuat harga aset menjadi lebih tinggi.

Sebut saja seperti sebuah komoditas yang ditimbun tengkulak. Saat barang yang beredar di pasar semakin terbatas, maka harganya pun akan meningkat seiring permintaan yang terus datang. Di lain sisi, masalah juga bisa terjadi, misalnya jika ada produk alternatif atau penggantinya. Jadi, meskipun hodling terkesan lebih ramah, para investor tetap harus memperhatikan risiko seperti perubahan regulasi ataupun sudut pandang publik.

Namun perlu diingat pula bahwa, HODL memang bisa mendatangkan profit jangka panjang dalam jumlah yang besar. Namun tanpa perhitungan dan pertimbangan yang matang pula, cara ini juga bisa berujung pada kerugian yang besar. Oleh karena itu, HODL pun tidak bisa dilakukan secara asal tahan atau asal hold saja melainkan didasari oleh sudut pandang tertentu.

HODL sebagai Strategi Investasi

Para hodlers memiliki kecenderungan menghindari aktivitas trading yang mencari keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek. Strategi ini berdasar dari pendekatan yang menyasar trader pemula yang cenderung merugi lantaran tak sempat mengikuti momentum dalam perdagangan. Padahal, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik jika memilih untuk menahan aset yang dimiliki.

Apabila dilihat dari pergerakan Bitcoin misalnya, selang waktu antara 2011 hingga 2013 mengalami kenaikan hingga 52.000%, kemudian turun 80% tahun berikutnya. Namun setelah momen tersebut, harga Bitcoin menunjukkan kenaikan konsisten dengan nilai hingga melampaui 15 kali lebih besar dari rekor sebelumnya.

Dengan menerapkan strategi HODL, maka investor bisa mengeliminasi salah satu risiko berinvestasi di Bitcoin yaitu harga yang fluktuatif. Artinya, mereka tak perlu merisaukan 2 sifat yang merusak yaitu FOMO (Fear of Missing Out – takut kehilangan momen) dan FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt – ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan). Kedua sifat ini membuat seseorang rela membeli aset dengan harga tinggi dan menyebabkan harga jual aset menjadi rendah.

Jadi, strategi HODL ini bisa sangat membantu menekan kerugian yang bisa dialami karena berbagai macam kondisi emosi. Hodlers yakin bahwa mata uang kripto, kelak akan menggantikan uang fiat. Mereka juga yakin bahwa aset mereka akan ikut membentuk fundamental dari semua struktur ekonomi di masa depan. Keyakinan ini kemudian membuat para hodlers memandang nilai crypto  tidak relevan di masa saat ini.

Tips HODL

Nah, agar Anda yang ingin menerapkan strategi HODL ke dalam investasi, ada beberapa hal yang juga perlu dilakukan.

1. Latih kesabaran

Memang, menahan crypto dengan karakteristik harganya yang naik turun akan sangat menguji kesabaran Anda sebagai investor. Anda harus sabar untuk tidak menjadi trader dadakan, trader yang buru-buru jual rugi demi membeli aset lain yang disebut-sebut lebih menjanjikan. Sebagai hodlers, Anda harus tetap sabar saat dihadapkan pada berbagai macam situasi.

2. Kontrol emosi

Ya, seperti yang dijelaskan dalam kesabaran di atas, Anda juga harus bisa mengendalikan emosi saat godaan lain datang. Ingat bahwa aset kripto adalah investasi strategis dan tak sesederhana beli lalu jual. Anda harus bisa mengendalikan emosi saat harga mulai memperlihatkan kenaikan dan keuntungan. Tetap tunggu sampai kriteria yang Anda tentukan tercapai baru kemudian mengambil keuntungannya.

Agar tidak tergoda, pindahkan coin yang dimiliki dari platform jual beli crypto ke dompet pribadi Anda. Dengan demikian, proses pencairan menjadi jauh lebih sulit sehingga Anda terpaksa tetap HODL.

3. Kuatkan keyakinan

Tentu saja, menjadi hodlers adalah tentang keyakinan yang kuat, apa pun yang terjadi. Seiring waktu Anda menahan aset, maka godaan akan datang silih berganti. Godaan ini sendiri tak selalu berupa harga yang jatuh saja, tetapi juga di saat mulai memperlihatkan tren naik. Inilah tantangan bagi para hodlers, mereka harus selalu yakin dan percaya diri, optimis bahwa harganya akan melejit suatu saat nanti.

4. Tetap belajar

Bukan berarti dengan menjadi hodlers lantas Anda bisa menjadi investor pasif. Justru sebaliknya, Anda harus terus belajar dan memperkaya pengetahuan akan crypto. Ingat bahwa dunia crypto masih dikatakan sebagai hal baru lantaran baru muncul sepuluh tahun belakangan. Sehingga, pengetahuan tentang kripto pun tak diberikan di sekolah dan Anda harus menggalinya sendiri.

4. Miliki visi jangka panjang

Sebagai investor, Anda sebaiknya memiliki visi jangka panjang mengingat crypto diciptakan untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada uang fiat. Crypto tidak dibuat untuk membuat seseorang menjadi kaya secara instan. Oleh karena itu, beli lalu simpan aset digital sampai tujuan pembuatannya tercapai.

Kesimpulan

Meskipun berawal dari salah ketik seorang anggota forum, HODL berubah dari meme menjadi sebuah strategi ideal untuk diterapkan oleh para investor pemula. Strategi ini dapat menghindarkan investor dari kerugian akibat emosi yang timbul atas berbagai stimulus terkait aset. Namun demikian, strategi ini juga membutuhkan kesabaran, kontrol emosi, keyakinan, motivasi dan visi yang kuat dari seseorang yang menjalankannya.

Melvern Pradana

Melvern Pradana

Melvern Pradana adalah seorang investor yang aktif menanam modal di pasar saham, cryptocurrency, P2P lending, dan reksa dana. Idolanya adalah Warren Buffett dan Peter Thiel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *