Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Game Theory dalam Ekonomi?

game theory

Jika Anda menyaksikan film Crazy Rich Asian, Anda pasti mengetahui bahwa beberapa adegan pembuka film tersebut memperkenalkan seorang Rachel Chu, sang protagonis, sebagai seorang profesor di sebuah mata kuliah bernama Game Theory. Meskipun namanya “game”, namun permainan yang diajarkan dalam teori ini bukan permainan biasa, melainkan permainan-permainan bisnis yang ada di dalam dunia ekonomi. 

Pengertian Game Theory

Game theory atau teori permainan adalah bagian dari ekonomi mikro dan ilmu matematika yang mempelajari interaksi antara pelaku ekonomi (players) secara matematis. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli matematika John von Neumann dan ahli ekonomi Oskar Morgenstern pada dekade 1940-an. 

Fokus dari game theory ini adalah game atau permainan, sebuah model yang menggambarkan interaksi sosial antara dua atau lebih pemain (players) di dunia nyata. Para pemain (players) disini diasumsikan adalah orang-orang rasional yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungannya (payoff). Nah, keputusan dari setiap pemain ini mau tidak mau akan mempengaruhi keputusan pemain lain yang berinteraksi dengannya. Begitu pula sebaliknya. 

Konsep Dasar Game Theory

Terdapat beberapa istilah dalam konsep dasar game theory, yaitu:

  • Game: Permainan yang menjadi model dari interaksi antara dua atau lebih pemain yang ingin memaksimalkan keuntungannya.
  • Players atau pemain: Pemain adalah individu yang saling berinteraksi dalam sebuah permainan. Pada permainan ini, diasumsikan bahwa pemain (player) adalah orang-orang yang berlaku rasional dan ingin memaksimalkan keuntungannya. 
  • Strategy: Strategi dan tindakan yang diambil oleh pemain tergantung dengan model permainannya. 
  • Payoff: Payoff adalah keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing pemain atas strategi yang mereka ambil dalam sebuah permainan. Untuk memudahkan penghitungan, seringkali payoff berwujud dalam bentuk angka. 
  • Information set: Information set adalah sejumlah informasi yang diberikan kepada pemain terkait dengan game dan asumsi tersebut. 
  • Equilibrium: Equilibrium adalah titik dimana setiap pemain telah melakukan strateginya dan hasil permainan tersebut telah dicapai. 

Sederhananya, dua orang atau lebih pemain (players) berinteraksi dalam sebuah game dengan set informasi yang telah tersedia. Dalam game tersebut, para pemain menentukan strateginya masing-masing untuk mendapatkan payoff. Ketika game tersebut selesai, dan hasil telah dicapai, maka bisa dikatakan kalau game tersebut mencapai titik equilibrium

Perihal equilibrium atau titik keseimbangan, terdapat satu teori dari Game Theory yang cukup terkenal, yaitu Nash Equilibrium. Nash Equilibrium adalah teori keseimbangan yang dikembangkan oleh seorang ahli Matematika asal Amerika Serikat bernama John Nash. 

Dalam teori ini, titik keseimbangan (equilibrium) tercapai dengan tanpa penyesalan dari para pemainnya. Artinya, pemain tersebut sudah mencapai titik payoff terbaiknya, sehingga tidak akan menganulir strategi yang telah diambil sebelumnya. 

Model Game dalam Game Theory

Ada banyak model game dalam teori permainan ini. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Zero-sum game

Zero-sum game adalah model permainan yang terjadi ketika keuntungan yang diperoleh oleh salah satu pemain akan menjadi kerugian bagi pemain lain dalam jumlah yang sama. Misalnya, Anda bermain judi kartu dengan teman Anda dengan total taruhan Rp50.000, jika menang Anda akan untung Rp50.000, jika kalah, Anda akan rugi Rp50.000. 

2. Prisoner’s Dilemma

Prisoner’s dilemma adalah salah satu model permainan dalam game theory yang paling terkenal. Dalam model ini diasumsikan ada 2 tahanan yang diperiksa secara terpisah dan tidak bisa berkomunikasi satu sama lain, yaitu tahanan A dan B. Skenarionya adalah:

  1. Jika keduanya mengaku, maka mereka akan dituntut 5 tahun penjara.
  2. Jika keduanya tidak mengaku, maka mereka hanya akan dituntut 1 tahun penjara.
  3. Jika salah satu dari keduanya mengaku, maka yang mengaku akan mendapatkan keringanan hukuman, sementara yang tidak mengaku mendapatkan hukuman maksimal.

3. The game of chicken

The game of chicken adalah model permainan dengan dua atau lebih pemain yang menantang satu sama lain, tapi jika tantangan tersebut mereka lakukan semua, maka hasil permainan yang muncul justru hasil terburuk. 

Misalnya, ada dua mobil cepat yang berhadapan di sebuah jalanan lurus. Kedua sopir tersebut saling menantang untuk terus jalan cepat satu sama lain dan orang yang mengelak akan dipanggil ayam (chicken). Padahal, jika mereka sama-sama beradu cepat, mereka akan bertabrakan dan hasil game tersebut justru 0,0. 

4. Battle of the sexes

Pada model game ini, terdapat dua atau lebih pemain yang sepakat untuk bekerjasama namun memiliki selera dan preferensi yang berbeda. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Duncan Luce dan Howard Raiffa dalam buku mereka yang berjudul Games and Decisions

Dalam game ini ada dua pemain yang sepakat untuk bertemu di sebuah acara, katakanlah A dan B. A lebih suka menonton film horor, sementara B lebih suka menyaksikan film action. Baik A maupun B tidak suka jika keduanya tidak pergi bersama. Akibatnya, entah B menonton film horor bersama A atau A menyaksikan film action bersama B, equilibrium dari payoff yang terjadi tidak adil untuk salah seorang pemain. 

Penerapan Game Theory dalam Ekonomi

Game theory banyak digunakan untuk menganalisis industri dengan tipe oligopoli dan duopoli. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, oligopoli adalah tipe pasar dengan jumlah produsen yang sedikit, namun jumlah konsumen banyak. 

Hal ini berakibat pada berapapun jumlah barang yang diproduksi oleh satu perusahaan dalam industri tersebut akan berpengaruh pada keuntungan perusahaan lain. Akibatnya, perusahaan dalam pasar tipe ini ada kecenderungan untuk bekerjasama (kartel). Padahal, kartel sendiri adalah tipe persaingan yang tidak sehat. 

Dengan Game Theory, baik individu dalam perusahaan maupun pemerintah, dapat menentukan apakah perusahaan dalam industri tersebut akan melakukan kartel atau melakukan strategi apapun demi meningkatkan keuntungan. Perusahaan yang membentuk kartel tentunya harus ditindak karena akan merugikan konsumen. 

Contoh Studi Kasus Game Theory dalam Ekonomi

Windasari dan Zakiyah pada paper mereka yang terbit pada tahun 2020 menjelaskan bagaimana teori ini dapat digunakan untuk menentukan strategi yang sebaiknya dilakukan oleh Grab dan Gojek untuk memenangkan pasar ojek online di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 

Dari serangkaian program dan strategi yang digunakan oleh peneliti sebagai variabel, peneliti paper tersebut menyimpulkan bahwa, sebaiknya Grab menggunakan strategi kenyamanan dan promo voucher dengan rasio 50%-50%, sementara Gojek menggunakan strategi hemat biaya dan peningkatan keamanan dengan rasio 20% dan 80%. 

Kritik dan Batasan Game Theory

Meskipun teori ini bermanfaat untuk membantu pelaku ekonomi dalam menentukan keputusan dan strategi, namun Game Theory juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah adanya asumsi bahwa manusia adalah individu yang rasional dan memaksimalkan keuntungan diri sendiri.

Padahal, seringkali manusia juga menentukan keputusan tidak berdasarkan pada diri sendiri atau rasionalisme, tetapi juga emosi. Misalnya, pada battle of sexes di atas, bisa jadi A memilih menyaksikan film action bersama B, karena dia sengaja mendekati B untuk berkencan. 

Selain itu, kekurangan dari teori ini adalah rangkaian variabel yang digunakan cukup terbatas, misalnya dua atau tiga players dengan dua atau tiga strategi. Semakin rumit model yang dibangun, bisa jadi simpulan yang diambil bisa tidak akurat.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *