Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Hidden Cost, Contoh & Cara Menghitungnya

Hidden Cost

Terkadang, kita merasa pengeluaran sehari-hari menjadi lebih boros padahal sudah menetapkan sejumlah dana untuk pengeluaran tertentu. Hal ini terjadi akibat adanya hidden cost yang tanpa kita sadari terus membludak karena tidak diketahui dari mana sumbernya.

Hidden cost adalah biaya tersembunyi yang menjadi pengeluaran tak terduga di luar biaya yang sudah ditentukan pada kehidupan sehari-hari maupun bisnis. Ketahuilah istilah hidden cost lebih lanjut, contohnya, serta bagaimana cara menghitungnya.

Apa itu Hidden Cost?

Biaya tersembunyi atau hidden cost adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung di awal, namun di akhir baru terlihat sebagai konsekuensi atas terjadinya suatu tindakan. Pengeluaran ini cenderung tak terduga, sehingga seringkali diabaikan hingga akhirnya mengganggu kehidupan sehari-hari.

Sekecil apapun nominalnya, hidden cost tak boleh dianggap remeh guna mengetahui keluar masuknya uang secara pasti. Sebab jika tak diidentifikasi dari mana sumber pengeluarannya, pembengkakan biaya dapat terjadi dan finansial dapat terganggu.

Contohnya membeli sebuah mobil dengan biaya sekian dan sudah menghitung pajaknya sebesar sekian. Kebanyakan orang hanya memikirkan biaya pembelian dan pembayaran pajaknya saja, tetapi lupa bahwa merawat mobil membutuhkan biaya lebih besar daripada itu semua jika diakumulasikan.

Contoh Hidden Cost dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari mungkin pernah mengalami pemborosan akibat pengeluaran tak terduga atau tak terhitung. Ini disebut hidden cost. Ini contoh hidden cost dalam kehidupan sehari-hari yang perlu diketahui, agar lebih detail merinci pengeluaran.

1. Hidden cost dalam konsumsi sehari-hari

Contoh hidden cost dalam kehidupan sehari-hari bisa berasal dari konsumsi. Menetapkan anggaran konsumsi dalam sebulan merupakan hal yang wajar, kebanyakan orang menetapkannya sebagai biaya untuk membeli kebutuhan pokok agar bisa bertahan hidup.

Akan tetapi, biaya yang ditentukan tersebut bisa jadi di luar perkiraan jika tak menganggarkan pengeluaran konsumsi lainnya. Contohnya membeli jajanan, makan di luar, dan sebagainya.

Membeli jajanan atau makanan di luar sebenarnya boleh-boleh saja. Namun tetap harus menentukan anggaran lebih jika tak ingin menemui biaya tersembunyi yang tiba-tiba membludak di akhir bulan. Ini berlaku terutama dalam mengatur keuangan rumah tangga.

2. Hidden cost dalam gaya hidup (lifestyle)

Contoh hidden cost adalah berasal dari gaya hidup atau lifestyle, ini juga termasuk pengeluaran tersembunyi akibat belanja impulsif. Biaya tersembunyi karena pemenuhan gaya hidup ini termasuk cukup sulit dihindari, namun berdampak besar pada kehidupan.

Sebagian besar manusia pasti ingin hidupnya lebih hemat. Salah satu cara membuat hidup menjadi hemat adalah dengan mengandalkan diskon atau promo tertentu ketika berbelanja.

Akan tetapi jika terlalu termakan diskon atau promo sampai membuat Anda terus berbelanja, apalagi untuk sesuatu yang tidak penting (impulsive buying) tentu harus diwaspadai. Sebab ini merupakan awal mula munculnya biaya tersembunyi tanpa disadari.

Tak hanya impulsive buying, pemenuhan gaya hidup yang biayanya tak terduga bisa menyebabkan masalah finansial. Bahkan ini bisa jadi cikal bakal berhutang hanya demi mengikuti gaya hidup.

Memenuhi gaya hidup dan impulsive buying perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. Ini karena Anda bukan hanya perlu membayar produknya, tetapi juga perlu membayar biaya emosional.

Solusi mengatasi hidden cost dalam gaya hidup adalah sebisa mungkin harus bisa menahan godaan agar tak mudah termakan embel-embel harga murah/hemat. Pikirkan untuk membeli barang yang memang benar-benar dibutuhkan dan berguna untuk jangka waktu tertentu. Hindari ‘lapar mata’ karena dapat menimbulkan pemborosan akibat hal tidak perlu.

3. Biaya perawatan kendaraan atau properti pribadi

Pernahkah Anda berpikir untuk membeli rumah, apartemen, ataupun kendaraan pribadi? Apabila demikian, sudahkah Anda memikirkan biaya apa saja yang perlu disiapkan setelah membeli semua itu?

Fakta di kehidupan sehari-hari, banyak orang mampu membeli properti dan kendaraan untuk kepentingan pribadi. Namun mereka melupakan bahwa ada biaya tersembunyi yang perlu disiapkan, seperti biaya perawatan, pajak, IPL untuk apartemen, bensin, parkir, listrik, maupun pengeluaran lainnya.

Itulah mengapa, sangat disarankan mempunyai dana lebih agar dapat membayar hidden cost. Bagaimanapun juga, hidden cost adalah pengeluaran tak terduga yang tidak bisa disangkal-sangkal. Apabila tidak disiapkan, dapat mengganggu kestabilan finansial Anda nantinya.

4. Biaya menunggu

Contoh biaya tersembunyi lainnya, yaitu biaya menunggu. Ketika menunggu hal tidak pasti, bukan hanya membuang-buang waktu tapi juga materi. Bayangkan saja berapa banyak uang terbuang bila harus menanti tak berujung?

Misalnya menunggu panggilan interview kerja, proses serah terima properti/kendaraan, dan sejenisnya. Selama menunggu, pasti ada saja biaya tersembunyi yang secara tak sadar kita keluarkan, entah itu membayar biaya transportasi, mengurus administrasi, membeli konsumsi, ataupun lainnya.

Selama berada dalam situasi tersebut, biaya tersembunyi yang dikeluarkan bisa terus bertambah tergantung berapa lama waktu penantian hingga mencapai tujuan. Hal ini karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan saat mengambil tindakan.

Itulah mengapa selama berada dalam situasi yang mengharuskan menunggu, sebaiknya memiliki plan atau rencana lain. Sehingga nantinya, selama berada dalam masa tidak pasti itu banyak hal dapat dilakukan untuk mencapai tujuan. Intinya, jangan sampai terlalu fokus menanti tapi malah tak bisa berkembang.

5. Biaya kesempatan yang terlewatkan

Salah satu contoh hidden cost adalah biaya dari kesempatan tak terlewatkan. Melewatkan kesempatan emas dapat merugikan diri sendiri karena menghambat seseorang mencapai tujuannya.

Contohnya bersikap malas-malasan ataupun merasa minder sebelum interview kerja di perusahaan besar, di mana tidak semua orang bisa tembus tahap itu. Padahal jika semangat menghadapinya, masih ada kemungkinan dapat diterima dan memperoleh gaji bulanan cukup besar.

Sedangkan selama bermalas-malasan, sudah pasti ada hidden cost dikeluarkan. Pengeluaran tersebut bukan hanya untuk membayar konsumsi, bisa juga tempat tinggal, transportasi, komunikasi, ataupun lainnya. 

6. Biaya dari keputusan buruk

Terakhir, contoh biaya tersembunyi bisa berasal dari pengambilan keputusan buruk. Ini merupakan cara paling cepat membuang-buang uang sampai akhirnya mengganggu kestabilan finansial.

Pengambilan keputusan yang sudah salah dari awal, justru membuat keuangan semakin memburuk karena kemungkinan besar tidak memikirkan strategi untuk menghadapinya. Sehingga, hasil akhirnya pun selalu sama, yakni kehilangan uang terus-menerus.

Beberapa contohnya, antara lain bermain judi online dengan harapan memperoleh keuntungan berlipat ganda, padahal kenyataannya berbanding terbalik. Atau mungkin mencoba bermain saham tapi sengaja tidak bertanya kepada ahlinya, padahal tidak punya ilmunya sama sekali.

Maka dari itu, dalam pengambilan keputusan harus memikirkan strategi terbaik guna meminimalisir kehilangan banyak uang. Hindari mengambil keputusan dengan risiko terburuk tanpa pikir panjang agar tak mengganggu keseharian.

Cara Menghitung Hidden Cost

Pengeluaran tak terduga dapat mengacaukan keuangan karena tidak direncanakan sebelumnya atau mungkin lupa menghitungnya. Supaya tak terjadi pemborosan lebih banyak, ketahuilah cara menghitung hidden cost dengan benar di bawah ini.

1. Kumpulkan data pengeluaran bulanan

Cara menghitung hidden cost pada kehidupan sehari-hari, pertama Anda perlu mengumpulkan catatan pengeluaran bulanan total. Buat kategori berbeda, misalnya untuk konsumsi, kendaraan, biaya sewa properti, dan lainnya.

Tuliskan pula rincian pendapatan yang diperoleh setiap bulannya. Ini penting guna mempermudah perhitungan biaya aktual dan biaya tersembunyi nantinya.

2. Hitung jumlah biaya standar dan biaya aktual

Selanjutnya, tuliskan berapa biaya standar, yaitu anggaran yang seharusnya dikeluarkan untuk membayar kategori tertentu. Kemudian tuliskan berapa biaya aktualnya, yaitu keseluruhan pengeluaran yang sebenarnya terjadi.

3. Hitung selisih pengeluaran aktual dan pengeluaran tak terduga

Sudah memperoleh rincian biaya standar dan aktual? Lanjutkan dengan menghitung selisih dari keduanya untuk mengetahui berapa hidden cost-nya!

Setelah jumlah biaya tersembunyi diperoleh, cobalah mengingat apa saja peruntukannya dalam sebulan terakhir. Nah, hasil selisih biaya ini nantinya dapat dijadikan patokan dalam merencanakan anggaran periode berikutnya.

Apabila catatan keuangannya kurang lengkap, bisa coba menghitung selisih total pendapatan dengan pengeluaran total dalam sebulan. Nantinya diperoleh jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut, lalu bandingkan dengan bulan sebelumnya.
Semoga penjelasan tentang hidden cost atau biaya tersembunyi dalam konteks kehidupan sehari-hari ini dapat dipahami dengan mudah. Guna mempermudah perhitungannya, pastikan Anda memiliki catatan keuangan lengkap. Catatan keuangan sangat penting demi mengontrol pengeluaran serta pemasukan.

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah seorang yang memiliki minat pada informasi edukasi tentang finansial, maupun memberikan informasi penting lainnya seputar produk keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *