Lompat ke konten
Daftar Isi

Hukum Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi

Kurva Permintaan dan Penawaran

Banyak hal di dunia ini yang bergerak sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi mikro. Mulai dari penjualan barang dan jasa biasa, hingga perdagangan mata uang dalam pasar forex juga bergerak menggunakan sistem ini. 

Hal ini karena hukum permintaan dan penawaran adalah hukum dasar dalam ekonomi. Maka dari itu, jika Anda ingin sukses di bidang ekonomi, bisnis dan investasi, Anda harus memahami hukum ini. Berikut ini pembahasannya. 

Pengertian Permintaan

Demand curve
Demand curve (Sumber: Investopedia)

Demand atau permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang mau dan mampu dibeli oleh konsumen dengan level harga tertentu pada periode waktu tertentu. Gabungan antara beberapa level harga, jumlah barang yang diminta dalam satu waktu ini kemudian akan membentuk kurva permintaan (demand curve). 

Umumnya, kurva permintaan memiliki karakteristik miring ke kanan bawah. Ini artinya, semakin mahal harga suatu barang, maka semakin sedikit pula jumlah barang yang diminta. Sebaliknya, kalau harga turun, jumlah permintaan barang akan naik. 

Namun demikian, ada beberapa jenis barang yang bisa jadi harganya naik tapi jumlah barang yang diminta tetap atau harganya turun tapi jumlah permintaan barang juga tidak berubah. Hal ini karena ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi permintaan yang akan dibahas di bawah. 

Pengertian Penawaran

Supply curve
Supply Curve (Sumber: Investopedia)

Supply atau penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang bisa diproduksi oleh sebuah atau seorang produsen dengan level harga tertentu pada periode waktu tertentu. Gabungan antara beberapa level harga, jumlah barang yang diminta dalam satu waktu ini kemudian akan membentuk kurva penawaran (supply curve). 

Biasanya, kurva penawaran memiliki karakteristik miring ke kanan atas. Ini artinya, semakin tinggi harga yang ditetapkan oleh produsen, maka akan semakin banyak pula jumlah hasil produksi. Meskipun demikian, ada juga kurva penawaran yang tidak berbentuk seperti ini karena berbagai faktor yang akan dibahas selanjutnya. 

Hukum Permintaan dan Penawaran

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwasanya umumnya dalam kurva permintaan “Semakin mahal harga suatu barang, maka semakin sedikit pula jumlah barang yang diminta”, sementara dalam kurva penawaran “Semakin tinggi harga yang ditetapkan oleh produsen, maka akan semakin banyak pula jumlah hasil produksi”, sehingga dapat disimpulkan kalau kurva permintaan dan penawaran bergerak berlawanan arah. 

Pada satu titik, kedua kurva ini akan bertemu. Titik inilah yang kemudian disebut dengan harga keseimbangan (equilibrium price). Harga keseimbangan ini adalah harga yang disepakati oleh produsen atau penjual dan konsumen alias pembeli. Gabungan harga keseimbangan antara beberapa pembeli yang membeli barang dan jasa yang sama disebut dengan harga pasar atau market price

Mari kita ambil contoh transaksi jual beli baju di pasar tradisional. Katakanlah untuk lebaran, Anda menyiapkan uang Rp200.000 untuk membeli satu kemeja saja tanpa rok atau celana. Angka 200.000 ini adalah harga permintaan, sementara 1 kemeja adalah jumlah barang yang diminta.

Lalu, Anda menemukan satu set kemeja dan celana seharga Rp250.000.  Angka 250.000 adalah harga penawaran dan 1 set pakaian (2 jenis yang bisa dijual terpisah) adalah jumlah barang yang ditawarkan. Karena harga penawaran ini lebih tinggi dibandingkan budget, Anda lantas menawar dan berhasil deal di angka Rp225.000 untuk 1 set pakaian. Angka 225.000 inilah yang disebut dengan harga keseimbangan (equilibrium price). 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Permintaan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mengubah kurva penawaran, yaitu:

  1. Harga barang itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan di atas, kalau harga naik, jumlah permintaan barang akan turun, begitupun sebaliknya. Hal ini akan mempengaruhi kemiringan garis dalam kurva. 
  2. Harga barang lain yang berelasi. Barang lain ini terdiri dari 2 jenis yaitu barang pengganti (substitusi) dan barang pelengkap (komplementer). Kedua jenis barang ini mempengaruhi permintaan barang utama dengan cara yang berbeda. 
  3. Pendapatan. Perubahan pendapatan masyarakat akan menggeser (shifting) kurva permintaan ke kanan atas atau ke kiri bawah tergantung dari preferensi masyarakat terhadap barang tersebut. Jika Anda menyukai barang tersebut misalnya, maka peningkatan pendapatan akan menggeser kurva demand ke kanan atas. 
  4. Selera

Penawaran

Penawaran sebuah barang dan jasa juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah:

  1. Harga produk itu sendiri. Seperti yang telah tertulis di atas, pada hukum penawaran, kenaikan harga produk akan meningkatkan jumlah produksi. 
  2. Harga barang lain yang berelasi, khususnya barang substitusi. Hal ini terkait dengan kompetisi dengan perusahaan lawan. Apabila harga dinaikkan demi mengejar profit yang lebih tinggi, maka tidak menutup kemungkinan kalau konsumen akan lari ke produk dari kompetitor. 
  3. Biaya produksi. Dengan harga yang sama, penawaran sebuah barang akan menurun apabila ada peningkatan biaya produksi. 
  4. Teknologi. Penggunaan teknologi umumnya membuat proses produksi sebuah barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini karena teknologi bisa membantu produksi barang dan jasa lebih cepat dan praktis. Selain itu, umumnya penggunaan teknologi juga dianggap lebih hemat biaya. Oleh sebab itu, teknologi dapat mempengaruhi total hasil produksi. 
  5. Kebijakan pemerintah. Banyak kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi produksi barang dan jasa. Misalnya, pelarangan ekspor dapat mengurangi jumlah barang yang ditawarkan oleh perusahaan dalam negeri di pasar luar negeri. Kebijakan lainnya, seperti penetapan harga eceran tertinggi (HET). 

Bagaimana Hukum Permintaan dan Penawaran Berpengaruh di Pasar Modal

Di pasar modal, entah itu saham, obligasi atau reksa dana akan ada banyak investor yang berperan sebagai penjual maupun pembeli. Penjual tentu ingin menjual instrumen investasinya dengan harga yang tinggi, sebaliknya pembeli ingin membeli instrumen tersebut di harga yang rendah. 

Titik pertemuan antara harga permintaan dan penawaran aset tersebut di order book bisa disebut dengan harga keseimbangan untuk 2 orang investor (1 penjual dan 1 pembeli), sementara titik harga (entah itu penutupan atau pembukaan) yang Anda lihat di layar adalah harga pasar (market price). Sebuah aset investasi dikatakan memiliki trend bullish (naik), kalau kenaikan harga penawaran diikuti dengan kenaikan permintaan, sehingga titik harga pasar akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sebaliknya, Sebuah aset investasi dikatakan memiliki trend bearish (turun), kalau penurunan harga penawaran diikuti dengan penurunan permintaan atau jumlah permintaannya tidak berubah. Akibatnya, titik harga pasar lebih rendah dibandingkan titik sebelumnya (lower low).

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *