Lompat ke konten
Daftar Isi

Supply dan Demand pada Trading Forex: Penjelasan Lengkap

Supply dan Demand pada Trading Forex

Hukum supply dan demand atau hukum penawaran dan permintaan adalah salah satu konsep dalam ekonomi mikro yang dapat diterapkan dalam transaksi berbagai komoditas secara universal. Termasuk diantaranya dapat diterapkan dalam jual beli valuta asing (valas atau forex). 

Bahkan boleh dibilang, pasar forex dan instrumen investasi lainnya adalah pasar yang memiliki data permintaan dan penawaran yang paling kentara, dapat dihitung dan diperkirakan menggunakan statistik. Bagaimana konsep ini dapat dipakai dalam trading forex? Simak ulasannya berikut ini:

Pengertian Supply dan Demand

Supply (penawaran) adalah jumlah dan harga sebuah barang yang tersedia (dijual) dalam pasar. Misalnya, jumlah apel yang tersedia di sebuah pasar tradisional ada 50 buah dan setiap buah dijual dengan harga 5000. Maka supply apel tersebut adalah 50 buah seharga 5000 rupiah per buah. 

Di sisi lain, demand (permintaan) adalah jumlah dan harga barang yang diminta oleh pembeli. Misalnya, seseorang ingin membeli 20 apel dengan harga 4.500. Maka, permintaannya adalah 20 biji seharga 4.500. 

Pada jenis barang normal (normal goods) seperti instrumen investasi, garis supply akan miring ke kanan atas, sementara garis demand akan miring ke kanan bawah. Ini artinya, apabila ada kenaikan harga, jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual akan naik, sementara jumlah barang yang diminta oleh investor akan turun. Supaya lebih paham, mari kita lihat gambar berikut:

Kurva supply dan demand
Sumber: Wikipedia.

Pasar forex dan instrumen investasi lainnya disebut sebagai salah satu pasar dengan konsep supply dan demand paling transparan karena data jumlah dan harga permintaan dan penawaran dapat Anda lihat di fitur order book. Adapun yang Anda lihat di chart harga adalah hasil titik temu antara demand dan supply ini. 

Hal Yang Mempengaruhi Supply dan Demand dalam Forex

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi permintaan dan penawaran forex, berikut ini beberapa diantaranya:

1. Harga barang itu sendiri

Faktor pertama yang bisa mempengaruhi supply dan demand suatu barang adalah harga aset atau barang itu sendiri. Dalam forex, hal merupakan naik turunnya harga (nilai tukar) sebuah currency pair. Umumnya, apabila harga currency pair naik, maka permintaannya akan turun, begitu pula sebaliknya. 

2. Harga barang yang berelasi

Sebuah produk bisa berelasi dengan produk lainnya dengan dua cara, yaitu menjadi produk pengganti (substitusi) dan produk pelengkap (komplementer). Apabila harga produk substitusi turun, maka jumlah permintaan produk utama akan turun, sedangkan kalau harga produk komplementer naik, permintaan terhadap barang utama akan turun. Contoh mudah relasi ini adalah sepeda motor dengan mobil (substitusi) dan sepeda motor dengan BBM (komplementer). 

Dalam konteks forex, barang substitusi forex adalah currency pair lain dan instrumen trading lain, seperti saham, reksa dana atau bahkan crypto. Kalau nilai tukar IDR/USD turun, bisa jadi investor beralih ke IDR/EUR, saham atau crypto yang dinilai lebih menguntungkan. 

Adapun barang komplementer forex, adalah barang yang mendukung trading forex, seperti robot trading atau jasa broker. Penurunan harga robot trading dan jasa broker bisa meningkatkan permintaan trading forex. 

4. Kondisi dan kebijakan ekonomi suatu negara

Forex trading adalah transaksi yang memperjualbelikan mata uang resmi sebuah negara. Oleh sebab itu, kondisi dan kebijakan ekonomi negara terkait akan sangat berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran instrumen ini. 

Misalnya, kebijakan peningkatan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed. Peningkatan suku bunga ini secara langsung meningkatkan jumlah permintaan dolar terhadap mata uang lain. Hal ini mengakibatkan nilai tukar (harga) dolar terhadap mata uang tersebut akan meningkat. 

Kebijakan ekonomi negara lain juga bisa berpengaruh terhadap mata uang negara lainnya. Contohnya, Bank Indonesia diberitakan membeli dolar sebagai cadangan aset (devisa), hal ini mengakibatkan nilai tukar dolar terhadap rupiah meningkat. Oleh sebab itu, seorang trader forex juga dituntut untuk up to date terhadap informasi makro ekonomi terkini dan berita investor bandar terkini juga.

5. Ekspektasi

Ekspektasi masyarakat terhadap perekonomian sebuah negara juga bisa berdampak terhadap nilai tukar mata uang negara tersebut di pasar forex. Hal ini tentunya berkaitan dengan poin nomor 4. Namun demikian, ada kalanya ekspektasi tersebut tidak berdasar. 

Ekspektasi yang tidak berdasar ini biasanya terjadi karena adanya oknum yang menyebarkan hoax (baik atau buruk) mengenai mata uang terkait. Ekspektasi masyarakat ini pulalah yang secara tidak langsung membentuk sentimen pasar. 

Memahami Zona Supply dan Demand

Trader forex dapat menggunakan konsep demand dan supply ini untuk menentukan kapan harus menjual dan membeli aset dengan cara:

  1. Memahami dan menganalisis faktor-faktor yang bisa mempengaruhi permintaan dan penawaran di atas. 
  2. Membaca dan menganalisis order book. 
  3. Memahami, menganalisis dan memanfaatkan zona supply dan demand. 

Zona supply adalah zona yang bagus untuk menjual forex. Zona ini terbentuk akibat rally harga aset yang tinggi, sehingga membuat aset tersebut overbought dan berpotensi turun. Oleh sebab itu, umumnya zona ini terletak di bagian atas grafik harga. 

Sementara itu, zona demand adalah zona yang bagus untuk membeli forex, karena pada saat ini harga aset relatif rendah dan berpotensi untuk naik. Maka dari itu, umumnya zona demand terletak di bagian bawah kurva harga. Untuk lebih paham, mari kita lihat gambar di bawah ini:

Supply and Demand Zone
Supply and Demand Zone (Sumber: DailyFX)

Cara Menggunakan Supply dan Demand Untuk Trading Forex

1. Menganalisis menggunakan range data yang panjang

Untuk mengidentifikasi demand dan supply zone secara akurat, Anda bisa menggunakan data historis harga dalam rentang yang panjang, entah itu 1, 3 atau 5 tahun. Pastikan juga Anda bisa menganalisis dalam beberapa rentang sekaligus, supaya Anda bisa menentukan supply dan demand zone dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Tandai demand dan supply zone ini dengan kotak persegi panjang. 

2. Identifikasi tindakan trader institusi

Tindakan trader institusi atau bandar dapat menjadi konfirmasi kalau area tersebut bisa merupakan supply atau demand zone. Pasalnya, trader institusi memiliki modal besar yang bisa mempengaruhi pergerakan harga secara cepat dan tajam. Selain itu, trader institusi juga memiliki tim ahli yang bisa jadi hasil analisisnya lebih matang. 

3. Identifikasi penyebab perubahan tajam harga

Selain bandarmology, Anda juga bisa mengidentifikasi penyebab umum perubahan tajam pada harga aset dengan beberapa faktor yang bisa merubah permintaan dan penawaran di atas. Tujuannya adalah supaya ketika ada berita mengenai isu tersebut, Anda sudah bersiap untuk membuka posisi trading. 

4. Gunakan indikator teknis untuk konfirmasi

Ada banyak indikator teknis yang bisa Anda pakai untuk menentukan kondisi overbought dan oversold, seperti average directional index, relative strength index dan indikator teknis lainnya. Indikator teknis ini dapat Anda pakai untuk mengevaluasi supply dan demand zone grafik harga yang telah lalu atau sebagai konfirmasi pergerakan harga di masa depan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

1 tanggapan pada “Supply dan Demand pada Trading Forex: Penjelasan Lengkap”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *