Lompat ke konten
Daftar Isi

5 Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Jenis-Jenis Instrumen Pasar Uang

Di Indonesia, instrumen pasar uang mulai diminati sebagai alternatif menarik bagi para investor yang ingin meraih laba yang aman dan stabil. Anda dapat membeli Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yang secara otomatis berisi berbagai aset dan sekuritas di bawahnya, jika tidak ingin repot.

Mengenal Instrumen Pasar Uang

Instrumen pasar uang adalah instrumen investasi jangka pendek dengan jangka waktu kurang dari setahun, yang ditandai dengan tingkat keamanan yang tinggi namun memberikan keuntungan yang rendah.

Pasar uang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pemilik dana dan calon pencari dana, baik secara langsung maupun melalui pialang. Di pasar uang, terdapat transaksi jual beli berbagai instrumen surat berharga yang mempunyai tenor singkat.

Karakteristik instrumen pasar uang berbeda dari obligasi, terutama pada jangka waktu atau tenor. Obligasi biasanya memiliki tenor di atas satu tahun bahkan bisa mencapai belasan tahun. Oleh karena itu, instrumen pasar uang tergolong sebagai investasi berjangka pendek. Namun, instrumen pasar uang tetap menjadi pilihan yang baik bagi investor yang mencari investasi yang stabil dan aman dengan risiko yang rendah.

Secara umum beberapa fungsi instrumen pasar uang:

  • Tiap perusahaan pastinya menghendaki jika bisnis yang dijalankannya bisa meningkat besar. Hanya saja, adakalanya modal merupakan hambatan utama dalam berekspansi usaha. Pada kondisi itu hadirnya pasar uang sangat dibutuhkan. Melalui pasar uang, perusahaan akan memperoleh sumber pendanaan yang berasal dari para pemodal.
  • Sedangkan untuk pemilik modal asing, pasar uang adalah sarana yang dapat diandalkan dalam memberikan hutang jangka pendek untuk modal pengembangan bisnis bagi banyak perusahaan di tanah air.
  • Tak saja pemilik modal asing, investor lokal pun dapat menggunakan kehadiran pasar uang dalam menyediakan pinjaman modal.
  • Pasar uang adalah wadah untuk Bank Indonesia dalam menjual Sertifikat Bank Indonesia langsung ke publik umum.

Besaran gain atau imbal hasil yang dihasilkan instrumen pasar uang umumnya lebih kecil bila dibanding obligasi. Taraf keuntungan tersebut sebanding dengan risikonya yang juga lebih rendah.

Selain itu, investor pun dapat memperoleh pinjaman modal dari pihak lain, di mana hutang tersebut punya besaran suku bunga yang merupakan imbal balik dari memberikan hutang tersebut. Tenor pinjaman di pasar uang normalnya cukup singkat dari satu hari hingga satu tahun.

Ada 2 macam instrumen pada money market yaitu dari pasar domestik dan pasar valuta asing.

5 Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Berikut 5 instrumen pasar uang di Indonesia:

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

SBI merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan jangka waktu 1 hingga 3 bulan, dan menggunakan mekanisme diskonto dengan bunga sebagai pengganti bunga utang.

SBI digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan mengeluarkan SBI, Bank Indonesia dapat menarik uang tunai yang berlebihan di pasar.

Meskipun SBI tersedia untuk semua orang, Bank Indonesia lebih suka menawarkannya pada institusi keuangan seperti bank. Untuk umumnya, orang perlu membeli SBI melalui pialang yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.

Biasanya, jumlah minimal pembelian SBI adalah Rp100 juta, dan kelipatannya adalah Rp50 juta. Besar suku bunga SBI ditetapkan melalui mekanisme lelang, yang diadakan setiap hari Rabu dan menggunakan BI Rate sebagai acuan.

Setelah lelang, pemenang akan diumumkan pada hari Kamis. Tenor SBI bervariasi antara 1 bulan hingga 12 bulan, mulai dari tanggal transaksi hingga tanggal jatuh tempo.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

SBPU adalah surat berharga yang dikeluarkan pihak bank dengan ditandatangani nasabah menjadi surat jaminan pelunasan utang. Pada perdagangan SBPU, lazimnya mengikutsertakan bank komersial dan juga Bank Indonesia ataupun lembaga keuangan yang lain di mana di sini pun digunakan sistem diskonto.

Pada pelaksanaannya, SBPU diperdagangkan lewat bank komersial, antar bank komersial, institusi keuangan non bank, Bank Indonesia, sekaligus juga masyarakat yang memang memenuhi syarat yang ditentukan Bank Indonesia.

Salah satu contoh SBPU adalah Surat Sanggup. Surat Sanggup dinamakan juga Promes merupakan surat berharga sebagai kontrak janji suatu pihak bersedia membayarkan sejumlah uang ke pihak lainnya. Kewajiban tersebut terjadi ketika berlangsung transaksi penjualan yang menggunakan sistem pembayaran tunai sebagian sementara sisanya dilunasi dengan Surat Sanggup itu.

Surat Sanggup pun memuat detil mengenai jumlah pokok, bunga (jika ada) yang mesti dibayar, serta tanggal jatuh tempo pelunasan. Sebagian Surat Sanggup pun dilengkapi persyaratan bilamana pihak yang meminjam terjadi gagal bayar.

3. Call Money

Lazimnya difungsikan ketika perbankan hendak mengalihkan surplus dana jangka pendek sementara waktu. Tenor call money ini cukup singkat umumnya  hanya sampai paling lama seminggu.

Pemberian pinjaman bisa berbentuk one day call money yang mana wajib dibayarkan dalam satu hari, bisa juga berupa two day call money dengan masa pelunasan untuk dua hari. Paling umum adalah Interbank call money yang terjadi antar bank ketika proses kliring.

Pinjaman call money ditawarkan ke bank yang menderita kekalahan kliring sehingga kehabisan likuiditas. Nilai pinjaman call money sendiri tak boleh lebih besar dari jumlah kekalahan kliring. Call money yang disediakan bisa berbentuk pinjaman Promes (SBPU) yang mempunyai maksimal tenor jatuh tempo hingga tujuh hari.

4. Sertifikat Deposito

Merupakan surat berharga yang diterbitkan bank yang mempunyai nilai tertentu yang merupakan surat atas tunjuk. Surat atas tunjuk yaitu sertifikat deposito yang didapatkan tidak atas nama individu, oleh karena itu siapa pun yang mempunyainya boleh menawarkannya ke pihak lain.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/2/PBI/2017 mengenai Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang, nilai nominal untuk penerbitan sertifikat deposito paling sedikit Rp.10 miliar pun berbentuk valuta asing harus dengan nilai yang sama.

Tenor sertifikat deposito lebih lama daripada deposito berjangka yaitu sampai 36 bulan. Lama jangka waktu yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia itu bertujuan untuk memfasilitasi percepatan pembentukan harga pasar yang makin efisien.

Sertifikat deposito pun lebih ditujukan sebagai instrumen investasi dan tidak untuk tabungan. Hanya bank yang memenuhi kriteria tertentu yang boleh mengeluarkan jenis intrumen pasar uang yang satu ini.

5. Treasury Bills

T-Bills, atau yang juga dikenal sebagai Treasury Bills, merupakan instrumen pasar uang yang diterbitkan oleh pemerintah dengan tenor jatuh tempo singkat. Awalnya, Treasury Bills dikeluarkan oleh pemerintah Amerika sebagai bagian dari upaya pendanaan Perang Dunia I.

Cara perdagangan T-Bills adalah dengan membeli dengan harga diskon dan ketika jatuh tempo, investor akan memperoleh keuntungan dari selisih antara harga diskon dan harga nominal. Di Indonesia, T-Bills dikenal sebagai Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan merupakan salah satu jenis Surat Utang Negara (SUN). Turunan dari T-Bills juga dapat berfungsi sebagai instrumen derivatif di pasar uang.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *