Lompat ke konten
Daftar Isi

Lebih Baik Investasi Apartemen Atau Rumah Untuk Milenial?

Lebih Baik Investasi Apartemen Atau Rumah Untuk Milenial

Hunian adalah kebutuhan pokok bagi umat manusia. Namun karena pertumbuhan lahan yang terbatas, sementara permintaan hunian meningkat harga kebutuhan pokok ini terus meningkat. Hal ini membuat generasi muda relatif lebih susah dalam membangun rumah, di sisi lain karena peningkatan harga ini rumah dan tipe hunian lainnya menjadi salah satu instrumen investasi properti yang cukup menjanjikan. 

Salah satu alternatif investasi properti tipe hunian yang sering diperdebatkan adalah investasi rumah tapak atau apartemen. Apartemen sendiri merupakan hunian vertikal yang mulai muncul di Indonesia pada tahun 1980-an. Hunian tipe ini disebut-sebut sebagai solusi tempat tinggal untuk masyarakat urban. Lantas, manakah yang lebih baik, investasi apartemen atau rumah untuk milenial?

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Apartemen Untuk Milenial

Kelebihan

1. Fasilitas lengkap

Salah satu kelebihan utama investasi apartemen dibandingkan rumah adalah fasilitasnya yang relatif lengkap. Pihak developer biasanya sudah menyediakan apartemen full furnished dan berbagai fasilitas pendukung, seperti jogging track, swimming pool, taman bermain anak, lahan parkir dan sebagainya. Belum lagi developer biasanya juga menyediakan jasa perawatan unit apartemen dan pengelolaan sampah. Jadi, kalau ada sampah belum dibuang, air macet atau perlu petugas kebersihan Anda tinggal menghubungi pengelola.

2. Lokasi strategis

Apartemen menjadi alternatif hunian masa kini karena biasanya dibangun di lokasi yang strategis, entah itu dekat perkantoran atau dekat fasilitas umum yang bisa digunakan untuk pergi ke kompleks perkantoran tersebut seperti, dekat tol, stasiun MRT, Mall dan lain sebagainya. Hal ini tentu memudahkan penghuni apartemen untuk pulang pergi kerja tanpa terjebak kemacetan. 

3. Harga beli lebih murah dibandingkan rumah

Jika membeli rumah, Anda harus membeli sekalian tanahnya sementara kalau beli apartemen, Anda hanya perlu beli unitnya saja. Akan tetapi, hal ini tergantung dengan jenis apartemen yang Anda beli. Soalnya, seringkali harga beli apartemen sekelas penthouse atau kondominium sama seperti harga beli rumah. 

Kekurangan

1. Tempat terbatas

Kekurangan investasi apartemen yang pertama adalah tempat yang terbatas. Jika tinggal di apartemen, Anda tidak bisa menambah luas bangunan ke samping atau ke atas sebagaimana rumah. Tentu hal ini akan merepotkan jika Anda tidak terbiasa tinggal di tempat yang kecil, memiliki anak atau suka aktivitas outdoor, seperti senam atau berkebun. 

2. Kurang ramah anak

Setiap apartemen biasanya memang dilengkapi taman bermain anak atau fasilitas day care. Namun, untuk mengakses fasilitas ini Anda harus naik atau turun beberapa lantai. Kenyamanan anak juga menjadi aspek penting saat tinggal di apartemen karena bisa jadi apartemen yang Anda pilih tidak kedap suara, sehingga keramaian yang ditimbulkan anak bisa mengganggu tetangga. Selain itu, sudah banyak cerita balita yang ditinggal sendiri oleh orang tuanya di apartemen terancam nyawa karena kurangnya fasilitas keamanan untuk anak-anak. 

3. Individualis

Umumnya masyarakat yang tinggal di apartemen adalah masyarakat urban yang pergi untuk bekerja dan pulang hanya untuk beristirahat, sehingga kurang ada interaksi dengan tetangga. Tidak jarang pihak pengelola apartemen menyediakan fasilitas yang menunjang kebersamaan, seperti pengajian atau acara keagamaan bersama, namun tak urung tingkat individualisme masyarakat yang tinggal di hunian tipe ini relatif lebih tinggi dibandingkan rumah tapak.

4. Apartemen lebih susah dijadikan agunan

Sertifikat Hak Milik (SHM) rumah adalah salah satu dokumen pendukung pengajuan pinjaman ke bank yang paling kuat. Sebagai pemilik apartemen, Anda tidak akan memiliki sertifikat ini, melainkan memiliki  Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun atau SHMRS yang mana dalam sertifikat ini akan tercantum kalau Anda hanya memiliki unit apartemen tersebut saja dan tidak termasuk tanah dan fasilitas di sekitarnya.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Rumah Untuk Milenial

Kelebihan

1. Lebih leluasa

Umumnya, rumah lebih luas dibandingkan dengan apartemen. Kalaupun Anda masih hanya bisa membeli atau membangun sebuah rumah kecil, namun seiring waktu Anda bisa memperluasnya lagi entah itu ke depan, ke belakang atau ke atas. Hal ini karena Anda memiliki tanahnya juga. 

2. Lebih mudah diagunkan

Seperti yang tertulis di atas, kepemilikan terhadap rumah dan tanah lebih mudah untuk dijadikan agunan ke bank dengan menggunakan SHM. Alasannya adalah karena rumah tapak dibutuhkan oleh banyak orang, sehingga bank akan lebih mudah menjualnya kembali. 

3. Memiliki pangsa pasar lebih luas

Biasanya yang membutuhkan apartemen adalah masyarakat kalangan pekerja kerah putih yang membutuhkan hunian nyaman di dekat kantor, sehingga pangsa pasarnya spesifik. Lain halnya dengan rumah yang bisa ditempati oleh semua kalangan, mulai dari pekerja kantoran, seniman hingga tenaga profesional. 

Kekurangan

1. Harga relatif mahal

Karena membeli sekaligus tanahnya, maka biasanya harga rumah lebih mahal dibandingkan apartemen. Khususnya apabila Anda mencari rumah yang terletak di tengah kota. Belum lagi biasanya rumah dijual dengan tanpa perabotan, sehingga Anda harus mengisi perabotan sendiri.

Meskipun relatif mahal, Anda tidak harus membayar tunai, karena bisa terbantu dengan pembiayaan pembelian rumah dari bank, namun Anda perlu teliti untuk mendapatkan deal yang baik.

2. Fasilitas belum tentu lengkap

Rumah, khususnya yang terletak di kampung, jarang dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang dimiliki oleh apartemen. Akibatnya, bisa jadi Anda akan kesulitan pergi ke kantor, jarak sekolah anak yang jauh dan jauh dari fasilitas umum lainnya.

3. Lokasi

Faktor lokasi menentukan harga jual dan harga beli rumah. Sebagai seorang pembeli, Anda akan mendapati harga rumah yang terletak di perkampungan akan relatif lebih murah dibandingkan dengan harga rumah yang terletak di tempat strategis. Sebaliknya, bagi penjual, lokasi rumah yang tidak strategis akan menurunkan harga jual, sehingga bisa jadi dia akan merugi. 

Investasi Apartemen vs Rumah, Mana Yang Lebih Baik?

Selain kelebihan dan kekurangan di atas, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk investasi rumah bagi generasi milenial. Beberapa faktor tersebut adalah:

  1. Preferensi tempat tinggal. Jika Anda lebih menyukai keheningan dan kepraktisan, maka apartemen tentu lebih cocok dibandingkan rumah. 
  2. Harga. Tidak menutup kemungkinan harga apartemen di tengah kota setara dengan harga rumah di pinggiran kota. 
  3. Potensi bisnis. Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, tidak menutup kemungkinan daerah pinggiran juga akan berkembang, sehingga potensi bisnisnya lebih besar. 
  4. Kenyamanan. Kenyamanan disini termasuk beberapa faktor, seperti kualitas udara, keamanan, interaksi sosial dan lain-lain.
  5. Kebutuhan. Jika Anda masih single, tentu Anda tidak membutuhkan hunian yang luas. Lain halnya jika Anda sudah memiliki anak. 
  6. Kemudahan pembayaran. Tidak semua rumah dan apartemen bisa dibeli dengan KPR dan KTA. Oleh karena itu, pastikan Anda mempertanyakan hal ini kepada penjual rumah. Selain itu, pastikan Anda menggunakan jasa bank dengan suku bunga KPR terendah.

Hunian tidak hanya investasi, tetapi juga kebutuhan pokok yang memerlukan biaya besar, hanya dibeli sekali dan semoga untuk selamanya. Oleh sebab itu menentukan rumah impian harus berlandaskan sikap kehati-hatian dan banyak pertimbangan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *