Lompat ke konten
Daftar Isi

Investasi Emas vs Properti, Mana yang Lebih Untung?

Investasi emas vs properti

Emas dan properti adalah dua instrumen investasi yang seringkali disebut sebagai instrumen safe haven karena tingkat risikonya yang relatif rendah dan bisa digunakan untuk mempersiapkan bekal di masa tua. Namun demikian, kedua instrumen investasi ini memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula. 

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli salah satu diantara keduanya, Anda harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan investasi properti atau emas. Berikut ini pembahasan mengenai emas vs properti untuk investasi selengkapnya:

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas

Kelebihan

  1. Harganya cenderung naik. Tidak hanya digunakan untuk investasi, emas juga merupakan perhiasan yang akan dibeli dan disimpan oleh banyak orang. Oleh karena itu, permintaan terhadap logam mulia ini akan stabil. Dengan permintaan yang stabil dan jumlah cadangan yang terbatas serta adanya inflasi, maka tidak heran jika harga emas cenderung naik. Misanya, harga emas pada tahun 2020 lalu sekitar Rp830.000 per gram, namun saat ini sudah dijual dengan harga Rp1.300.000-an per gram. Menarik bukan?
  2. Bisa dibeli dengan cara mengangsur. Saat ini sudah banyak aplikasi investasi emas yang bisa Anda gunakan untuk membeli instrumen investasi ini. Aplikasi-aplikasi tersebut umumnya menerapkan sistem tabungan, dimana uang yang disetor nasabah akan secara langsung ditukar dengan simpanan emas yang sesuai dengan harga pasar saat itu. Nominal uang yang bisa disetor oleh nasabah bervariasi mulai dari Rp100.000 bahkan Rp5.000 dalam satu kali setor. Hal ini tentunya akan memudahkan nasabah yang ingin berinvestasi aset ini. 
  3. Emas terbilang cukup likuid atau mudah dicairkan. Hal ini dalam artian, jika Anda membutuhkan dana mendesak, Anda bisa langsung menjual perhiasan emas yang Anda simpan ke toko, pegadaian atau bank. Hal yang sama juga berlaku jika Anda membeli emas dengan cara mengangsur. 

Kekurangan

  1. Perlu penyimpanan dan perawatan yang baik. Hal ini khususnya jika Anda membeli emas batangan. Mau tidak mau Anda harus memiliki tempat penyimpanan yang sesuai agar tidak mudah dicuri. Selain itu, emas juga membutuhkan perawatan, karena sebagai logam, emas juga bisa kotor dan berkerak. Sebagai solusinya, Anda bisa berinvestasi emas dengan cara menabung atau menyewa safe deposit box di bank. Sebab dengan cara ini, pihak bank akan menyimpan harta Anda di tempat yang sesuai dan aman. 
  2. Terdapat perbedaan antara harga jual dan buyback emas. Harga jual adalah harga yang dipatok toko untuk menjual emasnya kepada Anda, sementara harga buyback adalah harga yang dipatok toko untuk membeli emas dari Anda. Biasanya, harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga buyback. Harga buyback emas akan turun lagi apabila Anda menjual emas yang kotor, karatan atau sertifikatnya hilang. Oleh karena itu, menurut hemat penulis, emas bukanlah instrumen investasi yang cocok untuk strategi dollar cost averaging (DCA). 

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti

Kelebihan

  1. Harga cenderung naik. Hal ini khususnya untuk properti di kota-kota besar atau daerah pinggiran kota besar tersebut. Semakin banyak orang pindah ke perkotaan untuk mencari kerja, maka semakin bagus pula peluang investasi di kota tersebut mengingat setiap orang tentunya membutuhkan tempat tinggal. 
  2. Bisa untuk mendapatkan pendapatan pasif. Ketika investasi pada properti, baik itu tanah maupun bangunan, Anda tidak hanya bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga aset tersebut (capital gain), tetapi juga bisa mendapatkan penghasilan dari usaha yang dibangun atas aset tersebut. Misalnya, Anda membangun rumah kos. Maka keuntungan Anda tidak hanya diperoleh dari kenaikan harga tanah dan bangunan kos tersebut (capital gain), tetapi juga dari biaya bulanan yang dibayarkan oleh penghuni kost Anda. 
  3. Sertifikat rumah atau tanah bisa diagunkan. Anda membutuhkan dana mendesak? Maka, Anda bisa mengagunkan sertifikat tanah dan atau bangunan yang Anda miliki atas aset ini ke bank atau pegadaian. Sebab, sertifikat tanah dan bangunan adalah salah satu dokumen legal yang paling kuat untuk mendapatkan kredit. 

Kekurangan

  1. Modal besar dan tidak bisa diangsur. Tidak hanya untuk membeli tanah dan membangun bangunan diatasnya, modal besar untuk investasi properti ini juga termasuk biaya pengurusan sertifikat di notaris dan BPN. Tidak hanya itu, proses pengurusan sertifikat tanah dan bangunan di pemerintah ini tentunya juga cukup membutuhkan waktu, apalagi jika Anda membeli rumah di perumahan yang membutuhkan proses pecah sertifikat. 
  2. Membutuhkan perawatan. Tentu tidak akan ada pembeli atau penyewa yang akan mau menggunakan properti Anda jika kondisi properti tersebut kotor dan amburadul bukan? Oleh karena itu, salah satu tantangan investasi properti adalah membutuhkan biaya perawatan yang seringkali tidak sedikit. 
  3. Tidak likuid. Meskipun sertifikatnya bisa diagunkan ke bank, namun aset properti sendiri relatif lebih susah dijual karena harganya yang mahal. Untuk menjual satu kamar kos misalnya, jika tidak pada musim mahasiswa baru atau ada lowongan kerja baru di kantor terdekat, tentu butuh berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk menjual kamar kost tersebut. Oleh karena itu, memperjualbelikan properti membutuhkan skill manajemen dan manajerial yang baik. 

Investasi Emas vs Properti, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Lalu mana yang lebih menguntungkan antara investasi emas vs properti? Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, investasi properti memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan emas. Selain karena modal dan biayanya yang besar, investasi pada aset ini juga kurang likuid. 

Namun demikian, bukan berarti Anda tidak boleh investasi properti. Belilah aset properti untuk investasi jika Anda memiliki modal yang cukup, ingin berinvestasi untuk jangka yang sangat panjang, memiliki uang yang mencukupi untuk dana darurat dan memiliki waktu serta tenaga yang cukup untuk merawat properti tersebut.

Sebaliknya, jika Anda ingin berinvestasi untuk jangka menengah (3-5 tahun saja), tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli aset properti, dan tidak pula memiliki waktu dan skill yang memadai untuk merawat dan memasarkannya, maka investasi emas adalah instrumen investasi yang pas. 

Setiap instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Dari kelebihan dan kekurangan tersebut, yang terpenting adalah membeli instrumen investasi yang sesuai dengan modal, profil risiko dan kebutuhan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *