Lompat ke konten
Daftar Isi

Strategi Jitu Pilih Penny Stock, Saham Murah tapi Menggiurkan!

Penny stock

Investasi saham itu tidak selalu membutuhkan modal besar! Asal Anda bisa memilih saham yang tepat, Anda bisa membeli instrumen investasi ini dengan modal minim dan untung berlipat. Misalnya, hanya dengan Rp85.000, Anda bisa mendapatkan saham DCII pada awal tahun 2021. Kini, dengan harganya sebesar Rp35.000, Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih dari Rp3.400.000 untuk 1 lot saja. Menarik bukan?

Sebelum melejit setelah Januari 2021, saham DCII adalah salah satu penny stock. Apa itu penny stock dan bagaimana cara memilih saham ini dengan baik? Simak selengkapnya berikut ini:

Apa Itu Penny Stock?

Penny stock adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham yang dijual dengan harga di bawah $5 per lembar. Di Indonesia, bisa dikatakan saham penny stock adalah saham yang dijual dengan harga di bawah Rp1.000 per lembar. 

Biasanya, saham penny stock identik dengan nilai kapitalisasi pasar kecil dan likuiditas rendah. Instrumen investasi ini juga acap kali digunakan oleh oknum-oknum trader tertentu untuk dijadikan saham gorengan dengan mekanisme pump and dump

Meskipun demikian, dari 900 lebih saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia, lebih dari 500 diantaranya dijual dengan harga di bawah Rp1.000 per lembar. Tidak hanya karena kualitas sahamnya buruk, bisa jadi hal ini juga karena nama perusahaannya kurang terkenal saja. 

Tidak hanya itu, beberapa saham yang masuk ke dalam indeks LQ45 (saham blue chip) juga masih dijual dengan harga di bawah Rp1.000 per lembar. Misalnya, saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk yang saat ini dijual dengan harga Rp715 per lembar atau PT Gojek Tokopedia (GOTO) yang dijual hanya sebesar Rp68 per lembar.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya membeli penny stock, asalkan Anda bisa berhati-hati. 

Risiko Investasi Saham Penny Stock

Meskipun terbilang murah, namun investasi pada instrumen investasi ini juga memiliki beberapa risiko. Diantaranya adalah:

  1. Rawan terkena pump and dump alias membeli saham gorengan. Hal ini karena harga yang rendah dengan iming-iming keuntungan besar dapat dengan mudah menjebak investor yang kurang jeli dalam melihat rekam jejak perusahaan. 
  2. Risiko likuiditas rendah. Ini artinya, pergerakan harga instrumen investasi tersebut bisa jadi tidak cukup tajam untuk trader mendapatkan keuntungan dan saham tidak mudah dijual oleh investor ketika membutuhkan. 
  3. Mudah digerakkan oleh bandar. Perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar kecil bukan berarti ukuran perusahaan tersebut benar-benar kecil. Bisa jadi hal ini terjadi karena jumlah saham perusahaan yang dijual di pasaran hanya sedikit. Apabila hal ini terjadi, bukan tidak mungkin harga saham perusahaan tersebut akan lebih mudah digerakkan oleh investor dengan kepemilikan besar, khususnya investor yang berasal dari internal perusahaan, entah itu karyawan, direktur atau komisaris.
  4. Rawan menjadi saham tidur. Tidak hanya memiliki likuiditas yang rendah, penny stock juga bisa menjadi saham tidur atau instrumen investasi yang tidak memiliki likuiditas sama sekali. Akibatnya, uang yang Anda miliki di aset ini bisa nyangkut. 
  5. Informasi yang tersedia terbatas. Karena perusahaan penerbit penny stock seringkali bukan perusahaan besar, maka tidak heran jika informasi mengenai perusahaan tersebut cukup terbatas pada laporan keuangan dan laporan tahunan saja. Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan blue chip yang sering wara wiri di berbagai berita dan analisis. 

Namun demikian, penny stock tidak selalu mendatangkan kerugian. Seperti yang telah dijabarkan dalam paragraf pembukaan di atas, ada loh saham penny yang harganya bisa naik tinggi dan berkelanjutan. Tapi tentu Anda harus memilihnya dengan hati-hati. 

Strategi Memilih Penny Stock yang Tepat agar Cuan

1. Ketahui alasan mengapa harga saham tersebut murah

Salah satu hal penting yang harus dilakukan saat investasi saham penny adalah mengidentifikasi mengapa harga instrumen investasi ini murah. Tujuannya adalah supaya Anda terhindar dari saham gorengan. 

Ada banyak alasan mengapa harga saham sebuah perusahaan terbilang murah, mulai dari memang perusahaannya kurah terkenal hingga direktur atau komisaris yang pernah terkena skandal. Hindari membeli saham pada perusahaan yang pernah terkena isu terakhir ini. 

2. Cek kondisi fundamentalnya

Agar terhindar dari penny stock gorengan, Anda wajib memeriksa kondisi keuangan perusahaan tersebut dalam beberapa periode terakhir dan dengan perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Apabila kondisi keuangan perusahaan tersebut mapan, tidak pernah melanggar aturan bursa dan ojk, maka bisa jadi saham tersebut merupakan value stock yang memang belum dikenal saja,

3. Cek likuiditas saham tersebut

Pastikan harga saham tersebut tidak pernah naik terlalu tajam dan memiliki likuiditas yang mencukupi jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan dana dan harus menjual portofolio investasi Anda. Selain transaction history dan order book, cek juga profil perusahaan untuk mengetahui persentase saham perusahaan tersebut yang dimiliki oleh publik. Sebab semakin sedikit persentasenya, maka semakin kurang likuid pula saham tersebut. 

4. Cek saham yang ada di dalam indeks

Untuk membantu investor memilih instrumen investasi terbaik, BEI sudah menyediakan berbagai indeks. Termasuk diantaranya adalah indeks SMC Liquid yang berisi perusahaan dengan kapitalisasi kecil dan menengah yang memiliki fundamental mapan dan likuiditas yang bagus. Dengan mengecek konstituen indeks ini, Anda tidak perlu mengecek 500 lebih saham penny yang ada di BEI satu per satu. 

5. Pilih saham yang dipilih oleh bandar

Cara lain untuk menyempitkan jumlah saham yang akan diteliti adalah memilih saham yang dipilih oleh bandar. Bandar disini bisa berupa perusahaan sekuritas yang data transaksinya tampil di aplikasi bandarmology Anda atau investor individu dengan nominal investasi yang besar. Sederhananya, investor besar seperti ini tentu memiliki alat analisis dan sumber daya yang lebih lengkap dibandingkan dengan investor biasa. Namun pastinya, Anda tetap harus melakukan analisis fundamental untuk memilih saham terbaik.

Jangan lupa saat membeli saham ini tentukan titik take profit dan cut loss yang sesuai. Sebab, kedua titik ini penting untuk menjaga supaya investasi Anda tetap pada jalur yang benar dan tidak terjebak pada saham gorengan

Investasi pada penny stock memang penuh risiko. Namun apabila dipilih dengan hati-hati dan dilakukan dengan benar, bukan tidak mungkin investasi pada saham murah ini akan mendatangkan keuntungan besar.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *