Lompat ke konten
Daftar Isi

Pengaruh Investor Asing di Pasar Modal Indonesia

Investor asing di pasar modal Indonesia

Sebagai negara dengan ekonomi terbuka, Indonesia tidak hanya terbuka pada investasi oleh pengusaha dalam negeri, tetapi juga investasi dari investor luar negeri. Dalam hal ini, investor luar negeri bisa masuk pasar Indonesia dengan menanamkan modalnya secara langsung (foreign direct investment atau FDI) atau membeli surat berharga di pasar modal Indonesia (Bursa Efek Indonesia). 

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per tanggal 3 November 2022, terdapat 37.482 Single Investor Identification (SID) investor asing  dengan rincian 22.258 SID individu dan 15.224 SID institusi. Meskipun jumlahnya terbilang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah investor domestik saat ini yang mencapai lebih dari 9 juta orang, namun  keberadaan pemodal asing di Bursa Efek Indonesia tetap harus dipertimbangkan. 

Alasan Pentingnya Investor Asing di Pasar Modal

Menurut hasil studi yang dikumpulkan oleh Wang dkk (2022), hal ini karena beberapa hal, yaitu:

  1. Investor asing cenderung merupakan investor institusi, sehingga mereka memiliki skill dan informasi yang umumnya tidak dimiliki oleh investor lokal. Namun demikian, penelitian lain juga menyebutkan bahwa para pemodal asing ini cenderung memiliki penguasaan informasi yang lebih rendah dibandingkan dengan investor domestik mengingat adanya keterbatasan bahasa dan akses informasi. 
  2. Investor asing juga cenderung memiliki pengalaman investasi yang lebih lama dibandingkan dengan investor lokal.
  3. Investor asing cenderung bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak di bursa efek negara-negara berkembang. 
  4. Investor asing cenderung memiliki teknologi yang lebih baik untuk digunakan dalam transaksi. 

Menurut hemat penulis, investor asing juga perlu dipertimbangkan di pasar modal karena jumlah modalnya yang cukup besar. Terlebih dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang lemah. Ini artinya, keluar masuknya pemodal asing akan tetap mempengaruhi pasar modal Indonesia, meskipun tingkat pengaruh tersebut masih perlu diteliti kembali. 

Pengaruh Investor Asing di Pasar Modal Indonesia

1. Perubahan likuiditas

Menurut Wang, pengaruh jumlah investor asing terhadap perubahan likuiditas aset di bursa efek di sebuah negara dipengaruhi oleh dua hal, yaitu kemampuan investor tersebut untuk memperoleh informasi. Apabila transmisi informasi pasar modal ke pemodal asing bisa berjalan dengan baik, maka likuiditas akan meningkat, begitu pula sebaliknya. 

2. Terhadap perubahan harga dan imbal hasil

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arroisi and Koesrindartoto pada tahun 2019 menyebutkan bahwa keterlibatan pemodal asing di Bursa Efek  Indonesia cenderung tidak berdampak pada perubahan harga. Namun demikian, dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa hasil penelitian lain baik itu di Indonesia maupun di luar negeri menunjukkan bahwasanya adanya investor asing di dalam pasar modal sebuah negara bisa berdampak pada kenaikan harga surat berharga di pasar modal tersebut. 

3. Herding behaviour

Dengan adanya indikasi bahwa investor asing adalah investor institusi dengan modal besar, teknologi yang baik dan pengetahuan yang memadai, maka tidak heran jika adanya pemodal asing di BEI dapat memancing munculnya herding behaviour atau perilaku ikut-ikutan dari investor domestik. 

Namun, hasil penelitian Arroisi and Koesrindartoto menggunakan data tahun 2008-2017 menyebutkan bahwa bahwa investor domestik cenderung ikut-ikutan dengan strategi investor domestik lainnya dibandingkan dengan mencontoh investor asing. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa investor domestik cenderung “menyontek” asing hanya pada hari pertama, sedangkan dalam jangka panjang masih tidak menentu.

4. Potensi paparan risiko eksternal

Adanya investor asing di Bursa Efek Indonesia berpotensi untuk meningkatkan paparan risiko ekonomi luar negeri terhadap pasar modal di negeri ini. Apalagi, investasi di pasar modal relatif lebih likuid (mudah dicairkan) dibandingkan dengan investasi langsung. 

Misalnya, ada berita internasional yang menyebutkan kalau Dow Jones Industrial Average (DJIA atau indeks Dow Jones) berpotensi naik selama beberapa waktu. Maka, tidak menutup kemungkinan pemodal asing yang sebelumnya memiliki saham perusahaan-perusahaan di Indonesia memilih untuk menjualnya dan membeli saham perusahaan Amerika Serikat. Apabila hal ini terjadi dalam volume besar, maka tidak menutup kemungkinan IHSG akan menurun. 

Maka dari itu, tidak heran jika peningkatan jumlah investor domestik yang pesat dalam beberapa tahun kebelakang merupakan hal yang positif bagi pasar modal negeri ini. Sebab, itu artinya paparan risiko akibat penjualan saham oleh investor dari luar negeri bisa dikurangi. 

Selain 4 pengaruh di atas, adanya pemodal asing dalam Bursa Efek Indonesia juga bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain, khususnya dolar. Nilai tukar, sebagaimana barang lainnya, bergerak mengambang sesuai dengan  hukum permintaan penawaran. Ini artinya, apabila permintaan rupiah naik, maka nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan menguat (apresiasi), begitu pula sebaliknya. 

Sederhananya, apabila banyak investor asing masuk ke Bursa Efek Indonesia, maka mereka akan menukarkan dolar dengan rupiah, sehingga nilai rupiah naik. Sebaliknya, kalau mereka keluar dari Bursa Efek Indonesia, maka rupiah terancam mengalami depresiasi. 

Masa Depan Investasi Asing di Pasar Modal Indonesia

Analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi, sebagaimana diberitakan oleh Kompas, memperkirakan bahwa investor asing akan tetap masuk pasar Indonesia, khususnya pada paruh kedua tahun 2023. Hal ini karena adanya potensi perbaikan ekonomi pasca covid19 dan potensi pertumbuhan ekonomi akibat adanya tahun pemilu di tahun 2024. 

Akan tetapi, menurut beberapa penelitian, investor asing cenderung bersikap menyesuaikan trend. Ini artinya, untuk bisa menarik pemodal asing ke Bursa Efek Indonesia, perlu adanya kondisi sosial ekonomi dan politik yang stabil. Sebab apabila menengok pemilu beberapa tahun lalu, investor cenderung bersikap menunggu apabila dalam acara demokrasi akbar tersebut ada ketidakstabilan ekonomi dan politik. 

Kesimpulan

Investor asing bisa mempengaruhi transaksi di Bursa Efek Indonesia setidaknya melalui 4 hal, yaitu perubahan likuiditas, perubahan return atau harga, adanya potensi herding behaviour dan risiko eksternal. Akan tetapi, tingkat pengaruh tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut. 

Sebab, penelitian di pasar modal negara berbeda atau pasar modal di negara yang sama tapi pada periode waktu yang berbeda bisa menghasilkan hasil penelitian yang berbeda pula. Tulisan ini seyogyanya tidak digunakan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan investasi, namun alangkah baiknya jika hanya digunakan sebagai dorongan untuk meneliti topik investasi terkait.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *