Lompat ke konten
Daftar Isi

Bursa Efek: Cara Kerja, Peran, Jenis

Mekanisme Bursa Efek

Baru-baru ini, investasi saham menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Investasi saham dinilai sebagai salah satu pilihan investasi yang aman, mudah, dan terjangkau. Tak sedikit orang yang mulai mencari tahu serta mempelajari seluk beluk penanaman modal ini, khususnya kaum milenial.

Didukung oleh kemajuan teknologi, saat ini transaksi saham sudah tidak perlu dilakukan secara langsung ke gedung bursa efek. Transaksi saham kini dapat dilakukan dengan sangat mudah secara daring melalui ponsel ataupun komputer.

Untuk itu, saya akan membahas mekanisme bursa efek agar dimengerti oleh investor.

Mengapa Investor Saham Harus Mengerti Bursa Efek

Untuk memulai investasi saham, pertama-tama tentunya kita harus mengetahui dengan jelas apa yang dimaksud dengan saham itu sendiri. Saham merupakan sebuah bukti yang menandakan kepemilikan terhadap suatu nilai perusahaan.

Saham juga bisa diartikan sebagai sebuah tanda bukti penyertaan seseorang atau badan usaha terhadap modal dalam suatu perusahaan. Dengan bukti tersebut, perorangan ataupun badan usaha memiliki hak klaim pendapatan, aset serta memiliki tiket masuk ke ruang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Keuntungan yang dimiliki oleh pemegang saham tidak hanya berupa dividen, namun juga capital gain. Capital gain merupakan keuntungan yang dihitung berdasarkan selisih harga jual dan harga beli saham.

Berbicara tentang saham, tidak lengkap rasanya apabila tidak membahas tentang bursa efek karena memang memiliki kaitan yang sangat erat. Seorang investor saham tentu sudah harus mengerti bagaimana seluk beluk dari bursa efek.

Pengertian Bursa Efek

Bursa efek adalah komponen penting pasar saham yang berfungsi sebagai tempat terjadinya penjualan dan pembelian saham dari berbagai perusahaan yang sudah secara resmi terdaftar di bursa efek tersebut. Bursa efek termasuk sebagai sumber pendanaan modal eksternal yang penting bagi perusahaan maupun pemerintah.

Biasanya, terdapat sebuah lokasi pusat dari bursa efek di suatu daerah, seperti gedung Bursa Efek Indonesia berada di Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 52 – 53, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Situsnya dapat Anda kunjungi di IDX.co.id.

Tampilan luar gedung Indonesia Stock Exchange
Gedung Indonesia Stock Exchange (IDX).

Namun, sejak perkembangan dunia digital yang sangat canggih, kini transaksi saham dapat dilakukan secara online dan tidak harus berpusat pada lokasi fisik tersebut. Karenanya, Anda bisa membeli saham secara online tanpa perlu menyambangi gedung BEI.

Jam kerja bursa efek adalah setiap hari Senin-Jumat pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 untuk sesi I dan 13:30:00 s/d 14:49:59 untuk sesi II.

Cara Kerja Bursa Efek

Cara kerja bursa efek cukup sederhana, yakni dengan melakukan kegiatan jual beli saham di pasar sekunder. Oleh karena itu, mekanisme kegiatan penjualan dan pembelian saham yang terjadi di bursa efek tidak langsung dilakukan antara perusahaan dan pembeli saham.

Mekanisme transaksi saham yang dilakukan di bursa efek sepenuhnya dilakukan antara para investor saham, yakni suatu pemegang saham dengan pemegang saham lainnya melalui bantuan perantara yaitu perusahaan sekuritas. Pihak penjual dan pembeli saham tidak perlu mengenal dan bertemu satu sama lain. Hal ini terjadi karena transaksi saham di bursa efek hanya dilakukan melalui perantara pialang saham (broker) yang sudah terdaftar sebagai anggota resmi dari suatu bursa saham.

Harga saham yang diperjual-belikan di bursa efek dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran saham. Sederhananya, apabila permintaan terhadap saham suatu perusahaan naik, maka harga saham perusahaan tersebut juga ikut naik. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan permintaan terhadap saham suatu perusahaan, maka harga perusahaan tersebut akan mengalami penurunan.

Apabila sebuah perusahaan memiliki kelebihan dana, maka perusahaan tersebut dapat menjual sekuritas kepada perusahaan yang membutuhkan dana. Sekuritas perusahaan ini dapat berupa saham, obligasi, ataupun sertifikat reksa dana.

Pada mulanya, sekuritas dijual di pasar perdana kepada para investor. Pasar perdana hanya memungkinkan investor untuk membeli saham. Baru setelah itu sekuritas tersebut didaftarkan di bursa efek. Di sinilah terjadi kegiatan jual beli sekuritas di pasar sekunder.

Bursa efek memiliki objek jual-beli tertentu yang diperdagangkan. Objek jual-beli tersebut antara lain berupa saham, sertifikat reksa dana, serta obligasi. Seperti yang sudah diuraikan di atas, saham adalah tanda bukti kepemilikan modal pada suatu perusahaan (perseroan terbatas) yang diperjualbelikan.

Sertifikat reksa dana adalah surat berharga yang berguna sebagai tanda untuk mewakili sertifikat berharga lainnya. Biasanya tujuan dari kepemilikan sertifikat reksa dana ini adalah untuk memperoleh pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang.

Sedangkan, obligasi merupakan suatu tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan tertentu ataupun pemerintah. Obligasi ini kemudian dijual kepada publik, dan keuntungan yang didapatkan berupa pembayaran bunga atas utang tersebut.

Bursa efek menetapkan syarat tertentu bagi perusahaan agar saham perusahaan tersebut dapat terdaftar dan diperdagangkan di bursa saham. Hal ini dilakukan sebagai salah satu tugas bursa efek, yakni memeriksa keabsahan dari saham yang diperjual-belikan di pasar saham.

Di Indonesia, bursa efek Indonesia menetapkan syarat bagi perusahaan yang dibagi menjadi beberapa golongan tertentu, sesuai dengan aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan syarat untuk perusahaan yang masuk ke dalam golongan skala kecil, yakni perusahaan tersebut memiliki aset maksimal 50 miliar rupiah. Untuk golongan perusahaan skala menengah, BEI menetapkan syarat aset perusahaan dengan kisaran mulai 50 miliar sampai dengan 250 miliar rupiah.

Peran Bursa Efek

Peran bursa efek sangat besar dalam membantu jalannya kegiatan ekonomi di pasar modal. Pasalnya, bursa efek memiliki peran untuk membantu perusahaan dalam memperoleh modal secara lebih mudah.

Selain itu, bursa efek juga berperan dalam menggencarkan partisipasi masyarakat serta badan usaha dalam rangka memenuhi pembiayaan nasional. Apabila permintaan investasi tinggi, maka perusahaan akan meningkatkan jumlah penawaran saham kepada publik. Hal inilah yang kemudian mendorong peningkatan aktivitas transaksi di pasar modal.

Tak hanya itu saja, bursa efek juga memiliki peran dalam menyediakan informasi harian berupa perubahan harga saham yang terjadi setiap harinya serta besarnya harga penutupan. Informasi seperti ini sangat dibutuhkan oleh investor saham untuk memperkirakan nilai serta menentukan transaksi saham yang akan dilakukan selanjutnya, baik membeli atau menjual saham.

Jenis Bursa Efek

Saat ini terdapat dua jenis bursa efek yang beroperasi.

1. Bursa Efek Fisik

Jenis bursa efek yang pertama memiliki lokasi fisik yang jelas serta organisasi yang teratur. Bursa efek jenis ini memiliki tugas untuk melakukan transaksi saham dalam pasar sekunder. Objek jual-beli di bursa efek jenis ini juga merupakan objek jual-beli yang dari perusahaan terdaftar, yakni berupa saham, obligasi, maupun sertifikat reksa dana.

Contoh dari bursa efek jenis ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Efek New York (New York Stock Exchange) serta Bursa Saham London (London Stock Exchange).

2. Bursa Efek Daring

Jenis bursa efek yang kedua sebagian besar memperjual-belikan saham perusahaan secara daring melalui internet. Objek jual-beli di bursa efek jenis ini kebanyakan merupakan objek jual-beli yang tidak terdaftar di bursa efek jenis pertama.

Anggota dari bursa efek jenis kedua ini sebagian besar merupakan pialang saham. Komunikasi dalam bursa efek jenis kedua ini dilakukan melalui telepon ataupun secara daring. Contoh dari bursa efek jenis kedua ini adalah 3 bursa yang dijelaskan di contoh pertama dan juga NASDAQ yang berlokasi di New York, Amerika Serikat.

Sebagai seorang investor saham, ada baiknya memahami seluk beluk saham serta bagaimana bursa efek bekerja seperti yang telah dijabarkan di atas. Apabila sudah memiliki pemahaman yang memadai, kegiatan investasi berikutnya dapat berjalan dengan lancar.

Sama seperti jenis investasi lainnya, investasi saham memiliki keuntungan yang sangat menarik. Meskipun demikian, investasi saham ini juga memiliki risiko tertentu. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan yang matang serta ketelitian dalam rangka meminimalkan risiko serta memaksimalkan keuntungan dari investasi saham melalui bursa efek.

Perhitungan risiko dan pengambilan keputusan dalam bertransaksi saham tentu membutuhkan waktu dan latihan. Oleh karena itu, maksimalkanlah pemahaman tentang mekanisme bursa efek serta investasi saham agar keuntungan yang akan didapat kemudian hari menjadi maksimal.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *