Lompat ke konten
Daftar Isi

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Perak

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Perak

Kurang lengkap rasanya kalau membicarakan investasi logam mulia dengan tanpa membahas investasi perak. Sama halnya dengan emas, perak atau silver juga merupakan logam mulia yang sejak zaman dahulu digunakan sebagai perhiasan dan standar mata uang. 

Kini perak tidak hanya bisa dijadikan perhiasan, tetapi juga banyak dipakai untuk berbagai hal di banyak sektor mulai dari sektor industri, hingga sektor kesehatan. Maka dari itu tidak heran jika permintaan logam mulia ini tidak akan ada habisnya. 

Lantas, apakah dengan demikian perak merupakan aset yang cocok untuk dijadikan instrumen investasi? Tentukan keputusan Anda setelah membaca kelebihan dan kekurangan investasi perak berikut:

Kelebihan Investasi Perak

1. Perak merupakan tangible asset

Tidak seperti saham, reksa dana atau investasi di pasar modal lainnya, perak  merupakan aset yang bisa disentuh (tangible asset), khususnya apabila Anda membeli perak batangan. Tentunya hal ini akan menambah sense of ownership Anda terhadap logam mulia ini. 

Adanya bentuk fisik ini juga bisa menjadi instrumen yang bagus untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada aset digital Anda entah itu bencana alam, terkena hack atau hal-hal buruk lainnya. 

2. Modal investasi yang rendah

Dibandingkan dengan harga emas, harga logam mulia ini cenderung lebih murah. 1 gram emas pada 29 April misalnya, dipatok dengan harga Rp. 975.000 sementara pada saat yang sama 250 gram perak dijual dengan harga Rp. 3.650.000 (sumber: logammulia.com).

Hal ini tentunya membuat modal investasi yang Anda perlukan untuk membeli logam mulia ini juga lebih rendah. Dengan harga terjangkau dan risiko cukup rendah, tentu perak menjadi instrumen investasi yang menarik. 

3. Sebagai instrumen lindung nilai dari inflasi

Emas dan perak menjadi instrumen yang banyak dibeli ketika krisis. Hal ini karena harga kedua logam mulia ini menunjukkan tingkat kenaikan harga yang cukup stabil. Meskipun demikian, harga keduanya tetap bisa fluktuatif apalagi dalam jangka pendek. Oleh karena itu, logam mulia lebih bagus untuk digunakan sebagai instrumen investasi jangka panjang

4. Banyak dibutuhkan

Seperti yang telah disebutkan di atas, saat ini perak tidak hanya digunakan sebagai perhiasan atau instrumen investasi belaka tetapi juga dipergunakan secara luas dalam berbagai sektor mulai dari sektor industri hingga kesehatan. 

Akibatnya, permintaan logam mulia ini cenderung stabil dan tidak akan ada habisnya sehingga Anda bisa menjual perak yang Anda miliki kepada siapapun dengan relatif mudah. 

Kekurangan Investasi Perak

1. Perak masih dianggap sebagai logam mulia kedua setelah emas

Tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini emas masih menjadi logam mulia nomor satu di hati masyarakat awam. Maka dari itu, tidak heran kalau harga dan tingkat likuiditas emas masih lebih tinggi dibandingkan perak. 

2. Data mengenai pasar perak relatif terbatas

Sekali lagi, data perubahan harga perak lebih terbatas dibandingkan data perubahan harga emas. Jika perubahan harga emas bisa dilihat melalui website resmi Pegadaian, maka Anda harus melihat pergerakan harga logam ini melalui situs-situs luar negeri. Hal ini tentunya akan membuat investor sedikit kerepotan untuk menentukan kapan harus beli dan kapan harus menjual logam mulia ini. 

3. Perak batangan rawan pencurian dan perlu perawatan

Terakhir, investasi pada perak batangan rawan pencurian dan memerlukan perawatan. Alasannya adalah perak lebih mudah aus dibandingkan emas sehingga perlu perawatan tertentu. 

Solusinya adalah Anda bisa menyimpan perak yang Anda miliki ke safe deposit box dan mengaplikasikan cairan pembersih noda pada logam setiap bulannya. Namun hal ini juga berarti Anda perlu mengeluarkan biaya tambahan supaya investasi Anda menguntungkan. 

Variasi Cara Investasi Perak

Di zaman modern ini, investasi perak tidak hanya bisa dilakukan dengan satu cara. Berikut ini beberapa variasi cara investasi perak yang bisa Anda pilih. Perlu diingat bahwasanya setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Jadi, silahkan Anda memilih cara investasi yang paling cocok untuk diri Anda pribadi:

1. Membeli perak batangan atau perhiasan

Cara paling tradisional untuk investasi perak adalah membeli perak batangan dan perhiasan. Kelebihannya adalah keduanya bisa dijadikan diversifikasi portofolio apabila ada masalah dengan aset digital. 

Selain itu, perhiasan perak seperti cincin, kalung dan lain sebagainya bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Memakai perhiasan perak dalam kehidupan sehari-hari juga masih memiliki sosial status di masyarakat Indonesia. 

Kekurangannya adalah baik perak batangan maupun perhiasan perak memerlukan perawatan khusus seperti, harus rutin dibersihkan menggunakan cairan khusus dan harus disimpan secara hati-hati. 

2. Membeli ETF dan reksa dana 

Jika Anda ragu investasi dengan cara membeli perak fisik, salah satu alternatif investasi perak yang patut Anda coba adalah membeli exchange traded fund (ETF) dan reksa dana yang memiliki logam mulia ini sebagai komponen investasi. Cara mengetahuinya adalah dengan memeriksa fund fact sheet (FFS) ETF atau reksa dana yang Anda inginkan. 

Kelebihannya adalah Anda tidak perlu menyimpan fisik logam mulai ini, harganya bisa dipantau melalui layar handphone dan memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan perak batangan. Namun kekurangannya adalah apabila terjadi sesuatu pada sistem Bursa Efek Indonesia atau gawai Anda terkena hack, maka bisa jadi ETF dan reksa dana yang Anda miliki akan hilang. 

3. Membeli saham perusahaan tambang perak

Alternatif lain yang bisa Anda coba jika tidak ingin memegang perak batangan adalah dengan membeli saham perusahaan tambang. Dalam hal ini, Antam masih merupakan perusahaan tambang emas dan perak yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia. 

Mengapa membeli saham perusahaan tambang perak merupakan salah satu alternatif investasi logam mulia ini? Karena umumnya harga saham perusahaan tersebut mengikuti harga komoditas yang dijual. Jadi, kalau harga emas dan atau perak naik, maka harga saham perusahaan tersebut naik juga. 

Sama seperti investasi pada ETF dan reksa dana di atas, kelebihan membeli saham perusahaan tambang adalah Anda tidak perlu memegang fisik perak, harganya bisa dipantau dan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Kekurangannya, Anda akan kehilangan aset jika ada sistem bursa yang rusak atau software trading yang Anda pakai terkena hack. 

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menggunakan aplikasi trading saham, ETF dan reksa dana yang memiliki tingkat keamanan dan jaminan dana nasabah yang tinggi. 

Apakah Investasi Perak Layak Dicoba?

Lantas, apakah investasi perak layak untuk dicoba? Jawabannya adalah iya. Khususnya apabila Anda mencari diversifikasi portofolio ke instrumen investasi alternatif dengan tingkat risiko rendah, likuiditas yang cukup dan modal minim. Akan tetapi, alangkah baiknya jika investasi pada logam mulia ini didampingi dengan investasi pada instrumen lain seperti, saham atau reksa dana untuk meningkatkan potensi keuntungan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *