Sejak bertahun-tahun lalu, investasi tanah dianggap paling menjanjikan karena dapat menghasilkan keuntungan tersendiri meskipun tidak instan. Meskipun harganya semakin tahun semakin naik, tetap saja banyak orang mencari properti satu ini untuk dijadikan investasi jangka panjang.
Kira-kira, apakah investasi tanah di tahun 2023 masih layak dilakukan? Mari bahas selengkapnya mengenai kelebihan dan kekurangannya di bawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Tanah di Tahun 2023
Tanah merupakan properti yang menjanjikan jika dijadikan investasi, sebab harganya selalu naik dari tahun ke tahun, sedangkan penurunan harganya pun tidak terlalu jauh. Termasuk investasi jangka panjang, keuntungan yang didapatkan tentu tidak instan.
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi ke tanah atau lahan, sebaiknya simak apa saja kelebihan dan kekurangan investasi tanah di tahun 2023 ini. Apakah masih layak?
Kelebihan investasi tanah di tahun 2023
Banyak orang beranggapan bahwa investasi tanah sangat menjanjikan. Jadi, lihat seberapa menjanjikan properti ini dengan menyimak kelebihan investasi tanah berikut.
1. Menjadi aset investasi jangka panjang
Selain emas dan bangunan (gedung/rumah), tanah sangat cocok dijadikan sebagai aset investasi jangka panjang. Tidak seperti emas, properti satu ini tidak mudah hilang ataupun tercuri, kecuali jika terkena bencana alam seperti pengikisan (abrasi).
Bisa dibilang, lahan dapat menjadi aset investasi jangka panjang terutama jika disewakan kepada pihak lain untuk penggunaan tertentu. Semakin lama masa sewanya, maka bisa menjadi passive income dengan jumlah lumayan besar. Semakin strategis lokasinya, maka semakin tinggi pula harganya.
2. Penggunaannya fleksibel
Kelebihan investasi tanah lainnya adalah terkait penggunaannya. Masih banyak orang lebih memilih menyewa tanah dibandingkan bangunan karena penggunaannya lebih fleksibel. Misalnya untuk dijadikan tempat usaha, perkebunan, maupun untuk dibangun properti di atasnya.
Lahan tersebut bisa saja dibeli ataupun disewakan. Apabila dibeli, keuntungannya langsung diperoleh saat proses jual-beli terjadi, kecuali jika sistem pembeliannya dicicil masih bisa memperoleh keuntungan selama masa cicilan. Sedangkan jika disewakan, keuntungannya terus berjalan selama masa sewa, semakin lama waktu sewa maka dapat menjadi passive income.
3. Harganya hampir selalu naik
Alasan mengapa investasi lahan termasuk menguntungkan, yaitu karena harganya hampir selalu naik setiap tahunnya, biasanya sebesar 20-25% setiap tahunnya. Apabila harganya turun, biasanya tidak terlalu jauh angkanya.
Kenaikan serta tingginya harga tanah dipengaruhi oleh lokasi. Biasanya semakin strategis lokasi suatu lahan, maka harganya pun semakin tinggi. Inilah alasan banyak tanah di perkotaan disewakan dengan lebih tinggi jika dibandingkan daerah pinggiran dan pelosok.
4. Biaya perawatan terjangkau
Pada properti berupa bangunan seperti rumah, ruko, apartemen, dan gedung perlu mengadakan perawatan yang memakan biaya cukup besar dan rumit. Misalnya untuk renovasi, pengecatan ulang, hingga menjaga kebersihan properti tersebut.
Berbeda dengan lahan, instrumen satu ini biaya perawatannya masih lebih terjangkau dan proses perawatannya tidak sulit. Paling tidak, hanya perlu menjaga kebersihannya agar tidak ditumbuhi rumput, sampah, dan lainnya.
5. Bisa dijual utuh ataupun kavling
Kelebihan lainnya, yaitu suatu lahan bisa dijual utuh ataupun kavling jika ukurannya luas. Biasanya jika Anda menjualnya ke developer properti tertentu, harganya bisa lebih tinggi tergantung kesepakatan.
Apabila ingin menjualnya sendiri, Anda dapat mencoba meningkatkan daya jualnya dengan membangun properti di atasnya. Misalnya membangun ruko ataupun rumah yang memang banyak peminatnya. Terutama jika lokasi lahannya strategis, menyewakannya sebagai tempat usaha dengan menawarkan keuntungan tertentu ada kemungkinan besar untuk dilirik calon penyewa.
Kekurangan investasi tanah di tahun 2023
Menjadikan tanah sebagai aset investasi jangka panjang, memang menjanjikan keuntungannya meskipun hanya menjadi passive income. Meskipun demikian, Anda perlu mempertimbangkan kembali dengan melihat kekurangan investasi tanah berikut.
1. Modalnya tinggi
Kekurangan investasi tanah salah satunya karena modal yang dibutuhkan besar. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa harga tanah kenaikannya bisa mencapai 20-25% setiap tahunnya. Harga tanah di tahun 2023 sudah semakin mahal, terutama yang lokasinya di tempat strategis dan perkotaan harganya bisa mencapai milyaran rupiah per hektarnya.
Apabila Anda memiliki keinginan untuk menjadikannya sebagai aset investasi jangka panjang, tak ada salahnya. Beberapa opsi supaya memiliki aset properti ini misalnya dengan kredit/pinjaman lewat bank ataupun mendapatkan warisan tanah dari orang tua.
2. Susah diandalkan sebagai penghasilan tetap dan dana darurat
Investasi lewat properti keuntungannya memang menjanjikan. Akan tetapi perlu diketahui bahwa investasi properti terutama tanah akan susah diandalkan menjadi penghasilan tetap dan dana darurat. Mengapa demikian?
Anda akan memperoleh keuntungan investasi apabila ada orang yang membeli ataupun menyewa lahan. Jika dijual, keuntungannya didapatkan ketika proses jual-beli terjadi ataupun selama masa cicilan. Sedangkan apabila menyewakannya, dapat menjadi passive income rutin selama masa sewa.
Tidak semua orang membutuhkan tanah, apalagi pada tahun 2023 harganya sudah menjulang tinggi, terutama di area perkotaan. Apabila Anda menjual atau menyewakannya di kawasan kurang strategis, tidak semua orang tertarik meliriknya untuk disewa ataupun dibeli karena dianggap jauh dari manapun.
3. Rawan terjadi sengketa
Kekurangan investasi tanah lainnya adalah rawan terjadi sengketa. Artinya, lahan yang Anda miliki bisa saja sewaktu-waktu digunakan ataupun diklaim oleh orang lain tanpa izin. Misalnya tiba-tiba dijadikan sebagai lahan parkir, tempat pembuangan sampah, perkebunan, tempat usaha kecil, dan sebagainya.
Kejadian sengketa lahan ini sudah banyak terjadi, apalagi jika Anda jarang melakukan perawatan rutin dan mengunjungi. Sehingga membuat orang lain secara tak bertanggung-jawab mengklaim sebagai miliknya.
4. Risiko tanah hilang akibat bencana alam
Kekurangan lainnya yang kemungkinan terjadi, yaitu risiko tanah hilang akibat bencana alam. Misalnya tanah longsor, banjir, hingga abrasi yang mengakibatkan ukurannya semakin berkurang. Itulah mengapa, sangat disarankan melakukan survei lokasi sebelum memutuskan membeli suatu lahan.
4. Daya jual tergantung lokasi
Satu lagi yang menjadi kekurangan menjadikan lahan sebagai investasi adalah terkait daya jual. Suatu lahan/tanah daya jualnya semakin tinggi apabila lokasinya strategis, seperti di area perkotaan dan daerah padat penduduk. Sebab pada area ramai tersebut banyak yang membutuhkan lahan untuk dijadikan properti bangunan maupun sebagai lokasi usaha.
Sedangkan apabila Anda mempunyai lahan berukuran luas di area tidak strategis dan sepi penduduk, kemungkinan daya jualnya sangat kecil. Tidak banyak orang ingin tinggal apalagi menjalankan usaha di daerah sepi karena dianggap kurang menguntungkan.
Hal ini dapat diatasi apabila Anda bekerjasama dengan developer properti. Dengan begitu, tetap memperoleh keuntungan meskipun tidak harus di perkotaan.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Investasi Tanah
Tanah merupakan instrumen investasi menjanjikan untuk jangka panjang. Apabila Anda sudah memutuskan untuk menabung pada properti tersebut, sebaiknya simak apa saja yang perlu diperhatikan saat investasi tanah agar tidak merugi di kemudian hari.
1. Pertimbangkan lokasi
Pertama-tama, pertimbangkan terlebih dahulu dari segi lokasi. Biasanya semakin dekat dengan fasilitas umum, maka harganya semakin tinggi. Sedangkan di daerah pinggiran kota, biasanya jauh lebih terjangkau.
Tentukan apa tujuan Anda membeli properti tersebut. Apabila bermaksud mencari keuntungan ataupun tempat yang dekat dengan fasilitas umum tak ada salahnya memilih di perkotaan. Intinya, pastikan pemilihan lokasinya harus tepat sesuai tujuan agar tak merugikan Anda ke depannya nanti.
2. Periksa legalitas serta kelengkapan dokumen
Banyak orang setelah beberapa waktu membeli tanah malah terjadi sengketa akibat kepemilikannya tidak jelas. Oleh karena itu, sebelum membelinya sebaiknya perlu memeriksa legalitas serta kelengkapan dokumen untuk memastikan bahwa lahan tersebut kepemilikannya kuat dan aman dari sengketa.
Pengecekan status legalitas dapat dilakukan melalui notaris ataupun pejabat tanah terpercaya. Hal ini bertujuan agar tidak merugikan diri sendiri nantinya.
3. Perhatikan kondisi lahan dan sekitarnya
Sebelum investasi tanah, perhatikan bagaimana kondisi lahan dan sekitarnya. Pilih yang aman dari sengketa dan bencana alam supaya tak merugikan Anda di kemudian hari. Terutama jika area sekitar rawan terjadi bencana alam, jika dijual kembali bisa jadi kurang diminati.
Lakukan survei lokasi lahan terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan untuk membelinya. Sebaiknya dicek langsung sambil bertanya kepada pemilik lahan ataupun warga sekitar.
4. Ketahui biaya yang dibutuhkan secara keseluruhan
Ketika membeli tanah, bukan hanya perlu mengeluarkan biaya sesuai harga tanah saja. Anda membutuhkan biaya tambahan untuk pengurusan dokumen hingga biaya perawatan jangka panjang.
Biaya pembelian tanah besarnya tergantung ukuran luas lahan dan lokasi. Selain itu, Anda perlu mengeluarkan biaya untuk mengurus ke PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) dengan membayar sebesar 1% dari harga tanah tersebut.
Cari PPAT terpercaya yang dari lokasinya tidak jauh dari lahan tersebut. Menggunakan jasa PPAT membantu Anda meminimalisir kemungkinan terburuk terjadi di kemudian hari, salah satunya perihal sengketa.
Dapat disimpulkan bahwa investasi tanah dapat menjadi aset jangka panjang yang bagus karena harganya selalu naik. Meskipun begitu, Anda tetap harus mempertimbangkan banyak hal sebelum menjadikannya sebagai aset investasi.
Perhatikan bagaimana kejelasan status legalitas lahan serta kelengkapan dokumennya guna meminimalisir terjadi sengketa maupun risiko tak diinginkan lainnya di kemudian hari. Lakukan pula survei lokasi secara keseluruhan supaya tak merugikan di kemudian hari.