Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Keuntungan Kredit Pinjaman Jangka Panjang

Keuntungan Kredit Pinjaman Jangka Panjang

Anda sedang mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman dari bank atau pihak ketiga lainnya untuk membiayai berbagai kebutuhan sehari-hari atau membiaya operasional bisnis? Tentunya salah satu hal yang harus Anda pertimbangkan adalah tenor atau tanggal jatuh tempo utang tersebut. 

Setidaknya terdapat dua jenis utang menurut tanggal jatuh temponya, yaitu utang atau pinjaman jangka panjang dan pinjaman jangka pendek. Sebuah kredit dikatakan merupakan pinjaman jangka panjang apabila tenornya lebih dari 1 tahun, begitupun sebaliknya.

Biasanya, bank menerbitkan pinjaman jangka panjang untuk berbagai kebutuhan konsumsi yang memang membutuhkan dana besar, seperti KPR, kredit kendaraan bermotor dan lain sebagainya. Untuk kredit usaha, Anda bisa memilih kredit jangka panjang atau jangka pendek. Berikut ini beberapa keuntungan mengambil kredit jangka panjang:

1. Nominal Cicilan Lebih Kecil

Keuntungan utama dari mengambil pinjaman jangka panjang adalah nominal cicilan yang lebih kecil. Misalnya, Anda mengajukan kredit KPR dengan nominal Rp350.000.000 dan suku bunga flat sebesar 7%. Apabila Anda ingin melunasinya dalam jangka waktu 20 tahun, maka jumlah cicilan yang harus Anda bayarkan setiap bulannya adalah sebesar 2,7 juta rupiah. Nilai ini akan lebih kecil apabila Anda mau melunasi selama 25 tahun, sebab nominalnya berubah menjadi 2,4 juta rupiah per bulan. 

2. Lebih Mudah Mengalokasikan Uang

Seiring dengan nominal cicilan per bulan yang semakin murah, maka semakin mudah juga Anda untuk bisa mengalokasikan uang untuk cicilan. Perlu diingat bahwasannya idealnya, alokasi anggaran untuk membayar utang tidak lebih dari 30%. 

Ini artinya, jika Anda mencicil rumah dengan cicilan 2,7 juta per bulan, maka setidaknya Anda harus memiliki pendapatan bulanan sebesar 8,1 juta rupiah per bulan. Sementara dengan cicilan Rp2,4 juta, Anda hanya perlu gaji sebesar 7,2 juta per bulan untuk melunasinya. 

3. Potensi Jumlah Pinjaman Yang Lebih Besar

Katakanlah Anda memiliki kemampuan untuk membayar cicilan rumah sebesar 2,7 juta per bulan. Dengan kemampuan ini, Anda bisa memendekkan tenor KPR dari 25 ke 20 tahun dengan harga rumah Rp350.000.000, atau membeli rumah dengan tenor 25 tahun tapi dengan harga rumah yang lebih tinggi. Dengan cicilan 2,7 juta per bulan, estimasi suku bunga yang sama dan tenor 25 tahun, Anda bisa membeli rumah seharga Rp380.000.000. 

4. Memaksimalkan Penggunaan Modal

Bagi bisnis, utang atau pinjaman adalah sumber dana lain yang bisa digunakan untuk operasional. Dalam hal ini, utang jangka panjang sebuah bisnis bisa berbentuk kredit usaha dari bank dengan tenor lebih dari 1 tahun atau dalam bentuk obligasi (surat utang) tenor di atas 1 tahun untuk perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (perusahaan publik). 

Adanya akses pinjaman ini memungkinkan pengusaha untuk menggunakan modal mereka pada area bisnis yang lain. Contohnya, modal pemilik untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, sementara pinjaman bank digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru. 

5. Potensi Beban Bunga yang Lebih Rendah

Kelebihan lain dari pinjaman jangka panjang dibandingkan dengan pinjaman jangka pendek adalah potensi beban bunga yang lebih rendah. Tidak jarang, bank menerapkan suku bunga 5% untuk utang tenor 1 tahun dan 3% untuk tenor 5 tahun. 

Namun demikian, hal ini tergantung dengan jenis kredit yang ingin Anda ambil, dan rincian bunganya. Ada juga bank yang menerapkan suku bunga 5% untuk utang tenor 1 tahun dan 3% untuk tenor 5 tahun, tapi menerapkan suku bunga 8% untuk tenor 10 tahun. 

Selain itu, ada kalanya bank juga menerapkan kebijakan suku bunga campuran. Artinya, selama beberapa tahun Anda akan dikenai suku bunga flat (tetap), tapi beberapa tahun setelahnya akan dikenai suku bunga float (besar kecilnya bunga tergantung dengan kebijakan bank pada periode tertentu). Oleh sebab itu sebelum mengambil pinjaman jenis ini dari bank, pastikan Anda teliti terlebih dahulu mekanisme bunganya. 

Hal ini berbeda jika Anda mengajukan pinjaman jangka panjang dalam bentuk obligasi (surat utang) di BEI. Biasanya, suku bunga atau kupon obligasi ditentukan oleh penerbit utang tersebut, entah itu nominalnya atau besaran suku bunganya. Namun demikian, obligasi adalah mekanisme pinjaman yang berbeda dengan kredit bank, sehingga Anda harus memahami terlebih dahulu rincian surat berharga yang satu ini sebelum resmi menerbitkannya. 

6. Tanpa Intervensi dari Investor

Cara lain untuk mendapatkan modal adalah membuka bisnis Anda untuk investor baru, entah itu investor publik atau investor dari kalangan keluarga dan teman Anda sendiri. Akan tetapi, mekanisme ini kekurangannya adalah dengan terlibat menjadi investor, teman atau sanak keluarga tersebut berhak untuk memberikan pendapat dan mencampuri urusan bisnis Anda. 

Hal ini tidak berlaku jika Anda mencari tambahan modal dengan meminjam dari bank atau menerbitkan obligasi. Bank atau investor obligasi tidak berhak untuk mencampuri urusan bisnis Anda. Hanya saja, kalau perusahaan Anda bangkrut, Anda harus membayar utang kepada mereka terlebih dahulu, sebelum membagikan aset-aset perusahaan tersebut kepada investor jenis lainnya. 

7. Membangun Kredibilitas Bisnis

Mengajukan pinjaman ke bank, khususnya pinjaman jangka panjang, juga bisa menjadi alat branding bisnis Anda. Hal ini karena, apabila perusahaan Anda bisa melunasi utang jangka panjang tersebut, rekam jejak perusahaan Anda di dalam industri keuangan akan baik. 

Namun demikian untuk membangun kredibilitas ini, Anda harus memastikan kalau Anda menggunakan rekening perusahaan untuk mengajukan pinjaman tersebut dan bukan menggunakan rekening pribadi. 

Sebab, baik buruknya kualitas seorang peminjam akan terekam di sistem milik OJK. Ini artinya apabila Anda menggunakan rekening pribadi untuk meminjam uang untuk operasional perusahaan dan perusahaan Anda gagal membayarnya, bukan tidak mungkin kedepannya Anda akan gagal mendapatkan kesempatan kredit lainnya yang sifatnya pribadi entah itu kartu kredit digital, KPR, dan kredit konsumsi lainnya. 

Bagi perusahaan publik, mengajukan pinjaman dalam jangka panjang dalam bentuk obligasi korporasi juga bisa meningkatkan brand awareness masyarakat mengenai perusahaan tersebut. Namun, kegagalan membayar utang obligasi juga akan berdampak buruk, mengingat surat berharga ini tidak hanya diregulasi oleh OJK dan diatur oleh BEI, tetapi juga diberi peringkat oleh perusahaan pemeringkat efek. Jadi, kalau perusahaan Anda pernah gagal membayar obligasi, ranking efek perusahaan tersebut bisa jadi jelek, sehingga tidak diinginkan oleh investor.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *