Lompat ke konten
Daftar Isi

Lebih Baik Investasi Saham Dalam Negeri atau Luar Negeri?

Lebih Baik Investasi Saham Dalam Negeri atau Luar Negeri

Dengan perkembangan teknologi seperti saat ini, investasi saham menjadi lebih mudah. Hal ini termasuk membeli saham luar negeri. Hal ini mengingat kalau kini beberapa platform investasi di Indonesia sudah memungkinkan untuk membeli saham perusahaan-perusahaan asing tersebut. 

Namun, bukan berarti investasi saham di luar negeri lebih menguntungkan dibandingkan dengan investasi saham dalam negeri loh. Berikut ini pembahasan mengenai apa itu saham luar negeri dan dalam negeri serta lebih baik mana antara keduanya. 

Mengenal Investasi Saham Dalam Negeri 

Saham dalam negeri adalah saham atau surat berharga penyertaan modal yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang berdiri dan beroperasi di Indonesia. Misalnya, saham PT Bank Central Asia (BBCA) atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Perusahaan penerbit surat berharga ini bisa jadi merupakan perusahaan asli Indonesia maupun perusahaan yang merupakan cabang dari perusahaan asing. Contohnya adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang merupakan bagian dari perusahaan Eropa, unilever Plc. 

Saham perusahaan dalam negeri ini diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan minimal pembelian sebanyak 100 lembar atau 1 lot. Investor Indonesia saat ini bisa membeli instrumen investasi tersebut di aplikasi investasi yang telah memiliki izin dari OJK dan BEI, seperti IPOT, Stockbit dan lain sebagainya. 

Mengenal Investasi Saham Luar Negeri

Saham luar negeri adalah surat berharga penyertaan modal yang diterbitkan oleh perusahaan yang berdiri di negara lain dan diperjualbelikan di pasar modal negara lain tersebut. Contoh saham ini, seperti Apple Inc (AAPL) yang listing di National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ). 

Perbedaan bursa pasar modal ini tidak jarang juga memberikan perbedaan kebijakan pembelian surat berharga ini. Misalnya, kalau di BEI, Anda baru bisa membeli saham sebanyak 100 lembar. Namun di bursa efek Amerika, banyak saham yang bisa dibeli hanya dengan fraksi (kurang dari 1 lembar). 

Seperti yang telah disebutkan di atas, saat ini beberapa aplikasi investasi di Indonesia sudah bisa digunakan untuk membeli saham ini.Aplikasi pembelian saham luar negeri tersebut, seperti Pluang dan Nanovest. Dengan demikian, Anda bisa berinvestasi saham perusahaan-perusahaan asing dengan lebih mudah.

Perbandingan Antara Investasi Saham Dalam Negeri Dan Luar Negeri 

1. Keuntungan

Secara umum, apabila Anda melihat saham luar negeri sebagai saham perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, akan tampak kalau keuntungan investasi saham di perusahaan luar negeri jauh lebih besar dibandingkan dengan keuntungan investasi dalam negeri. Sebagai perbandingan, berikut ini pergerakan indeks IHSG dan NYSE Composite dalam 5 tahun terakhir:

NYSE per 23 Oktober 2023
IHSG per 23 Oktober 2023

Dalam 5 tahun terakhir, IHSG “hanya tumbuh” kurang lebih 17%, sementara NYSE 25,5%. Sederhananya, misalnya pada tahun 2017 Anda berinvestasi masing-masing sebesar Rp1.000.000 baik ke saham dalam maupun luar negeri, maka saat ini nilai portofolio Anda di IHSG menjadi Rp1.169.000, sementara di NYSE kurang lebih Rp1.255.000. 

Namun apabila Anda melihat bursa efek selain New York Stock Exchange (NYSE), penilaian ini bisa jadi berubah. Pada gambar grafik Shanghai Stock Exchange (SSE Composite) di bawah misalnya, dalam 5 tahun terakhir saham perusahaan-perusahaan di China “hanya” tumbuh 13%.  Bahkan penurunan nilai yang cukup tajam terjadi pada indeks Hang Seng, indeks yang berisi perusahaan-perusahaan besar di Hongkong.

SSE per 23 Oktober 2023

2. Modal

Perbedaan kedua antara saham dalam dan luar negeri adalah dari segi modal. Ketika membeli saham dalam negeri, Anda tidak tidak perlu memikirkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang yang digunakan dalam bursa efek luar negeri. Sebaliknya, ketika membeli saham perusahaan asing, Anda mau tidak mau harus memikirkan hal ini, sebab semakin rendah nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tersebut, semakin banyak modal investasi yang Anda butuhkan dan semakin rumit juga penghitungan keuntungan. 

Misalnya Anda ingin membeli satu lembar saham Oracle Corp (perusahaan software di Amerika Serikat) dengan harga USD 101.85. Maka, Anda membutuhkan uang sebesar kurang lebih Rp1.624.000 (ketika 1 USD sama dengan Rp15.900). Namun ketika rupiah melemah hingga Rp16.000, maka untuk membeli saham Oracle, modal yang Anda butuhkan naik menjadi Rp1.629.000. 

3. Risiko ekonomi sosial politik

Selain risiko perubahan nilai tukar mata uang di atas,  Anda juga harus menghadapi risiko ekonomi dan sosial politik yang terjadi di negara tersebut. Ketika membeli saham di BEI, maka Anda hanya akan terpapar risiko ekonomi global dan kondisi ekonomi Indonesia saja. 

Lain halnya jika Anda membeli saham luar negeri, maka Anda juga akan terpapar risiko ekonomi dan sosial politik yang mendera negara tersebut. Misalnya, Anda membeli saham perusahaan Amerika Serikat, maka Anda mau tidak mau juga harus up to date dengan kondisi dan kebijakan ekonomi negeri Paman Sam tersebut. 

4. Risiko perbedaan waktu

Tantangan lain yang harus Anda hadapi ketika membeli saham perusahaan asing adalah tantangan perbedaan zona waktu. Khususnya jika Anda membeli saham Amerika Serikat, mengingat perbedaan zona waktu di Indonesia dan negeri Paman Sam ini mencapai 11 jam. Perbedaan rentang waktu ini penting supaya Anda bisa mengetahui kapan harus memasukkan order jual dan beli di waktu yang tepat. 

5. Kendala bahasa dan kebijakan

Sebelum membeli saham luar negeri, sebaiknya Anda menguasai Bahasa Inggris terlebih dahulu, mengingat bahasa ini digunakan sebagai pengantar di berbagai bursa efek di seluruh dunia. Dengan menguasai bahasa ini, setidaknya Anda juga bisa membaca laporan keuangan, berita ekonomi dan hasil analisis ahli dengan baik. 

Selain itu, Anda juga harus mengetahui kebijakan pengawas pasar modal setempat. Sebab, kebijakan yang diterapkan di Indonesia, bisa jadi berbeda dengan kebijakan yang diterapkan di luar negeri. Format laporan keuangan misalnya. Format laporan keuangan yang diwajibkan di BEI tentu berbeda dengan format laporan keuangan yang diwajibkan di NYSE. Ketahui cara membaca laporan ini dengan baik, supaya Anda bisa memilih saham yang menguntungkan.

Lebih Baik Investasi Saham Dalam Negeri atau Luar Negeri?

Investasi saham dalam negeri menawarkan keamanan karena Anda tidak perlu memikirkan kurs nilai tukar, risiko kondisi perekonomian negara asing dan perbedaan waktu. Namun, investasi saham perusahaan asing juga relatif menawarkan keuntungan yang lebih besar selama Anda dapat memilih saham dan bursa yang tepat. 

Dengan kelebihan dan kekurangan ini dapat dikatakan kalau investasi saham dalam maupun luar negeri sama-sama baiknya dan tentunya akan lebih baik apabila dijadikan diversifikasi portofolio. Dengan demikian, ketika pasar modal Indonesia sedang terguncang, Anda masih memiliki portofolio investasi di perusahaan-perusahaan asing, begitu pula sebaliknya. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *