Lompat ke konten
Daftar Isi

Likuiditas Saham: Apa Itu dan Mengapa Penting?

Liquidity dalam saham

Salah satu faktor penting yang harus diketahui oleh seorang investor sebelum membeli sebuah saham adalah likuiditas. Likuiditas berasal dari kata Bahasa Inggris “liquid” yang berarti cari atau cairan. 

Kata ini banyak digunakan di berbagai bidang. Oleh karena itu, arti kata likuiditas juga mengikuti konteksnya. Dalam hal ini, konteks yang akan kita bahas adalah pentingnya likuiditas dalam sebuah saham. 

Pengertian Likuiditas Saham

Likuiditas saham adalah seberapa cepat atau mudah sebuah aset bisa dicairkan atau diubah ke dalam bentuk uang kas dengan tanpa mempengaruhi harga aset tersebut secara keseluruhan. Semakin mudah atau cepat saham atau aset tersebut diuangkan, maka semakin likuid pula aset tersebut.

Sebuah saham dikatakan likuid jika permintaan dan penawarannya tinggi sehingga saham tersebut mudah dijual. Maka dari itu, likuiditas sebuah saham juga dapat dimaknai sebagai ramai atau tidaknya perdagangan atas saham tersebut. 

Ukuran Likuiditas (Market dan Accounting)

Seperti yang disebutkan di atas, likuiditas adalah cepat atau lambatnya aset bisa diuangkan menjadi uang tunai atau kas dan aset bisa dikembangkan menjadi saham atau surat berharga lain dan aset fisik dan keuangan (kas, piutang dll). Oleh karena itu, ukuran likuiditas juga dibagi menjadi dua yaitu ukuran likuiditas surat berharga di pasar (market) dan kuran likuiditas keuangan perusahaan (accounting). 

1. Likuiditas keuangan perusahaan (accounting)

Istilah likuiditas dalam keuangan perusahaan dimaknai sebagai cepat atau lambatnya aset bisa diuangkan untuk membayar utang jangka pendek perusahaan. Ukuran dari kemampuan ini adalah liquidity ratio

Liquidity ratio ini kemudian dibagi lagi menjadi rasio-rasio lain yang menghitung jenis aset tertentu untuk utang tertentu seperti, current ratio, acid test ratio dan lain sebagainya. 

2. Ukuran likuiditas untuk pasar saham (market)

Kembali lagi pada sub pengertian di atas, likuiditas dalam pasar sebuah komoditas bisa diartikan sebagai ramai atau tidaknya transaksi jual beli saham tersebut. Semakin ramai, maka semakin likuid. 

Maka dari itu, ukuran likuiditas sebuah pasar saham dilihat dari dua hal yaitu: frekuensi (sering atau tidaknya saham diperjualbelikan) dan volume jual beli (banyak atau tidaknya saham yang diperdagangkan).

Semakin banyak dan sering sebuah saham diperjual belikan, maka semakin likuid pula saham tersebut. Biasanya, saham-saham yang tidak likuid harganya cenderung tidak berubah sebaliknya harga saham yang tingkat likuiditasnya tinggi mudah sekali naik turun. 

Kedua pengukuran ini sama pentingnya untuk investor. Ukuran yang pertama, penting untuk dipakai dalam menentukan dan mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan (analisis fundamental) sementara ukuran yang kedua penting supaya investor tau kapan harus jual dan kapan harus membeli sebuah saham (analisis teknikal). 

Cara Menentukan Likuiditas

Likuiditas keuangan perusahaan (accounting)

Untuk menentukan likuiditas keuangan perusahaan setidaknya ada 3 cara yang bisa Anda lakukan yaitu:

1. Menghitung current ratio

Current ratio adalah rasio perbandingan antara aset lancar (aset yang paling mudah diuangkan seperti, uang tunai dan piutang) dengan utang jangka pendek (utang yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun). 

Rumusnya adalah:

Current ratio= aset lancar/ utang jangka pendek. 

2. Menghitung quick ratio

Quick ratio adalah rasio perbandingan antara aset perusahaan yang paling mudah diuangkan seperti, uang kas, piutang dan lain-lain dengan utang jangka pendeknya. Formulanya adalah:

Quick ratio= aset yang paling mudah diuangkan/ utang jangka pendek. 

3. Menghitung cash ratio

Cash ratio adalah rasio perbandingan antara uang kas dengan jumlah utang jangka pendek perusahaan. Kas adalah aset paling likuid perusahaan sebab sudah berbentuk uang sehingga kapanpun kreditur menagih utang, uang kas perusahaanlah yang pertama kali dipakai untuk membayar utang tersebut.

Adapun rumus dari rasio ini adalah:

Cash ratio= Jumlah uang kas yang dimiliki perusahaan/ utang jangka pendek

Likuiditas pasar saham

Sementara itu, untuk melihat likuiditas pasar saham Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

1. Melihat konstituen indeks

Saat ini, Bursa Efek Indonesia sudah merilis berbagai indeks yang bisa membantu investor untuk menentukan perusahaan yang tepat. Dalam hal likuiditas, BEI telah merilis indeks-indeks berikut untuk membantu investor mencari perusahaan dengan likuiditas terbaik:

  • LQ45
  • IDX80
  • IDX30
  • IDX Value 30
  • IDX Growth 30
  • JII
  • JII70
  • IDX SMC Liquid

BEI juga merilis berbagai data statistik trading harian, bulanan dan kuartalan yang bisa Anda gunakan untuk menentukan perusahaan mana yang menurut Anda paling likuid. 

2. Melihat grafik harga

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengamati gambaran likuiditas saham sebuah perusahaan secara umum adalah dengan melihat grafik harga pada satu periode tertentu. 

Ingat, bahwa sebuah saham yang kurang likuid biasanya harganya tidak banyak berubah (stabil, sideways). Kalaupun harganya berubah biasanya langsung tajam dan cepat. Maka dari itu alih-alih mengamati pergerakan harga dengan grafik biasa, Anda disarankan untuk mengamati grafik harga dengan menggunakan candlestick doji

Dengan menggunakan candlestick doji, Anda bisa mengamati berbagai poin penting dalam perdagangan saham sekaligus yaitu, perubahan harga, volume transaksi sekaligus frekuensi transaksi tersebut. Dengan demikian, Anda tidak hanya membeli sebuah saham hanya karena harga dan likuiditasnya “seolah-olah naik” belaka. 

Mengapa Likuiditas Saham Itu Penting?

Singkatnya, likuiditas saham itu penting supaya saham bisa dijual dengan harga yang diinginkan oleh investor sehingga investor atau trader bisa take profit dan cut loss di waktu yang tepat. 

Dalam strategi stop loss misalnya. Jika investor membeli saham dengan harga 20.000 dan menerapkan strategi stop loss ketika harga turun ke angka 18.000 sementara pasar saham tersebut tidak likuid, maka bisa jadi saham tersebut akan lama terjual. 

Atau jika investor lagi butuh uang dan ingin mencairkan saham dengan segera. Apabila pasar saham tersebut tidak likuid, maka tidak menutup kemungkinan saham investor tersebut baru bisa terjual lebih lama dibanding yang dia harapkan. 

Contoh Saham Likuid

Ada banyak saham dengan likuiditas baik yang bisa Anda beli. Perusahaan yang menjual saham likuid ini tergabung sebagai konstituen indeks-indeks yang telah tertera di atas. Sebut saja salah satunya adalah saham blue chip anggota indeks LQ45. 

Saham blue chip memiliki tingkat likuiditas yang tinggi sebab permintaannya tinggi karena perusahaan terkenal, punya kapitalisasi pasar besar dan produk yang dikenal masyarakat. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *