Dalam dunia saham, ada satu istilah khusus yang sering diperbincangkan ketika Anda akan memulai berinvestasi. Istilah tersebut dikenal dengan lot saham. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi mendengarnya karena istilah tersebut merupakan satuan hitung dalam investasi saham.
Berbeda dengan investasi lainnya, tiap 1 lot yang dibeli akan mendapatkan beberapa lembar saham. Lantas, 1 lot berapa lembar saham?
Supaya Anda tidak salah dan tidak kaget saat akan berinvestasi saham, ketahui apa itu lot saham beserta cara menghitungnya. Mari simak penjelasan lebih lanjutnya pada artikel di bawah ini!
Apa itu Lot Saham?
Lot saham adalah satuan hitung baku yang digunakan dalam perdagangan saham. Lot di sini berperan untuk menunjukkan jumlah unit saham yang dijualbelikan di bursa saham atau pasar modal.
Anda bisa memulainya dengan membeli 1 lot saham atau kelipatannya. Satu lot sendiri terdiri dari beberapa lembar saham.
Pembelian saham hanya dapat dilakukan dengan membeli per-lot. Jadi, Anda tidak bisa hanya membeli beberapa lembar saham.
1 Lot Berapa Lembar Saham?
Jumlah lembar dalam 1 lot ditentukan dan diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga saat ini, 1 lot adalah 100 lembar saham.
berdasarkan kebijakan terbaru, standar jumlah lembar 1 lot saham adalah 100. Peraturan mengenai jumlah saham ini sudah berlaku sejak tahun 2014.
Sebelumnya, 1 lot adalah 500 lembar saham. Namun, demi meningkatkan kesadaran investasi masyarakat dan membuka peluang bagi siapa pun untuk berinvestasi, BEI mengubahnya menjadi 100 lembar per 1 lot.
Setiap perusahaan yang berpartisipasi dalam pasar modal bisa menetapkan harga 1 lot saham yang berbeda. Namun, penentuan jumlah lembar saham tetap harus mengikuti aturan BEI. Dengan demikian, sebuah perusahantidak bisa menjual 1 lot berjumlah lebih dari 100 lembar.
Satu lot saham bisa diberi harga berbeda. Mulai dari ratusan ribu hingga puluhan miliyar rupiah. Tentunya penetapan harga ini bergantung dari kebijakan perusahaan dan menimbang kondisi pasar modal.
Lantas, bagaimana cara menghitung lot saham? Coba perhatikan simulai di bawah ini:
Anda ingin mulai berinvestasi saham pada suatu perusahaan/emiten dengan harga Rp100.000,00 per-lembar. Nah, berarti Anda perlu mengalikan harga tersebut sejumlah 100 lembar. Maka dari itu, perhitungannya menjadi seperti ini:
Jumlah lembar saham= 100 lembar
Harga total= 100 lembar x Rp100.000,00 = Rp10.000.000,00
Jadi, jika Anda ingin berinvestasi di perusahaan tersebut, Anda perlu menyiapkan dana sebesar Rp10 juta untuk membeli 1 lot saham.
Tujuan Penetapan Lot Saham oleh Bursa Efek
Lantas, mengapa Bursa Efek Indonesia menetapkan peraturan terkait lot saham ini? Berikut adalah beberapa alasan dan tujuannya:
1. Menjaga Stabilitas Nilai Ideal Pasar Saham
Sama seperti pasar ekonomi pada umumnya, harga di pasar modal pun perlu dijaga kestabilannya. Tujuannya adalah terciptanya nominal ideal untuk transaksi antara emiten/perusahaan dan investor.
Satuan hitung lot ditetapkan agar tidak terjadi pembelian atau transaksi dalam nominal kecil. Misalnya, BEI menetapkan pembelian saham berdasarkan jumlah lembar dan bukan lot. Investor bisa saja hanya membeli beberapa lembar dengan harga yang terendah.
Jika hal demikian terjadi, dikhawatirkan kondisi pasar modal tidak akan seimbang dan tidak efisien. Hal ini akan merugikan bagi keberlangsun emiten dan bahkan bursa efek. .
2. Memberi Peluang pada Berbagai Kalangan Masyarakat untuk Berinvestasi
Peraturan BEI sebelumnya yang menetapkan 1 lot saham berjumlah 500 lembar menjadikan pasar modal menjadi sepi karena sedikit investor yang berani dan mampu melakukan investasi. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pasar modal karena banyaknya perusahaan/emiten yang membuka peluang, tetapi sedikit pembeli.
Dengan pengubahan jumlah lembar saham dalam 1 lot, siapa pun berkesempatan untuk coba berinvestasi saham. Mulai dari mahasiswa, karyawan, hingga ibu rumah tangga (IRT). Ditambah lagi, sekarang sudah banyak saham yang dibuka mulai dari harga rendah sehingga bisa dibeli oleh siapa pun.
3. Mempermudah Perusahaan dalam Mendapatkan Modal dari Investor
Tujuan perusahaan dalam membuka emisi saham adalah agar mendapatkan modal dalam jumlah besar. Bayangkan jika investor bisa membelinya dalam jumlah lembar?
Hal ini tentunya akan cukup merugikan bagi perusahaan/emiten. Di sinilah peran penetapan lot saham oleh bursa efek demi melindungi perusahaan.
Tips Mulai Investasi Saham dari 1 Lot
Sebelum membeli banyak lot saham, Anda bisa mulai investasi saham dari 1 lot dengan memperhatikan beberapa tips di bawah ini:
1. Pahami Lebih Mendalam tentang Dunia Investasi Saham
Tips pertama yang perlu diperhatikan adalah pastikan Anda mempelajari lebih dalam tentang dunia saham. Anda bisa mencari informasi tentang apa itu saham, peraturan yang berlaku, istilah saham yang digunakan, hingga rekomendasi saham untuk pemula.
Tujuannya agar Anda tidak heran lagi jika terjadi perubahan atau gejolak dalam pasar modal. Anda bisa mengamati perubahan harga dari waktu ke waktu hingga mengambil keputusan yang terbaik.
2. Tetapkan Tujuan Berinvestasi
Setelah sudah paham tentang saham, Anda juga harus menetapkan tujuan investasi. Perlu diingat bahwa sebaiknya investasi saham tidak menggunakan “uang panas” atau dana yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Pastikan Anda menggunakan “uang dingin” atau dana yang tidak akan disentuh dalam jangka waktu lama. Maka dari itu, tentukan tujuan berinvestasi seperti pendidikan, dana darurat, hingga pensiun. Tentunya penetapan tujuan ini harus diiringi pula dengan pemahaman akan risiko dari pembelian lot saham, ya.
3. Buat Daftar Rencana Investasi untuk Berbagai Jenis Perusahaan
Sebelum membeli lot saham, Anda perlu membuat daftar rencana perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Sebagai permulaan, Anda bisa coba untuk memulai pembelian lot di perusahaan kecil dahulu.
Pembelian pertama ini guna melihat progress atau perkembangan dari investasi yang sudah ditanamkan. Jika dilihat sudah sesuai, Anda bisa coba untuk berinvestasi saham di perusahaan yang lebih besar.
Penyusunan daftar rencana investasi ini bisa diimbangi dengan pencairan informasi tentang harga saham perusahaan/emiten, kondisi pasar, prospek industri, hingga risikonya.
Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan beberapa pilihan saham jangka pendek untuk investasi terbaik jika belum berani untuk memulainya untuk jangka panjang. Tujuannya agar Anda bisa menyesuaikan kondisi pasar modal dan melihat profit yang didapatkan apakah sesuai yang diharapkan atau tidak.
4. Rancangkan Analisis Prospek
Tips mulai investasi saham dari 1 lot berikutnya adalah merancangkan analisis prospek. Analisis ini dilakukan dengan menghimpun berbagai data perusahaan/emiten yang akan dituju.
Kemudian, Anda bisa memprospekan berapa besar keuntungan yang akan didapat hingga memproyeksikan kondisi pasar modal.
5. Ambil Keputusan Logis
Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah selalu ambil keputusan berdasarkan pengamatan dan pemikiran logis. HIndari pengambilan keputusan yagn bersifat emosional. Dalam hal ini, Anda jangan terburu-buru menjual atau membeli lot saham hanya karena harga sedang tinggi atau sedang ‘viral’.
Demikianlah pembahasan tentang lot saham yang perlu dipahami sebelum berinvestasi saham. Pastikan Anda sudah paham tentang pasar modal serta penghitungan dan risikonya, ya!