Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Manfaat Investor Bagi Perusahaan

Manfaat Investor Bagi Perusahaan

Saat membangun sebuah bisnis, Anda pasti membutuhkan modal. Modal ini tidak hanya berupa keuangan saja, tetapi juga pengalaman, pengetahuan, skill hingga koneksi. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwasanya modal keuangan adalah satu jenis modal yang paling penting. Tanpa adanya modal, tentunya perusahaan Anda tidak akan dapat berdiri. 

Modal keuangan sebuah perusahaan bisa diperoleh setidaknya dengan tiga cara, yaitu:

  1. Dengan modal tabungan atau hasil penjualan aset Anda sendiri. 
  2. Dengan pinjaman dari bank, saudara atau pihak lainnya. 
  3. Dengan mendapatkan investasi, entah itu dari rekan atau dari investor lain. 

Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel berikut ini, penulis akan membahas mengenai kelebihan opsi pencarian modal yang ketiga dan sedikit kekurangannya. 

1. Mengatasi Masalah Keuangan

Kelebihan cara yang pertama adalah, Anda tidak perlu membagi keuntungan atau membayar bunga kepada siapapun. Namun kekurangannya, biasanya modal pribadi cukup terbatas, sehingga susah digunakan untuk mengembangkan perusahaan dalam skala besar. 

Kelebihan cara yang kedua adalah, Anda bisa mendapatkan modal tambahan untuk memperbesar perusahaan, namun Anda harus membayar pokok utang dan bunga pada tanggal jatuh tempo tertentu atau kalau tidak, aset Anda akan disita. Selain itu, kekurangannya adalah proses mengajukan kredit perbankan relatif sulit karena bank tentunya tidak mau meminjamkan uang kepada perusahaan dengan rekam jejak yang tidak jelas. 

Dalam hal ini, opsi ketiga adalah yang terbaik. Anda tidak perlu risau pokok investasi kepada investor, dan hanya perlu membayar keuntungannya saja (dividen) dan Anda akan mendapatkan pendanaan tambahan untuk mengembangkan perusahaan lebih lanjut. Selain itu, investor pendanaan private umumnya juga merupakan orang atau lembaga yang memiliki toleransi risiko lebih tinggi dibandingkan bank. 

2. Tekanan Pelunasan Yang Lebih Rendah

Seperti yang telah disebutkan di atas, dengan menggaet investor untuk membiayai perusahaan Anda, Anda tidak perlu tertekan untuk membayar kembali pokok investasi tersebut. Anda cukup membayar dividennya saja.

Tidak hanya karena masalah toleransi risiko, investor memiliki opsi lain jika membutuhkan uang atau kurang percaya lagi dengan perusahaan Anda, seperti menjual saham perusahaan Anda kepada orang lain atau bahkan bernegosiasi dengan Anda untuk menambah hak-nya di masa depan.

Namun kekurangannya adalah, investor bisa terlibat aktif dalam masalah keuangan perusahaan Anda entah itu hanya dengan memeriksanya dan memastikan kalau keuangan perusahaan Anda sedang dalam kondisi yang baik atau sampai membawa masalah keuangan saat RUPS. 

Dalam beberapa kasus, hal ini mendorong perusahaan untuk menjadi “entitas pemuas investor” alih-alih menjaga kualitas produknya. Tentu hal ini tidak bagus untuk perkembangan perusahaan dalam jangka panjang. 

3. Diversifikasi Permodalan Perusahaan

Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan di atas, tidak heran jika umumnya perusahaan mendapatkan permodalan tidak hanya dari satu sumber melainkan beberapa sumber sekaligus. Diversifikasi permodalan ini bermanfaat untuk mengembangkan bisnis perusahaan lebih lanjut sambil menjaga risiko gagal bayar. 

Pebisnis yang memiliki toleransi risiko rendah biasanya akan membangun perusahaan dari modal yang mereka kumpulkan sendiri terlebih dahulu. Baru ketika perusahaan sudah mulai berkembang, mereka akan mencari pinjaman atau modal dari investor. Sebaliknya, pebisnis yang memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi tidak jarang akan mencari pinjaman atau investasi terlebih dahulu, baru menggunakan modal pribadi jika dibutuhkan. 

4. Pengalaman

Berbeda dengan bank yang meminjamkan uang saja lalu lepas tangan, investor private adalah orang atau lembaga yang bisa turut aktif mengelola perusahaan. Tingkat keaktifan ini bermacam-macam, mulai dari memberikan pendapat atau masukan saat RUPS atau bahkan menjadi mentor Anda. 

Hal ini umumnya akan Anda dapatkan jika Anda berhasil memperoleh pendanaan dari perusahaan Venture Capital, mengikuti program inkubasi startup atau memperoleh pendanaan dari startup-startup lain yang lebih senior. Mereka tidak jarang membagikan pengalaman jatuh bangun membuat sebuah perusahaan kepada Anda. Pengalaman inilah yang sangat berharga untuk pelajaran bagi perusahaan-perusahaan baru. 

5. Koneksi

Silaturahmi membawa rezeki, kira-kira begitulah ungkapan yang banyak dipahami oleh masyarakat Indonesia saat ini. Ungkapan ini bukannya tak berdasar, karena dengan silaturahmi, Anda membangun sebuah hubungan harmonis antar manusia. 

Sederhananya, dengan membangun silaturahmi dengan investor, bisa jadi Anda akan dikenalkan dengan investor lain yang kira-kira berminat dengan perusahaan Anda atau berminat membagi pengalamannya dengan Anda. Koneksi seperti inilah yang dibutuhkan oleh para pengusaha baru. 

6. Menjadi Daya Jual Tersendiri Bagi Perusahaan

Pernahkah Anda melihat iklan sebuah perusahaan startup yang berbunyi kurang lebih “perusahaan startup yang mendapatkan investasi dari Venture Capital A”. Memang, mendapatkan pendanaan dari investor, khususnya perusahaan venture capital sedikit banyak akan menambah nilai jual perusahaan dimata stakeholder (karyawan, masyarakat dan calon pembeli). 

Hal ini karena adanya asumsi bahwa jika ingin mendapatkan investasi dari venture capital, sebuah perusahaan startup tentunya harus melewati proses seleksi yang tidak mudah, sehingga siapapun yang berhasil mendapatkannya, merupakan perusahaan rintisan yang bagus. Bagi calon karyawan, hal ini juga berarti adanya potensi kalau perusahaan  tersebut bisa membayarnya dengan nilai yang sepadan. 

Salah satu kelebihan mencari investor melalui mekanisme IPO adalah meningkatkan brand awareness perusahaan di mata masyarakat. Hal ini karena biasanya pemberitaan mengenai IPO disebar secara luas entah itu dengan pemberitaan yang gencar melalui media online atau offline atau sekedar dengan listing di laman e-IPO. 

7. Mendapatkan Motivasi dan Moral

Seperti yang telah disebutkan di atas, seorang investor juga bisa menjadi mentor bagi Anda. Apalagi kalau investor tersebut merupakan orang yang berpengalaman di bidangnya, dan Anda dapat membangun hubungan yang baik dengannya. Investor yang seperti ini tidak hanya bisa Anda peroleh saat mengikuti inkubasi atau dari perusahaan VC. 

Investor yang mampu memberikan motivasi, moral dan menjadi mentor Anda, bisa saja berupa atasan atau rekan kerja Anda di perusahaan lama yang tidak hanya menyumbang uang untuk keberhasilan bisnis, tetapi juga menyumbang pengalaman dan dukungan emosional kepada Anda. 

Oh iya, mentor seperti ini juga tidak hanya bisa diperoleh oleh orang yang ingin membangun perusahaan startup teknologi, tetapi juga bisa diperoleh oleh orang yang ingin membangun bisnis apapun. 

Membangun perusahaan dengan menggaet banyak investor memang memiliki banyak manfaat, namun tantangannya juga besar. Pertama, Anda harus bisa meyakinkan investor tersebut kalau bisnis Anda akan menguntungkan. Kedua, kalau mereka sudah mau mendanai perusahaan Anda, mau tidak mau Anda harus menjalin komunikasi yang baik dengan mereka. 

Tantangan yang ketiga adalah investor selalu menginginkan keuntungan, meskipun memiliki toleransi yang tinggi. Hal ini menjadi tantangan karena perusahaan Anda dituntut untuk bisa mencetak keuntungan, sekaligus menjadi perusahaan yang jujur.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *