Lompat ke konten
Daftar Isi

Apa itu Margin Call?

Margin call

Dalam dunia trading, entah dalam forex, saham atau CFD, margin call adalah hal yang harus dihindari. Sebab, jika Anda mendapatkan pemberitahuan ini dari perusahaan broker yang Anda gunakan, itu tandanya transaksi trading yang sedang Anda lakukan sedang mengalami kerugian besar. 

Sebelum memahami margin call, sebaiknya Anda tahu terlebih dahulu apa itu margin dalam dunia trading. Margin adalah sejumlah dana yang dibutuhkan oleh trader supaya tetap bisa membuka sebuah posisi trading. Margin ini diambil dari total dana deposito dan keuntungan trading yang Anda miliki (ekuitas). 

Margin bisa dibagi menjadi dua, yaitu used margin atau total margin yang sudah dipakai, dan free margin atau sisa margin yang bisa dipakai untuk membuka posisi baru dan mempertahankan posisi perdagangan yang sedang merah. 

Pengertian Margin Call

Margin call adalah pemberitahuan yang diberikan oleh perusahaan broker kepada para pelaku trading ketika sisa margin bebas tidak lagi cukup untuk mempertahankan posisi terbuka yang sedang mengalami kerugian.

Tujuan dari margin call adalah untuk mendorong trader agar menambah saldo deposit di akun trading mereka.

Contoh Margin Call

Diketahui:

A dan B adalah dua orang trader yang baru pertama kali melakukan transaksi trading forex di Perusahaan Broker YYY. Untuk trading pertama kali, mereka mengirimkan uang sebesar 1000 USD sebagai deposit awal dan membuka akun trading standar. 

Ditanya:

Apakah A atau B akan mendapatkan margin call jika keduanya mengalami kerugian sebesar 50 pip dan A membuka transaksi sebanyak 0,2 lot sementara B membuka transaksi sebanyak 2 lot? 

Dijawab:

Trader ATrader B
Jenis AkunStandarStandar
Deposit (USD)1,0001,000
Volume (lot)0.22
Rugi (pips)5050
Rugi (USD)-100-1000
Sisa Modal (free margin)9000
Tabel 1: Contoh penghitungan margin call

Jawabannya adalah iya sebab trader B sudah tidak memiliki free margin yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi perdagangan. 

Margin call juga bisa terjadi apabila sisa free margin lebih kecil daripada margin requirement yang diminta oleh perusahaan broker untuk mempertahankan posisi. Misalnya, untuk membeli 10.000 unit USD, broker meminta trader untuk menyerahkan 4% dari nilai perdagangan tersebut sebagai jaminan. Maka, required margin yang harus dipenuhi oleh trader tersebut adalah 4% x 10.000 unit USD= 400 USD. 

Apabila free margin yang dimiliki oleh trader tersebut hanyalah sebesar 200 USD, maka dia akan kena margin call, sehingga harus menambah saldo deposit mereka. Kalau trader tidak bisa melakukannya, maka broker akan menutup posisi perdagangan tersebut dengan paksa.

Penyebab Terkena Margin Call

1. Trading dalam jumlah besar

Trading dalam jumlah besar ini bisa bermakna dua, yaitu dalam sekali jadwal trading trader membuka banyak posisi di beberapa instrumen yang berbeda dan trading di satu instrumen saja tapi volume tradingnya sangat besar sebagaimana trader B dalam contoh di atas. 

Baik keduanya bisa menyebabkan margin call. Membuka posisi trading di beberapa instrumen dalam satu waktu sekaligus bisa menghabiskan free margin karena setiap aset yang diperdagangkan pasti memiliki margin requirement. 

Volume trading yang sangat besar memang bisa mendatangkan keuntungan yang besar pula. Apalagi menggunakan fasilitas leverage. Hanya saja, kalau rugi juga bisa semakin besar, seperti trader B di atas. Oleh sebab itu, trader yang menggunakan margin account baik pada instrumen forex maupun saham harus pintar-pintar memilih rasio leverage yang pas dan pintar-pintar mengatur keuangan. 

2. Lupa memasang stop loss

Penyebab yang kedua adalah trader lupa atau memang tidak memasang stop loss, sehingga ketika harga aset turun tajam, sistem trading tidak segera menjualnya pada titik tertentu. Akibatnya, kerugian tersebut menggerus dana yang dijadikan jaminan (margin) sampai habis dan menggerus free margin yang tersisa. 

3. Dana deposit yang sedikit

Saat ini banyak sekali perusahaan broker yang menerapkan low atau bahkan no minimum deposit. Tawaran ini tentu menggiurkan trader pemula yang masih belajar trading forex atau saham. Namun kekurangannya adalah, ini artinya dana deposit yang disetorkan trader akan lebih cepat habis dan trader tersebut terkena margin call. 

Cara Menghindari Margin Call

Berikut ini beberapa cara untuk menghindari margin call:

1. Setorkan dana deposit yang cukup

Ini artinya, Anda harus memiliki rencana trading terlebih dahulu sebelum membuka akun margin khususnya di perusahaan broker yang menawarkan no minimum deposit. Dengan demikian, Anda tahu berapa jumlah dana yang akan Anda jaminkan sebagai margin. 

2. Jangan lupa pasang stop loss

Baik dalam investasi maupun trading, stop loss adalah salah satu fitur paling penting untuk menjaga supaya kerugian tidak melebihi batas. Batas stop loss ini dapat ditentukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan melihat riwayat harga yang menyentuh support level dari sebuah aset. 

3. Pelajari cara manajemen risiko dan manajemen keuangan trading dengan baik

Manajemen risiko ini termasuk mengetahui profil risiko Anda, bagaimana cara untuk menentukan besar volume order, bagaimana cara menentukan tingkat leverage yang pas dan lain sebagainya. 

4. Pilih perusahaan broker yang bagus

Ada jenis perusahaan broker trading yang mengambil keuntungan ketika trader kalah (market maker), tetapi ada juga broker yang langsung menghubungkan data perdagangan trader dengan liquidity provider-nya, sehingga keuntungannya hanya berasal dari spread dan komisi yang dibayarkan trader dalam setiap transaksi. 

Kesimpulan

Margin call merupakan pemberitahuan yang disampaikan oleh broker kepada pelaku trading untuk menginformasikan bahwa sisa margin bebas yang mereka miliki tidak lagi mencukupi untuk mempertahankan posisi perdagangan saat ini. Dengan demikian, trader diminta untuk menambah dana deposit mereka. Jika trader tidak dapat memenuhi permintaan tersebut, transaksi perdagangan yang bersangkutan akan ditutup secara paksa oleh broker.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *