Lompat ke konten
Daftar Isi

Margin Level dalam Forex dan Mengapa Penting

Margin Level Dalam Forex

Margin adalah suatu kata yang sering ditemui dalam berbagai istilah ekonomi, investasi dan keuangan. Kata ini bisa memiliki berbagai makna tergantung konteksnya. Margin dalam akuntansi bisa bermakna selisih antara penjualan dan pendapatan, tapi juga bisa bermakna berapa persen laba bersih yang bisa diperoleh untuk setiap penjualan senilai 1 rupiah. 

Begitu pula margin dalam trading forex bisa punya arti yang berbeda dibandingkan dengan kata margin dalam konteks lain. Tapi, terlepas dari apapun maknanya, kata ini selalu memiliki makna penting dalam ekonomi dan keuangan.

Lantas, apakah yang dimaksud dengan margin level dalam trading forex dan mengapa kedua hal tersebut penting? Simak ulasannya berikut ini:

Pengertian Margin Level dalam Forex

Margin level adalah jumlah uang yang perlu Anda miliki sebagai jaminan untuk membuka suatu posisi perdagangan. Biasanya, perusahaan broker forex mensyaratkan jumlah tertentu sebagai jumlah uang minimum ini.

Perlu Anda ingat bahwasannya margin tidak sama dengan modal atau saldo uang yang Anda miliki di dalam akun trading Anda. Jumlah modal atau saldo tersebut dalam hal ini disebut dengan equity.

Rasio perbandingan antara jumlah margin yang telah Anda gunakan dan jumlah equity inilah yang disebut dengan margin level (ML). Besar kecilnya rasio ini akan menentukan apakah Anda bisa membuka posisi perdagangan senilai yang Anda inginkan atau tidak. 

Rumus margin level adalah: ML = E/M *100.

Perbedaan Margin Level dan Free Margin

Free margin adalah jumlah margin yang tersedia untuk digunakan membuka posisi perdagangan. Nilai ini dihitung dengan mengurangi jumlah modal atau equity dengan jumlah margin yang telah digunakan.

Oleh karena itu, apabila nilai ML sama dengan 100%, maka free margin sama dengan 0. Sebab apabila nilai rasio ini sama dengan 100% sama halnya dengan tidak ada selisih antara equity dan margin.

Rumus free margin adalah: FM = Equity – Margin.

Cara Menghitung Margin Level

Berikut ini beberapa langkah untuk menghitung margin level (ML):

1. Hitung nilai equity

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghitung nilai equity atau modal yang Anda miliki. Modal ini termasuk dengan keuntungan dan kerugian yang belum Anda cairkan (floating profit dan floating loss).

Rumusnya equity adalah:

Equity = Nilai saldo deposit di akun trading + floating profit atau floating loss. 

Misalnya, ini kali kedua Anda membuka posisi trading. Di akun trading Anda terdapat saldo sebesar 1.000 USD, sementara dari perdagangan sebelumnya Anda mendapatkan untung sebesar 200 USD. Maka, nilai ekuitas yang Anda miliki adalah:

Equity = 1.000 USD + 200 USD = 1.100 USD.

2. Hitung required margin

Untuk membuka posisi perdagangan, biasanya perusahaan broker menetapkan nilai required margin sejumlah tertentu. Misalnya, Anda ingin membeli USD dengan menggunakan Yen (USD/JPY) sebanyak 1 mini lot atau 10.000 unit dengan jumlah margin requirement sebesar 4%.

Karena yang ingin dibeli adalah USD yang mana 10.000 unit USD sama dengan 10.000 USD saja, maka nilainya adalah sebesar:

Margin requirement = 4% * 10.000 USD = 400 USD.

3. Hitung margin yang telah digunakan 

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung used margin. Used margin adalah kumpulan required margin yang telah Anda kirimkan ke perusahaan broker ketika Anda membuka perdagangan-perdagangan sebelumnya. 

Jadi, kalau pada perdagangan-perdagangan sebelumnya Anda telah mengeluarkan dana sebesar 200 USD, dan kini akan menggunakan 400 USD untuk dijadikan agunan, maka jumlah used margin akun trading Anda adalah sebesar 600 USD. 

4. Hitung margin level (ML)

Ingat, rumus ML adalah:

ML = E/M *100

Dengan demikian maka nilai rasio ini akun Anda adalah sebesar:

ML = 1.200 USD /600 USD *100

ML =  2*100

ML = 200%

Kalau Anda ingin menghitung free margin juga, maka jumlah yang Anda miliki saat ini adalah:

 FM = Equity – Margin

 FM = 1.200 USD – 600 USD

= 600 USD

Mengapa Margin Level Penting dalam Trading Forex

Margin level (ML) seringkali diartikan sebagai indikator kesehatan dalam sebuah akun trading. Semakin besar nilai rasio ini, maka semakin besar pula peluang seorang trader untuk membuka perdagangan yang baru. 

Jika nilai ML sebuah akun trading sama dengan 0%, maka itu artinya trader terkait tidak sedang membuka trading apapun. Namun apabila nilai rasio ini sama dengan 100%, maka itu artinya jumlah uang yang disetorkan untuk membuka trading sebelumnya sama dengan jumlah saldo dana deposit di sebuah akun. 

Hal ini juga berarti bahwa trader terkait tidak memiliki saldo dana deposit  sama sekali di akunnya karena semua dana tersebut sudah dipakai untuk membuka trading sebelumnya (jadi used margin).

Oleh karena itu, banyak perusahaan broker forex di Indonesia yang melarang trader untuk membuka trading jika nilai ML-nya sama dengan jumlah ekuitas atau dana deposit. Tujuannya supaya jika pergerakan harga pasar turun melawan posisi yang sedang dibuka trader terkait, saldo deposit trader tersebut tidak minus.

Dengan demikian, trader bisa membayar utang tradingnya kepada perusahaan broker, membuka perdagangan baru atau menarik dana saldo tersebut jika memang dibutuhkan. 

Lalu bagaimana jika harga pasar tetap turun sehingga nilai free margin minus? Jika hal ini terjadi, biasanya perusahaan broker akan mengeluarkan margin call.

Harapannya adalah trader bisa segera mengirim tambahan dana deposit. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan trader belum juga mengirim tambahan dana deposit, maka pihak perusahaan broker akan menjual sebagian aset (forced sell) dari trader tersebut sehingga saldo akunnya setara dengan nilai margin. 

Berapa Margin Level yang Aman?

Secara umum dipahami bahwa 100% adalah nilai ML yang aman karena itu artinya nilai used margin sama dengan nilai ekuitas. Akan tetapi menurut hemat penulis, trader sebaiknya meningkatkan nilai rasio ini sedikit di atas nilai tersebut sebagai bentuk money management dalam trading.

Trader bisa menargetkan 105% atau 110% tergantung dengan nilai toleransi fluktuasi nilai mata uang yang trader inginkan. Dengan demikian, trader tidak perlu sering-sering menambah deposit saldo untuk memastikan saldo tidak minus karena nilai tukar forex yang naik turun atau perubahan persyaratan dari perusahaan broker. 

Kesimpulan

Margin level adalah perbandingan antara ekuitas yang dimiliki oleh trader dalam akun trading-nya dengan jumlah margin yang sudah dipakai trader tersebut. Semakin besar nilai rasio ini, maka semakin besar pula kemungkinan trader untuk membuka perdagangan mata uang baru.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *