Lompat ke konten
Daftar Isi

Mengapa Suku Bunga Penting Dalam Forex?

Mengapa Suku Bunga Penting Dalam Forex

Ada dua konsep dalam ekonomi moneter yang seringkali diungkit dalam dunia investasi dan trading. Dua konsep tersebut adalah inflasi dan suku bunga (interest rate). Baik inflasi maupun interest rate berpengaruh terhadap nilai sebuah mata uang baik di mata investor domestik maupun investor asing yang membeli foreign exchange alias forex alias valas. 

Jika pada artikel sebelumnya Investbro.id telah membahas inflasi, maka kini saatnya kita membahas mengenai suku bunga dan bagaimana variabel ini bisa berpengaruh terhadap trading forex khususnya trading forex harian

Apa itu Suku Bunga?

Suku bunga (interest rate) adalah salah satu instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk mengontrol sirkulasi uang di sebuah negara. Instrumen ini seringkali dianggap sebagai keuntungan dalam sebuah investasi karena bisa menambah daya beli. 

Misalnya, Anda menabung deposito di sebuah bank sebesar Rp. 10.000.000 dengan bunga deposito 10%. Ketika tanggal jatuh tempo telah tiba, uang yang Anda dapatkan tidak hanya Rp. 10.000.000 tetapi Rp. 10.000.000 ditambah 10% atau menjadi Rp. 11.000.000. 

High risk, high return. Seringkali variabel ekonomi makro ini juga dianggap sebagai cerminan risiko. Sebab, umumnya pihak yang memiliki risiko tinggi cenderung akan menggantinya dengan menawarkan interest rate yang tinggi kepada investor sehingga mereka tetap tertarik untuk berinvestasi. 

Jalur implementasi suku bunga

Bank sentral (Bank Indonesia) lantas bekerja sama dengan bank umum (Bank Mandiri, BNI dan lain-lain) untuk menerapkan kebijakan suku bunga ini kepada nasabah. Di tangan bank umum, instrumen ini lantas dibagi menjadi dua yaitu bunga simpanan dan bunga kredit. 

Bunga simpanan adalah jenis bunga yang akan Anda terima jika Anda menyimpan uang di sebuah bank sementara bunga kredit adalah bunga yang harus Anda bayarkan kalau Anda meminjam uang di bank. Besaran bunga simpan pinjam bank umum ini harus berkisar dengan tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan oleh bank sentral. 

Misalnya, Bank Indonesia menerapkan interest rate bulanan sebesar 3%, maka bank umum bisa menerapkan bunga kredit dan simpanan masing-masing sebesar 10% & 4%. Sisa 6%-nya bisa jadi laba (spread) bank umum.

Bagaimana perubahan suku bunga bisa mempengaruhi ekonomi?

Bank sentral bisa menerapkan tingkat bunga yang lebih tinggi kalau dirasa jumlah supply uang di negara tersebut agak berlebihan atau inflasi tinggi. Biasanya, hal ini terjadi kalau ekonomi sebuah negara sedang ekspansif.

Hal ini berakibat pada masyarakat enggan meminjam uang dan malah rajin menabung sehingga uangnya tidak digunakan untuk membeli barang-barang. Alur sederhananya adalah sebagai berikut:

  1. Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan. 
  2. Bank umum mengikuti kebijakan BI dengan menaikkan bunga kredit dan tabungan.
  3. Masyarakat takut untuk ambil kredit dan malah menyimpan uang karena bunganya tinggi. 
  4. Akibatnya, masyarakat tidak membeli barang-barang sehingga inflasi karena peningkatan permintaan barang-barang bisa dikontrol. 

Di sisi lain, kalau ekonomi sebuah negara sedang lesu, bank sentral negara tersebut bisa menurunkan nilai instrumen ini. Tujuannya adalah supaya masyarakat banyak meminjam uang ke bank dan membeli banyak kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan usaha dan mengurangi tabungan. 

Suku Bunga Nominal vs Riil

Selain menurut jalur distribusinya, interest rate juga terbagi menjadi dua menurut relasinya dengan inflasi. Jenis yang pertama adalah nominal interest rate atau tingkat bunga yang belum dikurangi inflasi. Jenis yang kedua adalah riil interest rate atau tingkat bunga yang sudah dikurangi inflasi. Rumusnya adalah:

R = i + r

Keterangan:

R = Nominal interest rate.

I = inflasi

r = real interest rate. 

Misalnya, Bank Mandiri menentukan bunga tabungan sebesar 4% sementara inflasi Indonesia sebesar 3,5%. Maka, real interest rate yang berhak Anda dapatkan hanya sebesar 0,5%. 

Oleh sebab itu, interest rate sebagai keuntungan investasi harus lebih tinggi dibandingkan inflasi. Sebab kalau impas, berarti investor tidak akan memiliki keuntungan sama sekali atas investasi atau tabungan yang telah diserahkan. 

Pengaruh Suku Bunga Bagi Forex

Konsep

Mari kita ingat beberapa poin dari penjabaran di atas:

  1. Interest rate bisa dianggap sebagai keuntungan oleh investor karena menambah daya beli.
  2. Ekonomi lesu, interest rate turun.
  3. Ekonomi ekspansif, interest rate naik. 
  4. Pihak dengan risiko tinggi cenderung meningkatkan interest rate untuk menarik investor. 

Sama seperti investor deposito, bunga yang tinggi juga merupakan tawaran yang menarik bagi trader forex. Hal ini karena dengan berinvestasi atau trading pada mata uang yang menawarkan  suku bunga tinggi, mereka berpotensi untuk mendapatkan tambahan kemampuan untuk membeli mata uang lain yang tingkat bunganya lebih rendah.

Oleh sebab itu, trader forex bisa memilih trading pada mata uang dari negara yang sedang mengalami ekspansi ekonomi atau negara yang memiliki risiko trading tinggi. Akibatnya, permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan meningkat sehingga nilainya juga akan meningkat. 

Contoh dampak suku bunga terhadap forex

Contohnya adalah kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (federal funds rate) pada bulan Mei lalu. Ketika itu, the Fed menaikkan federal funds rate yang sempat menyentuh 0%-0,25% pada saat pendemi menjadi 0,75%-1%. 

Akibatnya:

  1. Banyak investor/trader forex menjual rupiah untuk membeli dolar. Hal ini bisa terjadi karena walaupun suku bunga acuan BI saat ini 3,75% (lebih tinggi dibandingkan USD), namun jelas kalau USD memiliki likuiditas yang lebih besar dibandingkan rupiah dan skala ekonomi AS juga tentunya lebih besar dibandingkan Indonesia. 
  2. Akibat peningkatan permintaan dolar dan penjualan rupiah, maka nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD/IDR) sempat makin mahal dari yang awalnya 1 dolar setara dengan 14.550 pada tanggal 11 Mei menjadi 1 dolar setara dengan 14.600-14.730 sampai akhir Mei. 

Selain berpengaruh terhadap preferensi trader ketika ingin membeli sebuah mata uang dan potensi kenaikan harga mata uang tersebut, interest rate juga mempengaruhi transaksi forex melalui rasio rollover dan swap. 

Hubungan Suku Bunga, Swap dan Rollover

Rasio rollover adalah  biaya yang harus dibayarkan trader ketika dia tidak menutup posisi tradingnya selama lebih dari satu hari sementara swap adalah selisih antara nilai bunga dari dua mata uang yang diperdagangkan. Rasio rollover diperoleh dengan cara membagikan swap rate dengan 365 dikali kurs mata uang tersebut.

Suku bunga adalah konsep penting dalam perekonomian suatu negara khususnya dalam kerangka jual beli valuta asing (forex).

Hubungan antara interest rate dan forex boleh dibilang cukup rumit karena seringkali tidak hanya mempertimbangkan interest rate masa kini, tetapi juga masa depan. Namun secara garis besar, artikel ini telah membahas konsep keterhubungan antara dua hal ini.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *