Lompat ke konten
Daftar Isi

Day Trading: Pengertian, Strategi, Contoh

Day trading: pengertian dan contoh

Tahukah Anda bahwasanya perubahan harga aset dalam waktu singkat bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan besar? Jika tidak, Anda harus mengetahui mengenai day trading.

Trading berbeda dengan investasi. Investasi cenderung dilakukan untuk jangka panjang sementara trading dilakukan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Trading dibagi lagi menjadi beberapa jenis tergantung jangka waktunya. Salah satu jenis trading adalah day trading. 

Pengertian Day Trading 

Day trading adalah aktivitas trading yang memanfaatkan perubahan harga harian suatu aset. Umumnya seorang day trader akan membeli dan menjual suatu aset di hari yang sama sebelum bursa menutup perdagangan.

Day trading mirip dengan scalping, tapi biasanya jangka waktu para trader untuk memegang aset pada strategi ini lebih panjang. 

Para day trader mendapatkan keuntungan dari selisih harga antara harga jual dan harga beli sebuah aset setelah dikurangi biaya transaksi. Oleh sebab itu, umumnya para day trader langsung membeli atau menjual aset dalam jumlah banyak agar persentase biaya transaksi yang harus mereka bayar jadi lebih sedikit. 

Biasanya aktivitas ini dilakukan untuk jual beli saham dan forex. Namun tidak menutup kemungkinan strategi ini juga dipakai dalam transaksi jual beli aset lain. 

Mekanisme Day Trading

Cara kerja day trading adalah dengan memanfaatkan perubahan harga aset harian. Akan tetapi, karena biasanya perubahan harga harian tidak banyak maka untuk mendapatkan keuntungan maksimum, para day trader akan memperbanyak jumlah aset yang mereka perjual belikan.

Akibatnya, umumnya para day trader akan memanfaatkan fasilitas day trading yang disediakan oleh perusahaan broker. Baru setelah harga aset pada hari itu naik mencapai target keuntungan yang mereka inginkan, mereka akan menjual aset tersebut. 

Strategi Day Trading

Terdapat beberapa strategi yang bisa Anda aplikasikan untuk memulai trading harian Anda. Beberapa strategi tersebut adalah:

1. Ikuti trend harga sebuah aset

Strategi yang pertama adalah dengan membeli sebuah aset ketika harga aset tersebut menunjukkan trend kenaikan dalam 1 sampai 4 jam terakhir. Hal ini tentu saja berdasarkan asumsi bahwa harga aset tersebut tidak akan jatuh dalam waktu dekat. 

2. Beli aset ketika ada berita baik

Berita baik dan buruk mengenai suatu aset atau perusahaan yang menerbitkan saham bisa berdampak terhadap volatilitas harga aset tersebut. Jadi, pastikan Anda membeli aset ketika ada berita baik yang beredar mengenai aset tersebut dan sebaliknya. 

3. Countertrend trading

Berkebalikan dengan strategi nomor 1 di atas, trading menggunakan strategi ini berasumsi bawah tren pergerakan harga sebuah aset akan berbalik dalam waktu pendek. Tapi, untuk menggunakan strategi ini, Anda harus paham beberapa indikator teknis terlebih dahulu seperti, candlestick doji, reversal pattern, dan lain sebagainya. 

4. Scalping

Scalping adalah strategi trading ketika jarak waktu antara sebuah aset tersebut dibeli dan dijual hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik. Seorang day trader bisa menggunakan strategi ini untuk mendapatkan keuntungan yang relatif kecil tapi berkali kali dalam sehari. 

Tips Day Trading

Ikuti beberapa tips berikut ini untuk memulai karir Anda sebagai day trader:

1. Tentukan level kerugian maksimum

Level kerugian maksimum ini penting supaya Anda tahu kapan harus menerapkan cut loss. Tujuannya adalah supaya ketika harga anjlok Anda dapat langsung menjual aset sehingga kerugian yang Anda derita tidak banyak. 

Memang ada kemungkinan bahwa harga aset akan memantul naik kembali. Namun, untuk jaga-jaga sebaiknya Anda menentukan level kerugian maksimum dan memasang sistem cut loss otomatis. Sebab tidak jarang juga harga justru menurun di bawah level support yang Anda perkirakan. 

Misalnya, Anda punya anggaran trading Rp 1.000.000 untuk membeli 1000 lembar saham dan tingkat toleransi risiko Anda 5%, Maka tingkat kerugian maksimum Anda sebesar 50.000. Jadi, apabila harga saham tersebut anjlok jadi 950 per lembar, sistem akan secara otomatis menjual saham Anda. 

2. Tentukan tipe perintah cut loss

Selain membatasi level kerugian maksimum, yang harus Anda pikirkan mengenai kebijakan pengaturan kerugian adalah tipe perintah cut loss. Terdapat dua jenis perintah dalam hal ini yaitu market order dan limit order

Market order adalah perintah untuk menjual atau membeli aset dengan harga terbaik sesuai dengan keadaan pasar saat itu. Kelebihannya, aset Anda bisa dijual dalam waktu cepat tapi kekurangannya adalah bisa jadi aset tersebut terjual dengan harga di bawah standar yang Anda inginkan. 

Limit order adalah perintah untuk menjual atau membeli aset dengan harga yang telah Anda tentukan. Kelebihannya adalah ketika harga jatuh tepat di harga minimum yang Anda inginkan, aset tersebut bisa langsung dijual. Tapi, kekurangannya adalah bisa jadi untuk mengeksekusi penjualan atau pembelian menggunakan perintah ini membutuhkan waktu lebih lama. 

3. Mulai trading dengan nilai kecil

Saat ini nyaris semua aset mulai dari saham sampai mata uang kripto bisa dijadikan instrumen day trading. Namun jika Anda pemula dalam hal ini, sebaiknya Anda mulai dengan trading saham dengan nilai kecil terlebih dahulu. 

Alasannya adalah berita tentang pergerakan harga dan fundamental sebuah saham lebih mudah diakses daripada aset lain. Selain itu, kini banyak broker yang memperbolehkan investor membeli dan menjual saham dengan nilai fraksi terkecil. 

Misalnya, harga saham ABCD sebesar 10.000 per lembar. Kini Anda tidak perlu membeli satu lembar penuh tapi juga bisa membeli dalam satuan lebih kecil lagi dengan membeli saham ABCD sebesar 1000 rupiah. 

Minimalisir juga penggunaan fasilitas leverage. Leverage adalah fasilitas dari perusahaan broker berupa dana tambahan yang bisa dipakai trader untuk bertransaksi. Sebagaimana utang pada umumnya, trader juga wajib mengembalikan utang leverage nya dengan nilai yang lebih besar. 

Oleh sebab itu, sebagai pemula sebaiknya Anda meminimalisir penggunaan fasilitas ini terlebih dahulu. Supaya ketika perkiraan Anda meleset dan merugi, Anda tidak perlu membayar utang ke perusahaan broker. 

4. Hindari jam-jam sibuk

Banyak trader berpengalaman cenderung menjual aset yang mereka miliki langsung begitu bursa dibuka. Hal ini menyebabkan kondisi pasar cenderung lebih susah diprediksi dibanding dengan jam-jam lainnya. 

Oleh sebab itu, hindari jam-jam sibuk trading seperti ini agar Anda bisa memperkirakan pergerakan harga aset terlebih dahulu sebelum membelinya. Biasanya trader pemula membutuhkan waktu 15 sampai 20 menit untuk mengamati pergerakan harga aset sebelum menentukan posisi jual atau beli. 

5. Pengetahuan adalah kunci

Sebagaimana trading dengan tipe lain, day trading juga sangat bergantung dengan kondisi teknikal sebuah aset. Oleh sebab itu alih-alih menebak harga aset begitu saja seperti judi, seorang day trader yang ingin untung harus membekali dirinya dengan berbagai analisis teknikal. Sinyal teknikal dapat digunakan untuk menghitung berapa harga wajar saham yang ingin dibeli.

Bahkan kalau perlu, mereka juga bisa menggali analisis fundamental dan berita-berita terkini mengenai aset yang mereka miliki supaya perkiraan yang mereka buat bisa lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Kelebihan dan Kekurangan Day Trading

Kelebihan day trading adalah harga aset yang dimiliki oleh seorang day trader cenderung tidak terpengaruh dengan sentimen-sentimen negatif yang dialamatkan kepada penerbit aset tersebut atau perusahaan broker terkait. Alasannya adalah karena jangka waktu yang singkat.

Kekurangan strategi ini adalah day trading tidak dapat digunakan untuk aset-aset tertentu seperti reksa dana dan seringkali tidak memiliki cukup waktu untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *