Lompat ke konten
Daftar Isi

Mesin CRM: ATM Setor Tarik

Mesin CRM

Seiring dengan perkembangan teknologi, berkembang pula teknologi keuangan di industri perbankan di Indonesia. Selain menyediakan layanan tabungan, transfer dan belanja online melalui aplikasi mobile banking, kini bank juga mulai beramai-ramai mengganti mesin ATM dengan CRM. Apa itu mesin CRM dan apa bedanya dengan ATM biasa? Simak ulasannya berikut ini:

Apa itu Mesin CRM?

Mesin CRM adalah fasilitas perbankan yang tidak hanya bisa digunakan untuk menarik uang tunai sebagaimana ATM, tetapi juga bisa menerima uang tunai dari nasabah. CRM sendiri merupakan singkatan dari Cash Recycling Machine. Di Indonesia, fasilitas ini seringkali juga disebut dengan mesin setor tarik. 

Selain menyediakan layanan setor dan tarik tunai, mesin ini juga memiliki layanan sebagaimana aplikasi mobile banking, mulai dari transfer, cek saldo, pembayaran belanja online, hingga isi dompet digital pun bisa. 

Akibat layanannya yang relatif lengkap ini, adanya mesin CRM dianggap sedikit banyak dapat menggantikan atau meringankan peran teller. Sebab kini nasabah tidak perlu lagi datang dan mengantri ke kantor cabang untuk menyetorkan uang dan bisa melakukannya secara mandiri melalui fasilitas yang satu ini. 

Pertumbuhan mesin CRM semakin marak ketika pandemi covid19. Pasalnya, adanya fasilitas ini mampu mengurangi jumlah nasabah yang mengantri di dalam bank, bisa menekan jam kerja teller juga, serta pengelolaannya yang lebih efisien, sehingga nasabah lebih puas. Belum lagi fakta bahwa setor tunai menggunakan fasilitas ini tidak membutuhkan kertas formulir, jadi relatif lebih ramah lingkungan.

Bagi nasabah sendiri, adanya mesin ini membuat transaksi jadi lebih praktis mereka tidak perlu mengantri di bank kalau hanya untuk menyetor uang tunai dalam jumlah sedikit dan bisa diakses 24 jam, sehingga cocok untuk nasabah dengan mobilitas tinggi. Keuntungan ini ditambah dengan beberapa bank yang menyediakan mesin CRM yang bisa menerima uang Rp20.000. 

Di Indonesia sendiri, fasilitas ini ini kini sudah banyak disediakan khususnya oleh bank-bank besar, seperti Bank Mandiri, BRI, dan BCA. Bahkan Bank BCA tercatat menjadi bank yang memiliki mesin CRM terbanyak dengan jumlah 6.888 unit yang tersebar di seluruh Indonesia (49% Jabodetabek dan 51% daerah lainnya).

Cara Kerja Mesin CRM

Cara menggunakan fasilitas ini untuk setor dan tarik tunai cukup simpel. Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Masukkan kartu ATM dan PIN Anda sebagaimana menggunakan mesin ATM biasa. 
  2. Pilih menu “Cash Deposit”. Salah satu bagian mesin yang bertugas untuk menerima dan menghitung uang akan terbuka. Kalau Anda tidak ingin menggunakannya untuk setor tunai, pada tahapan ini Anda bisa memilih menu yang lain. 
  3. Masukkan uang Anda ke dalam bagian mesin tersebut. Di Indonesia, sejauh ini mayoritas bank hanya menerima uang senilai Rp50.000 dan Rp100.000 untuk dimasukkan ke dalam mesin ini. Pastikan uang yang Anda masukkan bukan uang palsu, tidak terlipat, basah, atau lecek. Sebab, kalau yang Anda masukkan uang palsu atau uang asli tapi basah, terlipat atau lecek, mesin secara otomatis akan menolaknya. 
  4. Setelah bagian mesin tertutup, dia secara otomatis akan menghitung jumlah uang yang Anda masukkan. Jika masih ada uang yang lecek, bagian mesin tersebut akan membuka kembali dan meminta Anda untuk mengambil uang tersebut. 
  5. Jumlah uang yang Anda masukkan akan nampak di layar. Jika sudah benar, maka pencet enter. 
  6. Nominal uang tersebut akan secara otomatis masuk ke dalam saldo rekening Anda
  7. Selesai. 

Sementara itu, jika Anda ingin menarik uang, Anda bisa menggunakan mesin ini sebagaimana mesin ATM pada umumnya. 

Meskipun menawarkan kemudahan setor tunai, namun jumlah setoran tunai menggunakan mesin ini dibatasi. Selain karena masalah tempat penyimpanan mesin yang terbatas, hal ini juga terkait keamanan transaksi. 

Batas maksimum setoran tunai di mesin CDM ini berbeda-beda antar bank. Bank BCA misalnya, membatasi 50 lembar, sementara Maybank membatasi 100 lembar dengan nominal maksimal Rp20.000.000 per hari. Uang di atas jumlah tersebut harus disetorkan melalui teller. 

Perbedaan Mesin CRM dan Mesin ATM Biasa

Secara garis besar, mesin CRM adalah penggabungan fitur ATM biasa dengan mesin CDM (Cash Deposit Machine). Pada ATM biasa, nasabah hanya bisa melakukan tarik tunai, sementara pada mesin CDM, nasabah hanya bisa melakukan setor tunai. Nah, pada fasilitas ini, nasabah bisa melakukan setor dan tarik tunai sekaligus.

Karena adanya fitur ini, beberapa kerangka mesin juga ada perbedaan. Misalnya pada mesin CRM, uang yang disetorkan nasabah akan diletakkan di tempat yang berbeda dengan uang yang mereka terima jika menarik tunai. Dengan demikian, nasabah yang melakukan tarik tunai tetap mendapatkan uang yang sudah rapi dan bersih. 

Apakah Mesin CRM Akan Menggantikan ATM Biasa?

Dengan berbagai manfaat baik untuk bank maupun untuk nasabah di atas, diperkirakan bahwa mesin CRM cepat atau lambat akan menggantikan ATM biasa. Menurut data dari Bisnis, ada sekitar 102.765 unit ATM di Indonesia yang mana 59.622 dan 18.161 unit diantaranya merupakan milik Bank-Bank BUMN dan Bank BCA.

Saat ini BCA memiliki 6.888 unit mesin setor tarik (CRM) yang tersebar di seluruh Indonesia dan menjadi bank dengan fasilitas mesin CRM terbanyak di negeri ini. Mengikuti langkah bank swasta terbaik di Indonesia tersebut, beberapa bank BUMN juga berencana menambah mesin setor tarik milik mereka. Bank BTN dan Bank BNI misalnya, pada tahun 2020 berencana menambah mesin CRM masing-masing 250 unit dan 1.800 unit, sementara Bank MAndiri berencana menggantikan ATM yang sudah lama dengan mesin ini (Kontan).

Meskipun tampak menggiurkan dan mempu meningkatkan kepuasan nasabah, namun investasi pada mesin CRM membutuhkan biaya besar diawal untuk membeli dan melakukan instalasi. Belum lagi juga masalah perawatan hardware dan software-nya.  Jadi tidak heran apabila banyak bank yang masih menggunakan ATM dalam beberapa tahun kedepan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *