Lompat ke konten
Daftar Isi

Motif Ekonomi: Pengertian, Macam-Macam & Contohnya

motif ekonomi

Suatu tindakan ekonomi, entah itu membeli, mengkonsumsi atau memproduksi sesuatu tentunya didasari dengan sebuah alasan. Misalnya, seorang karyawan bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore demi memenuhi kebutuhan keluarga atau ibu-ibu membelikan baju untuk anaknya supaya anak itu bisa menggunakannya di hari lebaran nanti. Alasan-alasan yang mendorong adanya tindakan ekonomi inilah apa yang dimaksud dengan motif ekonomi. 

Pengertian Motif Ekonomi

Secara bahasa, motif adalah kata dari Bahasa Inggris “motive” yang berarti sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak. Dengan demikian, motif ekonomi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi, entah itu konsumsi, produksi atau distribusi. 

Contohnya adalah pada karyawan yang bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore di atas. Motif karyawan tersebut melakukan hal yang sama secara berulang-ulang hampir setiap hari adalah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Macam-Macam Motif Ekonomi

1. Menurut asal tujuannya

Menurut asalnya, motif ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu motif individu dan motif organisasi.

  1. Motif individu. Motif individu adalah motif ekonomi yang berasal dari diri sendiri, misalnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk meningkatkan taraf hidup dan lain sebagainya. Misalnya, seorang TKI merantau dari Indonesia ke Malaysia untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya di rumah. 
  2. Motif organisasi. Motif organisasi adalah motif ekonomi yang didasarkan pada keinginan bersama individu-individu dalam organisasi tersebut. Adapun yang dimaksud dengan organisasi di sini tidak hanya organisasi nirlaba, tetapi juga organisasi dengan orientasi laba, seperti perusahaan. Contohnya, ketika Anda di kampus, Anda pernah melakukan kegiatan usaha danusan atau menjual produk demi menggalang dana untuk kebutuhan organisasi. 
  3. Intrinsik. Motif ekonomi intrinsik adalah motif yang dipengaruhi oleh nilai-nilai individu seseorang. Misalnya, seseorang membeli jus jeruk dibandingkan dengan jus apel karena dia lebih suka jus jeruk. 
  4. Ekstrinsik. Motif ekonomi ekstrinsik adalah motif yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Misalnya, Anda membeli makanan di sebuah restoran karena teman Anda mengatakan kalau makanan di restoran tersebut lezat. 

2. Menurut alasannya

Apabila lebih dirinci lagi, baik motif individu maupun motif organisasi bisa muncul karena beberapa alasan berikut:

  1. Memenuhi kebutuhan. Motif dasar seseorang melakukan kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Misalnya, seorang individu membeli makan di warteg saat sarapan, maka bisa disimpulkan kalau individu tersebut melakukan kegiatan ekonomi karena memenuhi kebutuhannya, yaitu kebutuhan akan makanan. 
  2. Motif sosial.  Ketika Anda menyisihkan sebagian dari pendapatan Anda untuk disumbangkan ke orang-orang yang kurang beruntung, yatim piatu misalnya, maka bisa dikatakan kalau Anda melakukan tindakan ekonomi karena motif sosial. Tindakan ekonomi yang dilatarbelakangi motif sosial tidak hanya berupa sumbang menyumbang, tetapi juga mempromosikan produk lokal. Misalnya, menjual kain tenun lokal ke luar negeri tidak hanya demi mendapatkan keuntungan tetapi juga demi mengenalkan produk unik dari Indonesia. Contoh lainnya adalah dengan menerbitkan corporate social responsibility (CSR) bagi perusahaan. Alih-alih untuk mendapatkan keuntungan, dana CSR umumnya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. 
  3. Mendapatkan keuntungan. Motif ekonomi seseorang atau sebuah organisasi bisa jadi semata-mata hanya dikarenakan demi mendapatkan keuntungan. Sebab, keuntungan ini nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain selain untuk memproduksi barang dan jasa. Contohnya adalah calo tiket konser di Indonesia. Para calo ini membeli tiket jauh-jauh hari supaya bisa dijual lagi dengan harga yang lebih mahal di kemudian hari untuk mendapatkan keuntungan. 
  4. Mendapatkan penghargaan. Seseorang melakukan kegiatan ekonomi juga bisa disebabkan karena orang tersebut ingin mendapatkan penghargaan dari masyarakat di sekitarnya. Misalnya, Bapak A membeli sepeda motor baru supaya dianggap lebih kaya dibandingkan dengan orang-orang di sekitarnya. 
  5. Memperoleh kekuasaan. Kegiatan ekonomi juga bisa dilatarbelakangi keinginan seseorang untuk mendapatkan kekuasaan. Misalnya, menjelang pemilu seperti tahun 2023 ini, Anda tentunya akan banyak mendapati baliho-baliho yang berisi nama dan visi misi calon DPR dan DPRD. Para calon DPR dan DPRD tersebut melakukan kegiatan ekonomi, berupa membeli tempat untuk pemasangan baliho dan pencetakan baliho demi tujuan mendapatkan kekuasan. 
  6. Untuk berjaga-jaga. Masa depan adalah hal yang tidak pasti. Maka dari itu, banyak orang melakukan beberapa kegiatan ekonomi untuk “mengurangi risiko” ketidakpastian tersebut. Contoh tindakan ekonomi yang didasarkan pada motif ini adalah menabung, menyiapkan dana darurat, menyiapkan dana pensiun hingga berlangganan asuransi. 
  7. Motif memproduksi barang. Beberapa perusahaan tertentu memiliki motif ekonomi memproduksi barang dan jasa saja, dengan tanpa terlalu fokus pada keuntungan. Biasanya, perusahaan seperti ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (PERUM). Berbeda dengan PT, PERUM fokus mengelola sumber daya dan memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Contoh mudahnya adalah PERUM PERURI yang bertugas untuk mencetak dan mengedarkan uang. 
  8. Motif menjaga kontinuitas. Meskipun umumnya tujuan sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan, namun seringkali keuntungan akan diperoleh perusahaan setelah sekian tahun beroperasi dan mencapai titik break even. Ini artinya, dari awal pendirian sampai ketika perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan, motif ekonomi perusahaan itu adalah untuk menjaga kontinuitas bisnis perusahaan. 
  9. Untuk meningkatkan efisiensi operasional. Salah satu motif ekonomi yang banyak dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan efisiensi operasional. Motif yang satu ini dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengurangi jumlah tenaga kerja, mengurangi anggaran untuk pemasaran hingga meningkatkan harga jual.

Demikian pembahasan mengenai motif ekonomi. Pengetahuan mengenai motif ekonomi ini bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan, seperti keperluan pemasaran. Misalnya, masyarakat membeli produk Anda demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari sini, Anda kemudian bisa melakukan penelitian lanjutan, apakah karena kebutuhan tersebut, masyarakat tidak akan beralih ke kompetitor jika Anda menaikkan harga misalnya. Motif ekonomi adalah hal yang penting karena setiap tindakan ekonomi tentu memiliki alasan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *