Lompat ke konten
Daftar Isi

4 Perusahaan Sekuritas BUMN Terbaik

Perusahaan Sekuritas BUMN

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. BUMN didirikan dengan berbagai tujuan, seperti mendapatkan keuntungan yang bisa dimasukkan ke dalam kas negara, mengontrol sumber daya strategis yang bermanfaat untuk masyarakat luas sampai menjadi corong kebijakan pemerintah. 

Menurut data dari BPS sebagaimana dilaporkan oleh Katadata, pada tahun 2021 terdapat 95 perusahaan BUMN. 95 perusahaan BUMN ini tersebar ke berbagai sektor, salah satunya keuangan. Dari sektor keuangan ini, perusahaan BUMN terbagi lagi ke dalam beberapa sub sektor, ada perbankan, ada asuransi, ada juga BUMN yang bergerak di bidang perantara perdagangan efek (PPE) alias menjadi perusahaan sekuritas yang membantu investor dalam jual beli saham dan produk pasar modal lainnya. 

Berikut ini 4 perusahaan sekuritas BUMN Terbaik tahun 2023:

1. PT Mandiri Sekuritas (CC)

PT Mandiri Sekuritas adalah perusahaan sekuritas yang terafiliasi dengan Bank Mandiri dan Mandiri Manajemen Investasi (perusahaan pengelola reksadana). Sejarah perusahaan ini dapat ditelusuri hingga tahun 1991 dengan nama PT Merincorp Securities Indonesia. Pada 31 Juli 2000, PT Merincorp Securities Indonesia lantas dilebur dengan PT Exim Sekuritas dan PT Bumi Daya Sekuritas untuk kemudian menjadi PT Mandiri Sekuritas hingga kini. 

PT Mandiri Sekuritas bukanlah perusahaan yang berhenti berinovasi. Pada tahun 2004, lini bisnis manajemen investasi perusahaan ini memisahkan diri dan membentuk PT Mandiri Manajemen Investasi dan pada tahun 2011 perusahaan ini menerbitkan aplikasi Mandiri Online Securities Trading (MOST). Dengan inovasi ini, maka tidak heran jika PT Mandiri Sekuritas menjadi salah satu perusahaan sekuritas dengan nilai transaksi terbesar pada tahun 2023. 

2. PT BRI-Danareksa Sekuritas (OD)

Boleh dibilang bahwasanya Danareksa merupakan salah satu perusahaan sekuritas tertua di Indonesia. PT Danareksa merupakan perusahaan keuangan yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia pada 28 Desember 1976 menjelang dibukanya kembali Bursa Efek Indonesia (dulu Bursa Efek Jakarta) yang sempat tutup selama belasan tahun. 

Pada tahun 1992, PT Danareksa menjadi holding BUMN keuangan di bidang permodalan dengan mendirikan 3 anak perusahaan, yaitu PT Danareksa Finance, PT Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Investment Management. Pada tahun 2018, 67% saham dari PT Danareksa Sekuritas dijual ke BRI dan PT Danareksa Investment Management ke Bank Raya (salah satu anak bisnis BRI), sehingga kini nama keduanya berganti menjadi PT BRI-Danareksa Sekuritas dan PT BRI Manajemen Investasi. 

Menyusul integrasi ini, BRI-Danareksa Sekuritas juga menelurkan aplikasi trading saham terbaru yang bernama Great Hybrid Trading System (BRIGHTS) pada akhir tahun 2021 untuk menggantikan aplikasi trading yang lama dari Danareksa. Saat ini aplikasi Brights sudah diunduh oleh lebih dari 100.000 pengguna di Google Play Store.

3. PT BNI Sekuritas (NI)

Tidak hanya Mandiri dan BRI yang memiliki lini investment banking atau perusahaan sekuritas, BNI juga memiliki BNI Sekuritas. Bahkan, PT BNI Sekuritas juga termasuk perusahaan sekuritas dengan nilai transaksi terbesar pada tahun 2023. 

PT BNI Sekuritas didirikan pada 12 April 1995 sebagai bagian dari Bank BNI. Kemudian pada tahun 2011, saham Bank BNI yang semula 99,85% di perusahaan ini menjadi berkurang jadi 75% seiring dengan masuknya SBI Securities Co., Ltd dari Jepang yang kemudian menguasai 25% saham perusahaan ini hingga kini. 

Pada tahun 2014, lini bisnis manajemen investasi perusahaan ini juga membentuk perusahaan sendiri dengan nama PT BNI Asset Management. Kini berbagai instrumen pasar modal yang diperjualbelikan di PT BNI Sekuritas dan PT BNI Asset Management bisa Anda beli di aplikasi BNI Sekuritas Innovative Online Trading System (BIONS), aplikasi trading yang diterbitkan oleh perusahaan ini pada tahun 2019. 

4. PT Bahana Sekuritas (DX)

Berbeda dengan perusahaan sekuritas di atas, PT Bahana Sekuritas tidak terafiliasi dengan bank-bank BUMN. Perusahaan ini merupakan anak bisnis dari Indonesia Financial Group (IFG), sebuah BUMN holding yang mengelola beberapa perusahaan BUMN yang bergerak di bidang keuangan. 

Meskipun IFG sendiri baru didirikan pada tahun 2020, PT Bahana Sekuritas sudah berdiri sejak tahun 1989 dengan nama PT Rekaprima Sekuritas dan berganti nama menjadi PT Bahana Securities pada tahun 1994. Pada tahun yang sama, IFG yang dulu bernama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia bekerjasama dengan Trust Company of the West (TCW), sebuah perusahaan keuangan asal Amerika Serikat untuk mendirikan PT Bahana TCW Investment Management. 

Seolah tidak mau ketinggalan dengan perusahaan sekuritas lainnya, PT Bahana Sekuritas pada tahun 2020 juga memiliki aplikasi online trading-nya sendiri yang bernama Bahana DXTrade. Hingga saat ini aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 10 ribu pengguna di Google Play Store. 

Seperti yang kita ketahui bahwasanya perusahaan efek memiliki bisa memiliki 3 jenis lini bisnis, yaitu Perantara Perdagangan Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE) dan Manajemen Investasi (MI). Ke-4 perusahaan di atas adalah perusahaan yang memiliki lisensi untuk menjadi Perantara Perdagangan Efek (PPE) dn Penjamin Emisi Efek (PEE) dengan memiliki afiliasi perusahaan manajemen investasi. 

Namun apabila dilihat dari BUMN yang bergerak di bidang manajemen investasi saja, ada 5 perusahaan. Selain 4 perusahaan di atas juga ada PT PNM Investment Management. PT PNM Investment Management adalah anak perusahaan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebuah BUMN yang memiliki misi untuk mengembangkan bisnis UMKM. Meskipun tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan sekuritas, namun PT PNM Investment Management juga menerbitkan dan mengelola berbagai produk reksa dana, mulai dari reksa dana saham hingga ETF. 

Bertransaksi saham dan instrumen pasar modal lain menggunakan jasa perusahaan sekuritas milik negara tentu memiliki nilai plus tersendiri. Namun, nilai plus ini tidak seharusnya menjadi satu-satunya faktor Anda memilih sebuah perusahaan sekuritas. Pasalnya, kredibilitas perusahaan sekuritas tersebut nantinya juga akan berpengaruh terhadap keuntungan investasi Anda. 

Pilihlah perusahaan sekuritas berdasarkan berbagai faktor sekaligus, seperti biaya transaksi yang ditawarkan, kualitas aplikasi online trading yang dimiliki dan tentu saja rekam jejak perusahaan tersebut dalam membantu investor mendapatkan keuntungan. Sebab, menjadi perusahaan sekuritas BUMN saja tidak cukup untuk menarik minat investor.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *