Lompat ke konten
Daftar Isi

Pola Candlestick Harami dan Strateginya

Candlestick harami

Penting bagi seorang trader untuk mengetahui pola pergerakan harga dalam candlestick. Pasalnya, pola kurva yang satu ini secara langsung menunjukkan pergerakan harga dan volume transaksi dalam pasar sebuah aset secara real time. 

Salah satu pola candlestick yang harus dipahami oleh seorang trader adalah pola harami. Kata harami diambil dari Bahasa Jepang yang berarti hamil. Memang, pola yang satu ini mirip dengan ibu hamil dimana satu candle berbentuk lebih besar dibandingkan yang lainnya. 

Apa yang dimaksud dengan pola harami dan apa yang diindikasikan dari terbentuknya pola tersebut? Pahami ulasannya dibawah ini:

Pengertian Pola Candlestick Harami

Candlestick harami adalah pola grafik yang terdiri dari dua pasang candle dengan warna berbeda dan candle pertama berukuran lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk lebih memahaminya, mari kita lihat gambar berikut:

Pola Candlestick Harami Mengindikasikan Apa?

Dari daerah yang dilingkari Anda dapat melihat bahwasanya pola ini terdiri dari dua candle yang berukuran berbeda dan candle kedua bergerak ke arah yang berlawanan namun masih berada dalam satu area body candle yang pertama. Secara tidak langsung Anda juga mengetahui kalau pola ini mengindikasikan pembalikan trend (reversal)

Hal ini bisa terjadi karena meskipun masih dalam area candle pertama, candle kedua bergerak ke arah yang berlawanan. Ini menunjukkan bahwa ada titik kejenuhan yang sedang terjadi dalam pasar, sehingga trend membalik. 

Karena indikasinya inilah, harami pattern terbagi menjadi dua, yaitu bullish harami dan bearish harami. Bullish harami terjadi apabila candle merah besar disusul dengan candle hijau kecil. Pola ini menunjukkan kalau pasar sedang capek dengan trend bearish sehingga terdorong naik. 

Sebaliknya, bearish harami terjadi apabila ada candle hijau besar yang disusul dengan candle merah kecil. Pola yang kedua ini terjadi karena pasar sedang lelah menghadapi uptrend, sehingga membalik turun. 

Untuk memahaminya, mari kita lihat gambar berikut:

Bullish and bearish harami
Sumber: Babypips

Indikasi akan adanya pembalikan ini akan lebih besar apabila:

  1. Pembentukan pola harami terletak mendekati garis support atau resistance, sehingga berpotensi breakout. 
  2. Penutupan harga pada candle kedua bullish harami mendekati bagian atas penutupan harga candle pertama.
  3. Penutupan harga pada candle kedua bearish harami mendekati bagian bawah penutupan harga candle pertama.

Perbedaan Candlestick Harami dan Inside Bar

Pola candlestick lain yang harus dipahami oleh trader adalah pola inside bar. Bentuk pola ini mirip dengan pola harami, yaitu terdiri dari dua candle dengan yang pertama berukuran lebih besar dibandingkan dengan yang kedua. Karakteristik lain yang mirip diantara kedua pola ini adalah candle yang terakhir masih bergerak di dalam area candle sebelumnya. 

Namun demikian, terdapat perbedaan yang cukup mencolok diantara kedua pola ini. Perbedaan pertama adalah, dalam pola inside bar, ukuran candle yang kedua lebih besar dibandingkan dengan candle kedua pada pola harami. Perbedaan yang kedua adalah pola harami menunjukkan potensi pembalikan, sementara pola inside bar menunjukkan ketidakjelasan pasar (meskipun ada potensi pembalikan juga). 

Ukuran candle kedua pada pola harami juga menunjukkan adanya gap antara harga pembukaan dan penutupan di antara candle kedua dan pertama. Gap harga pada pola ini lebih besar dibandingkan dengan gap harga antara dua candle pada pola inside bar.

Kelebihan dan Kekurangan Pola Harami

Kelebihan pola harami dibandingkan dengan pola yang lain adalah pola ini lebih mudah untuk diidentifikasi. Selain itu, pola harami juga bisa muncul dalam berbagai time frame, entah itu jam, harian, atau mingguan, sehingga cukup bermanfaat untuk menentukan kapan harus membeli dan menjual aset. 

Namun kekurangannya adalah pola ini jarang ditemui ketika pasar dalam kondisi likuid. Pasalnya, pergerakan harga pada pasar yang likuid cenderung tidak memunculkan adanya gap antara candle pertama dan kedua. Oleh sebab itu, pola ini jarang ditemui dalam pasar forex, yang notabene pasar aset paling likuid di seluruh dunia. 

Tips Trading Dengan Pola Candlestick Harami 

1. Pastikan bentuk dan letak pola

Langkah pertama untuk mengidentifikasi potensi pembalikan dari pola ini adalah memastikan kalau candle kedua dan pertama bergerak ke arah yang berlawanan. Apabila hal ini terjadi, Anda bisa melihat apakah penutupan candle kedua mendekati harga penutupan yang pertama atau tidak, serta apakah pola ini terbentuk mendekati garis support atau resistance. Seperti yang telah disebutkan di atas, apabila kedua kondisi ini terjadi, maka kemungkinan pembalikan akan semakin besar. 

2. Tunggu candle ketiga

Candle ketiga berfungsi sebagai konfirmasi kalau memang sedang terjadi pembalikan trend. konfirmasi ini penting supaya Anda tidak terburu-buru membeli atau menjual suatu aset. Pastikan candle kedua dan ketiga berwarna senada. Sebab ini artinya, pembalikan (reversal) memang sedang terjadi di pasar. 

Kelebihan menunggu konfirmasi ini adalah, Anda dapat membuka posisi dengan lebih mantap. Kekurangannya, Anda bisa jadi harus cut loss dan tidak bisa memaksimalkan keuntungan karena tidak bisa buy on weakness dan hanya bisa buy on breakout. 

3. Konfirmasi menggunakan indikator teknis

Bahan lain yang bisa Anda pertimbangkan untuk membuka posisi menggunakan pola ini adalah dengan mengkonfirmasi potensi pembalikan harga menggunakan indikator teknis. Adapun indikator teknis yang dipakai adalah indikator-indikator yang bisa mendeteksi kekuatan trend (overbought/ oversold), seperti indikator RSI, average directional index (ADX) dan lain sebagainya. 

Dengan menggunakan indikator ini, setidaknya sebelum candle kedua mengalami penutupan atau candle konfirmasi muncul, Anda sudah bersiap untuk membuka posisi jual atau beli berdasarkan data-data dari indikator ini. 

Kesimpulan

Candlestick harami adalah pola yang terdiri dari dua candle yang berbeda warna dan ukuran. Candle pertama berukuran lebih besar dibandingkan yang kedua. Pola ini menunjukkan adanya potensi pembalikan trend. Namun karena tinggi candle kedua yang jauh lebih pendek dibandingkan yang pertama, pola ini relatif jarang muncul di pasar yang sedang likuid seperti pasar forex.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *