Lompat ke konten
Daftar Isi

Strategi Inside Bar Untuk Trading

Strategi Inside Bar Untuk Trading

Dalam trading kita mengenal berbagai pola pergerakan harga yang secara tidak langsung menunjukkan kemana arah trend harga selanjutnya. Pola pergerakan harga ini seringkali terjadi berulang-ulang dalam satu periode waktu sehingga bisa dimanfaatkan oleh trader/investor untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 

Inside bar adalah salah satu jenis pola pergerakan harga tersebut.

Apa itu inside bar dan apa maknanya dalam dunia trading? Marki simak penjelasan di bawah ini:

Apa Itu Pola Inside Bar?

Pola inside bar adalah pola harga yang terdiri dari dua candle. Candle pertama berukuran besar bernama mother bar sementara candle kedua lebih kecil bernama inside bar. Tingkat harga tertinggi dan terendah pada candle kedua tidak lebih tinggi dan lebih rendah dibandingkan yang pertama. 

Jadi, ukuran candle kedua lebih kecil tapi tidak lebih tinggi atau lebih rendah dibanding candle pertama. Berikut ini gambarnya:

Perceding bar dan inside bar
Gambar 1: Contoh Inside Bar (Sumber: DailyFX)

Pola inside bar bisa muncul dalam time frame berapapun dan satu mother bar tidak hanya bisa diikuti oleh satu inside bar saja, tetapi beberapa bar sekaligus. Pola ini juga mengindikasikan bahwa bull (pembeli) dan bear (penjual) sama-sama kuatnya sehingga kondisi pasar sedang tidak menentu (indecisive). Oleh sebab itu, penting bagi trader forex untuk mengetahui dan memahami pola ini. 

Jika masih belum mengerti mengenai gambar 1, sebaiknya ketahui bagaimana cara membaca pola candlestick terlebih dahulu.

Jenis-Jenis Pola Inside Bar

Jenis inside bar menurut pergerakan

1. Bullish inside bar

Bullish inside bar terdiri dari tiga candle yang tersusun sebagai berikut:

  1. Candle pertama merupakan bearish candle. 
  2. Candle kedua adalah bullish candle tapi masih dalam cakupan harga tertinggi dan terendah candle pertama.
  3. Candle ketiga merupakan candle bullish yang berhasil menembus titik harga tertinggi candle pertama. 

2. Bearish inside bar

Komponen pola ini tersusun secara berkebalikan dari bullish inside bar,  yaitu:

  1. Candle pertama merupakan bullish candle. 
  2. Candle kedua adalah bearish candle tapi masih dalam cakupan harga tertinggi dan terendah candle pertama.
  3. Candle ketiga merupakan candle bearish yang berhasil menembus titik harga terendah (garis support)  candle pertama. 

Baik bearish maupun bullish inside bar merupakan pola yang menunjukkan potensi terjadinya pembalikan harga (reversal pattern).

Jenis inside bar menurut pola

1. Multi inside bar

Multi inside bar terjadi apabila satu mother bar diikuti dengan beberapa inside bar sekaligus. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar sedang berkonsolidasi dengan tanpa adanya arah trend yang jelas. 

2. Inside bar berliku

Inside bar berliku bisa terjadi apabila candle pertama dan kedua berbeda warna (merah atau hijau), tapi candle ketiga memiliki warna yang sama dengan candle pertama. Pola ini menunjukkan bahwa harga yang awalnya masih terkonsolidasi mulai menunjukkan trend harga baru

3. Inside bar palsu

Pola ini terjadi jika pergerakan candle ketiga bisa menembus harga tertinggi atau terendah candle pertama dan arah pergerakannya berbeda dengan inside bar yang sebelumnya. Jadi, apabila candle kedua menunjukkan bullish inside bar, candle ketiga justru bergerak ke bawah, begitu pun sebaliknya.

4. Mother bar dengan pin bar

Pin bar adalah candlestick yang memiliki ukuran ekor yang lebih panjang dibandingkan badannya. Jenis ini bisa muncul setelah mother bar dan berperan sebagai pin bar asalkan ukuran badan candlestick masih dalam cakupan mother bar. 

Pin bar umumnya mengindikasikan reversal trend sehingga kalau ada candle ini setelah mother bar, kemungkinan besar trend yang terjadi sebelumnya akan berbalik.

Strategi Trading Menggunakan Inside Bar

1. Tunggu breakout

Inside bar secara umum menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami konsolidasi atau tidak menentu, sehingga sebaiknya trader menunggu adanya breakout yang berhasil menembus titik harga tertinggi atau terendah mother bar. 

Sederhananya, sinyal buy terjadi ketika harga candle ketiga berhasil lebih tinggi dibandingkan titik harga candle pertama. Sebaliknya, sinyal sell terjadi ketika harga candle ketiga lebih rendah dibandingkan candle pertama. Anda juga bisa melakukan buy jika terjadi true breakout pada garis support, hanya saja jenis transaksi yang cocok adalah short selling dan bukan long. 

Mengapa harus menunggu breakout? Sebab tidak menutup kemungkinan yang terjadi adalah inside bar palsu atau multi inside bar. Seperti yang telah tertulis di atas, multi inside bar menunjukkan bahwa fase konsolidasi harga masih akan berjalan lebih lama lagi. 

2. Konfirmasi dengan indikator teknis

Kondisi pasar yang sedang konsolidasi memang seringkali susah diprediksi. Namun bukan berarti, Anda tinggal diam. Anda bisa menggunakan berbagai indikator teknis tambahan seperti relative strength index, ADX atau moving average convergence divergence (MACD) untuk menentukan kondisi overbought dan oversold di pasar sehingga ketika ada sinyal bahwa salah satu tim (bull vs bear) yang lebih dominan, Anda akan tahu terlebih dahulu sebelum adanya breakout. 

Ini artinya, breakout hanya berperan sebagai konfirmasi pergerakan harga. Jika Anda yakin dengan hasil analisis tersebut, Anda bisa membuka posisi sebelum breakout terjadi akan tetapi, kalau tidak yakin bisa menunggu ada breakout terlebih dahulu. 

Kelebihan dan Kekurangan Inside Bar

Kelebihan

Kelebihan pertama dari inside bar adalah pola ini bisa terjadi dalam time frame berapapun. Namun umumnya, trading menggunakan inside bar lebih dianjurkan untuk time frame di atas 1 hari. Sebab, seringkali banyak “noise” atau hal-hal yang mengganggu keakuratan sinyal apabila menggunakan pola ini untuk scalping atau trading dengan jangka waktu yang lebih pendek. 

Kelebihannya yang kedua adalah pola ini mudah diidentifikasi oleh trader yang masih baru sekalipun karena bentuknya yang sederhana. 

Kekurangan

Kekurangan pola inside bar adalah pola ini bisa menunjukkan reversal pattern dan continuation pattern sekaligus. Selain itu, juga ada inside bar palsu yang bisa menjebak trader apabila trader tersebut kurang sabar dan jeli dalam mengambil keputusan. 

Karena kekurangannya inilah umumnya pola inside bar hanya digunakan oleh trader sebagai salah satu diantara sekian banyak strategi trading yang mereka kembangkan. Anda dapat memasangkan pola ini dengan indikator oscillator di atas, dengan fibonacci retracement atau dengan indikator-indikator teknis lainnya. 

Kesimpulan

Inside bar adalah pola harga yang terdiri dari satu candle besar dan satu atau beberapa candle kecil. Ukuran candle kecil tersebut tidak lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan candle besar sebelumnya. Pola harga ini menunjukkan adanya konsolidasi harga jangka pendek dalam pasar sehingga trader disarankan untuk menunggu adanya breakout terlebih dahulu sebelum membuka posisi.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *