Selain dengan meminjam uang, perusahaan bisa mengumpulkan dana melalui right issue saham. Investor diberi opsi (namun tidak wajib) untuk membeli saham yang baru diterbitkan.
Artikel ini akan membahas apa itu right issue, cara kerjanya, serta dampaknya bagi investor.
Pengertian Right Issue Saham
Right Issue saham adalah hak yang diberikan oleh emiten kepada investor sebuah perusahan untuk mebaru yang dirilis oleh perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu yang telah ditentukan.
Tujuan dari penerbitan right issue selain untuk memenuhi peraturan BAPEPAM tentang hak-hak investor juga agar emiten mendapatkan dana segar baru yang bisa dimanfaatkan untuk operasi atau membayar utang perusahaan dengan lebih cepat. Maka dari itu, umumnya harga saham dalam mekanisme right issue cenderung lebih murah daripada harga saham di pasar sekunder.
Cara Kerja Right Issue
Umumnya perusahaan memberikan right issue kepada investor lamanya dengan menggunakan rasio. Misalnya, rasio right issue 1:2. Ini artinya, investor lama berhak membeli saham baru sebanyak dua kali lipat dibandingkan jumlah saham yang dia miliki saat ini.
Katakanlah D, founder dari PT. Maju Jaya Tunggal Semesta memiliki saham perusahaan tersebut sebanyak 1000 lembar. Maka, ketika PT. Maju Jaya Tunggal Semesta menerbitkan saham baru, D berhak membeli 2000 lembar begitupun seterusnya.
Harga saham baru yang ditawarkan melalui mekanisme HMETD ini umumnya juga lebih murah dibandingkan harganya ketika sudah dirilis ke investor publik. Dengan demikian, investor lama dapat membeli efek baru hingga menyamai atau melebihi persentase kepemilikan lamanya.
Biasanya perusahaan memberikan right issue kepada investor dengan skema rasio. Artinya, jika skema rasio yang ditetapkan adalah 1:2, maka investor yang punya saham lama di perusahaan tersebut akan ditawari 2 lembar saham tambahan.
Jadi semisal A punya saham sebanyak 1000 lembar di perusahaan X sementara perusahaan X akan menjual saham seri baru. Maka, A bisa membeli 2000 saham tambahan dari seri baru tersebut.
Right Issue bisa dilakukan oleh perusahaan apapun termasuk perusahaan yang baru akan IPO. Sebab, pastinya perusahaan yang baru akan IPO tersebut sudah memiliki investor entah itu investor perorangan maupun investor institusi sebelumnya.
Apabila Anda ditawari right issue saham oleh sebuah perusahaan, maka Anda berhak untuk membeli keseluruhan saham yang ditawarkan kepada Anda tersebut atau tidak membelinya sama sekali. Anda juga bisa menjual hak right issue tersebut kepada investor lain kecuali jika ada maklumat dari perusahaan bahwa right issue yang dirilis tidak bisa diperjualbelikan (non-renounceable rights).
Untung dan Rugi Right Issue
Bagi perusahaan, right issue akan memudahkan mereka untuk menjual saham sehingga ada kemungkinan saham yang mereka jual akan lebih cepat laris dan dana dari instrumen tersebut bisa segera dipakai untuk tujuan mereka.
Sesuai dengan hukum ekonomi, saham yang cepat laris atau overbooked harganya cenderung akan meningkat saat dijual di pasar sekunder. Akibatnya investasi di perusahaan tersebut juga akan tampak menguntungkan. Investasi yang tampak menguntungkan ini sekaligus dapat menjadi exposure perusahaan yang baru IPO kepada calon investor-investor baru.
Sementara itu, bagi investor lama right issue adalah kesempatan bagi investor tersebut untuk membeli saham tambahan dengan harga yang lebih murah. Seperti yang tertulis di atas, saham yang dijual saat right issue cenderung lebih murah agar bisa menarik minat investor lama.
Namun kekurangan right issue adalah jika investor lama membeli saham saat ditawari hak ini, maka nilai saham Anda akan terdilusi. Misalnya, A membeli saham perusahaan X dengan harga 1000 per lembar dan dia memiliki 1000 lembar. Lalu, saat right issue, dia membeli 2000 lembar harga masing-masing 800 per lembar.
Maka, rata-rata harga saham yang dimiliki A menurun dari yang awalnya 1000 per lembar (1.000.000:1000) menjadi 866 per lembar dengan perhitungan sebagai berikut:
Waktu pembelian | Harga | Jumlah | Biaya yang Dikeluarkan |
Awal | 1,000 | 1000 | 1000000 |
Saat Right Issue | 800 | 2000 | 1600000 |
Total | 2600000 | ||
Harga saham terdilusi | 866.6666667 |
Apabila perusahaan yang merilis right issue merupakan perusahaan yang baru IPO, risiko lain yang harus dihadapi oleh investor adalah ketidakpastian apakah harga saham perusahaan tersebut akan naik setelah dirilis di pasar sekunder atau bahkan akan turun.
Dalam beberapa kasus termasuk kasus Bukalapak, harga saham sebuah perusahaan tinggi saat IPO sebab overbooked namun setelah beberapa waktu dirilis di pasar sekunder harga saham tersebut merosot. Tentu hal seperti ini tidak diinginkan oleh investor lama yang membeli saham melalui right issue.
Dampak Right Issue
Right issue seperti pedang bermata dua, memiliki efek positif maupun negatif.
Dampak Positif
Berikut efek positif dari right issue:
1. Perusahaan mendapatkan dana segar dengan lebih cepat
Tujuan perusahaan menerbitkan saham baru adalah agar perusahaan tersebut mendapatkan tambahan dana dari investor. Dana ini kemudian bisa dipakai untuk berekspansi atau membayar utang.
Dengan menerbitkan right issue, perusahaan bisa mendapatkan dana investasi lebih cepat sebab yang membeli saham tersebut adalah investor-investor lama yang notabene sudah tahu kekurangan dan kelebihan perusahaan.
Untuk perusahaan yang baru saja IPO, penerbitan right issue dapat menjadi exposure tambahan untuk perusahaan. Exposure ini bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan yang baru IPO tersebut kepada calon investor baru sehingga investor baru mengira bahwa investasi di perusahaan yang baru IPO tersebut memiliki potensi keuntungan sebab banyak peminat.
2. Potensi keuntungan yang diperoleh investor meningkat
Dengan jumlah kepemilikan saham yang lebih banyak dan biaya yang dikeluarkan lebih murah daripada yang seharusnya, maka potensi keuntungan yang diperoleh oleh investor juga akan meningkat.
Ambil contoh Hybe Corporation. Perusahaan agensi yang menaungi BTS tersebut mulai masuk bursa efek (IPO) dengan harga 160.000 won per lembar saham dan saat ini, harga saham perusahaan tersebut menembus 330.000 won per lembar.
Apabila Y adalah investor lama perusahaan tersebut dan dia saat ini memiliki 3000 lembar saham. Anggap saja Y ketika Hybe Corporation IPO dia memiliki saham sebanyak 1000 lembar dengan total investasi 160 juta won dan ditawari right issue dengan membeli 2000 lembar saham dengan harga 150.000 per lembar. Maka, saat ini keuntungan yang dimiliki Y adalah:
Modal awal Y= 160.000 x 1000 = 160.000.000 won.
Modal Y untuk right issue = 150.000 x 2000= 300.000.000 won.
Nilai saham Y saat ini= 330.000 x 3000= 990.000.000 won.
Maka, keuntungan yang dimiliki Y adalah sebesar= 990.000.000- (160.000.000+300.000.000)= 530.000.000
Jika saat ditawari right issue Y menolak dan memilih membeli saham dengan harga normal, maka keuntungan Y saat ini dengan asumsi jumlah saham yang sama adalah sebesar 510 juta won saja.
Dampak Negatif
Membeli saham dari right issue tidak melulu berarti keuntungan. Tidak jarang perusahaan merilis right issue dengan tujuan membayar utang dan tidak jarang juga harga saham perusahaan setelah IPO justru melorot.
Akibatnya, saham perusahaan tersebut cenderung susah dijual saat sudah rilis di pasar sekunder dan harganya semakin turun. Oleh sebab itu, sebelum membeli saham melalui mekanisme ini, pastikan Anda mengetahui benar-benar kondisi fundamental dan teknikal perusahaan tersebut.
Right issue memang hak yang berpotensi menguntungkan investor lama sebuah perusahaan. Namun, keputusan untuk membeli saham melalui mekanisme ini tetap harus melalui pertimbangan dan analisis yang matang