Lompat ke konten
Daftar Isi

Take Home Pay: Cara Menghitung & Perbedaannya dengan Gaji Pokok

take home pay

THP atau take home pay merupakan terminologi umum yang sering digunakan dalam konteks kompensasi dan manfaat karyawan. Namun, bagi karyawan baru, istilah ini sering kali disalah artikan sebagai gaji pokok. Padahal, THP dan gaji pokok, memiliki makna yang berbeda.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang apa itu THP, pengertiannya, cara perhitungannya, dan contoh perhitungannya. Penting bagi pengusaha untuk memahami hal ini bukan hanya sebagai materi sosialisasi, tetapi juga sebagai kewajiban dalam menyampaikan informasi kepada karyawan melalui slip gaji bulanan.

Apa Itu Take Home Pay?

Take Home Pay (THP) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seorang individu setelah semua pemotongan dan pemotongan pajak telah diperhitungkan dari gaji bruto atau total pendapatan. Take Home Pay artinya secara harfiah adalah penghasilan yang dibawa pulang. Dalam konteks penggajian, THP adalah jumlah uang yang benar-benar diterima oleh seorang karyawan setelah dipotong pajak penghasilan, kontribusi ke program kesejahteraan, dan potongan lainnya yang diperlukan.

THP merupakan jumlah uang yang sebenarnya tersedia bagi karyawan untuk digunakan setelah semua kewajiban pajak dan potongan lainnya telah dilakukan. Ini adalah jumlah yang sebenarnya bisa dibawa pulang atau diinvestasikan setelah memperhitungkan semua biaya yang terkait dengan pekerjaan.

Perlu dicatat bahwa THP dapat bervariasi antara individu berdasarkan kondisi keuangan mereka, jumlah potongan pajak yang dikenakan, serta kontribusi ke program-program kesejahteraan atau pensiun. Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang THP penting bagi setiap karyawan untuk merencanakan keuangan mereka dengan tepat.

THP tidak selalu setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), karena UMP adalah standar minimum yang diatur oleh pemerintah untuk membantu menetapkan tingkat bayaran yang layak bagi pekerja, sedangkan THP bergantung pada faktor-faktor seperti jumlah jam kerja, jenis pekerjaan, dan potongan pajak individu.

Perbedaan Take Home Pay dan Gaji Pokok

Seperti yang sudah sekilas dijelaskan, THP dan gaji pokok pada dasarnya berbeda. Berikut penjelasannya!

1. Konsep dasar

Perbedaan kedua istilah terletak pada konsep dasar. Gaji pokok adalah jumlah uang yang telah disepakati antara karyawan dan pengusaha sebagai imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan sebelum pemotongan pajak atau pemotongan lainnya. Sementara itu, THP adalah jumlah uang yang benar-benar diterima oleh karyawan setelah dipotong pajak penghasilan, kontribusi ke program kesejahteraan, dan potongan lainnya yang diperlukan dari gaji pokok.

2. Pengaruh pajak dan potongan

Perbedaan selanjutnya terletak pada pengaruh pajak dan potongan. Gaji pokok adalah jumlah uang yang ditetapkan sebelum potongan pajak penghasilan dan potongan lainnya diperhitungkan, sedangkan THP adalah jumlah uang yang tersedia bagi karyawan setelah semua pemotongan dan pemotongan pajak telah diperhitungkan. Sehingga, THP bisa lebih rendah dari gaji pokok setelah pemotongan pajak dan potongan lainnya diperhitungkan.

3. Perbedaan dalam penggunaan

Terakhir, gaji pokok dan THP gaji berbeda dalam penggunaanya. Gaji pokok adalah dasar untuk perhitungan pendapatan karyawan, sementara THP adalah jumlah uang yang sebenarnya diterima oleh karyawan untuk digunakan atau disimpan setelah semua potongan telah dilakukan. THP merupakan jumlah uang yang benar-benar bisa dibawa pulang atau diinvestasikan setelah memperhitungkan semua biaya terkait dengan pekerjaan.

Komponen dalam Take Home Pay

Take Home Pay (THP) terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk:

1. Gaji Pokok: Ini adalah jumlah uang yang disepakati antara karyawan dan pengusaha sebagai imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan sebelum pemotongan pajak atau pemotongan lainnya.

2. Pemotongan Pajak Penghasilan: Jumlah pajak yang dipotong dari gaji pokok karyawan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku di wilayah tersebut. Pemotongan ini dapat berbeda tergantung pada jumlah pendapatan karyawan dan status perpajakan mereka.

3. Potongan Program Kesejahteraan: Ini termasuk kontribusi ke program-program seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan program pensiun yang diambil secara otomatis dari gaji karyawan.

4. Pemotongan Lainnya: Ada juga potongan lain yang mungkin termasuk dalam THP, seperti kontribusi ke rencana tabungan karyawan, premi asuransi tambahan, atau potongan untuk pinjaman karyawan.

Setelah semua komponen tersebut dipotong dari gaji pokok, sisa uang yang diterima oleh karyawan adalah THP, yaitu jumlah yang benar-benar diterima dan tersedia bagi karyawan untuk digunakan atau disimpan setelah semua potongan telah dilakukan. 

Cara Menghitung Take Home Pay

Berikut adalah rumus umum untuk menghitung Take Home Pay (THP) dengan menggunakan beberapa variabel:

THP = Gaji Bruto – Pajak Penghasilan – Potongan Kesejahteraan – Potongan Lainnya

Di mana:

– THP adalah Take Home Pay, jumlah uang yang benar-benar diterima oleh karyawan.

– Gaji Bruto adalah jumlah gaji pokok sebelum potongan atau pajak dikenakan.

– Pajak Penghasilan adalah jumlah pajak yang dipotong dari gaji bruto berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

– Potongan Kesejahteraan adalah total potongan untuk program-program kesejahteraan seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau program persiapan dana pensiun.

– Potongan Lainnya adalah total potongan lainnya seperti kontribusi ke rencana tabungan karyawan atau premi asuransi tambahan.

Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat menghitung THP dengan memasukkan nilai-nilai yang sesuai untuk masing-masing variabel.

Contoh Perhitungan Take Home Pay

Berikut adalah dua contoh perhitungan Take Home Pay (THP) dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya:

Contoh 1:

Seorang karyawan memiliki gaji bruto sebesar Rp 10.000.000 per bulan. Pajak penghasilannya sebesar 10% dari gaji bruto. Dia juga memiliki potongan untuk asuransi kesehatan sebesar Rp 500.000 per bulan.

THP = Gaji Bruto – Pajak Penghasilan – Potongan Kesejahteraan 

THP = 10.000.000 – (0.1 * 10.000.000) – 500.000 

THP = 10.000.000 – 1.000.000 – 500.000 

THP = 8.500.000

Jadi, THP karyawan tersebut adalah Rp 8.500.000 per bulan.

Contoh 2:

Seorang karyawan memiliki gaji bruto sebesar Rp 15.000.000 per bulan. Pajak penghasilannya sebesar 20% dari gaji bruto. Dia juga memiliki potongan untuk program pensiun sebesar Rp 1.000.000 per bulan.

THP = Gaji Bruto – Pajak Penghasilan – Potongan Kesejahteraan

THP = 15.000.000 – (0.2 * 15.000.000) – 1.000.000 

THP = 15.000.000 – 3.000.000 – 1.000.000 

THP = 11.000.000

Jadi, THP karyawan tersebut adalah Rp 11.000.000 per bulan.

Dalam kedua contoh ini, THP dihitung dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya dengan memasukkan nilai-nilai yang sesuai untuk masing-masing variabel.

Nah, berikut di atas merupakan penjelasan lengkap mengenai Take Home Pay. Dengan memahami cara menghitung Take Home Pay (THP) dan memahami perbedaannya dengan gaji pokok, karyawan dapat lebih baik merencanakan keuangan mereka dan memahami jumlah uang yang sebenarnya tersedia bagi mereka setiap bulan. 

Penting bagi karyawan untuk memahami bahwa THP adalah jumlah uang yang sebenarnya dapat mereka bawa pulang setelah dipotong pajak dan potongan lainnya, sementara gaji pokok adalah jumlah yang disepakati sebelum potongan. Dengan demikian, pemahaman yang jelas tentang THP dapat membantu karyawan mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif dan membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan anggaran dan investasi.

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota A'yun adalah mahasiswa Ekonomi di UPN Veteran Yogyakarta yang senang menulis topik-topik seputar literasi finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *