Lompat ke konten
Daftar Isi

Teori Elliot Wave: Pengertian, Interpretasi, Cara Kerja

Teori elliot wave

Terdapat 3 faktor penting yang menentukan kesuksesan seorang trader forex, yaitu uang (money), emosi atau psikologi (mind), dan analisis (method). Seorang trader yang sukses adalah trader yang bisa mengatur dan menyeimbangkan ketiga faktor tersebut. 

Ralph Nelson Elliott pada dekade tahun 1930-an melakukan analisis data saham selama 75 tahun dengan menggabungkan dua diantara tiga faktor di atas yaitu psikologi dan method menjadi sebuah metode analisis yang menarik. Hipotesisnya sederhana yaitu “bagaimana psikologi trader bisa mempengaruhi harga”, tapi hasil analisisnya terus digunakan hingga kini dan bahkan dianggap sebagai salah satu teori forecasting harga yang cukup akurat. 

Lantas, apakah yang dimaksud dengan teori Elliot Wave dan bagaimana teori ini digunakan untuk memperkirakan pergerakan harga forex? Simak pembahasannya berikut ini:

Pengertian Teori Elliot Wave

Teori elliot wave adalah teori yang dikembangkan oleh Ralph Nelson Elliott pada dekade tahun 1930-an setelah beliau meneliti pergerakan harga saham di pasar modal Amerika Serikat dalam periode 75 tahun. 

Beliau menyimpulkan bahwa pergerakan kurva saham selalu terjadi berulang-ulang akibat adanya usaha trader untuk mengambil keuntungan dari trend dan menghindari kerugian. Akibatnya, akan terjadi pengulangan pada kurva pergerakan harga saham sehingga, harga instrumen investasi tersebut bisa diprediksi dengan meneliti dan mengidentifikasi pola pengulangan kurvanya. 

Teori ini mulai terkenal pada tahun 1935 ketika Elliott berhasil memprediksi tingkat penurunan harga saham dengan cukup akurat. Sejak saat itu, Elliott wave banyak digunakan oleh para manajer investasi dan praktisi pasar modal lainnya. Meskipun demikian, beliau menekankan bahwa hasil analisis ini hanyalah sebuah perkiraan dan bukan kepastian sehingga masih membutuhkan analisis teknis yang lainnya. 

Cara Kerja Elliot Wave

Dalam teori elliot wave, kurva pergerakan harga aset dibagi menjadi dua yaitu motive atau impulsive wave dan corrective wave. Motive wave adalah gelombang pergerakan harga yang membangun sebuah trend sementara corrective wave adalah gelombang pergerakan harga yang mengoreksi trend pergerakan harga tersebut. 

Impulsive wave dilambangkan dengan nomor 1,2,3,4, dan 5 sedangkan corrective wave dilambangkan dengan huruf a,b,c. Analisis elliot wave bisa digunakan untuk menganalisis pergerakan harga dalam periode berapapun. Hanya saja akan terdapat banyak elliot wave dalam skala yang lebih kecil apabila Anda menggunakan teknik ini untuk periode yang lebih panjang.

Pola

Gambar 1: Pola gelombang Elliot wave (Sumber: Elliott Wave Forecast)
Gambar 1: Pola gelombang Elliot wave (Sumber: Elliott Wave Forecast)

Pada gambar 1, gelombang yang diberi nomor 1,3 dan 5 adalah impulse wave atau motive wave besar. Ketiga gelombang tersebut masing-masing dibagi menjadi 5 sub gelombang yang lebih kecil dengan label (i), (ii), (iii), (iv) dan (v). 

James Chen dalam laman Investopedia menyebutkan bahwa, sebuah rangkaian gelombang bisa disebut sebagai gelombang impuls dari elliott wave apabila:

  1. Selisih antara gelombang 1 dan 2 tidak mencapai 100%.
  2. Gelombang yang ketiga bukan merupakan gelombang yang terpendek di antara gelombang 1,3 dan 5.
  3. Gelombang keempat tidak boleh lebih rendah (saat bearish) maupun lebih tinggi (saat bullish) dibandingkan gelombang ketiga.

Apabila salah satu di antara tiga syarat di atas tidak terpenuhi, maka gelombang yang Anda gambar tidak termasuk impuls wave. 

Adapun gelombang 2 dan 4 adalah gelombang koreksi yang berada di dalam sebuah impuls wave sementara, gelombang a, b, c adalah gelombang yang menunjukkan koreksi dari impuls wave besar yang telah terjadi sebelumnya.

Interpretasi Elliot Wave

Pola 1,2,3,4,5 dalam elliott wave dapat diinterpretasikan bahwa harga aset dalam periode waktu tertentu sedang membentuk trend. Setelah gelombang kelima muncul, mulai ada pembentukan trend baru yang sama kuatnya dengan munculnya corrective wave A,B,C.

Seiring dengan perkembangan zaman, teori ini masih digunakan. Hanya saja terdapat beberapa penyesuaian mengingat saat ini sudah ada expert advisor atau robot trading dalam forex yang siap membantu mengurangi faktor psikologi saat trading. 

Penyesuaian tersebut adalah pengurangan nomor gelombang impuls elliot wave dari 5 menjadi 3. Menurut lembaga penelitian analisis teknis elliottwave-forecast.com, hal ini terjadi karena pada kondisi pasar saat ini, gelombang impuls cenderung selesai pada gelombang ketiga lalu membentuk gelombang koreksi (corrective wave). 

Selain perubahan dari 5 gelombang menjadi 3, perubahan lain yang terjadi pada penerapan teori ini adalah cara menggunakannya. Jika dulu Anda harus menggambar elliot wave secara manual, kini Anda sudah bisa menggunakan menu zig-zag pada platform metatrader untuk menggambar garis ini sehingga yang perlu Anda lakukan saat ini hanyalah menginterpretasikannya dan memanfaatkannya untuk menyusun keputusan trading yang menguntungkan. 

Hubungan Elliot Wave dan Fibonacci

Salah satu cara memanfaatkan elliot wave untuk keputusan trading forex yang menguntungkan adalah dengan mengkombinasikannya dengan fibonacci retracement. Fibonacci retracement adalah indikator teknis yang memanfaatkan bilangan dan rasio fibonacci untuk menggambar garis batas atas dan batas bawah yang responsif terhadap pergerakan harga. 

Dengan mengkombinasikan elliot wave dengan indikator teknis ini, Anda akan jadi tahu berapa penurunan atau kenaikan harga aset tersebut dari satu gelombang ke gelombang yang lain. Akibatnya, Anda bisa memutuskan kapan harus membeli currency pairs impian dan kapan harus menjualnya. 

Peneliti dalam elliottwave-forecast.com menyebutkan bahwa biasanya hubungan antara kedua indikator teknis ini adalah sebagai berikut:

  • Nilai gelombang kedua biasanya sekitar 50%, 61.8%, 76.4%, or 85.4% dari gelombang 1.
  • Nilai gelombang ketiga umumnya 161.8% lebih besar  atau lebih kecil (tergantung trend yang terbentuk) dari gelombang 1
  • Nilai gelombang keempat biasanya berkisar antara 14.6%, 23.6%, or 38.2% dari nilai gelombang 3.
  • Nilai gelombang kelima umumnya bervariasi antara 1.236 – 1.618% dari nilai gelombang 4, setara dengan nilai gelombang 1 atau 61.8% dari hasil penambahan nilai gelombang 1 dan gelombang 3. 

Contoh Elliot Wave Dalam Pasar Forex

Gambar 2: Contoh penerapan elliot wave dalam trading forex. (Sumber: YouTube)
Gambar 2: Contoh penerapan elliot wave dalam trading forex. (Sumber: YouTube)

Dalam gambar 2 di atas terlihat bagaimana pola gelombang ini bisa diaplikasikan pada trading forex. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada pola elliot wave pada pergerakan nilai tukar pound sterling (GBP) terhadap dolar Amerika (USD) harian. Masing-masing gelombang elliot memiliki sub gelombang yang bisa terjadi pada periode analisis yang lebih pendek. 

Apabila Anda mengkombinasikan analisis gelombang ini dengan fibonacci retracement, maka gambar diatas akan dilengkapi dengan beberapa garis horizontal aneka warna yang menunjukkan rasio fibonacci. Perpaduan antara kedua indikator ini bisa Anda pakai untuk menentukan entry level, exit level, dan take profit level. Selamat mencoba. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *