Lompat ke konten
Daftar Isi

5 Tips Agar Tidak Rugi Terus Main Saham

5 tips agar tidak rugi terus main saham

Investasi saham tak ubahnya dengan bisnis pada umumnya. Berbeda dengan bisnis pada umumnya, barang yang dijual dan dibeli seringkali tidak tampak nyata dan hanya terpampang di layar monitor saja. Namun demikian, sama seperti bisnis lainnya, investasi saham juga punya risiko kerugian. 

Sesekali merugi di pasar saham adalah hal yang biasa. Namun, bagaimana jika Anda harus cut loss berkali-kali sehingga Anda juga merugi berkali-kali? Berikut ini 5 tips agar tidak rugi terus main saham.

1. Ingat Bahwa Saham Adalah Investasi Jangka Panjang

Banyak investor retail baru yang mengira bahwa investasi saham dapat menghasilkan keuntungan besar dalam jangka waktu pendek. Pemahaman seperti ini tentu saja tidak benar. Sekali lagi, investasi saham itu sama seperti bisnis pada umumnya, untuk mendapatkan keuntungan besar juga perlu waktu lama dan kerja keras. 

Bahkan banyak ahli keuangan menyarankan investasi saham hanya untuk memenuhi kebutuhan yang di target untuk 5 tahun kedepan atau lebih sementara untuk keperluan lain yang jangka waktunya lebih pendek disarankan untuk berinvestasi pada aset lain seperti reksa dana atau obligasi. 

Oleh sebab itu saat akan menjual atau membeli saham, pertimbangkan lagi apakah saham ini dalam jangka waktu panjang akan naik atau justru turun. Sekiranya berpotensi naik, maka lebih baik Anda pegang dulu. 

Menurut NerdWallet sebagaimana dinukil oleh RHB Sekuritas Indonesia, umumnya penurunan harga saham hanya akan terjadi selama 13 bulan sebelum pada akhirnya pasar modal mulai menggeliat kembali. 

2. Jangan Terpancing Fear of Missing Out (FOMO)

Faktor emosi memainkan peran penting dalam menjadi seorang trader saham yang baik. Semakin Anda mampu bersikap tenang dan berpikir jernih, maka semakin besar pula peluang Anda meraih kesuksesan. 

Hal ini karena saham adalah aset yang harganya bisa naik dan turun tajam hanya dalam beberapa menit saja sehingga apabila Anda tidak mampu berpikir jernih dan terjebak dalam sikap takut ketinggalan atau fear of missing out (FOMO), bisa jadi Anda akan segera mengambil tindakan impulsif entah itu dengan menjual saham karena takut rugi atau membeli aset tersebut karena takut ketinggalan. 

Padahal, untuk membeli satu lembar saham saja sebenarnya diperlukan analisis teknikal dan fundamental yang matang dan tidak bisa dilakukan secara impulsif. Jika Anda melakukan kebijakan yang impulsif, tidak menutup kemungkinan Anda akan melewatkan momen-momen terbaik yang justru memberi keuntungan besar. 

3. Terapkan Strategi Stop Loss Yang Baik

Strategi stop loss adalah salah satu strategi penting untuk menghindari kerugian dalam investasi saham. Stop loss adalah strategi membatasi kerugian baik ketika membeli atau menjual saham. Tanpa strategi stop loss yang baik, tidak menutup kemungkinan Anda akan kehilangan seluruh modal investasi. 

Terdapat 3 metode stop loss yaitu stop loss manual, stop loss otomatis dan trailing stop loss. Stop loss manual adalah metode stop loss ketika Anda secara langsung menjual atau membeli saham yang harganya tidak sesuai dengan target. Stop loss otomatis adalah ketika software trading yang Anda gunakan secara otomatis menjual atau membeli saham sesuai dengan perintah yang telah Anda masukkan sebelumnya. 

Trailing stop loss adalah versi terbaru dari stop loss otomatis. Hanya saja dalam trailing stop loss, yang menjadi acuan persentase kerugian adalah harga terbaru dari aset tersebut. Misalnya Anda membeli saham A dengan harga 3000 per lembar dan maksimal kerugian 10%. Artinya, ketika harga menyentuh 2700, software otomatis menjual saham A milik Anda.

Ketika harga naik jadi 3300, saham baru dijual jika harganya menyentuh 2970. Namun, jika harga turun 2900, saham A milik Anda langsung dijual ketika harga menyentuh 2700 saja. 

Kerugian terus menerus pada investasi saham bisa jadi disebabkan Anda kurang teliti atau tidak berani dalam menerapkan strategi ini. Kalau Anda tidak berani cut loss untuk satu saham yang Anda miliki, coba lihat saham lain yang ada di dalam portofolio Anda. Jika ada saham-saham lain yang bisa menutupi kerugian dari cut loss tersebut, jual saja saham yang merugi. 

4. Evaluasi Kerugian

Kerugian dalam bisnis dan investasi adalah hal yang biasa. Tinggal bagaimana para pebisnis dan investor mengambil pelajaran atas kerugian tersebut. Disinilah peran penting sebuah kegiatan yang bernama evaluasi. 

Jika Anda mengalami satu atau dua kali kerugian, coba periksa lagi apa penyebab kerugian saham tersebut. Secara garis besar, investasi saham bisa merugi jika pergerakan harga tidak sesuai dengan yang diharapkan investor.

Tugas Anda sebagai seorang investor adalah menjawab mengapa pergerakan harga saham tersebut tidak sesuai target Anda? Apakah hal ini terjadi karena:

  1. Anda buru-buru menjual saham tersebut sehingga melewatkan potensi penting (FOMO). 
  2. Ada kondisi ekonomi besar yang menyebabkan saham tersebut atau keseluruhan pasar melemah. 
  3. Analisis fundamental dan teknikal yang kurang baik. 
  4. Performa perusahaan yang menurun. 
  5. Adanya sentimen negatif terhadap perusahaan. 

Setelah Anda menemukan penyebab utamanya, silahkan Anda ambil solusi. Misalnya, jika kerugian diakibatkan analisis fundamental dan teknikal yang kurang baik, maka untuk mengatasinya, Anda perlu belajar lagi dan menerapkan hasil pembelajaran tersebut ke pasar secara langsung. 

Bisa jadi pasar saham melemah karena force majeure seperti pandemi. Selanjutnya Anda bisa menjual saham tersebut dengan jual rugi (cut loss) atau tetap menunggu sampai pasar kembali pulih.

Terkadang sumber kerugian bisa datang dari hal yang tidak Anda kira sebelumnya. Bisa saja Anda merugi karena tidak menggunakan sekuritas dengan fee termurah, atau karena menggunakan data yang tidak diperbarui dengan cepat.

5. Susun Ulang Trading Plan

Tips agar rugi terus main saham terakhir adalah susun ulang dan perbaiki trading plan Anda. Trading plan adalah sistem atau dokumen perencanaan yang umumnya diterapkan dalam trading. Namun, sebelum investasi investor juga bisa membuat perencanaan ini. 

Misalnya, dengan menuliskan saham apa saja yang ingin dibeli, hasil analisis teknis dan fundamental saham dan tujuan pembelian saham-saham tersebut. Trading plan penting untuk menjaga investor agar tetap konsisten dengan keputusan yang diambil serta terhindar dari FOMO. 

Setelah mengevaluasi mengapa Anda bisa terus rugi saat investasi saham, sebaiknya Anda menyusun dan memperbaiki isi dokumen ini supaya tidak terjadi kerugian-kerugian yang selanjutnya. 

Lalu, aplikasikan strategi yang telah Anda tulis ulang dan terus evaluasi dan perbaiki lagi. Tentunya untuk menyusun ulang dan mengaplikasikan trading plan baru ini, Anda perlu pengetahuan tambahan, kedisiplinan serta kesabaran juga. 

Nah, itu tadi 5 tips agar tidak rugi terus main saham. Untuk menghindari beban kerugian yang lebih berat, jangan gunakan uang panas untuk berinvestasi, jangan memilih aset investasi yang memiliki tingkat risiko lebih tinggi daripada yang bisa Anda toleransi. 

Investasi yang baik bukan investasi yang mampu menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi investasi yang baik adalah investasi yang telah dipilih investor sesuai dengan risiko dan tujuan masing-masing investor tersebut.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *