Pembelian saham bisa dilakukan secara online. Minimal deposit yang perlu disetor mulai dari Rp100.000. Karena sangat mudah, investor pemula bisa mulai bermain di pasar modal Indonesia maupun luar negeri dengan modal kecil.
Memilih aplikasi jual beli saham online dan broker yang tepat merupakan hal penting yang krusial untuk diperhatikan investor. Selain itu, memilih saham dengan kualitas bagus juga krusial dalam menentukan kesuksesan investasi.
Berikut cara membeli saham secara online yang mudah dilakukan oleh pemula.
1. Tentukan gaya investasi
Sebelum melakukan jual beli saham, pahami terlebih dahulu gaya investasi saham yang cocok bagi Anda.
Berikut adalah beberapa tipe investor yang mungkin cocok dengan preferensi Anda:
- Tipe yang senang melakukan riset saham dan menganalisis pasar modal.
- Tipe yang tidak ingin menghabiskan banyak waktu dalam analisis.
- Tipe yang tertarik dengan perusahaan-perusahaan dalam sektor tertentu.
- Tipe yang kurang menyukai angka-angka dan rasio keuangan.
- Tipe yang memiliki beberapa jam dalam seminggu untuk melakukan analisis saham.
Apa pun gaya yang cocok untuk Anda, terdapat berbagai pilihan berinvestasi yang bisa Anda ambil. Namun, strategi yang dipilih juga harus cocok dengan gaya yang ditentukan.
Jika suka melakukan investasi aktif, belilah saham individu yang menurut Anda akan berperforma baik. Namun, sebaiknya tidak setengah-setengah melakukannya. Anda harus melakukan analisis terhadap setiap emiten yang dipantau, karena kondisi bisnis dapat berubah setiap saat.
Jika tidak mempunyai waktu untuk melakukan analisis, tidak masalah. Belilah ETF (mirip reksa dana) atau Index Funds yang merupakan campuran dari berbagai saham top sehingga risiko Anda dapat menjadi minimal. Mempunyai banyak kesamaan dengan reksa dana, meskipun dikelola secara pasif, bukan berarti performanya menjadi buruk. Bahkan, performanya sering sekali berada di atas saham individual.
Selain itu, pilih juga sektor yang Anda sukai. Bisa jadi hanya merasa nyaman memiliki instrumen investasi di sektor consumer goods, sementara beberapa orang nyaman berspekulasi di emiten teknologi yang baru berdiri. Tidak ada yang baik yang benar, yang ada hanyalah yang cocok dengan gaya investasi.
2. Tentukan seberapa banyak ingin membeli saham
“Seberapa banyak” di sini bukan berarti jumlah uang yang akan disisihkan. Namun, berapa banyak proporsi dari uang Anda yang akan digunakan untuk membeli saham.
Anda dapat menerapkan Aturan 110 untuk menentukan persentase kekayaan yang akan diinvestasikan dalam pasar modal. Caranya, kurangi usia Anda dari angka 110, dan hasilnya merupakan persentase yang disarankan untuk dialokasikan dalam saham.
Contohnya, jika Anda berusia 25 tahun, maka 110 – 25 = 85. Jadi, alokasikan 85% dari anggaran Anda untuk investasi agresif. Untuk sisa dana, pertimbangkan untuk menempatkannya dalam instrumen investasi yang lebih aman seperti deposito, reksa dana pasar uang, atau obligasi.
Seiring dengan berjalannya waktu, alokasi anggaran pada saham sebaiknya dikurangi. Hal ini dikarenakan saat sudah tua, Anda tidak dapat menunggangi volatilitas yang terkadang buas. Pada umur uzur, prioritas utama adalah memelihara dana pensiun, bukan menumbuhkannya. Karenanya, alokasi pada saham bukanlah menjadi sesuatu yang atraktif lagi.
Bukan sesuatu yang aneh jika pasar turun 30% dalam setahun. Penurunan tajam tersebut bisa mengganggu terjaminnya masa pensiun Anda. Jika sudah mendekati umur pensiun, penempatan investasi di obligasi lebih menarik karena risikonya lebih kecil.
Sementara jika umur sekarang masih muda, Anda memiliki waktu 20-50 tahun untuk menunggangi volatilitas pasar saham. Anda dapat merealisasi keuntungan dari investasi jangka panjang. Harga yang naik turun dengan tajam tidak akan terlalu mengganggu kualitas hidup, karena dalam jangka panjang Anda akan memperoleh keuntungan.
Hal penting lainnya adalah jangan gunakan uang panas untuk jual beli saham. Hanya gunakan uang yang tidak akan Anda gunakan dalam 5 tahun ke depan.
Selain itu, jangan sentuh dana darurat untuk membeli saham. Pasar saham sangat volatil, sementara dana darurat harus selalu tersedia jika ada kejadian yang tidak diharapkan terjadi. Adalah hal yang sangat buruk jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan Anda tidak dapat menanganinya karena pasar saham sedang mengalami penurunan.
3. Pelajari ilmu saham
Jangan membeli saham seperti ayam tanpa kepala. Berinvestasi tanpa pengetahuan yang memadai merupakan kesalahan yang umum dilakukan oleh investor pemula. Sangat disayangkan apabila uang yang telah Anda kumpulkan melalui kerja keras hilang begitu saja akibat ketidaktahuan mengenai pasar modal.
Belajarlah mengenai saham di situs-situs investasi seperti Investbro, Investopedia, Nerdwallet, dan lainnya. Minimal, Anda dapat menganalisis saham dari segi fundamental. Tidak harus menguasai teknikal, namun setidaknya Anda mesti bisa membaca laporan keuangan perusahaan.
Ketahui istilah fundamental saham dasar seperti rasio P/E, PBV, ROE, dll. Dengan menguasai istilah-istilah tersebut, Anda dapat melakukan analisa terhadap laporan keuangan dari emiten dengan lebih mudah.
Dalam berpartisipasi di pasar modal, memiliki ilmu yang banyak adalah kunci. Investasi saham tidak boleh dilakukan dengan sembrono. Setiap keputusan membeli saham harus didasari logika dan pertimbangan matang.
Baca buku-buku investasi seperti The Intelligent Investor oleh Benjamin Graham atau Invested oleh Danielle Town. Dengan membaca buku-buku tersebut, pengetahuan Anda tentang saham dan pasar modal dapat menjadi lebih luas. Anda bisa lebih memahami apa yang menjadi mindset seorang investor dalam menanamkan modal.
Hasilnya, Anda dapat merasa yakin bahwa Anda telah berinvestasi di perusahaan yang mempunyai prospek yang baik. Dengan strategi yang baik, Anda dapat menangkap keuntungan jangka panjang dari investasi saham.
4. Buka akun virtual trading sebelum membeli saham
Sebelum membeli saham secara nyata, ada baiknya Anda mencoba untuk membuka akun “virtual trading”. Anda akan diberikan modal dalam bentuk uang mainan, yang dapat dibelikan saham yang didasarkan dari dunia nyata. Harganya juga mengikuti harga di dunia nyata.
Semuanya identik dengan trading yang asli, perbedaannya hanya di modal uang “mainan”.
Terdapat banyak aplikasi simulasi trading saham online yang dapat Anda gunakan untuk belajar. Untuk pasar lokal, Investbro merekomendasikan aplikasi saham online Stockbit.
Dengan berpartisipasi di virtual trading, Anda dapat menjadi lebih mengerti seluk-beluk dunia saham. Sehingga, jika kemudian memutuskan untuk berpartisipasi di dunia nyata, Anda sudah memiliki modal pengetahuan yang dapat meminimalisir kesalahan.
Lakukan jual beli di akun virtual selama minimal 1 bulan, agar Anda terbiasa dengan naik turunnya harga saham. Perhatikan juga diskusi tentang berbagai emiten dan analisa dari pengguna lain. Hasilnya, pemahaman Anda terhadap perusahaan yang diminati dapat bertambah sebelum membeli secara nyata.
5. Pilih sekuritas dan broker saham
Untuk membeli saham Anda membutuhkan sekuritas sebagai perantara di pasar modal. Jika merasa sudah yakin dengan kemampuan Anda dalam investasi saham, langkah selanjutnya adalah memilih sekuritas.
Sekuritas adalah broker yang mengeksekusi order Anda ke bursa efek. Tugas mereka adalah menjadi penghubung antara Anda dan sistem Bursa Efek Indonesia.
Setiap perusahaan sekuritas mempunyai fitur, aplikasi beli saham, biaya transaksi, dan deposit awal yang berbeda-beda.
Dari segi biaya transaksi, tidak terlalu banyak perbedaan. Biasanya berkisar antara 0,15% hingga 0,20% untuk membeli dan 0,25% hingga 0,30% untuk menjual. Jika Anda adalah trader aktif, maka perbedaan kecil ini akan terasa dalam jangka waktu panjang. Namun, jika Anda adalah investor jangka panjang, perbedaan biaya ini tidak akan terlalu berpengaruh.
Pilihlah sekuritas yang sesuai dengan preferensi Anda sendiri, yang aplikasi-nya dapat dipahami dengan mudah, dan minimal deposit yang sesuai dengan kemampuan Anda. Tidak ada sekuritas yang secara jelas lebih baik dari lainnya. Perbedaannya juga minim dari segi fitur.
Jika bingung memilih perusahaan broker yang terpercaya, ikuti rekomendasi sekuritas terbaik yang sudah kami susun untuk menjadi panduan dalam menentukan pilihan Anda dalam membeli saham.
Berikut adalah daftar perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK:
Untuk masalah user interface, Stockbit adalah aplikasi yang paling bersahabat untuk pemula. Sekuritas lainnya yang terkenal adalah:
Namun, di tutorial ini, Investbro akan menggunakan aplikasi Adroid BIONS dari BNI Sekuritas.
6. Registrasi sekuritas saham
Langkah berikutnya adalah mendaftar pada perusahaan sekuritas saham pilihan Anda.
Beberapa perusahaan sekuritas menawarkan pendaftaran secara online, sementara beberapa broker lainnya mengharuskan Anda untuk mendaftar secara offline dengan mengunjungi kantor mereka.
Apabila Anda mendaftar secara langsung di kantor, Anda biasanya akan bertemu dengan manajer investasi yang akan menjadi penanggung jawab Anda. Keuntungannya adalah Anda dapat berdiskusi langsung dengan manajer investasi tersebut dan mendapatkan panduan untuk memulai investasi.
Syarat registrasi sekuritas saham umumnya:
- KTP
- NPWP
- Buku tabungan
Pastikan Anda memiliki ketiganya sebelum mengajukan permohonan. Selain itu, siapkan juga data lengkap mengenai diri Anda jika dibutuhkan oleh perusahaan broker.
Untuk tahap ini, proses pendaftaran biasanya memakan waktu berkisar antara 1 hari hingga 2 minggu, tergantung dari sekuritas yang Anda pilih. Sementara pengajuan diproses, gunakan waktu yang ada untuk belajar saham lebih dalam.
Jika permohonan disetujui, Anda akan diberikan akses untuk melakukan jual beli saham.
7. Registrasi Rekening Dana Nasabah
Dalam jual beli saham, dana investasi tidak akan ditempatkan pada rekening yang Anda gunakan sehari-hari. Namun, pihak perusahaan sekuritas akan memberikan rekening khusus untuk aktivitas trading saham. Akun itu dinamai Rekening Dana Nasabah (RDN).
Biasanya, saat mendaftar sekuritas, Anda akan ditawarkan untuk membuat RDN secara berbarengan. Misalnya, jika melakukan registrasi di BNI Sekuritas, maka sebaiknya RDN juga ditempatkan di BNI agar transaksi dapat diproses lebih cepat.
Rekening dana nasabah tidak hanya boleh dipergunakan untuk jual beli saham, namun juga bisa digunakan untuk membeli reksa dana dan deposito. RDN juga tidak dikenakan biaya administrasi bulanan, saldo minimum, dan biaya dormant account layaknya rekening biasa.
8. Deposit dana ke RDN
Setelah seluruh proses registrasi selesai, Anda akan diberikan akses untuk melakukan deposit ke Rekening Dana Nasabah (RDN). Jadi, semua dana harus bersumber dari rekening saham tersebut. Dividen yang Anda dapatkan juga akan ditransfer ke sana.
Temukan norek dari RDN di aplikasi sekuritas yang Anda miliki.
Lakukan transfer dana dari rekening utama Anda ke RDN yang sudah disediakan. Nomor rekening RDN biasanya diberikan setelah proses registrasi disetujui.
Sesuai langkah nomor 2, langsung deposit dana yang sudah disisihkan agar tidak tergoda menggunakannya untuk hal lain. Akan tetapi, hanya deposit dana yang memang Anda ingin langsung gunakan agar tidak mubazir. Jika masih akan diinvestasikan pada masa yang akan datang, sebaiknya tetap simpan di aset bertumbuh lainnya terlebih dahulu.
9. Download aplikasi online saham
Selanjutnya, sebelum melakukan trading, Anda harus mengunduh aplikasi online saham dari sekuritas Anda. Baik di PC, Android, maupun iOS, install terlebih dulu software yang diperlukan.
Biasanya Anda akan diberikan username dan password yang menjadi kredensial untuk login di aplikasi saham dari sekuritas. Jaga baik-baik data tersebut agar tidak digunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Utak-atik semua fitur yang tersedia untuk lebih mengetahui fungsi dan fitur yang tersedia. Berbagai aplikasi saham online berbeda dalam segi fitur dan navigasi, untuk itu luangkan waktu menjelajahinya agar semakin terbiasa.
Untuk perangkat lunak pembelian saham terbaik, ikuti rekomendasi kami di artikel aplikasi trading saham.
10. Pilih saham yang akan dibeli
Menggunakan ilmu analisa yang sudah Anda pelajari, langkah selanjutnya adalah membeli saham yang sudah Anda tetapkan.
Jika membeli saham bagi pemula, sebaiknya Anda memilih instrumen investasi berupa perusahaan blue chip yang relatif terjamin dalam jangka panjang. Emiten blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Contohnya: Unilever (UNVR), Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), atau BRI (BBRI).
Hindari perusahaan yang baru IPO atau yang diklasifikasikan sebagai ”saham gorengan”. Di awal, aktivitas jual beli saham bagi pemula sebaiknya berfokus pada saham dari perusahaan yang sudah terbukti. Setelah menjadi lebih ahli dalam analisa fundamental dan teknikal, Anda bisa mulai membeli saham yang lebih berisiko dan volatil.
Menyesuaikan kepercayaan, Anda dapat memilih untuk membeli saham syariah saja. Berbeda dengan jenis konvensional, saham syariah berisi perusahaan yang memiliki jumlah utang yang lebih rendah daripada asetnya.
Patokan yang bisa Anda gunakan adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Keduanya merupakan indeks saham berisi perusahaan syariah yang melakukan operasional sesuai syariat Islam. Bahkan, beberapa perusahaan tersebut masuk dalam indeks LQ45 dan IDX30.
11. Tentukan ingin membeli berapa banyak saham
Langkah berikutnya dalam bertransaksi saham adalah menetapkan jumlah lembar saham atau lot yang ingin Anda beli.
Minimum pembelian yang diizinkan adalah 1 lot, yang terdiri dari 100 lembar saham. Sebagai contoh, jika Anda tertarik untuk membeli saham UNVR dengan harga Rp4.400 per lembar, maka dana yang perlu Anda siapkan adalah 4.400 x 100 = Rp440.000.
Sebaiknya sesuaikan agar Anda dapat membeli minimal 10 jenis saham. Jangan tempatkan semua dana pada 1 emiten saja. Tempatkan juga pada industri yang beragam, seperti consumer good, pertambangan, keuangan, dan infrastruktur.
Konsep ini dinamakan dengan diversifikasi, yang bertujuan melindungi Anda. Dengan diversifikasi yang baik, jika salah satu saham individu turun harganya, portofolio Anda tidak akan terlalu terpengaruh karena akan diseimbangkan oleh saham lainnya.
Berinvestasi pada sektor yang beragam juga membantu melindungi Anda dari runtuhnya sebuah sektor. Contohnya, jika industri pariwisata sedang lesu, saham yang Anda miliki di sektor perbankan akan menjadi penyeimbang.
12. Lakukan pembelian saham secara online
Setelah mempunyai target saham yang akan Anda beli, langkah selanjutnya adalah melakukan jual beli saham dengan melakukan order pada kumpulan saham tersebut. Untuk tutorial di bawah, saya akan menggunakan aplikasi BIONS dari BNI Sekuritas.
Untuk membeli saham yang Anda inginkan, ikuti langkah-langkah berikut:
- Masuk ke aplikasi dengan memasukkan nama pengguna dan kata sandi, atau menggunakan sidik jari Anda.
- Buka menu “Trade” dan masukkan kode saham yang ingin Anda beli, misalnya “UNVR”.
- Tekan tombol “BUY”.
- Isi jumlah “lot” yang ingin Anda beli.
- Klik tombol “BUY” sekali lagi.
Jangan membeli saham di atas harga yang ditawarkan pasar. Memang, jika Anda membeli di atas harga normal, order akan diproses lebih cepat karena orang akan berlomba-lomba mengambil tawaran Anda. Tidak ada salahnya sabar menunggu harga berfluktuasi untuk turun sedikit agar sesuai dengan harga yang diharapkan.
Jika sudah melakukan langkah-langkah di atas, pengajuan pembelian saham Anda akan diproses oleh broker sekuritas. Untuk settlement transaksi, biasanya dibutuhkan waktu 2 hari kerja agar transaksi Anda bisa selesai seluruhnya.
Selain dari harga saham sesuai dengan jumlah lot yang dibeli, dana Anda akan dipotong berupa transaction fee seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kemudian, Anda akan dikenakan pajak jika mendapatkan pembagian dividen atau mendapatkan keuntungan kapital. Jangan lupa melaporkan semua keuntungan ini dalam pelaporan SPT setiap tahunnya.
Terkadang, pembelian Anda tidak diproses karena harga tidak kunjung menyentuh angka yang ditetapkan. Hal ini umum terjadi jika pasar sedang bullish. Jika harga telah melebihi angka yang menurut Anda melebihi nilai wajarnya, tidak apa-apa mengalihkan perhatian ke saham lain.
13. Fokus pada jangka panjang
Setelah selesai melakukan transaksi beli saham, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menunggu investasi membuahkan hasil.
“Time in the market beats timing the market”, “Someone’s sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago”, begitu 2 kutipan terkenal dari Warren Buffett mengenai perdagangan saham.
Senjata terbesar bagi seorang investor saham adalah waktu. Fokuslah pada jangka panjang. Jika portofolio Anda berkurang nilainya tahun ini, jangan panik. Ingatlah bahwa tujuan awal adalah memegangnya dalam waktu 20+ tahun.
Nilai yang naik turun selama setahun, bahkan 3-5 tahun, tidak berpengaruh terlalu besar. Jika memang sudah yakin dengan strategi yang Anda tetapkan, percayalah bahwa hasilnya tidak akan mengkhianati.
Agar tidak tergoda menjual terlalu cepat, beli saham jangka panjang yang merupakan perusahaan terpercaya dengan rekam jejak yang baik.
Kesabaran Anda akan diuji selama masa investasi puluhan tahun. Seseorang pernah berkata bahwa investasi saham adalah 10% skill dan 90% kesabaran. Ada benarnya, mengingat Warren Buffett menghasilkan 99,7% kekayaannya setelah menginjak umur 52.
Jika Anda merasa mudah terpengaruh dengan fluktuasi harga, batasi diri hanya boleh mengecek portofolio sebanyak sekali dalam seminggu. Dengan demikian, Anda tidak akan terkonsumsi oleh emosi serta memiliki pertimbangan yang jernih dalam berinvestasi saham.
Istilah Jual Beli Saham Yang Harus Dipahami
Sebelum membeli saham, pahami istilah-istilah yang ada di halaman “order book” berikut ini:
Istilah | Definisi |
Market order | Perintah untuk membeli saham secepat mungkin pada harga saat itu. |
Limit order | Perintah beli saham pada harga tertentu di masa depan. Jika harga menyentuh angka yang ditentukan, order akan dieksekusi. |
Ask (offer) | Harga yang diminta oleh penjual untuk melepas sahamnya. |
Bid | Pembeli bersedia membayar untuk harga tersebut. |
Stop-loss order | Order yang hanya aktif jika harga menyentuh angka yang ditentukan. Biasanya untuk membatasi kerugian. |
Stop-limit order | Berisi dua harga di mana perintah menjual hanya akan dieksekusi di rentang tersebut. |
Price gaps | Terjadi ketika harga naik atau turun secara tajam meskipun tidak diperdagangkan. |