Jika sebuah cryptocurrency diluncurkan ke publik, biasanya pihak pengembang akan meluncurkan white paper. Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian White Paper Crypto
White paper crypto adalah panduan teknis yang menjelaskan gambaran mengenai aset crypto. White paper tersebut biasanya digunakan untuk menarik investor dan pembeli untuk memahami aset crypto tertentu.
White paper crypto juga berfungsi sebagai dokumen yang mendetail tentang informasi penting terkait proyek crypto. Isinya biasanya meliputi deskripsi tentang fungsi dari token, roadmap proyek, dan informasi terkait lainnya. White paper juga merupakan platform di mana tim blockchain dapat memvisualkan visinya kepada pengguna akhir dan calon investor yang berminat.
Dalam penggunaan bisnis B2B, white paper dapat diterapkan untuk tujuan yang berlainan, di antaranya:
- Backgrounders: white paper yang menjelaskan bagaimana teknis fitur dari suatu produk.
- Numbered list: white paper yang menjabarkan tips dan poin penting dari suatu produk.
- Problem Solve: white paper yang menjelaskan bahwa produk yang dijelaskan merupakan opsi solusi dari masalah yang sedang dihadapi oleh suatu bisnis
Dengan memuat bukti faktual yang persuasif, white paper dapat menjelaskan bagaimana produk atau layanan yang dibahas dapat menjadi solusi bagi masalah pembaca atau calon pelanggan. Oleh karena itu, white paper dapat mendukung kegiatan pemasaran.
Namun, perlu dicatat bahwa white paper bukanlah materi promosi seperti brosur atau poster. White paper tidak diciptakan untuk mencolok seperti promosi seperti pada umumnya, atau sebagai buku manual yang dipelajari setelah konsumen membeli produk.
White paper berisi data dan bukti berdasarkan fakta yang disajikan secara persuasif. Materi ini dapat memberikan kesan positif terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap produk dan layanan tersebut.
White paper Bitcoin adalah contoh paling terkenal dari jenis dokumen ini.
Setiap koin memiliki white paper yang menjelaskan informasi terkait, terutama tujuan dan teknologi yang digunakan oleh koin tersebut. Selain itu, white paper juga memuat data kinerja dan informasi terkait crypto lainnya.
White paper dapat membantu membedakan sebuah koin dari yang lain karena dokumen tersebut secara spesifik menjelaskan masalah yang ingin diatasi oleh proyek tersebut, solusi yang ditawarkan, serta rincian terperinci tentang pembuatan dan interaksi dengan pengguna. Dengan demikian, white paper dapat menjadi alat yang berguna untuk mengevaluasi suatu proyek crypto.
Isi dari white paper, tak terkecuali untuk crypto, idealnya akan memuat sejumlah poin antara lain:
- Intro
- Disclaimer (batasan tanggung jawab)
- Daftar isi
- Penjelasan tentang market dan masalah yang ingin diselesaikan
- Penjelasan tentang produk atau layanan proyek dan bagaimana hal tersebut bisa menjadi solusi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya
- Tokens yang menjelaskan tentang mengapa diperlukan token, kapan dan bagaimana token tersebut digunakan serta berapa kuantitas token yang didistribusikan nantinya
- Penjelasan tentang bagaimana penggunaan dana yang terkumpul
- Siapa saja tim yang ada di balik proyek ICO tersebut
- Penjelasan tentang rencana proyek selama beberapa tahun ke depan
Sedangkan apabila ditelaah kembali, maka white paper akan mendeskripsikan 3 hal krusial, yaitu:
- Masalah yang ingin diselesaikan,
- Bagaimana bisnis dapat menyelesaikan masalah itu, dan
- Bagaimana bisnis berkembang di masa depan.
Idealnya, sebuah dokumen white paper crypto akan memiliki panjang sedikitinya 2.500 kata. Dan seperti yang disebutkan di atas, bahwa dokumen ini disajikan secara teknis dalam gaya bahasa yang lebih akademis. Jadi, meskipun ia dapat ditulis oleh siapa pun, tetap ada kriteria-kriteria yang membedakannya dengan dokumen lainnya.
Fungsi White Paper Crypto
Sesuai penjelasan di atas, maka bisa dikatakan bahwa white paper bisa menjadi alat bagi suatu proyek crypto untuk mendapatkan legitimasi dan kesan yang lebih profesional. White paper yang tersusun dengan baik akan sangat persuasif. Namun sebaliknya, white paper yang buruk justru bisa berujung pada ketidakpercayaan.
Jika dijabarkan kembali, maka fungsi dari suatu white paper dalam dunia crypto dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai landasan nilai suatu crypto
Bagi pemilik proyek, maka white paper menjadi sebuah alat yang penting untuk menentukan nilai dari koin ataupun token yang diperkenalkan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa menjelaskan secara rinci tentang rencana ke depan lengkap dengan timeline. Tentu saja, perusahaan juga harus memastikan bahwa rencana tersebut dapat tercapai sesuai dengan harapan.
2. Sebagai acuan bagi investor
Dengan adanya white paper ini, para investor yang akan mengoleksi koin maupun token dapat mempelajari detail dan membandingkan pencapaian sebenarnya sebelum mulai investasi. White paper membantu investor membuat keputusan terkait investasi crypto yang akan mereka lakukan dengan menilai potensi dan kapabilitas perusahaan pemilik proyek.
3. Sebagai acuan suatu proyek
White paper juga memiliki fungsi terhadap suatu proyek, baik itu proyek yang belum berjalan maupun yang sudah berjalan. Bagi proyek baru, maka white paper bisa menjadi faktor krusial karena isinya akan dijadikan sebagai acuan awal bagi publik dalam membangun kepercayaan terhadap prospek proyek tersebut.
Sementara bagi proyek lama, white paper digunakan untuk membandingkan pencapaian perkembangan proyek dari rencana awalnya sehingga nilai koin atau token dapat ditaksir.
4. Sebagai sarana promosi bagi perusahaan
Meskipun tidak termasuk materi promosi, nyatanya perusahaan juga bisa memanfaatkan white paper sebagai sarana promosi hingga sebagai alat untuk menarik kepercayaan investor. Inilah alasannya mengapa perusahaan crypto akan berusaha untuk membuat white paper secara detail tentang kelebihan perusahaan, mulai dari produk dan layanan terkini, teknologi baru yang diterapkan hingga metodologi yang dianut.
Contoh White Paper Crypto
Harus diakui bahwa istilah white paper, belakangan ini semakin berkembang ke arah teknis. Namun satu hal yang perlu diingat adalah, dokumen ini mungkin juga tak jauh berbeda dari materi pemasaran yang lain. Jadi sebaiknya Anda sebagai investor tidak selalu percaya begitu saja dengan apa yang tertulis dalam white paper atau selalu mempelajari detail white paper yang mungkin Anda temui nantinya.
Tidak pula lantas bisa dikatakan bahwa semua white paper itu tidak berguna. Karena nyatanya ada pula dokumen yang ditulis tanpa se-persuasif itu. Sebut saja seperti white paper tahun 2008 yang berisi pandangan Satoshi Nakamoto tentang cara kerja Bitcoin. Satoshi menjabarkan visinya di balik pengembangan Bitcoin yang kemudian dirilis pada Januari 2009.
Selain itu, masih ada 3 contoh white paper kredibel lain yang juga bisa Anda simak. Ketiga white paper ini memperlihatkan tentang bagaimana suatu dokumen yang efektif untuk membangun kepercayaan investor.
Berikut ini 3 white paper dengan nominal yang berhasil dikumpulkannya:
- Ethereum dengan US$ 15.5 juta
- Quoine dengan US$105 juta
- DigixDAO dengan US$ 5.5 juta
Kesimpulan
Meskipun white paper crypto bisa berguna bagi kedua sisi, nyatanya tak selalu disusun dengan baik sehingga tak selalu diperhatikan pula fungsinya. Dengan demikian, ia pun bisa menjadi dokumen penting sekaligus bisa juga menjadi sarana pemasaran belaka.